Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 6 Oktober 2012

I 111 Firman Allah swt Surah 66 : At Tahrim (Mengharamkan) yang bermaksud :

1. Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[1485]
(Surah 66 : At Tahrim - Mengharamkan)
[1485]. Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahawa Nabi Muhammad saw pernah mengharamkan dirinya minum madu untuk menyenangkan hati isteri-isterinya. Maka turunlah ayat teguran ini kepada Nabi.


2. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu[1486] dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(Surah 66 : At Tahrim)
[1486]. Apabila seseorang bersumpah mengharamkan yang halal maka wajiblah atasnya membebaskan diri dari sumpahnya itu dengan membayar kaffarat, seperti tersebut dalam surat Al Maaidah ayat 89.

3. Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahsia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebahagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebahagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
(Surah 66 : At Tahrim)

4. Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
(Surah 66 : At Tahrim)

5. Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.
(Surah 66 : At Tahrim)

6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(Surah 66 : At Tahrim)

7. Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan.
(Surah 66 : At Tahrim)

8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(Surah 66 : At Tahrim)

9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
(Surah 66 : At Tahrim)

10. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat[1487] kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)."
(Surah 66 : At Tahrim)
[1487]. Maksudnya: nabi-nabi sekalipun tidak dapat membela isteri-isterinya atas azab Allah apabila mereka menentang agama.

11. Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu[1488] dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.
(Surah 66 : At Tahrim)
[1488]. Maksudnya: sebaliknya sekalipun isteri seorang kafir apabila menganut ajaran Allah, ia akan dimasukkan Allah ke dalam jannah.

12. dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebahagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.
(Surah 66 : At Tahrim)








I 110 Firman Allah swt Surah 65 : Ath Thalaaq (Talak) yang bermaksud :

1. Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)[1481] dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang[1482]. Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru[1483].
(Surah 65 : Ath Thalaaq - Talak)
[1481]. Maksudnya: isteri-isteri itu hendaklah ditalak di waktu suci sebelum dicampuri. Tentang masa iddah lihat surat Al Baqarah ayat 228234 dan surat Ath Thalaaq ayat 4.


[1482]. Yang dimaksud dengan perbuatan keji di sini ialah mengerjakan perbuatan-perbuatan pidana, berkelakuan tidak sopan terhadap mertua, ipar, besan dan sebagainya.
 

[1483]. Suatu hal yang baru maksudnya ialah keinginan dari suami untuk rujuk kembali apabila talaknya baru dijatuhkan sekali atau dua kali.


2. Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu kerana Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
(Surah 65 : Ath Thalaaq)

3. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(Surah 65 : Ath Thalaaq)

4. Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, nescaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
(Surah 65 : Ath Thalaaq)

5. Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.
(Surah 65 : Ath Thalaaq)

6. Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.
(Surah 65 : Ath Thalaaq)

7. Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
(Surah 65 : Ath Thalaaq)

8. Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan[1484].
(Surah 65 : Ath Thalaaq)
[1484]. Yang dimaksud dengan hisab dan azab di sini adalah hisab dan azab di akhirat.

9. Maka mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan adalah akibat perbuatan mereka kerugian yang besar.
(Surah 65 : Ath Thalaaq)

10. Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (iaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu,
(Surah 65 : Ath Thalaaq)

11. (Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang soleh nescaya Allah akan memasukkannya ke dalam syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya. 
(Surah 65 : Ath Thalaaq)

12. Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahawasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
(Surah 65 : Ath Thalaaq)



I 109 Firman Allah swt Surah 64 : At Taghaabun (hari dinampakkan kesalahan-kesalahan) yang bermaksud :

1. Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

(Surah 64 : At Taghaabun - hari dinampakkan kesalahan-kesalahan)


2. Dia-lah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(Surah 64 : At Taghaabun)

3. Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskanNya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu).
(Surah 64 : At Taghaabun)

4. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahsiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
(Surah 64 : At Taghaabun)

5. Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir terdahulu. Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh azab yang pedih.
(Surah 64 : At Taghaabun)

6. Yang demikian itu adalah kerana sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka membawa keterangan-keterangan lalu mereka berkata: "Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?" lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
(Surah 64 : At Taghaabun)

7. Orang-orang yang kafir mengatakan bahawa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(Surah 64 : At Taghaabun)

8. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Surah 64 : At Taghaabun)

9. (Ingatlah) hari (di mana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal soleh, nescaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.
(Surah 64 : At Taghaabun)

10. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
(Surah 64 : At Taghaabun)

11. Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah nescaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Surah 64 : At Taghaabun)

12. Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya kewajipan Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
(Surah 64 : At Taghaabun)

13. (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah saja.
(Surah 64 : At Taghaabun)

14. Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Surah 64 : At Taghaabun)
[1479]. Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.

15. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cubaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
(Surah 64 : At Taghaabun)

16. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu[1480]. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(Surah 64 : At Taghaabun)
[1480]. Maksudnya: nafkahkanlah nafkah yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat.


17. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, nescaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.
(Surah 64 : At Taghaabun)

18. Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Surah 64 : At Taghaabun)





I 108 Firman Allah swt Surah 63 : Al Munaafiquun ( Orang-orang Munafik ) yang bermaksud :

1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahawa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahawa sesungguhnya kamu benar-benar RasulNya; dan Allah mengetahui bahawa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)

 

 2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai[1476], lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan ALLAH. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.

[1476]. Mereka bersumpah bahawa mereka beriman adalah untuk menjaga harta mereka supaya jangan dibunuh atau ditawan atau dirampas hartanya.

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)


3. Yang demikian itu adalah kerana bahawa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; kerana itu mereka tidak dapat mengerti.

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)


4. Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar[1477]. Mereka mengira bahawa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)

[1477]. Mereka diumpamakan seperti kayu yang tersandar, maksudnya untuk menyatakan sifat mereka yang buruk meskipun tubuh mereka bagus-bagus dan mereka pandai berbicara, akan tetapi sebenarnya otak mereka adalah kosong tak dapat memahami kebenaran.

5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)


6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)


7. Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)


8. Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah[1478], benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)

[1478]. Maksudnya: kembali dari peperangan Bani Musthalik.

9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)


10. Dan belanjakanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)


11. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.


(Surah 63 : Al Munaafiquun – Orang-orang Munafik)



I 107 Firman Allah swt Surah 62 : Al Jumu'ah ( Hari Jumaat ) yang bermaksud :

1. Sentiasa bertasbih kepada ALLAH apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

(Surah 62 : Al Jumu'ah – Hari Jumaat)


2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

(Surah 62 : Al Jumu'ah)


3. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

(Surah 62 : Al Jumu'ah)


4. Demikianlah kurnia ALLAH, diberikanNya kepada siapa yang dikehendakiNya; dan ALLAH mempunyai kurnia yang besar.

(Surah 62 : Al Jumu'ah)


5. Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya[1474] adalah seperti keldai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat ALLAH itu. Dan ALLAH tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

(Surah 62 : Al Jumu'ah)

[1474]. Maksudnya: tidak mengamalkan isinya, antara lain tidak membenarkan kedatangan   Nabi Muhammad SAW.

6. Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahawa sesungguhnya kamu sajalah kekasih ALLAH bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar."

(Surah 62 : Al Jumu'ah)


7. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan ALLAH Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.

(Surah 62 : Al Jumu'ah)


8. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (ALLAH), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

(Surah 62 : Al Jumu'ah)


9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan solat Jumaat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat ALLAH dan tinggalkanlah jual beli[1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

(Surah 62 : Al Jumu'ah)

[1475]. Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jumaat, maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalkan semua pekerjaannya.

10. Apabila telah ditunaikan solat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah kurnia ALLAH dan ingatlah ALLAH banyak-banyak supaya kamu beruntung.

(Surah 62 : Al Jumu'ah)


11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi ALLAH lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan ALLAH Sebaik-baik Pemberi rezeki.

(Surah 62 : Al Jumu'ah)




I 106 EMPAT Syarat menyempurnakan makanan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW bersabda :

"Jika makanan memenuhi 4 perkara, maka sempurnalah makanan tersebut,

1- Jika halal.

2- Jika dimakan dengan menyebut nama Allah SWT.

3- Jika banyak orang memakannya.

4- Jika selesai disebut "Alhamdulillah."


Kitab Tanbihul Ghafilin. Jilid 1 & 2 . M/S : 683.


I 105 EMPAT Nasihat yang mampu menghancurkan sifat Takbur

1- Mengingati bahawa taufik hidayah untuk beramal adalah datang daripada Allah SWT, maka dia akan bersyukur kepada Allah SWT.

2- Mengingati bahawa semua nikmat yang diterima adalah daripada Allah SWT, maka dia akan sibuk mensyukuri nikmat pemberian Allah SWT tanpa merasa ujub dan bangga diri.

3- Takut amalannya tidak diterima oleh Allah SWT, maka dia akan sentiasa bimbang amal ibadatnya tidak diterima oleh Allah SWT.

4- Mengingati segala dosa yang telah dilakukannya sehingga dia bimbang  dosa-dosanya melebihi daripada amal soleh yang telah dilakukannya.


Kitab Tanbihul Ghafilin. Jilid 1 & 2. M/S : 747.




I 104 : DOA QUNUT

Para fuqaha berselisih pendapat dalam menentukan masaalah doa qunut ketika solat Subuh. Ada di antara mereka menganggap doa qunut sebagai sunnah Rasulullah SAW, manakala yang lainnya tidak berpendapat sedemikian.

Rasulullah SAW sendiri membaca doa qunut ketika solat Subuh sebagaimana terdapat hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a.

Daripada Muhammad bin Sirin, bahawa ia berkata,

“Aku berkata kepada Anas bin Malik r.a, “Apakah Rasulullah SAW qunut pada solat subuh? ‘Ia menjawab, ‘Ya, sesaat setelah rukuk.”
(Hadis Sahih Riwayat Muslim (I: 468 no. 298)

Di dalam hadis yang lain : Dikatakan oleh Umar bin Ali Al Bahiliy, dikatakan oleh Khalid bin Yazid, dikatakan Abu Ja’far Ar-Razy, dari Ar-Rab i’ bin Anas berkata : Anas ra ditanya tentang qunut Nabi SAW bahawa apakah betul baginda SAW berqunut sebulan, maka berkata Anas ra: Baginda SAW selalu terus berqunut hingga wafat, lalu mereka mengatakan maka qunut Nabi SAW pada solat subuh selalu berkesinambungan hingga baginda SAW wafat, dan mereka yang meriwayatkan bahawa qunut Nabi SAW hanya sebulan kemudian berhenti maka yang dimaksud adalah qunut setiap solat untuk mendoakan kehancuran atas musuh-musuh, lalu (setelah sebulan) baginda SAW berhenti, namun qunut di solat subuh terus berjalan hingga baginda SAW wafat.

Berkata Imam Nawawi : Mengenai qunut subuh, Rasulullah SAW tidak meninggalkannya hingga baginda SAW wafat, demikian riwayat sahih daripada Anas r.a.
(Syarah Nawawi ala shahih Muslim)

Dan hadis tersebut juga disahihkan an-Nawawi dalam al-Majmu’-nya (III:504). Ia berkata, ‘Hadis tersebut sahih dan diriwayatkan oleh sejumlah penghapal hadis, dan mereka mensahihkannya. Di antaranya yang mensahihkannya adalah al-Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin ‘Ali al-Balkhi, al-Hakim Abu ‘Abdillah dalam beberapa judul kitabnya, dan al-Baihaqi. Hadis itu diriwayatkan juga oleh ad-Daruquthni dari berbagai jalan periwayatan dengan sanad yang shahih.”

Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad daripada Anas bin Malik r.a katanya:

"Sentiasalah Rasulullah SAW berqunut pada solat Subuh sehinggalah baginda wafat."
Diriwayatkan juga bahawa Saidina Umar membaca doa qunut pada solat Subuh di hadapan para sahabat dan selainnya.

“Sesungguhnya Rasulullah SAW. sentiasa berqunut pada (solat) subuh sampai ia meninggalkan dunia ini.”
(Hadis Riwayat Al-Hakim dalam kitab Al-Arba’in. la menyebutkan sebagai hadis sahih)

Doa qunut adalah doa yang dibaca ketika kita melakukan solat subuh pada rakaat ke dua setelah rukuk. Berikut adalah bacaan doa qunut dan maknanya untuk kita memahami hikmah dan kebaikannya.


I 103 TIGA Perkara yang sentiasa ditulis oleh orang-orang soleh

Aun bin Abdullah telah berkata : Orang-orang solehin sentiasa menulis surat pada sahabatnya dengan 3 perkara,

1- Sesiapa beramal untuk Akhirat, nescaya Allah SWT akan mencukupkan segala urusan dunianya.

2- Sesiapa memperbaiki niatnya, maka Allah SWT akan memperbaiki zahirnya.

3- Sesiapa memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, maka Allah SWT akan memperbaiki hubungannya sesama manusia.


Kitab Tanbihul Ghafilin. Jilid 1 & 2. M/S : 736.





I 102 TIGA Sikap membuktikan ketakwaan kepada Allah SWT

1- Baiknya tawakkal dalam apa yang belum dicapai.

2- Reda menerima dengan apa yang telah tercapai.

3- Sabar menghadapi dengan apa yang terlepas dari tangannya.


Kitab Tanbhul Ghafilin. Jilid 1 & 2.  M/S : 715.


Jumaat, 5 Oktober 2012

I 101 LIMA Hikmah dan Keistimewaan Umat Nabi Muhmmad SAW

1- Allah SWT menjadikan mereka lemah supaya tidak sombong.

2- Mereka dijadikan kecil supaya tidak membazir dari segi makanan dan pakaian.

3- Umur mereka dijadikan pendek supaya tidak banyak melakukan dosa.

4- Mereka dijadikan fakir supaya ringan hisab mereka di Akhirat kelak.

5- Mereka dijadikan umat terakhir supaya tidak lama berada dalam kubur.


Kitab Tanbihul Ghafilin. Jilid 1 & 2. M/S : 785.


I 100 Tiga Penyesalan di Akhirat kelak

1- Seorang yang memiliki anak yang soleh, anak soleh memasuki Syurga sedangkan bapanya memasuki neraka.

2- Seorang yang mengumpul harta dan tidak mengeluarkan zakat sehingga mati, lalu diwarisi oleh ahli keluarga dan digunakan untuk jalan ketaatan sehingga mereka masuk Syurga sedangkan pemilik harta memasuki neraka.

3- Seorang yang alim yang mengajar ilmu kepada orang ramai tetapi tidak mengamalkannya sehingga orang ramai  selamat sedangkan dia masuk neraka.


Kitab Tanbihul Ghafilin. Jilid 1 & 2. M/S: 667.



I 99 Lima Sifat mulia usahawan Islam

1- Lidah yang suci dari dusta dan sumpah.

2- Hati yang bersih dari menipu, khianat dan hasad dengki.

3- Jiwa yang menjaga solat Jumaat dan Jamaah.

4- Menuntut Ilmu.

5- Mengutamakan Allah SWT melebihi segala-galanya.


Kitab Tanbihul Ghafilin. Jilid 1 & 2. M/S : 697.



I 98 Empat Perkara menyebabkan penuntut ilmu memasuki neraka

1- Untuk menandingi para ulama.

2-  Berdebat dengan orang bodoh.

3- Untuk berbangga-bangga.

4- Untuk mencari wang daripada pemerintah, mencari kehormatan dan mencari kedudukan( pangkat).


Kitab Tanbihul Ghafilin. Jilid 1 & 2. M/S : 669.