101. Dia Pencipta langit
dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia
menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
102. (Yang memiliki
sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain
Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara
segala sesuatu.
103. Dia tidak dapat
dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan;
dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
104. Sesungguhnya telah
datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat
(kebenaran itu)[496], maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri;
dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali
kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).
[496]. Maksudnya ialah barangsiapa
mengetahui kebenaran dan mengerjakan amal soleh, serta memperoleh petunjuk,
maka dia telah mencapai puncak kebahagiaan.
105. Demikianlah Kami
mengulang-ulangi ayat-ayat Kami supaya (orang-orang yang beriman mendapat
petunjuk) dan supaya orang-orang musyrik mengatakan: "Kamu telah
mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab)," dan supaya Kami menjelaskan al
Quran itu kepada orang-orang yang mengetahui.
106. Ikutilah apa yang
telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan
berpalinglah dari orang-orang musyrik.
107. Dan kalau Allah
menghendaki, nescaya mereka tidak memperkutukan(Nya). Dan Kami tidak menjadikan
kamu pemelihara bagi mereka; dan kamu sekali-kali bukanlah pemelihara bagi
mereka.
108. Dan janganlah kamu
memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, kerana mereka nanti
akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami
jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan
merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu
mereka kerjakan.
109. Mereka bersumpah
dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahawa sungguh jika datang kepada
mereka sesuatu mukjizat, pastilah mereka beriman kepadaNya. Katakanlah:
"Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu hanya berada di sisi Allah." Dan
apakah yang memberitahukan kepadamu bahawa apabila mukjizat datang mereka tidak
akan beriman[497].
[497]. Maksudnya: orang-orang
musyrikin bersumpah bahawa kalau datang mukjizat, mereka akan beriman, kerana
itu orang-orang muslimin berharap kepada Nabi agar Allah menurunkan mukjizat
yang dimaksud. Allah menolak pengharapan kaum mukminin dengan ayat ini.
110. Dan (begitu pula)
Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah
beriman kepadanya (al Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka
bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.
SIKAP
KEPALA BATU KAUM MUSYRIKIN DAN SIKAP MEREKA TERHADAP KERASULAN MUHAMMAD s.a.w.
111. Kalau sekiranya
Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara
dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka[498],
nescaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki,
tetapi kebanyakkan mereka tidak mengetahui.
[498]. Maksudnya untuk
menjadi saksi bahawa Muhammad adalah Rasulullah.
112. Dan demikianlah
Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, iaitu syaitan-syaitan (dari jenis)
manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian
yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499].
Jikalau Tuhanmu menghendaki, nescaya mereka tidak mengerjakannya, maka
tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
[499]. Maksudnya syaitan-syaitan jenis
jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.
113. Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan.
114. Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahawa al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.
115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimatNya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.
116. Dan jika kamu
menuruti kebanyakkan orang-orang yang di muka bumi ini, nescaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)[500].
[500]. Seperti menghalalkan memakan
apa-apa yang telah diharamkan Allah dan mengharamkan apa-apa yang telah
dihalalkan Allah, menyatakan bahawa Allah mempunyai anak.
117. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari
jalanNya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk.
118. Maka makanlah
binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya,
jika kamu beriman kepada ayat-ayatNya.
119. Mengapa kamu tidak
mahu memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika
menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa
yang diharamkanNya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan
sesungguhnya kebanyakkan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang
lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah
yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.
120. Dan tinggalkanlah
dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan
dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang
mereka telah kerjakan.
121. Dan janganlah kamu
memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya[501].
Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya
syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan
jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang
musyrik.
[501]. Iaitu dengan menyebut nama
selain Allah.
122. Dan apakah orang
yang sudah mati[502] kemudian dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan
di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada
dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?
Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah
mereka kerjakan.
[502]. Maksudnya ialah orang yang
telah mati hatinya yakni orang-orang kafir dan sebagainya.
123. Dan demikianlah
Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka
melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan
dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyedarinya.
124. Apabila datang
sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata: "Kami tidak akan beriman
sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan
kepada utusan-utusan Allah." Allah lebih mengetahui di mana Dia
menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa
kehinaan di sisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat
tipu daya.
125. Barangsiapa yang
Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, nescaya Dia melapangkan
dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya[503], nescaya Allah menjadikan dadanya sesak
lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan
siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
[503]. Lihat no. [34]. Disesatkan
Allah bererti: bahawa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mahu
memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, kerana mereka itu ingkar dan
tidak mahu memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan,
maka mereka itu menjadi sesat.
126. Dan inilah jalan
Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat
(Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran.
127. Bagi mereka
(disediakan) darussalam (syurga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka
disebabkan amal-amal soleh yang selalu mereka kerjakan.
128. Dan (ingatlah) hari
di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai
golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia," lalu
berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami,
sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian
(yang lain)[504] dan kami telah sampai kepada waktu yang
telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman: "Neraka itulah
tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah
menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.
[504]. Maksudnya syaitan telah
berhasil memperdayakan manusia sampai manusia mengikuti perintah-perintah dan
petunjuk-petunjuknya, dan manusiapun telah mendapat hasil kelazatan-kelazatan
duniawi kerana mengikuti bujukan-bujukan syaitan itu.
129. Dan demikianlah
Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi
sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.
DARJAT
SESEORANG SEIMBANG DENGAN AMALNYA
130. Hai golongan jin
dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu
sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu
terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi
atas diri kami sendiri," kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka
menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahawa mereka adalah orang-orang yang
kafir.
131. Yang demikian itu
adalah kerana Tuhanmu tidaklah membinasakan kota-kota secara aniaya, sedang
penduduknya dalam keadaan lengah[505].
[505]. Maksudnya: penduduk suatu kota
tidak akan diazab, sebelum diutus seorang rasul yang akan memberi peringatan
kepada mereka.
132. Dan masing-masing
orang memperoleh darjat-darjat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan
Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
133. Dan Tuhanmu Maha
Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki nescaya Dia memusnahkan kamu
dan menggantimu dengan siapa yang dikehendakiNya setelah kamu (musnah),
sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain.
134. Sesungguhnya apa
yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup
menolaknya.
135. Katakanlah:
"Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu[506],
sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di
antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini[507].
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan.
[506]. Ertinya: tetaplah dalam
kekafiranmu sebagaimana aku tetap dalam keislamanku.
[507]. Maksudnya: Allah menjadikan dunia sebagai tempat mencari (hasil) yang baik iaitu kebahagiaan di akhirat.
[507]. Maksudnya: Allah menjadikan dunia sebagai tempat mencari (hasil) yang baik iaitu kebahagiaan di akhirat.
PERATURAN-PERATURAN
YANG DIBUAT-BUAT OLEH KAUM MUSYRIKIN DAN PIMPINAN ALLAH TERHADAP KAUM MUSLIMIN
136. Dan mereka
memperuntukkan bagi Allah satu bahagian dari tanaman dan ternak yang telah
diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka:
"Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami." Maka
saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada
Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai
kepada berhala-berhala mereka[508]. Amat buruklah ketetapan
mereka itu.
[508]. Menurut yang diriwayatkan bahawa
hasil tanaman dan binatang ternak yang mereka peruntukkan bagi Allah, mereka
pergunakan untuk memberi makanan orang-orang fakir, orang-orang miskin, dan
berbagai amal sosial, dan yang diperuntukkan bagi berhala-berhala diberikan
kepada penjaga berhala itu. Apa yang disediakan untuk berhala-berhala tidak
dapat diberikan kepada fakir miskin, dan amal sosial sedang sebahagian yang
disediakan untuk Allah (fakir miskin dan amal sosial) dapat diberikan kepada
berhala-berhala itu. Kebiasaan yang seperti ini amat dikutuk Allah.
137. Dan demikianlah
pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik
itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan
untuk mengaburkan bagi mereka agamaNya[509]. Dan kalau Allah
menghendaki, nescaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggallah mereka dan
apa yang mereka ada-adakan.
[509]. Sebahagian orang Arab itu
adalah penganut syariat Ibrahim. Ibrahim a.s. pernah diperintahkan Allah
mengorbankan anaknya Ismail. Kemudian pemimpin-pemimpin agama mereka
mengaburkan pengertian berkorban itu, sehingga mereka dapat menanamkan kepada
pengikutnya, rasa memandang baik membunuh anak-anak mereka dengan alasan
mendekatkan diri kepada Allah, padahal alasan yang sesungguhnya ialah kerana
takut miskin dan takut ternoda.
138. Dan mereka
mengatakan[510]: "Inilah haiwan ternakan dan tanaman
yang dilarang; tidak boleh memakannya, kecuali orang yang kami kehendaki,"
menurut anggapan mereka, dan ada binatang ternak yang diharamkan menungganginya
dan ada binatang ternak yang mereka tidak menyebut nama Allah waktu
menyembelihnya[511], semata-mata membuat-buat kedustaan
terhadap Allah. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap apa yang selalu
mereka ada-adakan.
[510]. Ialah: mereka seringkali
menentukan binatang-binatang untuk pujaan dan binatang-binatang ini hanya boleh
dimakan orang-orang tertentu saja.
[511]. Maksudnya ialah
binatang-binatang yang disembelih untuk berhala.
139. Dan mereka
mengatakan: "Apa yang ada dalam perut binatang ternak ini[512]
adalah khusus untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami," dan jika
yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka pria dan wanita sama-sama boleh
memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka. Sesungguhnya
Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
[512]. Maksudnya ialah
binatang-binatang ternak yang tidak boleh ditunggangi seperti Bahiirah dan
Saaibah.
140. Sesungguhnya
rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, kerana kebodohan lagi tidak mengetahui[513]
dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezekikan pada mereka dengan
semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan
tidaklah mereka mendapat petunjuk.
[513]. Bahawa Allahlah yang memberi
rezeki kepada hamba-hambanya.
141. Dan Dialah yang
menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma,
tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa
(bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang
bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan.
142. Dan di antara haiwan
ternakan itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk
disembelih. Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.
143. (iaitu) lapan
binatang yang berpasangan[514], sepasang domba[515],
sepasang dari kambing[516]. Katakanlah: "Apakah dua yang
jantan yang diharamkan Allah ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam
kandungan dua betinanya?" Terangkanlah kepadaku dengan berdasar
pengetahuan jika kamu memang orang-orang yang benar,
[514]. Ertinya empat pasang, iaitu
sepasang biri-biri, sepasang kambing sepasang unta dan sepasang lembu.
[515]. Maksudnya domba jantan dan
betina.
[516]. Maksudnya kambing jantan dan
betina.
144. dan sepasang dari
unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang
diharamkan ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua
betinanya? Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka
siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap
Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan ?" Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
145. Katakanlah:
"Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - kerana sesungguhnya semua
itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang
dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang."
146. Dan kepada
orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku[517]
dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang
itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar
dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka
disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar.
[517]. Yang dimaksud dengan binatang
berkuku di sini ialah binatang-binatang yang jari-jarinya tidak terpisah antara
satu dengan yang lain, seperti: unta, itik, angsa dan lain-lain. Sebahagian
ahli tafsir mengertikan dengan haiwan yang berkuku satu seperti kuda, keldai
dan lain-lain.
147. Maka jika mereka
mendustakan kamu, katakanlah: "Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas; dan
siksaNya tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa."
148. Orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki, nescaya
kami dan bapa-bapa kami tidak mempersekutukanNya dan tidak (pula) kami
mengharamkan barang sesuatu apapun." Demikian pulalah orang-orang sebelum
mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami.
Katakanlah: "Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu
mengemukakannya kepada Kami?" Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan
belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta.
149. Katakanlah:
"Allah mempunyai hujah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki,
pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya."
150. Katakanlah:
"Bawalah ke mari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahawasanya
Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini." Jika mereka
mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka; dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang
mereka mempersekutukan Tuhan mereka.
151. Katakanlah:
"Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu iaitu:
janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap
kedua orang ibubapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu kerana takut
kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah
kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya mahupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar[518]."
Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
[518]. Maksudnya yang dibenarkan oleh
syarak seperti qishash membunuh orang murtad, rajam dan sebagainya.
152. Dan janganlah kamu
dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga
sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami
tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekadar kesanggupannya. Dan
apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah
kerabat(mu)[519], dan penuhilah janji Allah[520].
Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
[519]. Maksudnya mengatakan yang
sebenarnya meskipun merugikan kerabat sendiri.
[520]. Maksudnya penuhilah segala perintah-perintah-Nya.
[520]. Maksudnya penuhilah segala perintah-perintah-Nya.
153. dan bahawa (yang
Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)[152], kerana
jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah agar kamu bertakwa.
[521]. Maksudnya: janganlah kamu
mengikuti agama-agama dan kepercayaan yang lain dari Islam.
154. Kemudian Kami telah
memberikan al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami)
kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan
sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahawa) mereka akan menemui
Tuhan mereka.
155. Dan al-Quran itu
adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat.
156. (Kami turunkan
al-Quran itu) agar kamu (tidak) mengatakan: "Bahawa kitab itu hanya
diturunkan kepada dua golongan[522] saja sebelum kami, dan
sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca[523].
[522]. Yakni orang-orang Yahudi dan
Nasrani.
[523]. Diturunkan al Quran dalam Bahasa
Arab agar orang musyrikin Mekah tidak dapat mengatakan bahawa mereka tidak
mempunyai kitab kerana kitab yang diturunkan kepada golongan Yahudi dan Nasrani
diturunkan dalam bahasa yang tidak diketahui mereka.
157. Atau agar kamu
(tidak) mengatakan: "Sesungguhnya jikalau kitab ini diturunkan kepada
kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka." Sesungguhnya
telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan
rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan
ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksa yang buruk,
disebabkan mereka selalu berpaling.
158. Yang mereka
nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa
ayat Tuhanmu[524]. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu,
tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum
beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.
Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)."
[524]. Maksudnya: tanda-tanda kiamat.
159. Sesungguhnya orang-orang
yang memecah belah agamaNya dan mereka menjadi bergolongan[525],
tidak ada sedikitpun tanggungjawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka
hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada
mereka apa yang telah mereka perbuat.
[525]. Maksudnya: ialah golongan yang
amat fanatik kepada pemimpin-pemimpinnya.
160. Barangsiapa membawa
amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan
barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan).
161. Katakanlah:
"Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (iaitu)
agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk
orang-orang musyrik."
162. Katakanlah: sesungguhnya solatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam.
163. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah)."
164. Katakanlah:
"Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi
segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudaratannya
kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul
dosa orang lain[526]. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu
kembali, dan akan diberitakanNya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."
[526]. Maksudnya: masing-masing orang
memikul dosanya sendiri-sendiri.
165. Dan Dia lah yang
menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu
atas sebahagian (yang lain) beberapa darjat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaanNya dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam
surah Al An'aam Allah menjelaskan keesaaan dan kesempurnaan sifat-sifatNya,
menyatakan kebatalan kepercayaan orang-orang musyrik dengan bantahan-bantahan
yang logis dan mudah diterima oleh akal. Hukuman yang berat akan dijatuhkan atas
mereka yang berkepala batu menolak kebenaran.
HUBUNGAN SURAH AL AN'AAM DENGAN SURAH AL A'RAAF
1. Kedua surah tersebut termasuk di antara 7 surah yang panjang (assab'uththiwaal), keduanya sama-sama membicarakan pokok aqidah agama. Dalam surah Al An'aam dikemukakan garis-garis besar aqidah-aqidah itu, sedang surah Al A'raaf menjelaskannya.
2. Dalam surah Al An'aam Allah menerangkan asal usul kejadian manusia iaitu dari tanah serta menjelaskan tentang beberapa generasi manusia yang telah dibinasakan Allah, kemudian disinggung pula tentang rasul-rasul dengan menyebut beberapa nama mereka secara garis besarnya, sedang surah Al A'raaf menjelaskannya.
3. Pada bahagian terakhir surah Al An'aam, Allah mengatakan bahawa Dia menjadikan manusia khalifah-khalifah di bumi serta mengangkat darjat sebahagian mereka, maka bahagian permulaan surah Al A'raaf Allah mengemukakan penciptaan Adam a.s. dan anak cucunya dan dijadikanNya Khalifah di atas bumi begitu juga anak cucunya.