Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 28 September 2013

L 83 ; Surah 65 : ATH THALAAQ ( Talak )


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah ini terdiri atas 12 ayat, termasuk golongan surah-surah Madaniyah, diturunkan sesudah surah Al Insaan. Dinamai surah Ath Thalaaq kerana kebanyakan ayat-ayatnya mengenai masalah talak dan yang berhubungan dengan masalah itu.

Pokok-pokok isinya:

Dalam surah ini diterangkan hukum-hukum mengenai talak, iddah dan kewajipan masing-masing suami dan isteri dalam masa-masa talak dan iddah, agar tak ada pihak yang dirugikan dan keadilan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kemudian disebutkan perintah kepada orang-orang mukmin supaya bertakwa kepada Allah yang telah mengutus seorang Rasul yang memberikan petunjuk kepada meraka. Maka siapa yang beriman akan dimasukkan ke dalam syurga dan kepada yang ingkar diberikan peringatan bagaimana nasibnya orang-orang ingkar di masa dahulu.

BEBERAPA KETENTUAN TENTANG TALAK DAN IDDAH

1. Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)[1481] dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang[1482]. Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru[1483].
[1481]. Maksudnya: isteri-isteri itu hendaklah ditalak di waktu suci sebelum dicampuri. Tentang masa iddah lihat surat Al Baqarah ayat 228, 234 dan surat Ath Thalaaq ayat 4.
[1482]. Yang dimaksud dengan perbuatan keji di sini ialah mengerjakan perbuatan-perbuatan pidana, berkelakuan tidak sopan terhadap mertua, ipar, besan dan sebagainya.
[1483]. Suatu hal yang baru maksudnya ialah keinginan dari suami untuk rujuk kembali apabila talaknya baru dijatuhkan sekali atau dua kali.

2. Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu kerana Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

3. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

4. Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, nescaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

5. Itulah perintah Allah yang diturunkanNya kepada kamu, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.

6. Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.

7. Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.

HUKUM-HUKUM YANG DIBAWA NABI MUHAMMAD S.A.W. MEMBAWA KEBAHAGIAAN BAGI UMAT MANUSIA

8. Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasulNya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan[1484].
[1484]. Yang dimaksud dengan hisab dan azab di sini adalah hisab dan azab di akhirat.

9. Maka mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan adalah akibat perbuatan mereka kerugian yang besar.

10. Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (iaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu,

11. (Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang soleh nescaya Allah akan memasukkannya ke dalam syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya.

12. Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahawasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmuNya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Surah Ath Thalaaq mengandung hukum-hukum yang mengenai talak dan yang berhubungan dengan masalah itu dan merupakan kelengkapan dari hukum talak yang tersebut dalam surat al Baqarah ayat 222 sampai dengan 242. 

HUBUNGAN SURAH ATH THALAAQ DENGANN SURAH AT TAHRIIM

1. Di dalam surah Ath Thalaaq disebutkan bagaimana seharusnya bergaul dan bertindak terhadap isteri, sedang dalam surah At Tahriim diterangkan beberapa hal yang terjadi antara nabi Muhammad s.a.w. dengan para isterinya dan bagaimana tindakan nabi menghadapi hal itu supaya dapat menjadi pelajaran bagi umatnya dalam pergaulan berkeluarga.

2. Keduanya sama-sama dimulai dengan seruan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang hal-hal yang berhubungan dengan hidup kekeluargaan.
;co, # 0 �K �9K p>

18. Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Pada surahy At Taghaabun Allah memberi peringatan kepada kaum musyrikin tentang azab yang ditimpakan kepada umat-umat sebelumnya dan memberi hiburan kepada Nabi bahawa keingkaran orang-orang kafir itu tidak akan mendatangkan kemudaratan kepadanya.

HUBUNGAN SURAH AT TAGHAABUN DENGAN SURAH ATH THALAAQ

Dalam surah At Taghaabun diterangkan bahawa di antara isteri-isteri dan anak-anak ada yang menjadi musuh, dan permusuhan antara suami dan isteri mungkin membawa kepada perceraian (talak), maka dalam surah Ath-Thalaaq diterangkan hukum-hukum talak secara ringkas.



L 82 ; Surah 64 : AT TAGHAABUN ( hari dinampakkan kesalahan-kesalahan)

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah ini terdiri atas 18 ayat, termasuk golongan surah-surah Madaniyah dan diturunkan sesudah surah At Tahrim. Nama At Taghaabun diambil dari kata At Taghaabun yang terdapat pada ayat ke 9 yang ertinya hari dinampakkan kesalahan-kesalahan.

Pokok-pokok isinya :

1. Keimanan:

Seluruh isi alam bertasbih kepada Allah SWT, penjelasan tentang kekuasaan Allah SWT serta keluasan ilmuNya; penegasan bahawa semua yang terjadi dalam alam ini adalah atas izin Allah.

2. Hukum-hukum:

Perintah taat kepada Allah dan Rasul; perintah supaya bertakwa dan menafkahkan harta.

3. Dan lain-lain:

Peringatan kepada orang-orang kafir tentang nasib orang-orang dahulu yang mendurhakai rasul-rasul; di antara isteri-isteri dan anak-anak seseorang ada yang menjadi musuh baginya; harta dan anak-anak adalah cubaan dan ujian bagi manusia.

KESALAHAN-KESALAHAN MANUSIA AKAN DINAMPAKKAN ALLAH PADA HARI KIAMAT

1. Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

2. Dia-lah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

3. Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskanNya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu).

4. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahsiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

5. Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir terdahulu. Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh azab yang pedih.

6. Yang demikian itu adalah kerana sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka membawa keterangan-keterangan lalu mereka berkata: "Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?" lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

7. Orang-orang yang kafir mengatakan bahawa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

8. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya dan kepada cahaya (al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

9. (Ingatlah) hari (di mana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal soleh, nescaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.

10. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

HATI-HATILAH TERHADAP KEHIDUPAN DUNIAWI

11. Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah nescaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

12. Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada RasulNya, jika kamu berpaling sesungguhnya kewajipan Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.

13. (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah saja.

14. Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[1479]. Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.

15. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cubaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

16. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu[1480]. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
[1480]. Maksudnya: nafkahkanlah nafkah yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat.

17. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, nescaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.

18. Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Pada surahy At Taghaabun Allah memberi peringatan kepada kaum musyrikin tentang azab yang ditimpakan kepada umat-umat sebelumnya dan memberi hiburan kepada Nabi bahawa keingkaran orang-orang kafir itu tidak akan mendatangkan kemudaratan kepadanya.

HUBUNGAN SURAH AT TAGHAABUN DENGAN SURAH ATH THALAAQ



Dalam surah At Taghaabun diterangkan bahawa di antara isteri-isteri dan anak-anak ada yang menjadi musuh, dan permusuhan antara suami dan isteri mungkin membawa kepada perceraian (talak), maka dalam surah Ath-Thalaaq diterangkan hukum-hukum talak secara ringkas.



L 81 ; Surah 63 : Al Munaafiquun (Orang-orang Munafik)

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surah-surah Madaniyah, diturunkan sesudah surah Al Hajj. Surat ini dinamai Al-Munaafiquun yang ertinya orang-orang munafik, kerana surah ini mengungkapkan sifat-sifat orang-orang munafik.

Pokok-pokok isinya :

Keterangan tentang orang-orang munafik dan sifat-sifat mereka yang buruk di antaranya ialah pendusta, suka bersumpah palsu, sombong, kikir dan tidak menepati janji, peringatan kepada orang-orang mukmin supaya harta benda dan anak-anaknya tidak melalaikan mereka, insyaf kepada Allah, dan anjuran supaya menafkahkan sebahagian rezeki yang diperoleh.

ORANG-ORANG MUNAFIK
Sifat-sifat orang munafik

1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahawa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahawa sesungguhnya kamu benar-benar RasulNya; dan Allah mengetahui bahawa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.

2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai[1476], lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
[1476]. Mereka bersumpah bahawa mereka beriman adalah untuk menjaga harta mereka supaya jangan dibunuh atau ditawan atau dirampas hartanya.

3. Yang demikian itu adalah kerana bahawa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; kerana itu mereka tidak dapat mengerti.

 

4. Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar[1477]. Mereka mengira bahawa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

[1477]. Mereka diumpamakan seperti kayu yang tersandar, maksudnya untuk menyatakan sifat mereka yang buruk meskipun tubuh mereka bagus-bagus dan mereka pandai berbicara, akan tetapi sebenarnya otak mereka adalah kosong tak dapat memahami kebenaran.


5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.

6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

7. Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.

8. Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah[1478], benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi RasulNya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.
[1478]. Maksudnya: kembali dari peperangan Bani Musthalik.

Peringatan kepada orang-orang mukmin

9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

10. Dan belanjakanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang soleh?"

11. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.

Surah Al Munaafiquun menerangkan sifat-sifat orang munafik dan mengandung anjuran untuk berkorban dengan harta benda. 

HUBUNGAN SURAH AL MUNAAFIQUUN DENGAN SURAH AT TAGHAABUN


1. Dalam surah Al Munaafiquun diterangkan sifat-sifat orang munafik sedang pada surah At Taghaabun diterangkan sifat-sifat orang kafir. 

2. Dalam surah Al Munaafiquun Allah memperingatkan bahawa harta benda dan anak-anak jangan sampai melalaikan seseorang dari mengingat Allah, dan pada surah At Taghaabun ditegaskan bahawa harta benda dan anak-anak itu adalah cubaan dan ujian bagi keimanan seseorang.



3. Kedua surat ini sama-sama mengajak agar menafkahkan harta untuk menegakkan agama Allah.




L 80 ; Surah 62 : AL JUMU'AH (Hari Jumaat)

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah Al Jumu'ah ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan-golongan surah-surah Madaniyah dan diturunkan sesudah surah Ash Shaf. Nama surah Al Jumu'ah diambil dari kata Al Jumu'ah yang terdapat pada ayat 9 surah ini yang ertinya: hari Jumaat.

Pokok-pokok isinya:

Menjelaskan sifat-sifat orang-orang munafik dan sifat-sifat buruk pada umumnya, di antaranya berdusta, bersumpah palsu dan penakut; mengajak orang-orang mukmin supaya taat dan patuh kepada Allah dan RasulNya dan supaya bersedia menafkahkan harta untuk menegakkan agamaNya sebelum ajal datang.

PENGUTUSAN MUHAMMAD S.A.W. ADALAH KURNIA ALLAH KEPADA UMAT MANUSIA

1. Sentiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

3. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

4. Demikianlah kurnia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai kurnia yang besar.

PERINGATAN KEPADA UMAT ISLAM SUPAYA JANGAN SEPERTI ORANG YAHUDI YANG TIDAK MENGAMALKAN KITAB SUCINYA

5. Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya[1474] adalah seperti keldai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
[1474]. Maksudnya: tidak mengamalkan isinya, antara lain tidak membenarkan kedatangan Muhammad s.a.w.

6. Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahawa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar."

7. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.

8. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

BEBERAPA HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN SOLAT JUMAAT

9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan solat Jumaat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
[1475]. Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jumaat, maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalkan semua pekerjaannya.

10. Apabila telah ditunaikan solat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah kurnia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan," dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.

 

Surah Al Jumu'ah ini menerangkan tentang pengutusan Nabi Muhammad s.a.w. dan menjelaskan bahawa umatnya akan menjadi mulia kerana ajarannya, disusul dengan perumpamaan orang-orang Yahudi dan kebohongan pengakuan mereka dan kemudian diakhiri dengan kewajipan solat Jumaat.


HUBUNGAN SURAH AL JUMU'AH DENGAN SURAH AL MUNAAFIQUUN 

1. Pada surah Al Jumu'ah Allah menerangkan bahawa orang muslim menjadi mulia karena ajaran Nabi Muhammad s.a.w. sedang pada surat Al Munaafiquun diterangkan bahwa orang-orang munafik karena tidak mahu menjalankan ajaran Nabi akan menjadi sesat dan hina.



2. Dalam surah Al Jumu'ah orang disuruh meninggalkan perniagaannya untuk pergi solat Jumaat, sedang pada surah Al Munaafiquun diperingatkan agar harta benda dan anak-anak jangan sampai melalaikan orang ingat kepada Allah.




L 79 ; Surah 61 : ASH SHAFF (Satu Barisan)


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah Ash Shaff terdiri atas 14 ayat termasuk golongan surah-surah Madaniyah. Dinamai dengan Ash Shaff, kerana pada ayat 4 surah ini terdapat kata Shaffan yang bererti satu barisan. Ayat ini menerangkan apa yang diredhai Allah sesudah menerangkan apa yang dimurkaiNya. Pada ayat 3 diterangkan bahawa Allah murka kepada orang yang hanya pandai berkata saja tetapi tidak melaksanakan apa yang diucapkannya. Dan pada ayat 4 diterangkan bahawa Allah menyukai orang yang mempraktikkan apa yang diucapkannya iaitu orang-orang yang berperang pada jalan Allah dalam satu barisan.

Pokok-pokok isinya:

Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepadaNya, anjuran berjihad pada jalan Allah. Pengikut-pengikut nabi Musa dan Isa a.s. pernah mengingkari ajaran-ajaran nabi mereka. Demikian pula kaum musyrikin Mekah ingin hendak memadamkan cahaya Allah (agama Islam). Ampunan Allah dan Syurga tak dapat dicapai dengan iman dan berjuang menegakkan kalimah Allah dengan harta dan jiwa.

JALAN UNTUK MENCAPAI KEMENANGAN.
Keharusan umat Islam mempertahankan agamanya dalam barisan yang teratur

1. Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

2. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?

3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahawa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh.

5. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahawa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka[1473]; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
[1473]. Maksudnya kerana mereka berpaling dari kebenaran, maka Allah membiarkan mereka sesat dan bertambah jauh dari kebenaran.

6. Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, iaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

8. Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justeru) menyempurnakan cahayaNya, walau orang-orang kafir membencinya."

9. Dia-lah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.

Kemenangan dapat diperoleh hanya dengan pengorbanan

10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?

11. (iaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

12. Nescaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.

13. Dan (ada lagi) kurnia yang lain yang kamu sukai (iaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah," lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

Surah ini menganjurkan supaya orang-orang mukmin selalu menyesuaikan ucapan dengan perbuatan, dan menerima tawaran Allah iaitu ampunanNya dan syurga dapat dicapai dengan iman dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.

HUBUNGAN SURAH ASH SHAFF DENGAN SURAH AL JUMU'AH

1. Sama-sama dimulai dengan sabbaha lillahi bertasbih kepada Allah dan bahawa Allah Maha Perkasa lagi MAha Bijaksana.


2. Pada surah Ash Shaff diterangkan bahawa orang-orang Yahudi itu adalah kaum yang sesat dan fasik, sedang pada surah Al Jumu'ah diterangkan lagi bahawa mereka adalah orang yang bodoh seperti keldai yang membawa buku-buku yang banyak, tetapi tidak dapat memahaminya.




Jumaat, 27 September 2013

L 78 ; Surah 60 : Al Mumtahanah (Wanita yang diuji)


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah Al Mumtahanah terdiri atas 13 ayat, termasuk golongan surah-surah Madaniyah, diturunkan sesudah surah Al Ahzab. Dinamai Al Mumtahanah (wanita yang diuji), diambil dari kata "Famtahinuuhunna" yang bererti maka ujilah mereka, yang terdapat pada ayat 10 surah ini.

Pokok-pokok isinya :

1. Hukum-hukum:

Larangan mengadakan hubungan persahabatan dengan orang-orang kafir yang memusuhi Islam, sedang dengan orang-orang kafir yang tidak memusuhi Islam boleh mengadakan persahabatan; hukum perkahwinan bagi orang-orang yang pindah agama.

2. Kisah-kisah:

Kisah Ibrahim a.s. bersama kaumnya sebagai contoh dan tauladan bagi orang-orang mukmin.

BEBERAPA KETENTUAN DALAM KEADAAN PERANG
Larangan menjadikan seseorang dari golongan musuh sebagai teman setia

1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuhKu dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), kerana rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu kerana kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalanKu dan mencari keredhaanKu (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahsia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, kerana rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.

2. Jika mereka menangkap kamu, nescaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti(mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir.

3. Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

4. Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapanya[1470]: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali."
[1470]. Nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapanya yang musyrik kepada Allah : Ini tidak boleh ditiru, kerana Allah tidak membenarkan orang mukmin memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (lihat surat An Nisa ayat 48).

5. "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

6. Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada tauladan yang baik bagimu; (iaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.

Hubungan antara orang Islam dan orang kafir yang tidak memusuhi Islam tidak dilarang

7. Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

8. Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu kerana agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

9. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu kerana agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Perlakuan terhadap wanita-wanita mukmin yang masuk Daerah Islam

10. Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahawa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengahwini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkahwinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkanNya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

11. Dan jika seseorang dari isteri-isterimu lari kepada orang-orang kafir, lalu kamu mengalahkan mereka maka bayarkanlah kepada orang-orang yang lari isterinya itu mahar sebanyak yang telah mereka bayar[1471]. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepadaNya kamu beriman.
[1471]. Sebelum ghanimah dibagikan kepada lima golongan yang berhak, dibayar lebih dulu mahar-mahar kepada suami-suami yang isteri-isteri mereka lari ke daerah kafir.

12. Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahawa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka[1472] dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[1472]. Perbuatan yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka itu maksudnya ialah mengadakan pengakuan-pengakuan palsu mengenai hubungan antara lelaki dan wanita seperti tuduhan berzina, tuduhan bahawa anak si Fulan bukan anak suaminya dan sebagainya.

13. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.

Surah ini menerangkan tentang pergaulan orang-orang Islam dan yang bukan Islam dalam waktu perang dan damai serta dari segi perkahwinan.

HUBUNGAN SURAH AL MUMTAHANAH DENGAN SURAH ASH SHAFF

Pada surah Al Mumtahanah Allah melarang orang-orang muslim mengadakan hubungan persahabatan dengan orang-orang kafir dan meninggalkan orang-orang mukmin, sedang surah Ash Shaff menguatkannya dengan menganjurkan agar berjihad di jalan Allah.




L 77 ; Surah 59 : Al Hasyr (Pengusiran)


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah Al Hasyr terdiri atas 24 ayat, termasuk golongan surah-surah Madaniyah, diturunkan sesudah surah Al Bayyinah. Dinamai surah Al Hasyr (pengusiran) diambil dari perkataan Al-Hasyr yang terdapat pada ayat 2 surah ini. Di dalam surah ini disebutkan kisah pengusiran suatu suku Yahudi yang bernama Bani Nadhir yang berdiam di sekitar kota Madinah.

Pokok-pokok isinya :

1. Keimanan:

Apa yang berada di langit dan di bumi semuanya bertasbih memuji Allah; Allah pasti mengalahkan musuhNya dan musuh-musuh RasulNya; Allah mempunyai Al Asmaa-ul Husna; keagungan al Quran dan ketinggian martabatnya.

2. Hukum-hukum:

Cara pembahagian harta fai-i(Harta Rampasan); perintah bertakwa dan menyiapkan diri untuk kehidupan ukhrawi.

3. Dan lain-lain:

Beberapa sifat orang-orang munafik dan orang-orang ahli kitab yang tercela; peringatan-peringatan untuk kaum muslimin.

PENGUSIRAN ORANG YAHUDI DARI MADINAH
Pengusiran Bani Nadhir dari Madinah

1. Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

2. Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama[1463]. Kamu tidak menyangka, bahawa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahawa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan.
[1463]. Yang dimaksud dengan ahli kitab ialah orang-orang Yahudi bani Nadhir, merekalah yang mula-mula dikumpulkan untuk diusir keluar dari Madinah.

3. Dan jika tidaklah kerana Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab mereka di dunia. Dan bagi mereka di akhirat azab neraka.

4. Yang demikian itu adalah kerana Sesungguhnya mereka menentang Allah dan RasulNya. Barangsiapa menentang Allah dan RasulNya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya.

5. Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya[1464], maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan kerana Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik.
[1464]. Maksudnya: pohon kurma milik musuh, menurut kepentingan dan siasat perang dapat ditebang atau dibiarkan tumbuh.

Hukum fa´i(Harta Rampasan)

6. Dan apa saja harta rampasan (fai-i)[1465] yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada RasulNya terhadap apa saja yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[1465]. Fai-i ialah harta rampasan yang diperoleh dari musuh tanpa terjadinya pertempuran. Pembahagiannya berlainan dengan pembahagian ghanimah. Ghanimah harta rampasan yang diperoleh dari musuh setelah terjadi pertempuran. Pembagian fai-i sebagai yang tersebut pada ayat 7. Sedang pembagian ghanimah tersebut pada ayat 41 Al Anfal dan lihat no. [613] dan [614].

7. Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

8. (Juga) bagi orang fakir yang berhijrah[1466] yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (kerana) mencari kurnia dari Allah dan keredhaanNya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
[1466]. Maksudnya: kerabat Nabi, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil yang kesemuanya orang fakir dan berhijrah.

9. Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung

10. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."

Orang-orang munafik tidak menepati janji kepada Yahudi

11. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir[1467] di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir nescaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu." Dan Allah menyaksikan bahawa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
[1467]. maksudnya: Bani Nadhir.

12. Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, nescaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, nescaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.

13. Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu kerana mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

14. Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu kerana sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

15. (Mereka adalah) seperti orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka[1468] telah merasai akibat buruk dari perbuatan mereka[1469], dan bagi mereka azab yang pedih.
[1468]. Maksudnya: Yahudi Bani Qainuqa'
[1469]. Maksud akibat buruk perbuatan mereka adalah mereka diusir dari Madinah ke Syam.

16. (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu," maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, kerana sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam."

17. Maka adalah kesudahan keduanya, bahawa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.

Beberapa Peringatan

18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

19. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.

20. Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung.

21. Kalau sekiranya Kami turunkan al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.

Beberapa Al-Asmaa ul Husna

22. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

23. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengurniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

24. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Surah ini menerangkan tentang bagaimana seharusnya sikap setiap orang Islam terhadap orang-orang yang tidak Islam yang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan umat Islam sebagai yang dilakukan oleh Bani Nadhir; hukum fai-i dan pembahagiannya, kewajipan bertakwa; ketinggian dan keagungan al Quran, kemudian ditutup dengan menyebut sebahagian Al Asmaa-ul Husna.


HUBUNGAN SURAH AL HASYR DENGAN SURAH AL MUMTAHANAH

Dalam surah Al Hasyr disebutkan bagaimana orang-orang munafik saling tolong-menolong dengan orang-orang Yahudi dalam memusuhi kaum muslimin, sedang dalam surah Al Mumtahanah Allah melarang orang muslim mengangkat orang-orang kafir menjadi pemimpin atau menjadikan mereka teman setia. Dalam pada itu dibolehkan bekerjasama, tolong-menolong dengan mereka selama mereka tidak memusuhi kaum muslimin.