Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 1 Februari 2020

121 : NASIHAT SEORANG IBU KEPADA ANAK TENTANG AYAHNYA


Anakku ...
Memang ayah tidak mengandungmu...
tetapi darahnya mengalir di darahmu...
namanya melekat di namamu…
Memang ayah tak melahirkanmu...
memang ayah tak menyusuimu...
tetapi dari keringatnyalah setiap titisan yang menjadi air susumu…
Anakku...
Memang ayah tak menjagamu setiap saat...
tapi tahukah kau dalam doanya selalu ada namamu disebutnya…
Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar, kerana dia ingin terlihat kuat, agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya ketika kau merasa tak aman…
Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat ibu, kerana kecintaannya dia takut tak sanggup melepaskanmu…
Dia ingin kau berdirikari, agar ketika kami tiada kau sanggup menghadapi semua sendiri...
Ibu hanya ingin kau tahu nak...
Bahawa…
Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta ibu...
Anakku…
Jadi dirinya juga terdapat Syurga bagimu…
maka hormati dan sayangi ayahmu...
doakan, agar Allah SWT mengampuni dosanya...
Mungkin ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi apakah engkau tahu, bahawa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu ...
Engkau berkata : "Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering menggendongku..."
Tapi apakah engkau tahu, bahawa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih...
ayahlah yang selalu menanyakan apa yang engkau lakukan seharian...
walau ia tak bertanya langsung kepadamu kerana penat jerihnya mencari nafkah dan melihatmu terlelap dalam tidur nyenyakmu...
Saat engkau sakit demam, ayah membentakmu : "Sudah diberitahu, jangan minum ais!" Lantas engkau merengut menjauhi ayahmu dan menangis di depan ibu...
Tapi apakah engkau tahu bahawa ayahlah yang risau dengan keadaanmu, sampai beliau hanya boleh menggigit bibir menahan kesakitanmu...
Ketika engkau remaja, engkau meminta izin untuk keluar malam, lalu ayah dengan tegas berkata : "Tidak boleh!"
Sadarkah, bahawa ayahmu hanya ingin menjagamu, beliau lebih tahu dunia luar dibandingkan engkau, bahkan ibumu...
Kerana bagi ayah, engkau adalah sesuatu yang sangat berharga. Saat engkau sudah dipercayai olehnya, ayah pun melonggarkan peraturannya, maka kadang engkau melanggar kepercayaannya...
Ayahlah yang setia menunggumu di ruang tamu dengan rasa sangat risau, bahkan sampai menyuruh ibu untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanmu, "di mana, dan sedang apa engkau di luar sana..."
Setelah engkau dewasa, walau ibu yang menghantarmu ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah engkau, bahawa ayahlah yang berkata : "Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama."
Di saat engkau merengek memerlukan ini dan itu, untuk keperluan kuliahmu dll, ayah hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau memenuhinya, dan cuma berfikir ...
Ke mana aku harus mencari wang tambahan, padahal gajiku pas-pasan dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam...
Saat engkau berjaya. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu... Ayahlah yang mengabari sanak saudara : "Anakku sekarang sukses."
Walau kadang engkau cuma boleh membelikan baju koko, itu pun cuma setahun sekali, tetapi ayah akan tetap tersenyum dengan bangga...
Dalam sujudnya ayah juga tidak kalah dengan doanya ibu, cuma bezanya ayah simpan doa itu dalam hatinya...
Sampai ketika nanti engkau menemukan jodohmu, ayahmu akan sangat berhati-hati mengizinkannya...
Dan akhirnya, saat ayah melihatmu duduk di atas pelaminan bersama pasanganmu, ayahpun tersenyum bahagia...
Lantas pernahkah engkau mendapati, bahawa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis ? Ayahmu menangis kerana ayah sangat bahagia nak...
Dan beliau pun berdoa : “Yaa Allah, bahagiakanlah putera-puteriku bersama pasangannya..."
Silakan disebarkan, mudah-mudahan anda mendapatkan bahagian dari pahalanya.
Barakallah fikum.
Ditulis oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar _hafidzohulloh_ 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan