Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Jumaat, 11 April 2014

P 126 : 9 CARA MENINGKATKAN KEKUATAN IMAN

 

A. Mempelajari berbagai ilmu agama Islam yang bersumber dari al Quran dan Al Hadis 

 1. Memperbanyak baca al Quran dan merenungi maknanya

 Ayat-ayat al Quran memiliki target yang luas dan spesifik sesuai keperluan masing-masing orang yang sedang mencari atau memuliakan Rabbnya. Sebahagian ayat al Quran mampu menggetarkan hati seseorang yang sedang mencari kemuliaan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, selain itu al Quran mampu membuat menangis orang yang berdosa dan membuat ketenangan hati.

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَابِ

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” 
(Surah 38,  AS SAD atau SHAAD : 29)

وننَزِّلُ مِنَ القرآنِ مَا هُوَ شفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ، وَلاَ يَزيْدُ الظالِمِيْنَ إلاَّ خَساراً
 “Dan Kami turunkan dari al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” 
(Surah 17,  AL ISRAAK : 82)

2. Mempelajari Asma’ul Husna


Bila seseorang memahami sifat ALLAH SUBHANAHU WA TAALA yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui, maka ia akan menahan lidahnya, anggota tubuhnya dan gerakan hatinya dari apapun yang tidak disukai ALLAH SUBHANAHU WA TAALA.

Bila seseorang memahami sifat ALLAH SUBHANAHU WA TAALA yang Maha Indah, Maha Agung dan Maha Perkasa, maka semakin besarlah keinginannya untuk bertemu ALLAH SUBHANAHU WA TAALA di hari akhirat sehingga iapun secara cermat memenuhi berbagai persyaratan yang diminta ALLAH SUBHANAHU WA TAALA untuk boleh bertemu denganNya (iaitu dengan memperbanyak amal ibadah).

Bila seseorang memahami sifat ALLAH SUBHANAHU WA TAALA yang Maha Santun, Maha Halus dan Maha Penyabar, maka iapun merasa malu ketika ia marah, dan hidupnya merasa tenang kerana tahu bahawa ia dijaga oleh Tuhannya secara lembut dan sabar.

 

3. Mempelajari Sirah Nabawiyah


Dengan memahami perilaku, keagungan dan perjuangan RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM, akan menumbuhkan rasa cinta kita terhadapnya, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk mencontoh semua perilaku beliau dan mematuhi pesan-pesan beliau selaku utusan ALLAH.

Seorang sahabat ra mendatangi RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM dan bertanya, “Wahai Rasul ALLAH, bila tibanya hari akhirat?” RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM balik bertanya : “Apakah yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi hari akhirat?” Si sahabat menjawab, “Wahai RASULULLAH, aku telah solat, puasa dan bersedekah selama ini, tetap saja rasanya semua itu belum cukup. Namun di dalam hati, aku sangat mencintai dirimu, ya RASULULLAH.” RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM menjawab, “In sya ALLAH, di akhirat kelak engkau akan bersama orang yang engkau cintai.”
(HR Muslim)

Inilah hadits yang sangat disukai para sahabat RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM. Jelaslah bahawa mencintai RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM adalah salah satu jalan menuju syurga, dan membaca riwayat hidupnya (sirah) adalah cara terpenting untuk lebih mudah memahami dan mencintai RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM.

 

4. Mempelajari Nilai-Nilai Agama Islam


Renungan terhadap syariat Islam, hukum-hukumnya, akhlak yang diajarkannya, perintah dan larangannya, akan menimbulkan kekaguman terhadap kesempurnaan ajaran agama Islam ini. Tidak ada agama lain yang memiliki aturan dan etika yang sedemikian rincinya seperti Islam, di mana untuk makan dan ke tandas pun ada adabnya, untuk aspek hukum dan ekonomi ada aturannya, bahkan untuk berhubungan suami isteripun ada aturannya.

 

5. Mempelajari Kehidupan para sahabat RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM, tabi’in dan tabi’ut tabi’in


Mereka adalah generasi-generasi terbaik Islam. Mereka adalah orang-orang yang kadar keimanannya diibaratkan sebesar gunung Uhud sementara manusia zaman kini diibaratkan kadar keimanannya tak lebih dari sebutir debu dari gunung Uhud.
Umar ra pernah memuntahkan makanan yang sudah masuk ke perutnya ketika tahu bahawa makanan yang diberikan padanya kurang halal sumbernya. Sejarah lain menceritakan tentang lumrahnya seorang tabi’in mengkhatamkan al Quran dalam satu kali solatnya.
Atau cerita tentang seorang soleh yang lebih dari 40 tahun hidupnya berturut-turut tidak pernah solat wajib sendiri kecuali berjamaah di masjid. Atau seorang soleh yang menangis kerana lupa mengucap doa ketika masuk masjid. Inilah cerita-cerita teladan yang mampu menggetarkan hati seorang yang sedang meningkatkan keimanannnya.

B. Merenungi tanda-tanda kebesaran ALLAH SUBHANAHU WA TAALA yang ada di alam (ma’rifatullah)


Menyingkirkan sifat sombong akal kita, kemudian merenungkan secara tulus bagaimana alam ini diciptakan. Sungguh ada kekuatan luar biasa yang mampu menciptakan alam yang sempurna ini, sebuah struktur dan sistem kehidupan yang rapi, mulai dari tata surya, galaksi hingga struktur pohon dan sel-sel atom.
Renungkan pula rahsia dan mukjizat al Quran. Salah satu keajaiban al Quran adalah struktur matematis al Quran. Meskipun wahyu ALLAH SUBHANAHU WA TAALA diturunkan bertahap namun ketika seluruh wahyu lengkap maka ditemukan bahawa terdapat mukjizat yang luar biasa.

Kata tunggal yaum disebut sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada satu tahun syamsiyyah (masehi). Kata jamak hari disebut sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan. Sedang kata Syahrun (bulan) dalam al Quran disebut sebanyak 12 kali sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun. Kata Saa’ah (jam) disebutkan sebanyak 24 kali sama dengan jumlah jam sehari semalam. Dan semua kata-kata itu tersebar di 114 surah dan 6666 ayat dan ratusan ribu kata yang tersusun indah.

Dan masih banyak lagi keajaiban dan mukjizat al Quran dari sisi pandang lainnya yang membuktikan bahawa itu bukan karya manusia. Masih banyak pula mukjizat lainnya di alam ini yang membuktikan bahawa alam ini memiliki struktur yang sangat sempurna dan tidak mungkin tercipta dengan sendirinya.

Adalah lumrah, bahawa sesuatu yang tidak mungkin diciptakan manusia, pastilah diciptakan sesuatu yang Maha Kuasa, Maha Besar. Inilah yang menambah kecilnya diri kita dan menambah kekaguman dan cinta serta iman kita kepada Sang Pencipta alam semesta ini.

C. Berusaha keras melakukan amal perbuatan yang baik secara ikhlas.


Amal perbuatan perlu digerakkan. Dimulai dari hati, kemudian terungkap melalui lidah kita dan kemudian anggota tubuh kita. Selain ikhlas, diperlukan usaha dan keseriusan untuk melakukan amalan-amalan ini.

1. Amalan Hati


Dilakukan melalui pembersihan hati kita dari sifat-sifat buruk, selalu menjaga kesucian hati. Ciptakan sifat-sifat sabar dan tawakal, penuh takut dan harap akan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Jauhi sifat tamak, kikir, prasangka buruk dan sebagainya.

2. Amalan Lisan


Perbanyak membaca al Quran, zikir, bertasbih, tahlil, takbir, istighfar, berselawat kepada RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM dan mengajak orang lain kepada kebaikan, dan melarang pada kemungkaran.

3. Amalan Anggota Tubuh


Dilakukan melalui kepatuhan dalam solat, pengorbanan untuk bersedekah, perjuangan untuk berhaji hingga disiplin untuk solat berjamaah di masjid (khususnya bagi lelaki).

Wallahu A’lam.

By Hamizan 

Tilawah Quran © islamicclasses.com




P 125 : ILMU DIANGKAT DAN KEBODOHAN MEREBAK

Daripada Anas bin Malik berkata, telah bersabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam:

"Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan (jahil ilmu agama) dan diminumnya arak serta melakukan perzinaan secara terang-terangan."
[ Shahih Bukhari 78]


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا





P 124 : KISAH LEMBU DAN TUANNYA

LEMBU : Aku makan rumput. Tuan makan apa?

LELAKI : Aku makan nasi. Makanan kita tidak sama.

LEMBU : Tuan tidur di mana?

LELAKI : Aku tidur atas katil. Engkau tidur dalam kandang, mana nak sama.

Tiba-tiba kedengaran laungan azan....

LEMBU : Itu suara apa tuan?

LELAKI : Seruan azan ajak bersembahyang.

LEMBU : Tuan tak sembahyang ke?

LELAKI : Tidak.

LEMBU : Samalah kita tuan.





P 123 : JANGAN SESUKA MENGHUKUM ORANG LAIN – LIHAT DIRI SENDIRI

Sekalipun dia pelaku "maksiat," tidak semestinya dia PENGHUNI NERAKA. Sekalipun dia "ahli" ibadah, tidak bermakna dia PENGHUNI SYURGA.
DOSA dapat dihapuskan dengan TAUBAT,

Tapi AMAL & PAHALA juga mampu "dimusnahkan" dengan RIAK.




Selasa, 8 April 2014

P 122 : DOA MEMOHON AMPUNAN DAN RAHMAT ALLAH SWT

"Robbanaa dholamnaa anfusanaa wa ilam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khaasirin."
"Yaa Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi."
(QS; 7; Al A'raaf; 23)




P 121 : KISAH 1 EKOR KAMBING DITUKAR DENGAN 4000 KAMBING DAN DINAR

Dikisahkan Abul-Hasan Madani rah.a. berkata, “Ketika Hasan r.a., Husain r.a., dan Abdullah bin Ja’far r.a. sedang melakukan perjalanan untuk melakukan ibadah haji, di perjalanan, unta yang membawa perbekalan mereka telah terpisah dengan mereka. Maka mereka melanjutkan perjalanan dalam keadaan lapar dan haus. 

Pada saat mereka melewati sebuah khemah, di dalamnya terlihat seorang wanita tua. Mereka bertanya kepada wanita itu, “Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk kami minum?” Ia menjawab, “Ya, ada.” Maka turunlah mereka dari unta mereka. 

Wanita tua itu memiliki seekor kambing betina yang sangat kecil. Dengan menunjuk ke arah kambing itu, ia berkata, “Perahlah susunya kemudian minumlah sedikit-sedikit. Merekapun memerah susunya, kemudian meminumnya. 

Kemudian mereka bertanya, “Adakah sesuatu untuk dimakan?” Wanita tua itu berkata, “Silakan salah seorang di antara kalian menyembelihnya. Aku akan memasakkannya.” 

Maka salah seorang di antara mereka menyembelihnya, dan wanita tua itu memasaknya. Setelah mereka makan dan minum, pada petang harinya ketika mereka mahu melanjutkan perjalanan, mereka berkata, “Kami adalah orang-orang dari Bani Hasyim. Sekarang ini kami sedang melakukan safar untuk ibadah haji. Jika kami selamat sampai ke Madinah, datanglah kepada kami, kami akan membalas kemurahan hatimu. 

Setelah berkata demikian, pergilah mereka. 

Pada petang harinya, ketika suami wanita itu datang, wanita tua kemudian menceritakan kisah orang-orang dari Bani Hasyim tersebut. 

Mendengar penuturan isterinya itu, suaminya sangat marah dan berkata, “Engkau telah menyembelih kambing untuk orang asing yang tidak dikenal.” Isterinya menjawab, “Mereka dari Bani Hasyim.” 

Ringkas cerita, setelah suaminya marah-marah, ia terdiam. Beberapa lama kemudian, ketika kedua suami isteri tersebut didera kemiskinan, keduanya pergi ke Madinah untuk bekerja sebagai buruh. Sepanjang hari, mereka mengambil kotoran haiwan dan mengeringkannya, lalu menjualnya untuk mempertahankan hidup.

Pada suatu hari, ketika wanita tua itu sedang memunguti kotoran binatang, Hasan r.a. tengah duduk di depan rumahnya. Ketika wanita tua tersebut lewat, Hasan r.a. melihatnya dan mengenalinya. Kemudian Hasan r.a. menyuruh hamba sahayanya untuk memanggil wanita tua itu. 

Sesampainya di hadapan Hasan r.a., ia bertanya, “Wahai hamba Allah, apakah engkau mengenaliku?” Ia menjawab, “Aku tidak mengenali engkau.” Hasan r.a. berkata, “Aku adalah tamumu yang pernah meminum susu kambing dan memakan dagingnya. Wanita tua itu tetap merasa belum kenal. Tetapi sejurus kemudian ia berkata, “Demi Allah, engkaukah tamuku itu?” Hasan r.a. berkata, “Ya, akulah tamumu.” 

Dan setelah berbicara seperti itu, Hasan r.a. menyuruh hamba sahayanya membeli kambing sebanyak seribu ekor untuk diberikan kepada wanita tua tersebut. Di samping memberi seribu kambing, Hasan r.a. juga memberinya seribu dinar. Lalu Hasan r.a. menyuruh hamba sahayanya untuk membawa wanita tua itu menemui adiknya, Husain r.a.. 

Husain r.a. bertanya, “Balasan apa yang diberikan oleh kakakku, Hasan?” Ia menjawab, “Seribu ekor kambing dan seribu dinar.” Setelah mendengar jawapan itu, Husain r.a. juga menyerahkan pemberian yang sama sebagaimana yang diberikan oleh kakaknya. Setelah itu, ia dihantar kepada Abdullah bin Ja’far r.a.. Iapun menyelidiki apa yang telah diberikan oleh kedua cucu Rasulullah saw. tersebut, dan setelah mengetahuinya, ia memberikan kepada wanita tua itu dua ribu kambing dan dua ribu dinar, dan ia berkata, “Jika engkau datang kepadaku terlebih dahulu, aku akan memberimu lebih dari ini. 

Lalu wanita tua itu menyerahkan empat ribu ekor kambing dan empat ribu dinar kepada suaminya sambil berkata, “Ini adalah ganti dari kambing kita yang lemah itu.” 

[Imam Abu Hamid Al-Ghazali dalam kitabnya: Ihya']


P 120 : MUHASABAH DIRI SENDIRI – KERANA LIDAH

1. Kita akan terdorong untuk bercakap perkara yang tidak berfaedah.
2. Kita akan suka berlebih-lebihan ketika bercakap dan berkata-kata.
3. Adakalanya kita bercakap perkara yang tidak benar, berbohong sedikit.
4. Lidah menjadi penyebab akan berlaku pertengkaran.
5. Satu perkataan dari lidah kita boleh menyebabkan permusuhan dari kata-kata pedas yang tidak disengajakan
6. Kita akan suka bermanis mulut untuk menunjuk-nunjuk.
7. Mengeluarkan bahasa kesat (memaki hamun).
8. Gemar menyumpah-nyumpah (melaknat orang yang seagama dan sebangsa).
9. Bernyanyi lagu yang melalaikan kita dari melakukan ibadah.
10. Terlalu banyak bergurau dan bersenda.
11. Suka menghina orang lain.
12. Menyebarkan rahsia.
13. Berjanji lalu mendustai janji itu.
14. Akan mengumpat walaupun perkara remeh apalagi perkara berat.
15. Mengadu-ngadu pada orang lain hingga terjadi perang dingin.
16. Menjadi talam dua muka, menabur fitnah yang berbeza-beza pada orang berbeza.
17. Memuji yang melampau-lampau.
Anda sudah tahu 17 bahaya yang mungkin berlaku apabila kita tidak mengawal kata-kata dan tidak menjaga setiap satu perkataan yang kita selalu ucapkan.
Salah satu sebab mengapa ramai orang ditimpa masalah adalah kerana dari lidah mereka.
Kerana lidah, badan binasa. Kesannya, hidup kita binasa dan kemurkaan Allah turun kepada kita kerana kita menyakiti orang lain melalui lidah.
Kerana lidah yang selalu memaki-maki, menyumpah seranah, mentertawakan seseorang dan mengumpat-umpat, ramai di antara kita ditimpa dengan masalah yang tak berkesudahan.
Masalah itu menjadi balasan Allah atas perbuatan kita kerana kita tidak menjaga lidah. Kita mungkin pernah mengumpat, memaki atau memarahi seseorang dengan teruk sekali. Kita tak pernah fikir balasan atas kata-kata kita itu.
Jika hidup Anda selalu bermasalah, inilah masanya Anda check lidah Anda dan perangai Anda.

Semoga Kehidupan kita akan lebih bahagia nanti..


