Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Jumaat, 17 April 2020

V 51 : MUTIARA KATA DARIPADA IMAM MALIK (MALIKI)

"Apabila seseorang itu memuji dirinya maka hilanglah cahayanya."
(Imam Malik bin Anas)

“Debat terhadap masalah ilmu akan dapat mengeraskan hati dan mewariskan kedengkian.”
(Imam Malik bin Anas)

Mengambil ilmu
Knowledge is not to be taken from four types of people: 1) a foolish person who openly acts foolish, even if he reports the most narrations; 2) an adherent of bid’ah who calls to his desires; 3) a person who lies, even if I don’t accuse him of lying in hadith; 4) and a righteous pious worshiper who does not accurately retain what he narrates.
Ilmu tidak boleh diambil dari empat orang: 1) Orang bodoh yang nyata kebodohannya, 2) Shahibu hawa` (pengikut hawa nafsu) yang mengajak agar mengikuti hawa nafsunya, 3) Orang yang dikenal dustanya dalam pembicaraannya dengan manusia, walaupun dia tidak pernah berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, 4) Seorang yang soleh dan mulia yang tidak mengetahui hadis yang ia sampaikan.
(Imam Malik bin Anas)

Bukan sekadar hafalan
Knowledge does not consist in narrating much. Knowledge is but a light which Allah places in the heart.
Ilmu itu bukan sekadar banyak menghafal riwayat, namun ilmu adalah cahaya yang Allah Subhanahu wa Taala letakkan pada hati seorang hamba.
(Imam Malik bin Anas) 

Menjemput ilmu
It is not the knowledge which should come to you, it is you who should come to knowledge.
Bukan ilmu yang harus datang kepadamu, tapi kamulah yang seharusnya datang menjemput ilmu.
(Imam Malik bin Anas) 

Hasad atau dengki
Envy is the desire for someone who has a blessing to be deprived of it, whether it is a religious or worldly blessing.
Hasad adalah seseorang yang berangan-angan akan hilangnya nikmat dari saudaranya, baik nikmat agama ataupun dunia.
(Imam Malik bin Anas)

Orang yang menyesatkan
Don’t give misled people access to your ears. You have no idea what kind of trouble that can create within you.
Jangan biarkan orang yang menyesatkan masuk ke telingamu. Kamu tidak tahu seperti apa masalah yang boleh muncul di dalam dirimu.
(Imam Malik bin Anas)

Adab sebelum ilmu
Learn good manners before seeking knowledge.
Pelajarilah adab (budi pekerti) sebelum mempelajari suatu ilmu.
(Imam Malik bin Anas)

Amal kebaikan
Whoever wants to have an open heart, then let his secret deeds be better than his public deeds.
Siapa yang ingin memiliki hati yang terbuka, maka biarkanlah amal kebaikan yang ia lakukan sembunyi-bunyi lebih baik daripada amal kebaikan yang nampak.
(Imam Malik bin Anas)

Bagai mutiara
The believer is like a pearl; whereever he is, his beautiful (qualities) are with him.
(Imam Malik bin Anas)
Orang beriman itu bagaikan mutiara. Di manapun dia berada, keindahan selalu ada dalam dirinya.
(Imam Malik bin Anas)

Aku hanya manusia biasa
I am but a man. I make mistakes sometimes and I am correct sometimes, so examine my opinions and accept anything that agrees with the Book and Sunnah; and leave anything that does not agree with the Book and Sunnah.
Aku hanyalah manusia biasa yang kadang benar dan kadang juga salah. Maka telitilah setiap pendapat yang kalian dengar dariku. Ambillah pendapatku jika memang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Dan tinggalkan pendapatku jika tidak sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah.
(Imam Malik bin Anas)

Pertanggungjawaban ilmu
Verily, this knowledge is your flesh and blood, and you will be asked about it on the day of resurrection. So look (be careful) from whom you take it.
Sesungguhnya ilmu ini adalah daging dan darahmu, dan pada hari kiamat kelak kamu akan ditanya tentangnya. Maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambilnya.
(Imam Malik bin Anas)


BERADA DI LINGKARAN KEBAIKAN

Always be in a company that motivates you toward a positive direction.
Berusahalah untuk selalu berada di sekeliling orang yang memotivasi kamu ke arah yang positif.
(Imam Malik bin Anas) 

Bagai Bahtera Nabi Nuh
The Sunnah is like the Ark of Noah. Whoever embarks upon it reaches salvation and whoever refuses is drowned.
Sunnah itu bagaikan bahtera Nabi Nuh. Barangsiapa yang menaikinya, maka ia akan selamat. Barangsiapa menyelisihinya, maka ia akan tenggelam.
(Imam Malik bin Anas)




Tiada ulasan:

Catat Ulasan