Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Surah
Huud termasuk golongan surah-surah Makkiyah, terdiri dari 123 ayat diturunkan
sesudah surat Yunus. Surah ini dinamai surat Huud kerana ada hubungan
dengan terdapatnya kisah Nabi Huud a.s. dan kaumnya dalam surah ini terdapat juga
kisah-kisah Nabi yang lain, seperti kisah Nuh a.s., Shaleh a.s., Ibrahim a.s.,
Luth a.s., Syu'aib a.s. dan Musa a.s.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Adanya 'Arsy Allah; kejadian alam dalam 6 fasa ; adanya golongan-golongan manusia di hari kiamat.
2 Hukum-hukum:
Agama membolehkan menikmati yang baik-baik dan memakai perhiasan asal tidak berlebih-lebihan; tidak boleh berlaku sombong; tidak boleh mendoa atau mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin menurut sunnah Allah.
3 Kisah-kisah:
Kisah Nuh a.s. dan kaumnya; kisah Huud a.s. dan kaumnya; kisah Shaleh a.s. dan kaumnya; kisah Ibrahim a.s. dan kaumnya; kisah Syu'aib a.s. dan kaumnya; kisah Luth a.s. dan kaumnya; kisah Musa a.s. dan kaumnya.
4. Dan lain-lain.
Pelajaran-peIajaran yang diambil dari kisah-kisah para nabi; air sumber segala kehidupan; solat itu memperkuat iman; sunnah Allah yang berhubungan dengan kebinasaan suatu kaum.
BUKTI-BUKTI KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH
Perintah
menyembah Allah
1. Alif laam raa,
(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan
secara terperinci[707], yang diturunkan dari sisi (Allah)
Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
[707]. Maksudnya: diperinci atas
beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan, hukum, kisah, akhlak, ilmu
pengetahuan, janji dan peringatan dan lain-lain.
2. agar kamu tidak
menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan
dan pembawa khabar gembira kepadamu daripadaNya,
3. dan hendaklah kamu
meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya. (Jika kamu mengerjakan
yang demikian), nescaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus)
kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan
kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika
kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari
kiamat.
4. Kepada Allah-lah
kembalimu, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Perbezaan
sifat-sifat orang kafir dan sifat-sifat orang mukmin
5. Ingatlah,
sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan
diri daripadanya (Muhammad)[708]. Ingatlah, di waktu mereka
menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan
dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi
hati.
[708]. Maksudnya: menyembunyikan
perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap nabi Muhammad s.a.w.
6. Dan tidak ada suatu
binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya[710]. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata
(Lauh mahfuzh).
[709]. Yang dimaksud binatang
melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[710]. Menurut sebahagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. Dan menurut sebahagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.
[710]. Menurut sebahagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. Dan menurut sebahagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.
7. Dan Dia-lah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasanaNya (sebelum
itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik
amalnya[711], dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah):
"Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati," nescaya
orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini[712] tidak
lain hanyalah sihir yang nyata."
[711]. Maksudnya: Allah menjadikan
langit dan bumi untuk tempat berdiam makhlukNya serta tempat berusaha dan
beramal, agar nyata di antara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah.
[712]. Maksud mereka mengatakan bahawa
kebangkitan nanti sama dengan sihir ialah kebangkitan itu tidak ada sebagaimana
sihir itu adalah khayalan belaka. Menurut sebagian ahli Tafsir yang dimaksud
dengan kata Ini ialah al Quran ada pula yang menafsirkan dengan hari
berbangkit.
8. Dan sesungguhnya jika
Kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan.
nescaya mereka akan berkata: "Apakah yang menghalanginya?" lngatlah,
di waktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan dari mereka
dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu
memperolok-olokkannya.
9. Dan jika Kami rasakan
kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut
daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.
10. Dan jika Kami
rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, nescaya dia akan
berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku," sesungguhnya
dia sangat gembira lagi bangga,
11. kecuali orang-orang
yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal soleh; mereka itu
beroleh ampunan dan pahala yang besar.
Kebenaran
wahyu
12. Maka boleh jadi kamu
hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit
kerananya dadamu, kerana kuatir bahawa mereka akan mengatakan: "Mengapa
tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang bersama-sama
dengan dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi
peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu.
13. Bahkan mereka mengatakan:
"Muhammad telah membuat-buat al Quran itu," Katakanlah: "(Kalau
demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang
menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain
Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar."
14. Jika mereka yang
kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah,
sesungguhnya al Quran itu diturunkan dengan ilmu[713] Allah,
dan bahawasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka mahukah kamu berserah diri
(kepada Allah)?
[713]. Yakni: Allah saja yang dapat
membuat al Quran itu.
15. Barangsiapa yang
menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, nescaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan.
16. Itulah orang-orang
yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu
apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan[714].
[714]. Maksudnya: apa yang mereka
usahakan di dunia itu tidak ada pahalanya di akhirat.
17. Apakah (orang-orang
kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (al
Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad)[715]
dari Allah dan sebelum al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman
dan rahmat? Mereka itu beriman kepada al Quran. Dan barangsiapa di antara
mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada al Quran,
maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, kerana itu janganlah kamu ragu-ragu
terhadap al Quran itu. Sesungguhnya (al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu,
tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
[715]. Ada yang menafsirkan saksi
di sini dengan Jibril a.s. ada pula yang menafsirkan bahawa yang dimaksud
dengan saksi di sini ialah al Quran itu sendiri kerana al Quran itu adalah
suatu mukjizat yang tidak dapat dibantah atau dibatalkan.
18. Dan siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu
akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi[716] akan
berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan
mereka." Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,
[716]. Maksud para saksi di
sini ialah: malaikat, nabi-nabi dan anggota-anggota badannya sendiri.
19. (iaitu) orang-orang
yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu
bengkok. Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari
akhirat.
20. Orang-orang itu
tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan
sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipat
gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan
mereka selalu tidak dapat melihat(nya).
21. Mereka itulah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang
selalu mereka ada-adakan.
22. Pasti mereka itu di
akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi.
23. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal soleh dan merendahkan diri
kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni syurga; mereka kekal
di dalamnya.
24. Perbandingan kedua
golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan
tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan
itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada
perbandingan itu)?
Kisah
Nabi Nuh a.s.
25. Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya aku
adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu,
26. agar kamu tidak
menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada)
hari yang sangat menyedihkan."
27. Maka berkatalah
pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan
(sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat
orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara
kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu
kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahawa kamu adalah orang-orang
yang dusta."
28. Berkata Nuh:
"Hai kaumku, bagaimana fikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata
dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisiNya, tetapi rahmat itu
disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu
tiada menyukainya?"
29. Dan (dia berkata):
"Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi
seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir
orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan
Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui."
30. Dan (dia berkata):
"Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku
mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?[717]
[717]. Kata-kata ini diucapkan oleh
Nabi Nuh a.s. sewaktu dia didesak oleh golongan kafir yang kaya dari kaumnya
untuk mengusir golongan yang beriman, tidak berada, miskin dan papa.
31. Dan aku tidak
mengatakan kepada kamu (bahawa): "Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan
kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib," dan tidak
(pula) aku mengatakan: "Bahawa sesungguhnya aku adalah malaikat," dan
tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh
penglihatanmu: "Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada
mereka." Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka;
sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim.
32. Mereka berkata
"Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah
memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang
kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar."
33. Nuh menjawab:
"Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia
menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri.
34. Dan tidaklah
bermanfaat kepadamu nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kamu,
sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepadaNya-lah
kamu dikembalikan."
35. Malahan kaum Nuh itu
berkata: "Dia cuma membuat-buat nasihatnya saja." Katakanlah:
"Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka hanya akulah yang memikul dosaku,
dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat."
36. Dan diwahyukan
kepada Nuh, bahawasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu,
kecuali orang yang telah beriman (saja), kerana itu janganlah kamu bersedih
hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan.
37. Dan buatlah bahtera
itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan
dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan
ditenggelamkan.
38. Dan mulailah Nuh
membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka
mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya
kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami).
39. Kelak kamu akan
mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan
ditimpa azab yang kekal."
40. Hingga apabila
perintah Kami datang dan dapur[718] telah memancarkan air,
Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing
binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah
terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang
beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.
[718]. Yang dimaksud dengan dapur
ialah permukaan bumi yang memancarkan air hingga menyebabkan timbulnya taufan.
41. Dan Nuh berkata:
"Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu
berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
42. Dan bahtera itu
berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil
anaknya,[719] sedang anak itu berada di tempat yang jauh
terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu
berada bersama orang-orang yang kafir."
[719]. Nama anak Nabi Nuh a.s. yang
kafir itu Qanaan, sedang putera-puteranya yang beriman ialah: Sam, Ham
dan Jafits.
43. Anaknya menjawab:
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air
bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab
Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang." Dan gelombang menjadi
penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang
ditenggelamkan.
44. Dan difirmankan:
"Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan
airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan[720] dan bahtera
itupun berlabuh di atas bukit Judi[721], dan dikatakan:
"Binasalah orang-orang yang zalim."
[720]. Yakni: Allah telah melaksanakan
janjinya dengan membinasakan orang-orang yang kafir kepada Nabi Nuh a.s. dan
menyelamatkan orang-orang yang beriman.
[721]. Bukit Judi terletak di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia.
[721]. Bukit Judi terletak di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia.
45. Dan Nuh berseru
kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk
keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah
Hakim yang seadil-adilnya."
46. Allah berfirman:
"Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan
akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya[722]
perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepadaKu sesuatu
yang kamu tidak mengetahui (hakikat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan
kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak
berpengetahuan."
[722]. Menurut pendapat sebahagian
ahli tafsir bahawa yang dimaksud dengan perbuatannya, ialah permohonan
Nabi Nuh a.s. agar anaknya dilepaskan dari bahaya.
47. Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung
kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui
(hakikat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak)
menaruh belas kasihan kepadaku, nescaya aku akan termasuk orang-orang yang
merugi."
48. Difirmankan:
"Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami
atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan
ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan
dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami."
49. Itu adalah di antara
berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu
(Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum
ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang
yang bertakwa.
Kisah
Nabi Huud a.s.
50. Dan kepada kaum 'Ad
(Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan
saja.
51. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?"
52. Dan (dia berkata):
"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya,
nescaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan
kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."
53. Kaum 'Ad berkata:
"Hai Huud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan
kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami kerana
perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu.
54. Kami tidak
mengatakan melainkan bahawa sebahagian sembahan kami telah menimpakan penyakit
gila atas dirimu." Huud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada
Allah dan saksikanlah olehmu sekelian bahawa sesungguhnya aku berlepas diri
dari apa yang kamu persekutukan,
55. dari selainNya,
sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu
memberi tangguh kepadaku.
56. Sesungguhnya aku
bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun[723]
melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya[724].
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus[725]."
723]. Tentang binatang melata lihat
no. [709]. Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk
Allah yang bernyawa.
[724]. Maksudnya: mengusainya
sepenuhnya.
[725]. Maksudnya: Allah selalu berbuat
adil.
57. Jika kamu berpaling,
maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus
(untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum
yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudarat kepadaNya
sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu.
58. Dan tatkala datang
azab Kami, Kami selamatkan Huud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan
rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang
berat.
59. Dan itulah (kisah)
kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai
rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang
sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran).
60. Dan mereka selalu
diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah,
sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah
bagi kaum 'Ad (iaitu) kaum Huud itu.
Kisah
Nabi Shaleh a.s.
61. Dan kepada Tsamud
(Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan
kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726],
kerana itu mohonlah ampunanNya, kemudian bertaubatlah kepadaNya, Sesungguhnya
Tuhanku amat dekat (rahmatNya) lagi memperkenankan (doa hambaNya)."
[726]. Maksudnya: manusia dijadikan
penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
62. Kaum Tsamud berkata:
"Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami
yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah
oleh bapa-bapa kami? Dan sesungguhnya
kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu
serukan kepada kami."
63. Shaleh berkata:
"Hai kaumku, bagaimana fikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari
Tuhanku dan diberiNya aku rahmat (kenabian) dariNya, maka siapakah yang akan
menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakaiNya. Sebab itu kamu tidak
menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian.
64. Hai kaumku, inilah
unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu,
sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya
dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang
dekat."
65. Mereka membunuh unta
itu, maka berkata Shaleh: "Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama
tiga hari[727], itu adalah janji yang tidak dapat
didustakan."
[727]. Perbuatan mereka menusuk unta
itu adalah suatu pelanggaran terhadap larangan Nabi Shaleh a.s. Oleh sebab itu
Allah menjatuhkan kepada mereka hukuman iaitu membatasi hidup mereka hanya
dalam tempoh tiga hari, maka sebagai ejekan mereka disuruh bersuka ria selama
tiga hari itu.
66. Maka tatkala datang
azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia
dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu
Dia-lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
67. Dan satu suara keras
yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati
bergelimpangan di rumahnya,
68. seolah-olah mereka
belum pernah berdiam[728] di tempat itu. Ingatlah,
sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi
kaum Tsamud.
[728]. Demikian cepatnya mereka
dihancurkan oleh guntur itu, sehingga mereka hancur lebur oleh guntur itu,
tanpa bekas, seakan-akan mereka tidak pernah ada.
Kisah
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Luth a.s.
69. Dan sesungguhnya
utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan
membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Selamat." Ibrahim
menjawab: "Selamatlah," maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan
daging anak sapi yang dipanggang.
70. Maka tatkala
dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan
mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu
takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum
Luth."
71. Dan isterinya
berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya
berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya)
Yaakub.
72. Isterinya berkata:
"Sungguh menghairankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah
seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?
Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh."
73. Para malaikat itu
berkata: "Apakah kamu merasa hairan tentang ketetapan Allah? (Itu adalah)
rahmat Allah dan keberkatanNya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait!
Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah."
74. Maka tatkala rasa
takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun
bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.
75. Sesungguhnya Ibrahim
itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada
Allah.
76. Hai Ibrahim,
tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan
sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.
77. Dan tatkala datang
utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa
sempit dadanya kerana kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari
yang amat sulit[729]."
[729]. Nabi Luth a.s. merasa susah
akan kedatangan utusan-utuaan Allah itu kerana mereka berupa pemuda yang
rupawan sedangkan kaum Luth amat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk
melakukan homoseksual. Dan dia merasa tidak sanggup melindungi mereka bila mana
ada gangguan dari kaumnya.
78. Dan datanglah
kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu
melakukan perbuatan-perbuatan yang keji[730]. Luth berkata:
"Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap
tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?"
[730]. Maksudnya perbuatan keji di
sini ialah: mengerjakan liwat (homoseksual).
79. Mereka menjawab:
"Sesungguhnya kamu telah tahu bahawa kami tidak mempunyai keinginan[731]
terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang
sebenarnya kami kehendaki."
[731]. Maksudnya: mereka tidak punya
syahwat terhadap wanita.
80. Luth berkata:
"Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku
dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)."
81. Para utusan
(malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan
Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu
pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan
janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal[732],
kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka kerana
sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah
subuh itu sudah dekat?"
[732]. Kata tertinggal di sini
terjemahan dari kalimah yaltafit. Ada pula mufassir menterjemahkannya
dengan menoleh ke belakang.
82. Maka tatkala datang
azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami
balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan
bertubi-tubi,
83. Yang diberi tanda
oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim[733].
[733]. Yakni orang-orang zalim itu kerana
kezalimannya, mereka pasti mendapat siksa yang demikian. Adapula sebahagian
mufassir mengertikan bahawa negeri kaum Luth yang dibinasakan itu tidak jauh
dari negeri Mekah.
Kisah
Nabi Syu'aib a.s.
84. Dan kepada
(penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan
janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu
dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khuatir terhadapmu akan
azab hari yang membinasakan (kiamat)."
85. Dan Syu'aib berkata:
"Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah
kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat
kejahatan di muka bumi dengan membuat kerosakkan.
86. Sisa (keuntungan)
dari Allah[734] adalah lebih baik bagimu jika kamu
orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu."
[734]. Yang dimaksud dengan sisa
keuntungan dari Allah ialah keuntungan yang halal dalam perdagangan sesudah
mencukupkan takaran dan timbangan.
87. Mereka berkata:
"Hai Syu'aib, apakah solatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang
disembah oleh bapa-bapa kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami
kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat
penyantun lagi berakal[735]."
[735]. Perkataan ini mereka ucapkan
untuk mengejek Nabi Syu'aib a.s.
88. Syu'aib berkata:
"Hai kaumku, bagaimana fikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari
Tuhanku dan dianugerahiNya aku dari padaNya rezeki yang baik (patutkah aku
menyalahi perintahNya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan
mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan)
perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku
melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan
hanya kepadaNya-lah aku kembali.
89. Hai kaumku,
janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu
menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum
Hud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu.
90. Dan mohonlah ampun
kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepadaNya. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Penyayang lagi Maha Pengasih.
91. Mereka berkata:
"Hai Syu'aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu
dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara
kami; kalau tidaklah kerana keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang
kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami."
92. Syu'aib menjawab:
"Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu
daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan sesuatu yang terbuang di belakangmu?.
Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan."
93. Dan (dia berkata):
"Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat
(pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang
menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan),
sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu."
94. Dan tatkala datang
azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama
dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh
satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di
rumahnya.
95. Seolah-olah mereka
belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk
Madyan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa.
Kisah
Nabi Musa a.s.
96. Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan mukjizat yang
nyata,
97. kepada Firaun dan
pemimpin-pemimpin kaumnya, tetapi mereka mengikut perintah Firaun, padahal
perintah Firaun sekali-kali bukanlah (perintah) yang benar.
98. Ia berjalan di muka
kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. Neraka itu
seburuk-buruk tempat yang didatangi.
99. Dan mereka selalu
diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Laknat
itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan.
Pelajaran
dari kisah-kisah beberapa Nabi
100. Itu adalah
sebahagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami
ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih
kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.
101. Dan Kami tidaklah
menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, kerana
itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka
seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu
tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.
102. Dan begitulah azab
Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim.
Sesungguhnya azabNya itu adalah sangat pedih lagi keras.
103. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut
kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia
dikumpulkan untuk (menghadapi)Nya, dan hari itu adalah suatu hari yang
disaksikan (oleh segala makhluk).
104. Dan Kami tiadalah
mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu.
105. Di kala datang hari
itu, tidak ada seorangpun yang berbicara, melainkan dengan izinNya; maka di
antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
106. Adapun orang-orang
yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan
dan menarik nafas (dengan merintih),
107. mereka kekal di
dalamnya selama ada langit dan bumi[736], kecuali jika
Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap
apa yang Dia kehendaki.
[736]. Alam akhirat juga mempunyai
langit dan bumi tersendiri.
108. Adapun orang-orang
yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya
selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain);
sebagai kurnia yang tiada putus-putusnya.
109. Maka janganlah kamu
berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka[737].
Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah
dahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya
pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikitpun.
[737]. Maksudnya: jangan ragu-ragu bahawa
menyembah berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan buruk akibatnya.
110. Dan sesungguhnya
Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang
Kitab itu[738]. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah
terdahulu dari Tuhanmu, nescaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka[739].
Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang
menggelisahkan terhadap al Quran.
[738]. Ayat ini suatu penghibur kepada
Nabi Muhammad s.a.w. sewaktu beliau menghadapi tentangan terhadap al Quran oleh
orang kafir Mekah. Allah menceritakan bahawa Taurat yang dibawa Nabi Musa a.s.
dahulupun juga dapat tentangan oleh orang-orang Yahudi.
[739]. Maksudnya: andaikata tidak ada
ketetapan penundaan azab terhadap mereka sampai hari kiamat, tentulah mereka
dibinasakan dalam waktu itu juga.
111. Dan sesungguhnya
kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan
menyempurnakan dengan cukup, (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
112. Maka tetaplah kamu
pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang
telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
113. Dan janganlah kamu
cenderung kepada orang-orang yang zalim[740] yang menyebabkan
kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang
penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.
[740]. Cenderung kepada orang yang
zalim maksudnya menggauli mereka serta meredhai perbuatannya. Akan tetapi jika
bergaul dengan mereka tanpa meredhai perbuatannya dengan maksud agar mereka
kembali kepada kebenaran atau memelihara diri, maka dibolehkan.
114. Dan dirikanlah
solat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan
daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan
(dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
ingat.
115. Dan bersabarlah,
kerana sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat
kebaikan.
116. Maka mengapa tidak
ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang
melarang daripada (mengerjakan) kerosakkan di muka bumi, kecuali sebahagian
kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan
orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada
mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
117. Dan Tuhanmu
sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang
penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.
118. Jikalau Tuhanmu
menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka
sentiasa berselisih pendapat,
119. kecuali orang-orang
yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.
Kalimat Tuhanmu (keputusanNya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi
neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.
120. Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.
121. Dan katakanlah
kepada orang-orang yang tidak beriman: "Berbuatlah menurut kemampuanmu;
sesungguhnya Kami-pun berbuat (pula)."
122. Dan tunggulah
(akibat perbuatanmu); sesungguhnya kamipun menunggu (pula)."
123. Dan kepunyaan
Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepadaNya-lah dikembalikan
urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepadaNya. Dan
sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
Surah
Hud mengandung hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama, seperti:
Ketauhidan, kerasulan, hari berbangkit, kemudian dihubungkan dengan dakwah yang
telah dilakukan oleh para Nabi kepada kaumnya.
HUBUNGAN SURAH HUUD DENGAN SURAH YUSUF
HUBUNGAN SURAH HUUD DENGAN SURAH YUSUF
1. Kedua surah ini sama-sama dimulai dengan aliif laam raa dan kemudian diiringi dengan penjelasan tentang al Quran.
2. Surah Yusuf menyempurnakan penjelasan kisah para rasul yang disebut dalam surah Hud dan surah Yusuf, kemudian kisah itu dijadikan dalil untuk menyatakan bahawa al Quran itu adalah wahyu Ilahi; tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad s.a.w. nabi-nabi atau rasul-rasul yang diutus Allah.
3. Perbezaan kedua surah ini dalam menjelaskan kisah-kisah para Nabi ialah bahswa dalam surah Hud diutarakan kisah beberapa orang rasul dengan kaumnya dalam menyampaikan risalahnya, akibat-akibat bagi orang yang mengikuti mereka dan akibat bagi orang yang mendustakan, kemudian dijadikan perbandingan dan kabar yang mengancam kaum musyrikin Arab beserta pengikut-pengikutnya. Dalam surah Yusuf diterangkan tentang kehidupan Nabi Yusuf yang mula-mula dianiaya oleh saudara-saudaranya yang kemudian menjadi orang yang berkuasa yang dapat menolong saudara-saudaranya dan ibu bapanya. Peribadi Nabi Yusuf a.s. ini harus dijadikan tauladan oleh semua yang beriman kepada Nabi Muhammad s.a.w.