P 119 : TUJUH PERKARA YANG MEMBINASAKAN

Daripada Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda,

“Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan :

(1) Mempersekutukan Allah

(2) Sihir

(3) Membunuh orang yang telah dilarang membunuhnya, kecuali kerana alasan yang dibenarkan Allah (seperti qisas)

(4) Memakan harta anak yatim

(5) Memakan riba

(6) Lari dari medan pertempuran

(7) Menuduh wanita mukminah yang baik dan tahu memelihara diri, berbuat jahat (zina).”
(0069) (Sahih Muslim)



P 118 : PETUA UNTUK MEMBERSIHKAN HATI BUSUK

1. Dirikan solat dan banyakkan berdoa – Ini adalah salah satu kaedah yang sungguh berkesan. Semasa berdoa turut katakan “Ya,Allah jadikan hatiku bersih.”

2. Selawat ke atas Nabi Muhammad s.a.w paling minima 100 kali sebelum tidur – Ini merupakan satu pelaburan yang mudah dan murah. Disamping dosa-dosa diampunkan, otak tenang, murah rezeki, orang sayangkan kita dan mencetuskan semua perkara kebaikan.

3. Solat taubat – Selain daripada memohon keampunan, dapat mencuci hati dan menenangkan minda.

4. Membaca al Quran – Selain dapat mencuci hati juga menenangkan jiwa, penyembuh, penenang, terapi. Sekurang-kurangnya bacalah “Qulhu-allah” sebanyak 3 kali.

5. Bermaaf-maafan sesama kawan setiap hari – Semasa meminta maaf perlu sebutkan.

6. Bisikan kepada diri perkara yang positif – Jangan sesekali mengkritik, kutuk diri sendiri, merendah-rendahkan kebolehan diri sendiri.

7. Cuci minda – Paling baik pada waktu malam sebelum tidur, senyum, pejam mata, katakan di dalam hati “Ya, Allah cuci otak aku, cuci hatiku, esok aku nak jadi baik, berjaya, ceria, bersemangat, aktif, positif.” Menurut kajian psikologi, apa yang disebut sebelum tidur dapat dirakamkan sepanjang tidur sehingga keesokan harinya.

8. Berpuasa – Sekiranya dalam berpuasa, terhindar dari melakukan perkara-perkara kejahatan.

9. Cuba ingat tentang mati (Sekiranya hendak melakukan sesuatu kejahatan, tidak sampai hati kerana bimbang akan mati bila- bila masa).

10. Kekalkan wuduk.


11. Bersedekah selalu.




P 117 : SEMBILAN WASIAT RASUL

Abu Darda' berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan sembilan perkara kepadaku iaitu:

1- Janganlah engkau mempersekutukan Allah meskipun lehermu akan dipenggal atau dirimu akan dibakar. 

2- Jangan sekali-kali meninggalkan solat wajib dengan sengaja, (kerana) barangsiapa yang melakukannya dengan sengaja, nescaya jaminan Allah akan terlepas darinya. 

3- Jangan meminum minuman keras, kerana itu adalah kunci segala keburukan. 

4- Dan taatilah kedua orang tuamu, apabila mereka menyuruhmu untuk menyerahkan seluruh harta yang engkau miliki maka serahkanlah hartamu kepada keduanya. 

5- Janganlah menentang pemimpin walaupun engkau tahu bahawa engkaulah yang benar. 

6- Jangan lari dari medan pertempuran, meskipun engkau akan terbunuh dan teman-temanmu melarikan diri. 

7- Infakkanlah sebahagian harta yang engkau miliki kepada keluargamu. 

8- Jangan lalai mengawasi keluargamu (dalam mendidik mereka).
 
9- Dan ajarkanlah kepada mereka untuk bertakwa kepada Allah.”
(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 18. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadits ini hasan. Lihat Al Irwa’ 2026, disebutkan dalam Ibnu Majah no. 4034)





P 116 : ASTAGHFIRULLAH RABBAL BARAYA

Mari sama-sama baca

Astaghfirullah rabbal baraya..
Astaghfirullah minal khothoya..
Rabbi zidni ilman nafi'a..
Wawaffiqli amalan maqbula..
Wa habli rizqan wa-sia..
Watub alaina taubatan nasuha..

Maksudnya:
Aku memohon ampun Ya Allah, Maha Penerima Taubat,
Aku memohon ampun Ya Allah daripada segala dosa,
Tambahkan kepadaku ilmu yang berguna,
Berikanlah aku amalan yang dimakbulkan,
Kurniakan kepadaku rezeki yang meluas,
Terimalah taubat kami dengan taubat nasuha…