Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 27 Julai 2013

Bab 369 Apa-apa Yang Perlu Diucapkan Dan Dikerjakan Oleh Seseorang Yang Menumpuk-numpuk Apa-apa Yang Dilarang Oleh Agama ke Atas Dirinya
























Apa-apa Yang Perlu Diucapkan Dan Dikerjakan Oleh Seseorang Yang Menumpuk-numpuk Apa-apa Yang Dilarang Oleh Agama  ke Atas Dirinya :


Allah Taala berfirman:

Yang Bermaksud : "Dan apabila engkau ditipu oleh syaitan dengan suatu tipuan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah."
(al-A'raf: 200)

Allah Taala juga berfirman:

Yang Bermaksud : "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu, apabila mereka ditipu oleh syaitan yang datang berkunjung, mereka lalu ingat kembali dan merekapun dapat mempunyai pandangan mana yang seharusnya dikerjakan."
(al-A'raf: 201)

Allah Taala berfirman lagi:

Yang Bermaksud : "Dan orang-orang yang berbuat kebaikan itu, apabila menger-jakan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri, mereka lalu ingat kepada Allah, kemudian mohonkan pengampunan kerana dosa mereka itu. Dan siapakah yang dapat mengampuni dosa melainkan Allah? Dan mereka itu tidak terus mengulangi perbuatan buruk itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah pengampunan dari Tuhan mereka serta syurga yang di bawahnya mengalirlah beberapa sungai. Kekallah mereka di dalamnya dan itulah pahalanya orang-orang yang beramal."
(ali-lmran: 135-136)

Allah Taala berfirman pula:
Yang Bermaksud : "Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, semua saja, hai sekalian orang-orang yang beriman, supaya engkau semua memperoleh kebahagiaan."
(an-Nur: 31)

1804. Daripada Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:

Yang Bermaksud : "Barangsiapa yang bersumpah, lalu ia mengatakan dalam sumpahnya itu dengan menggunakan kata-kata berhala Allata dan Al'uzza, maka hendaklah ia segera mengucapkan: La ilaha illallah. Dan barangsiapa yang mengucapkan kepada kawannya: "Mari, saya ajak engkau berjudi," maka hendaklah ia segera bersedekah sebagai tebusan dari kata-kata yang buruk itu."
 (Muttafaq 'alaih)





Bab 368 Menakut-nakuti Dari Menumpuk-numpuk Apa-apa Yang Dilarang Oleh Allah 'Azza Wa Jalla Serta Oleh Rasulullah s.a.w.

























Menakut-nakuti Dari Menumpuk-numpuk Apa-apa Yang Dilarang Oleh Allah 'Azza Wa Jalla Serta Oleh Rasulullah s.a.w.

Allah Taala berfirman:

Yang Bermaksud : "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasulullah itu takut, jangan sampai mereka ditimpa oleh fitnah ataupun terkena siksa yang pedih."
(an- Nur: 63)

Allah Taala juga berfirman:

Yang Bermaksud : "Allah menakut-nakuti engkau semua, supaya engkau semua mengerjakan kewajipanmu terhadap Allah itu sendiri."
(ali-lmran: 30)

Allah Taala berfirman lagi:

Yang Bermaksud : "Sesungguhnya siksa Tuhanmu itu adalah amat kerasnya."
(al-Buruj: 12)

Allah Taala berfirman pula:

Yang Bermaksud : "Dan demikianlah hukuman Tuhanmu apabila Dia memberi hukuman pada negeri-negeri yang penduduknya melakukan kezaliman yakni kesalahan, sesungguhnya hukuman Tuhan itu adalah pedih dan sangat."
(Hud: 102)

1803. Daripada Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., bersabda:

Yang Bermaksud : "Sesungguhnya Allah Taala itu cemburu dan kecemburuan Allah itu ialah apabila seseorang manusia itu mendatangi apa-apa yang diharamkan oleh Allah atas dirinya."
(Muttafaq 'alaih)

:








Bab 367 Haramnya Seseorang Mengaku Nasab Atau Keturunan Dari Seseorang Yang Bukan Ayahnya Dan Mengaku Diperintah Oleh Orang Yang Bukan Walinya Yakni Yang Tidak Berhak Memerdekakannya

























Haramnya Seseorang Mengaku Nasab Atau Keturunan Dari Seseorang Yang Bukan Ayahnya Dan Mengaku Diperintah Oleh Orang Yang Bukan Walinya Yakni Yang  Tidak Berhak Memerdekakannya :


1799. Daripada Sa'ad bin Abu Waqqash r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda:

Yang Bermaksud : "Barangsiapa yang mengaku sebagai nasab atau keturunan  kepada orang yang bukan ayahnya, sedang ia mengetahui bahawa orang itu memang bukan ayahnya, maka syurga adalah haram atasnya."
(Muttafaq 'alaih)

1800. Daripada Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:

Yang Bermaksud : "Janganlah engkau semua membenci kepada ayahmu sendiri sehingga mengaku orang lain sebagai ayahnya, kerana barangsiapa yang membenci ayahnya sendiri, maka perbuatan itu menyebabkan kekafiran," yakni dapat kafir kalau meyakinkan bahawa perbuatannya itu halal menurut agama atau dapat diertikan kafir yakni menutupi hak ayahnya atas dirinya sendiri.
(Muttafaq 'alaih)

1801. Daripada Yazid bin Syarik bin Thariq, katanya:

Yang Bermaksud : "Saya melihat Ali r.a. di atas mimbar dan saat itu ia sedang berkhutbah. Saya mendengarkannya. la berkata: "Tidak ada, demi Allah. Kita tidak mempunyai kitab yang perlu kita baca, melainkan Kitabullah yakni al-Quran  dan apa-apa yang terdapat dalam lembaran ini". Selanjutnya Ali membeberkan lembaran itu, di dalamnya terdapat persoalan umur-umur unta dan catatan-catatan hal-hal mengenai soal luka-melukai. Di dalamnya terdapat pula sabdanya Rasulullah s.a.w., demikian: "Madinah adalah tanah suci, iaitu antara daerah 'Air sampai Tsaus(nama sebuah gunung kecil). Barangsiapa yang melakukan sesuatu kesalahan di situ seperti membuat kebidaahan atau mengerjakan tindak kezaliman atau apa-apa yang menyakiti kaum Muslimin atau memberi tempat kepada orang yang melakukan kesalahan tadi, maka atas orang itu adalah laknat Allah, seluruh malaikat dan sekalian manusia. Allah tidak akan menerima amalan wajib atau sunnahnya. Pertanggungan terhadap diri kaum Muslimin itu adalah satu yakni sama haknya, berlaku pula kepada orang yang terendah di kalangan mereka itu mengenai pertanggungan tadi. Maka barangsiapa yang mengacaukan keamanan seseorang Muslim, maka atasnya adalah laknat Allah, seluruh malaikat dan sekalian manusia. Allah tidak akan menerima amalan wajib atau sunnahnya. Selanjutnya barangsiapa yang mengaku bernasab atau berketurunan dari seseorang yang selain ayahnya atau menisbatkan dirinya kepada seseorang yang bukan walinya yakni yang tidak berhak untuk memerdekakan dirinya, maka atasnya adalah laknat Allah, seluruh malaikat dan sekalian manusia. Allah tidak menerima amalan wajib atau sunnahnya."
(Muttafaq 'alaih)

Dzimmatul Muslimin, yakni janji pertanggungan terhadap mereka serta amanat mereka. Akhfarahu ertinya merosakkan janji atau mengacaukan keamanan. Ashsharfu ialah taubat dan ada yang mengatakan ertinya itu ialah amalan wajib, ada lagi yang mengertikan tipudaya. Adapun Al'adlu ertinya ialah tebusan dan ada yang memberi erti: amalan sunnah.

1802. Daripada Abu Zar r.a. bahawasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

Yang Bermaksud : "Tiada seorangpun yang mengaku bernasab atau berketurunan kepada seseorang yang selain ayahnya, sedangkan ia mengetahui akan hal itu, melainkan kafirlah ia (lihat erti kafir dalam Hadis no. 1800). Dan barangsiapa yang mengaku sesuatu yang bukan miliknya, maka ia tidaklah termasuk golongan kita yakni kaum Muslimin dan hendaklah ia menduduki tempat dari neraka. Juga barangsiapa yang mengundang seseorang dengan sebutan kekafiran atau ia berkata bahawa orang itu musuh Allah, sedangkan orang yang dikatakan tadi sebenarnya tidak demikian, melainkan kembalilah kekafiran atau sebutan musuh Allah itu kepada dirinya sendiri."
(Muttafaq'alaih)


Ini adalah lafaz dalam riwayat Imam Muslim.







Bab 366 Larangan Berdiam Tidak Berbicara Sehari Sampai Malam
























Larangan Berdiam Tidak Berbicara Sehari Sampai Malam :


1797. Daripada Ali r.a., katanya: "Saya menghafal Hadis dari Rasulullah s.a.w. iaitu sabdanya:

Yang Bermaksud : "Tidak ada keyatiman apabila telah bermimpi maksudnya sudah akil baligh dan tidak boleh berdiam tidak berbicara sehari sampai malam."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dengan isnad hasan.

Al-Khaththabi berkata dalam menafsiri Hadis ini, demikian:

Yang Bermaksud : "Termasuk golongan salah satu di antara cara ibadat di zaman Jahiliah ialah berdiam diri yakni tidak berbicara. Lalu mereka itu dilarang berbuat demikian dalam Islam dan diperintah untuk berzikir serta bercakap-cakap dengan baik-baik."

1798. Daripada Qais bin Abu Hazim, katanya:

Yang Bermaksud : "Abu Bakar as-Shiddiq masuk ke tempat seorang wanita dari suku Ahmas dan bernama Zainab. la melihat wanita itu tidak bercakap-cakap, lalu ia berkata: "Mengapa wanita itu tidak bercakap-cakap." Orang-orang berkata: "la sengaja berdiam diri tidak bercakap-cakap." Kemudian Abu Bakar berkata kepada wanita itu: "Berbicaralah engkau, sebab kelakuan sedemikian itu tidak halal. Ini adalah dari kelakuan orang Jahiliyah." Selanjutnya wanita itupun berbicaralah.”

(Riwayat Bukhari)











Bab 365 Haramnya Seseorang Lelaki Mengenakan Pakaian Yang Dibubuhi Minyak Za'faran































Haramnya Seseorang Lelaki Mengenakan Pakaian Yang Dibubuhi Minyak Za'faran :

1795. Daripada Anas r.a., katanya:

Yang Bermaksud : "Nabi s.a.w. melarang kalau seseorang lelaki itu berpakaian dengan dibubuhi minyak za'faran."
(Muttafaq 'alaih)

1796. Daripada Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya:

Yang Bermaksud : "Nabi s.a.w. melihat saya mengenakan dua baju yang disumba dengan ashfar kuning warnanya." Kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Adakah ibumu yang menyuruhmu mengenakan pakaian ini?" Saya berkata: "Apakah saya cuci saja kedua pakaian ini  supaya luntur warnanya? Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Bahkan bakar sajalah keduanya itu." Dalam riwayat lain disebutkan: "Beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya pakaian macam ini adalah dari golongan pakaian-pakaiannya orang-orang kafir, maka janganlah engkau mengenakannya."
(Riwayat Muslim)


(Tapi masyarakat sekarang suka memakai pakaian orang kafir. Kalau tak percaya pergilah mana-mana shopping complex bukan semua. Dah tak kenal mana muslim dan yang mana bukan muslim.  Allahu Akbar. Ya Allah berilah taufik dan hidayahMu, untukku beriman dan bertakwa kepadaMu dan sekelian umat di dunia ini).







Bab 364 Haramnya Menggunakan Wadah Yang Terbuat Dari Emas Dan Wadah Dari Perak Untuk Makan, Minum, Bersuci Dan Macam-macam Penggunaan Yang Lain-lain



































Haramnya Menggunakan Wadah Yang Terbuat Dari Emas
Dan Wadah Dari Perak Untuk Makan, Minum, Bersuci Dan
Macam-macam Penggunaan Yang Lain-lain :


1792. Daripada Ummu Salamah radhiallahu 'anha bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

Yang Bermaksud : "Seseorang yang minum dari wadah yang terbuat dari perak itu, hanyasanya ia memasukkan api neraka Jahanam dalam perutnya."
(Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan

Yang Bermaksud : "Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam wadah yang terbuat dari emas dan perak itu sebenarnya memasukkan api Jahanam dalam perutnya."

1793. Daripada Hudzaifah r.a., katanya:

Yang Bermaksud : "Sesungguhnya Nabi s.a.w. itu melarang kita dari mengenakan sutera tebal dan sutera tipis, juga minum dalam wadah yang terbuat dari emas dan perak." Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda:
"Semuanya itu untuk mereka orang-orang kafir di dunia dan untukmu semua nanti di akhirat."
(Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat Shahih-shahih Imam-imam Bukhari dan Muslim dari Hudzaifah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

Yang Bermaksud : "Janganlah engkau semua mengenakan sutera tebal atau sutera tipis dan janganlah pula engkau semua minum dari wadah yang terbuat dari emas dan perak dan janganlah makan dari piring emas dan perak itu."