Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
101. Negeri-negeri (yang
telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebahagian dari berita-beritanya
kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa
yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata
hati orang-orang kafir.
102. Dan Kami tidak
mendapati kebanyakkan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati
kebanyakkan mereka orang-orang yang fasik.
Kisah
Nabi Musa a.s.
103. Kemudian Kami utus
Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Firaun[553]
dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerosakkan.
[553]. Firaun adalah gelar bagi
raja-raja Mesir purbakala. Menurut sejarah, Firaun di masa Nabi Musa a.s. ialah
Menephthah (1232-1224 S.M.) anak dari Ramses.
104. Dan Musa berkata:
"Hai Firaun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta
alam,
105. wajib atasku tidak
mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang
kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani
Israil (pergi) bersama aku."
106. Firaun menjawab:
"Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika
(betul) kamu termasuk orang-orang yang benar."
107. Maka Musa
menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang
sebenarnya.
108. Dan ia mengeluarkan
tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan)
oleh orang-orang yang melihatnya.
109. Pemuka-pemuka kaum
Firaun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai,
110. yang bermaksud
hendak mengeluarkan kamu dari negerimu." (Firaun berkata): "Maka
apakah yang kamu anjurkan?"
111. Pemuka-pemuka itu
menjawab: "Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota
beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir),
112. supaya mereka
membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai."
113. Dan beberapa ahli
sihir itu datang kepada Firaun mengatakan: "(Apakah) sesungguhnya kami
akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?"
114. Firaun menjawab:
"Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang
dekat (kepadaku)."
115. Ahli-ahli sihir
berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah
kami yang akan melemparkan?"
116. Musa menjawab:
"Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan,
mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka
mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan).
117. Dan Kami wahyukan
kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!." Maka sekonyong-konyong
tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.
118. Kerana itu nyatalah
yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
119. Maka mereka kalah
di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.
120. Dan ahli-ahli sihir
itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud[554].
[554]. Mereka terus bersujud kepada
Allah kerana meyakini kebenaran seruan Nabi Musa a.s. dan bukan ia ahli sihir
sebagai yang mereka duga semula.
121. Mereka berkata:
"Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
122. "(iaitu) Tuhan
Musa dan Harun."
123. Firaun berkata:
"Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepada kamu? Sesungguhnya
(perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota
ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan
mengetahui (akibat perbuatanmu ini);
124. demi, sesungguhnya
aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik[555],
kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya."
[555]. Maksudnya: tangan kanan dan
kaki kiri dan sebaliknya.
125. Ahli-ahli sihir itu
menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.
126. Dan kamu tidak
menyalahkan kami, melainkan kerana kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan
kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan
wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepadaMu)."
127. Berkatalah
pembesar-pembesar dari kaum Firaun (kepada Firaun): "Apakah kamu
membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerosakkan di negeri ini (Mesir) dan
meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?" Firaun menjawab: "Akan kita
bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan
mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka."
128. Musa berkata kepada
kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya
bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakanNya kepada siapa yang dihendakiNya dari
hamba-hambaNya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa."
129. Kaum Musa berkata:
"Kami telah ditindas (oleh Firaun) sebelum kamu datang kepada kami dan
sesudah kamu datang[556]. Musa menjawab: "Mudah-mudahan
Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka
Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu[557].
[556]. Mereka mengeluh kepada Musa
a.s. bahawa nasib mereka sama saja; baik sebelum kedatangan Musa a.s. untuk
menyeru mereka kepada agama Allah dan melepaskan mereka dari perbudakan Firaun,
mahupun sesudahnya. Ini menunjukkan kekerdilan jiwa dan kelemahan daya juang
pada mereka.
[557]. Maksudnya: Allah akan membalas
perbuatanmu, yang baik dibalas dengan yang baik, dan yang buruk dibalas dengan
yang buruk.
130. Dan sesungguhnya
Kami telah menghukum (Firaun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau
yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.
131. Kemudian apabila
datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah kerana
(usaha) kami." Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab
kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah,
sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi
kebanyakkan mereka tidak mengetahui.
132. Mereka berkata:
"Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami
dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu."
133. Maka Kami kirimkan
kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah[558]
sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah
kaum yang berdosa.
[558]. Maksudnya: air minum mereka berubah
menjadi darah.
134. Dan ketika mereka
ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) merekapun berkata: "Hai Musa,
mohonkanlah untuk kami kepada Tuhamnu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui
Allah ada pada sisimu[559]. Sesungguhnya jika kamu dapat
menghilangkan azab itu dan pada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan
kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu."
[559]. Maksudnya: kerana Musa a.s.
telah dianugerahi kenabian oleh Allah, sebab itu mereka meminta dengan
perantaraan kenabian itu agar Musa a.s.memohon kepada Allah.
135. Maka setelah Kami
hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya,
tiba-tiba mereka mengingkarinya.
136. Kemudian Kami menghukum
mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan
ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami
itu.
137. Dan Kami pusakakan
kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan
bahagian baratnya[560] yang telah Kami beri berkah padanya.
Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani
Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat
Firaun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka[561].
[560]. Maksudnya: negeri Syam dan
Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Firaun dahulu.
Sesudah kerjaan Firaun runtuh, negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil.
[561]. Yang dimaksud dengan
bangunan-bangunan Firaun yang dihancurkan oleh Allah ialah bangunan-bangunan
yang didirikan mereka dengan menindas Bani Israil, seperti kota Ramses; menara
yang diperintahkan Hamaan mendirikannya dan sebagainya.
138. Dan Kami
seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu[562], maka
setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka,
Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala)
sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)." Musa menjawab:
"Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat
Tuhan)."
[562]. Maksudnya: bahagian utara dari
laut Merah.
139. Sesungguhnya mereka
itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang seIalu
mereka kerjakan.
140. Musa menjawab:
"Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada Allah,
padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat[563].
563]. Lihat no. [45]. Bani Israil yang
telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala umat ialah nenek
moyang mereka yang berada di masa Nabi Musa a.s.
141. Dan
(ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Firaun) dan
kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, iaitu mereka
membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang
demikian itu cubaan yang besar dari Tuhanmu."
142. Dan telah Kami
janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh
malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka
sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata
Musa kepada saudaranya iaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin)
kaumku, dan perbaikilah[564], dan janganlah kamu mengikuti
jalan orang-orang yang membuat kerosakkan."
[564]. Maksudnya: perbaikilah dirimu
dan kaummu serta hal ehwal mereka.
143. Dan tatkala Musa
datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan
Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku,
nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau."
Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihatKu, tapi lihatlah
ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) nescaya kamu
dapat melihatKu." Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu[565],
dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pengsan. Maka setelah
Musa sedar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada
Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman."
[565]. Para mufassirin ada yang mengertikan
yang nampak oleh gunung itu ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula
yang menafsirkan bahawa yang nampak itu hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun
juga nampaknya Tuhan itu bukanlah nampak makhluk, hanyalah nampak yang sesuai
sifat-sifat Tuhan yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia.
144. Allah berfirman:
"Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang
lain (di masamu) untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu,
sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah
kamu termasuk orang-orang yang bersyukur."
145. Dan telah Kami
tuliskan untuk Musa pada luh-luh[566] (Taurat) segala sesuatu
sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman):
"Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada
(perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya[567], nanti Aku
akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik[567].
[566]. Luh ialah: kepingan dari batu
atau kayu yang tertulis padanya isi Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. sesudah
munajat di gunung Thursina.
[567]. Maksudnya: utamakanlah yang
wajib-wajib dahulu dari yang sunat dan mubah.
[568]. Maksudnya: Allah mmeperlihatkan kampung orang-orang fasik seperti Firaun, 'Aad, Tsamud dan sebagainya yang kampung-kampung itu hancur bersama mereka akibat kejahatan dan kefasikan mereka.
[568]. Maksudnya: Allah mmeperlihatkan kampung orang-orang fasik seperti Firaun, 'Aad, Tsamud dan sebagainya yang kampung-kampung itu hancur bersama mereka akibat kejahatan dan kefasikan mereka.
146. Aku akan
memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan
yang benar dari tanda-tanda kekuasaanKu. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku)[569],
mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa
kepada petunjuk, mereka tidak mahu menempuhnya, tetapi jika mereka melihat
jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah kerana
mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.
[569]. Yang dimaksud dengan ayat-ayat
di sini ialah: ayat-ayat Taurat, tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.
147. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.
148. Dan kaum Musa,
setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas)
mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara[570]. Apakah
mereka tidak mengetahui bahawa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan
mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka
menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
[570]. Mereka membuat patung anak
lembu dari emas. Para Mufassirin berpendapat bahawa patung itu tetap patung
tidak bernyawa dan suara yang seperti lembu itu hanyalah disebabkan oleh angin
yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan teknik yang dikenal oleh Samiri
waktu itu dan sebahagian mufassirin ada yang menafsirkan bahawa patung yang
dibuat dari emas itu kemudian menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara
lembu.
149. Dan setelah mereka
sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahawa mereka telah sesat, merekapun
berkata: "Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan
tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi."
150. Dan tatkala Musa
telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia:
"Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku!
Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu[571]? Dan Musapun
melemparkan luh-luh[572] (Taurat) itu dan memegang (rambut)
kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata:
"Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan
hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan
musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam
golongan orang-orang yang zalim"
[571]. Maksudnya: apakah kamu tidak
sabar menanti kedatanganku kembali sesudah munajat dengan Tuhan sehingga kamu
membuat patung untuk disembah sebagai menyembah Allah?
[572]. Lihat no. [566]. Luh ialah: kepingan dari batu atau
kayu yang tertulis padanya isi Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. sesudah
munajat di gunung Thursina.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan