Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 14 September 2013

L36 :Surah 18 : AL KAHFI (Gua)






Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamai Al Kahfi ertinya Gua dan Ashhabul Kahfi yang ertinya Penghuni-Penghuni Gua. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surah ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita dalam surah ini, yang kesemuanya mengandung iktibar dan pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Banyak hadis-hadis Rasulullah s.a.w. yang menyatakan keutamaan membaca surah ini.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

Kekuasaan Allah swt untuk memberi daya tahan hidup pada manusia di luar hukum kebiasaan: dasar-dasar tauhid serta keadilan Allah s.w.t. tidak berubah untuk selama-lamanya; kalimat-kalimat Allah (ilmuNya) amat luas sekali, meliputi segala sesuatu, sehingga manusia tidak mampu buat menulisnya. Kepastian datangnya hari berbangkit; al Quran adalah kitab suci yang isinya bersih dari kekacauan dan kepalsuan.

2. Hukum-Hukum:

Dasar hukum wakalah (berwakil); larangan membangun tempat ibadah di atas kubur; hukum membaca "Insya Allah," perbuatan salah yang dilakukan kerana lupa adalah dimaafkan; dibolehkan merosak suatu barang untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar.


3. Kisah-Kisah:

Cerita Ashhabul Kahfi; cerita dua orang lelaki yang seorang kafir dan yang lainnya mukmin; cerita Nabi Musa a.s. dengan Khidir a.s.; cerita Dzulkarnain dengan Yakjuj dan Makjuj.


4. Dan lain-lain:

Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam surah ini antara lain tentang kekuatan iman kepada Allah swt serta ibadah yang ikhlas kepadaNya; kesungguhan seseorang dalam mencari guru (ilmu) adab sopan-santun antara murid dengan guru; dan beberapa contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat, serta perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan negara.

ANCAMAN TERHADAP KEPERCAYAAN BAHAWA TUHAN PUNYA ANAK

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya al Kitab (al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan[871] di dalamnya;
[871]. tidak ada dalam al-Quran itu makna-makna yang berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.

2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal soleh, bahawa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,

3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak."

5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.

6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu kerana bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (al-Quran).

7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.

8. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.

KISAH ASHAABUL KAHFI

9. Atau kamu mengira bahawa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim[872] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang menghairankan?
[872]. Raqim: sebahagian ahli tafsir mengertikan nama anjing dan sebahagian yang lain mengertikan batu bersurat.

10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."

11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu[873],
[873]. Maksudnya: Allah menidurkan mereka selama 309 tahun qamariah dalam gua itu (lihat ayat 25) sehingga mereka tak dapat dibangunkan oleh suara apapun.

12. Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu[874]] yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).
[874]. Kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu sendiri yang berselisih tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.

13. Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

14. Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri[875], lalu merekapun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran."
[875]. Maksudnya: berdiri di hadapan raja Dikyanus (Decius) yang zalim dan menyombongkan diri.

15. Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?

16. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, nescaya Tuhanmu akan melimpahkan sebahagian rahmatNya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu[876].
[876]. Perkataan ini terjadi antara mereka sendiri yang timbulnya kerana ilham dari Allah.

17. Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebahagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkanNya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)." Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa wang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.

20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, nescaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian nescaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya."

21. Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahawa janji Allah itu benar, dan bahawa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka[877], orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya."
[877]. Yang mereka perselisihkan itu tentang hari kiamat: apakah itu akan terjadi atau tidak dan apakah pembangkitan pada hari kiamat dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk menjelaskan bahawa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh dan jiwa.

22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan[878] (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya," sebagai tekaan terhadap barang yang ghaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke lapan adalah anjingnya." Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Kerana itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.
[878]. Yang dimaksud dengan orang yang akan mengatakan ini ialah orang-orang ahli kitab dan lain-lainnya pada zaman Nabi Muhammad s.a.w.

23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini esok pagi,

24. kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah"[879]. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini."
[879]. Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi (penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah esok pagi kepadaku agar aku ceritakan. Dan beliau tidak mengucapkan Insya Allah (ertinya jika Allah menghendaki). Tapi kiranya sampai esok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bila mana Nabi lupa menyebut Insya Allah haruslah segera menyebutkannya kemudian.

25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).

26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaanNya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatanNya dan alangkah tajam pendengaranNya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripadaNya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutuNya dalam menetapkan keputusan."

PETUNJUK-PETUNJUK TENTANG DAKWAH
Teguran kepada Nabi agar jangan mementingkan orang-orang terkemuka saja dalam berdakwah

27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, iaitu kitab Tuhanmu (al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimatNya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripadaNya.

28. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keredhaanNya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (kerana) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, nescaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirehat yang paling buruk.

30. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal soleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.

31. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka syurga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam syurga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirehat yang indah;

Tamsil kehidupan dunia dan orang-orang yang tertipu padanya

32. Dan berikanlah kepada mereka[880] sebuah perumpamaan dua orang lelaki[881], Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.
[880]. Iaitu: kepada orang-orang mukmin dan orang-orang kafir.
[881]. Iaitu: dua orang Yahudi yang seorang mukmin dan yang lain kafir.

33. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu,

34. dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat"

35. Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri[882]; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,
[882]. iaitu: dengan keangkuhan dan kekafirannya.

36. dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu."

37. Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya, sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setitis air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang lelaki yang sempurna?

38. Tetapi aku (percaya bahawa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.

39. Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,

40. maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin;

41. atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi."

42. Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: "Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku."

43. Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.

44. Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.

45. Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur kerananya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.

46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi soleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Beberapa kejadian pada hari kiamat dan kedurhakaan Iblis

47. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.

48. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahawa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu[883] (memenuhi) perjanjian.
[883]. Yang dimaksud dengan waktu di sini ialah hari berbangkit yang telah dijanjikan Allah untuk menerima balasan.

49. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun."

50. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam[884], maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaKu, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
[884]. Lihat no. [36]. Sujud di sini bererti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah bererti sujud memperhambakan diri, kerana sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

51. Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.

52. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman: "Serulah olehmu sekelian sekutu-sekutuKu yang kamu katakan itu." Mereka lalu memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).

53. Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahawa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling daripadanya.

Akibat tidak mengindahkan peringatan-peringatan Allah s.w.t.

54. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.

55. Dam tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.

56. Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokkan.

57. Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, nescaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.

58. Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka kerana perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.

59. Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.

NABI MUSA A.S. MENCARI ILMU
Nabi Musa a.s. bertemu dengan Khidhr a.s.

60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya[885]: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun."
[885]. Menurut ahli tafsir, murid Nabi Musa a.s. itu ialah Yusya 'bin Nun.

61. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.

62. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih kerana perjalanan kita ini."

63. Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."

64. Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.

65. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami[886].
[886]. Menurut ahli tafsir hamba di sini ialah Khidir, dan yang dimaksud dengan rahmat di sini ialah wahyu dan kenabian. Sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang akan diterangkan dengan ayat-ayat berikut.

66. Musa berkata kepada Khidir: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"

67. Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.

68. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

69. Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun."

70. Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu."

Khidir membocorkan perahu

71. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidir melubanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melubangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.

72. Dia (Khidir) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku."

73. Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku kerana kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku."

Khidir membunuh seorang anak

74. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidir membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan kerana dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar."

75. Khidir berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahawa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"

76. Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku."

Khidir membetulkan dinding rumah

77. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mahu menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidir menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mahu, nescaya kamu mengambil upah untuk itu."

Hikmah-hikmah dari perbuatan-perbuatan Khidir

78. Khidir berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.

79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merosakkan bahtera itu, kerana di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.

80. Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami kuatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.

81. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibubapanya).

82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang soleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemahuanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya."

ZULKARNAIN DENGAN YAKJUJ DAN MAKJUJ

83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya."

84. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,

85. maka diapun menempuh suatu jalan.

86. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam[887] di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat[888]. Kami berkata: "Hai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan[889] terhadap mereka.
[887]. Maksudnya: sampai ke pantai sebelah barat di mana Zulqarnain melihat matahari sedang terbenam.
[888]. Ialah umat yang tidak beragama.
[889]. Iaitu dengan menyeru mereka kepada beriman.

87. Berkata Zulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.

88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal soleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami."

89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).

90. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari[890] itu,
[890]. Menurut sebahagian ahli tafsir bahawa golongan yang ditemui Zulkarnain itu adalah umat yang miskin.

91. demikianlah. dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.

92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).

93. Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan[891].
[891]. Maksudnya: mereka mereka tidak boleh memahami bahasa orang lain, kerana bahasa mereka amat jauh bezanya dari bahasa yang lain, dan merekapun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas kerana kekurangan kecerdasan mereka.

94. Mereka berkata: "Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj[892] itu orang-orang yang membuat kerosakkan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"
[892]. Yakuj dan Makjuj ialah dua bangsa yang membuat kerosakkan di muka bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol.

95. Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka,

96. berilah aku potongan-potongan besi." Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: "Tiuplah (api itu)." Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu."

97. Maka mereka tidak boleh mendakinya dan mereka tidak boleh (pula) melubanginya.

98. Zulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar."

99. Kami biarkan mereka di hari itu[893] bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi[894] sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya,
[893]. Maksudnya: Di hari kehancuran dunia yang dijanjikan oleh Allah.
[894]. Maksudnya: tiupan yang kedua iaitu tiupan sebagai tanda kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar,

100. dan Kami nampakkan Jahanam pada hari itu[895] kepada orang-orang kafir dengan jelas,
[895]. Pada hari makhluk di padang Mahsyar dikumpulkan.

101. iaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaranKu, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.

AZAB BAGI ORANG-ORANG MUSYRIK DAN PAHALA BAGI ORANG-
ORANG MUKMIN
Celakalah orang-orang musyrik

102. maka apakah orang-orang kafir menyangka bahawa mereka (dapat) mengambil hamba-hambaKu menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.

Amat merugilah orang-orang yang terpedaya oleh dirinya sendiri

103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"

104. Iaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahawa mereka berbuat sebaik-baiknya.

105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia[896], maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat
[896]. Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab dan pembalasan.

106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayatKu dan rasul-rasulKu sebagai olok-olok.

Syurga Firdaus bagi orang-orang yang beramal soleh

107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, bagi mereka adalah syurga Firdaus menjadi tempat tinggal,

108. mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.

LUASNYA ILMU ALLAH TIDAK TERHINGGA

109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."

110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahawa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

Surah Al Kahfi dimulai dengan menerangkan sifat al Quran sebagai petunjuk dan peringatan bagi manusia, dan sebagai peringatan pula terhadap mereka yang mengatakan bahawa Allah mempunyai anak. Semua yang ada dipermukaan bumi merupakan perhiasan bagi bumi dan sengaja diciptakan Allah agar manusia memikirkan bagaimana cara mengambil manfaat dari semuanya itu. Kekuasaan Allah dan betapa luas pengetahuanNya dikemukakan dalam surah ini dengan menyebutkan kisah Nabi Musa a.s. dengan Khidir a.s., kisah Zulkarnain dan dengan mengibaratkan bahawa seandainya semua air yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu pula dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah, tentu tidak akan mencukupi. Kemudian diterangkan bahawa semua amal orang musyrik itu tidak diberi pahala di akhirat, sedang untuk orang-orang mukmin disediakan Jannatun Na'im.

HUBUNGAN SURAH AL KAHFI DENGAN SURAH MARYAM

1. Kedua surah ini sama-sama mengandung kisah yang ajaib, seperti surah Al Kahfi mengemukakan kisah Ashhabul Kahfi, kisah Musa a.s. dengan Khidir a.s., kisah Zulkarnain, sedang surah Maryam mengemukakan kisah keluarga Yahya a.s. di waktu bapanya Zakaria a.s. telah sangat tua dan ibunya seorang wanita tua yang mandul, dan kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapa.

2. Bahagian akhir surah Al Kahfi menerangkan tentang ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang mengambil pelindung selain Allah, semua amal mereka sia-sia dan mereka dimasukkan ke dalam neraka, sedang pada bahagian akhir surah Maryam diulangi lagi celaan dan ancaman Allah terhadap orang-orang yang mempersekutukanNya.

L 35 : Surah 17 : AL ISRAAK (Memperjalankan Di Malam Hari)







Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani 

Surah ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamakan dengan Al Israak yang bererti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israak Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surah ini. Penuturan cerita Israak pada permulaan surah ini, mengandung isyarat bahawa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar.

Surah ini dinamakan pula dengan Bani Israil ertinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surah ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kelapan dan kemudian dekat akhir surah yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina kerana menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israak dengan riwayat Bani Israil pada surah ini, memberikan peringatan bahawa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

Allah tidak mempunyai anak baik berupa manusia ataupun malaikat; Allah pasti memberi rezeki kepada manusia; Allah mempunyai nama-nama yang paling baik; al Quran adalah wahyu dan Allah yang memberikan petunjuk, penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; adanya padang Mahsyar dan hari berbangkit.

2. Hukum-hukum:

Larangan-larangan Allah tentang: menghilangkan jiwa manusia; berzina, mempergunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan agama; ikut-ikutan baik dengan kata-kata mahupun dengan perbuatan dan durhaka kepada ibu bapa. Perintah Allah tentang: memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan dan takaran, melakukan solat lima waktu dalam waktunya.

3. Kisah-kisah:

Kisah Israak Nabi Muhammad s.a.w., beberapa kisah tentang Bani Israil.

4. Dan lain-lain:

Tanggungjawab manusia masing-masing terhadap amal perbuatannya; beberapa faktor yang menyebabkan pembangunan dan kehancuran suatu umat; petunjuk-petunjuk tentang pergaulan dengan orang tua, tetangga dan masyarakat; manusia makhluk Allah s.w.t. yang mulia, dalam pada itu manusia mempunyai pula sifat-sifat yang tidak baik seperti suka ingkar, putus asa dan terburu-buru; dan persoalan roh.

ISYARAT KEPADA UMAT ISLAM SEBAGAI SUATU UMAT YANG AKAN MENJADI BESAR
Israak dari Mekah ke Baitul Maqdis sebagai penghormatan terhadap Nabi Muhammad s.a.w.

1. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[847]. Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya.

Penghormatan terhadap Nabi Musa a.s. dengan menurunkan Taurat kepadanya

2. Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,

3. (iaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.

Kehancuran Bani Israil kerana tidak mengikuti ajaran Taurat

4. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerosakkan di muka bumi ini dua kali[848] dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."
[848]. Yang dimaksud dengan membuat kerosakkan dua kali ialah pertama menentang hukum Taurat, membunuh Nabi Syu'ya dan memenjarakan Armia dan yang kedua membunuh Nabi Zakaria dan bermaksud untuk membunuh Nabi Isa a.s. Akibat dari perbuatan itu, Yerusalem dihancurkan (Al Maraghi).

5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.

7. Jika kamu berbuat baik (bererti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

8. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) nescaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.

Al Quran petunjuk ke jalan yang benar

9. Sesungguhnya al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal soleh bahawa bagi mereka ada pahala yang besar,

10. dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.

11. Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.

12. Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.

Tiap-tiap orang memikul dosanya sendiri

13. Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.

14. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu."

15. Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

17. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hambaNya.

18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.

19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.

20. Kepada masing-masing golongan baik golongan ini mahupun golongan itu[849] Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
[849]. Yang dimaksud baik golongan ini mahupun golongan itu ialah mereka yang tersebut dalam ayat 18 dan 19 di atas.

21. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebahagian dari mereka atas sebahagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.

22. Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).

Beberapa tata karma(norma/adat) pergaulan

23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibubapa kamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850].
[850]. Mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."

25. Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.

26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros(membazir).

27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

28. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas[851].
[851]. Maksudnya: apabila kamu tidak dapat melaksanakan perintah Allah seperti yang tersebut dalam ayat 26, maka katakanlah kepada mereka perkataan yang baik agar mereka tidak kecewa lantaran mereka belum mendapat bantuan dari kamu. Dalam pada itu kamu berusaha untuk mendapat rezeki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat memberikan kepada mereka hak-hak mereka.

29. Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya[852] kerana itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
[852]. Maksudnya: jangan kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu pemurah.

30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hambaNya.

31. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.

32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

33. Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar[853]. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan[854] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
853]. Lihat no. [518]. Maksudnya yang dibenarkan oleh syarak seperti qishash membunuh orang murtad, rejam dan sebagainya.
[854]. Maksudnya: kekuasaan di sini ialah hal ahli waris yang terbunuh atau penguasa untuk menuntut kisas atau menerima diat. Lihat no. [111]. Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. Qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kemaafan dari ahli waris yang terbunuh iaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. Pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. Bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat dia mendapat siksa yang pedih.
dan [335]. Diat ialah pembayaran sejumlah harta kerana sesuatu tindak pidana terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan.

34. Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabnya.

35. Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabnya.

37. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, kerana sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

38. Semua itu[855] kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.
855]. Maksudnya: semua larangan yang tersebut pada ayat-ayat: 22, 23, 26, 29, 31, 32, 33, 34, 36, dan 37 surat ini.

39. Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).

40. Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak lelaki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya).

41. Dan sesungguhnya dalam al Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran).

Sanggahan-sanggahan terhadap orang-orang yang mempersekutukan Allah s.w.t.

42. Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan di sampingNya, sebagaimana yang mereka katakan, nescaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy."

43. Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya.

44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekelian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

Orang-orang kafir tidak dapat memahami al Quran

45. Dan apabila kamu membaca al Quran nescaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup,

46. dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam al Quran, nescaya mereka berpaling ke belakang kerana bencinya,

47. Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik (iaitu) ketika orang-orang zalim itu berkata: "Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir."

48. Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; kerana itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar).

Bagaimana cara membantah keingkaran kaum musyrikin

49. Dan mereka berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?"

50. Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu atau besi,

51. atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut fikiranmu." Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama." Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: "Bila itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat,"

52. iaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhiNya sambil memujiNya dan kamu mengira, bahawa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.

53. Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

54. Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu. Dia akan memberi rahmat kepadamu jika Dia menghendaki dan Dia akan mengazabmu, jika Dia menghendaki. Dan, Kami tidaklah mengutusmu untuk menjadi penjaga bagi mereka.

55. Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebahagian nabi-nabi itu atas sebahagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

56. Katakanlah: "Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan)[856] selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya."
[856]. Apa yang dikatakan mereka tuhan itu ialah, berhala, malaikat, jin dan sebagainya.

57. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka[857] siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmatNya dan takut akan azabNya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.
[857]. Maksudnya: Nabi Isa a.s., para malaikat dan 'Uzair yang mereka sembah itu menyeru dan mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah.

Kaum yang ingkar pasti mendapat hukuman

58. Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).

59. Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan kerana tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu[858]. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.
[858]. Maksudnya: Allah menetapkan bahawa orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaanNya seperti yang diberikan kepada Rasul-rasulNya yang dahulu, akan dimusnahkan. Orang-orang Quraisy meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya diturunkan pula kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Allah itu, tetapi Allah tidak akan menurunkannya kepada mereka, kerana kalau tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan juga, pasti mereka akan mendustakannya, dan tentulah mereka akan dibinasakan pula seperti umat-umat yang dahulu, sedangkan Allah tidak hendak membinasakan kaum Quraisy.

60. Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia." Dan Kami tidak menjadikan mimpi[859] yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam al Quran[860]. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.
[859]. Mimpi adalah terjemah dari kata Ar Ru'ya dalam ayat ini maksudnya ialah mimpi tentang perang Badar yang dialami Rasulullah s.a.w. sebelumnya peristiwa perang Badar itu terjadi. Banyak pula ahli-ahli tafsir menterjemahkan kata ar ru'ya tersebut dengan penglihatan yang maksudnya: penglihatan yang dialami Rasulullah s.a.w. di waktu malam Israk dan Mikraj.
[860]. Ialah pohon zaqum yang tersebut dalam surat As Shaffat ayat 62 sampai dengan 65.

Permusuhan dan godaan syaitan terhadap manusia yang menyebabkan kekufurannya

61. Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam," lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"

62. Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, nescaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil."

63. Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.

64. Dan hasung(husung)lah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka[861].
[861]. Maksud ayat ini ialah Allah memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya. Tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.

65. Sesungguhnya hamba-hambaKu, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai Penjaga."

Peringatan-peringatan tentang nikmat Allah dan beberapa kejadian pada hari kiamat

66. Tuhanmu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari kurniaNya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu.

67. Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, nescaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.

68. Maka apakah kamu merasa aman (dari hukuman Tuhan) yang menjungkir balikkan sebahagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindungpun bagi kamu,

69. atau apakah kamu merasa aman dari dikembalikanNya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan atas kamu angin taufan dan ditenggelamkanNya kamu disebabkan kekafiranmu. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) Kami.

70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan[862], Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
[862]. Maksudnya: Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di daratan dan di lautan untuk memperoleh penghidupan.

71. (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.

72. Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, nescaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).

Perlawanan terhadap Nabi Muhammad s.a.w. akan gagal, seperti terhadap nabi-nabi dahulu

73. Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentu|ah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.

74. Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, nescaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka,

75. kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami.

76. Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, nescaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja[863].
[863]. Maksudnya: kalau sampai terjadi Nabi Muhammad s.a.w. diusir, oleh penduduk Mekah, nescaya mereka tidak akan lama hidup di dunia, dan Allah segera akan membinasakan mereka. Hijrah Nabi Muhammad s.a.w. ke Madinah bukan kerana pengusiran kaum Quraisy, melainkan semata-mata kerana perintah Allah.

77. (Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu[864] dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu.
[864]. Maksudnya: tiap-tiap umat yang mengusir rasul pasti akan dibinasakan Allah. Demikian itulah sunnah (ketetapan) Allah s.w.t.

Petunjuk-petunjuk Allah dalam menghadapi tentangan

78. Dirikanlah solat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula solat) subuh[865]. Sesungguhnya solat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
[865]. Ayat ini menerangkan waktu-waktu solat yang lima. Tergelincir matahari untuk waktu solat Zuhur dan Asar, gelap malam untuk waktu Maghrib dan Isyak.

79. Dan pada sebahagian malam hari bersolat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

80. Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong[866].
[866]. Maksudnya: memohon kepada Allah supaya kita memasuki suatu ibadah dan selesai daripadanya dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan serta bersih dari riak dan dari sesuatu yang merosakkan pahala. Ayat ini juga mengisyaratkan kepada Nabi supaya berhijrah dari Mekah ke Madinah. Dan ada juga yang menafsirkan: memohon kepada Allah s.w.t. supaya kita memasuki kubur dengan baik dan keluar daripadanya waktu hari-hari berbangkit dengan baik pula.

81. Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.

82. Dan Kami turunkan dari al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

83. Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia nescaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan nescaya dia berputus asa.

84. Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya[867] masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
[867]. Termasuk dalam pengertian keadaan di sini ialah tabiat dan pengaruh alam sekitarnya.

85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."

Tentangan dari Nabi Muhammad s.a.w. terhadap manusia untuk menandingi al Quran

86. Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, nescaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembelapun terhadap Kami,

87. kecuali kerana rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya kurniaNya atasmu adalah besar.

88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al Quran ini, nescaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebahagian mereka menjadi pembantu bagi sebahagian yang lain."

89. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam al Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).

90. Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,

91. atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya,

92. atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.

93. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca." Katakanlah: "Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?"

Keingkaran orang-orang kafir, dan bantahan terhadapnya

94. Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasuI?"

95. Katakanlah: "Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, nescaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul."

96. Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hambaNya."

97. Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahanam. Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.

98. Itulah balasan bagi mereka, kerana sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan (kerana mereka) berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?"

99. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahawasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu[868] bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran.
[868]. Maksudnya: waktu mereka mati atau waktu mereka dibangkitkan.

100. Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, nescaya perbendaharaan itu kamu tahan, kerana takut membelanjakannya." Dan adalah manusia itu sangat kikir.

Beberapa kisah pengalaman Nabi Musa a.s. sebagai pelipur kesusahan hati Nabi Muhammad s.a.w.

101. Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata[869], maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Firaun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir."
[869]. Mukjizat yang sembilan itu ialah: tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, taufan, laut, dan bukit Thur.

102. Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahawa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Firaun, seorang yang akan binasa."

103. Kemudian (Firaun) hendak mengusir mereka (Musa dan pengikut-pengikutnya) dari bumi (Mesir) itu, maka Kami tenggelamkan dia (Firaun) serta orang-orang yang bersama-sama dia seluruhnya,

104. dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, nescaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu )."

105. Dan Kami turunkan (al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.

106. Dan al Quran itu telah Kami turunkan dengan beransur-ansur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bahagian demi bahagian.

107. Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,

108. dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi."

109. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.

110. Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam solatmu dan janganlah pula merendahkannya[870] dan carilah jalan tengah di antara kedua itu."
[870]. Maksudnya janganlah membaca ayat al Quran dalam solat terlalu keras atau terlalu perlahan tetapi cukuplah sekadar dapat didengar oleh makmum.

111. Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaanNya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.

Banyak ayat-ayat dalam surah ini mengemukakan bahawa al Quran yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. benar-benar wahyu Allah, dan bahawa manusia itu pasti mengalami hari berbangkit. Dalam surah ini dikemukakan pula dalil-dalil kekuasaan dan keesaan Allah s.w.t. serta hukum-hukum yang diturunkanNya yang wajib diperhatikan dan dikerjakan oleh manusia.

HUBUNGAN SURAH AL ISRAA' DENGAN SURAH AL KAHFI

1. Surah Al Israa' dimulai dengan tasbih (membaca subhanallah) pada Allah sedang surah Al Kahfi dibuka dengan tahmid (membaca alhamdulillah) kepadaNya. Tasbih dan tahmid adalah dua kata yang acapkali bergandingan dalam firman-firman Allah.

2. Persamaan antara penutup surah Al Israa' dengan pembukaan surah Al Kahfi iaitu sama-sama dengan tahmid kepada Allah.

3. Menurut riwayat, ada tiga buah pertanyaan yang dihadapkan oleh orang-orang Yahudi dengan perantaraan orang-orang musyrikin kepada Nabi Muhammad s.a.w. yakni masalah roh, cerita Ashabul Kahfi dan kisah Zulqarnain. Masalah roh itu dijawab dalam surah Al Israa', dan dua masalah lainnya pada surah Al Kahfi.


4. Dalam surah Al Israa' ayat 85 Allah berfirman: Dan tidaklah kamu diberi ilmu hanyalah sedikit Firman ini ditujukan kepada sebahagian orang-orang Yahudi yang merasa sombong dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka, sebab bagaimanapun juga mereka adalah manusia yang hanya diberi ilmu pengetahuan yang sedikit. Dalam surah Al-Kahfi Allah menceritakan tentang Nabi Musa a.s. dengan Nabi Khidir a.s. yang belum pernah diketahui oleh orang-orang Yahudi.