Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Isnin, 3 Disember 2012

K 27 SEPULUH Perkara mengundang Rahmat Allah SWT

Sesungguhnya ALLAH SUBHANAHU WA TAALA Maha Pemberi rahmat (kasih sayang). Bahkan sayangNya terhadap hamba-hambaNya lebih dari sayangnya seorang ibu kepada anaknya. Dengan kasih sayangNya, Dia menciptakan kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan rezeki kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan kesihatan kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan makan dan minum, pakaian serta tempat tinggal kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia menunjukkan kita kepada Islam dan Iman serta amal soleh. Dengan rahmatNya, Dia mengajarkan kepada kita apa yang tidak kita ketahui. Dengan rahmatNya, Dia memalingkan kejahatan musuh-musuh dari diri kita. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya,  

“Sesungguhnya ALLAH membela orang-orang yang telah beriman.”
(QS. al-Hajj: 38)

Dengan rahmatNya, Dia menurunkan hujan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,. Dengan rahmatNya, Dia memasukkan hamba-hambaNya yang beriman dan yang beramal soleh ke dalam syurga. Dengan rahmatNya, Dia menyelamatkan mereka dari neraka.Segala sesuatu semuanya adalah berkat rahmat ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Oleh kerananya seorang muslim perlu mengetahui faktor penyebab, ALLAH SUBHANAHU WA TAALA memberikan rahmat kepada makhlukNya, iaitu:

1. Berbuat Ihsan dalam beribadah kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dengan menyempurnakan ibadah kepadaNya dan merasa diperhatikan (diawasi) oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, bahawasanya kamu beribadah kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, seolah-olah kamu melihatNya, maka jika kamu tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu, dan berbuat baik kepada manusia semaksima mungkin, baik dengan ucapan, perbuatan, harta, dan kedudukan. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya, 

“Sesungguhnya rahmat ALLAH amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. al-A’raf: 56)

2. Dan di antara sebab-sebab yang paling utama untuk mendapatkan rahmat Allah Taala adalah bertakwa kepadaNya dan mentaatiNya dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, seperti mengeluarkan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya (Mustahiq), beriman dengan ayat-ayat ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, dan mengikuti RasulNya. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya, 

“Dan rahmatKu meliputi segala  sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmatKu untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. (Iaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi.”
(QS. al-A’raf: 156, 157)

3. Kasih sayang kepada makhluk-makhlukNya baik manusia maupun binatang. RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda, 

“Orang-orang yang penyayang, maka ALLAH akan menyayangi mereka (memberikan rahmat kepada mereka), sayangilah / kasihlah penduduk bumi, nescaya penduduk langit akan menyayangi kalian.”
(HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi)

Dan hal itu lebih ditekankan lagi kepada orang-orang fakir dan miskin yang sangat memerlukan. Sedangkan balasan (ganjarannya) sesuai dengan perbuatan, sebagaimana kita berbuat baik, maka kita akan mendapatkan balasan dari kebaikan tersebut.

4. Beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya, 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan ALLAH, mereka itu mengharapkan rahmat ALLAH, dan ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. al-Baqarah: 218) 

Maka orang-orang yang beriman selalu mengharapkan rahmat ALLAH SUBHANAHU WA TAALA setelah mereka melaksanakan sebab-sebab mendapatkan rahmat iaitu iman, hijrah, dan berjihad di jalan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Adapun hijrah meliputi berpindah dari negri syirik ke negeri Islam dan meninggalkan apa yang dilarang ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana RASULULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda,

“Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh ALLAH.”
(Muttafaq ‘alaih)

Sedang jihad mencakup jihad melawan hawa nafsu dalam mentaati ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, 

“Orang yang berjihad adalah orang yang memerangi hawa nafsunya dalam mentaati ALLAH.”
(HR. al-Baihaqi).  

Sebagaimana jihad meliputi pula jihad melawan syaitan dengan menyelisihinya dan bersungguh-sungguh untuk mendurhakainya dan jihad dalam memerangi orang-orang kafir dan jihad terhadap orang-orang munafik dan pelaku-pelaku maksiat baik dengan tangan, kemudian (jika tidak mampu) dengan lisan, kemudian (jika tidak mampu juga), maka dengan hati.

5. Mendirikan solat, menunaikan zakat, dan menaati Rasulullah SAW, sebagaimana ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya,

“Dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat.”
(QS. an-Nur: 56)

6. Berdoa kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA untuk mendapatkannya dengan bertawasul dengan nama-namaNya yang Maha Pengasih (ar-Rahman) lagi Maha Penyayang (ar-Rahim) atau yang lainnya dari nama-namaNya yang Agung / Indah, seperti kamu mengatakan, 

“Ya Rahman Wahai Yang Maha Penyayang), sayangilah aku (rahmatilah aku), Ya ALLAH  sesungguhnya aku memohon kepadaMu dengan rahmatMu yang luas yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuni dosaku dan menyayangiku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 

ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya,

“Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).”
(QS. al-Kahfi: 10) 

Dan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA juga berfirman, ertinya, 

“Hanya milik ALLAH asma`u al-Husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asma`u al-Husna itu.”
(QS. al-A’raf: 180) 

Maka hendaklah seseorang memohon setiap permintaannya dengan nama yang sesuai dengan permintaannya itu untuk mendapatkannya. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya, 

“Dan Rabbmu berfirman, ‘Berdoalah kepadaKu, nescaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(QS. al-Mu’min: 60)

Dan firman ALLAH SUBHANAHU WA TAALA lainnya, ertinya,

Dan katakanlah, ‘Ya Rabbku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik.”
(QS. al-Mu’minun: 118). 

Sungguh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA telah menyuruh (kita) berdoa dan menjamin ijabah (mengabulkan doa tersebut) dan Dia Maha Suci yang tidak pernah mengingkari janji.

7. Mengikuti al-Quran al-Karim dan mengamalkannya. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya, 

“Dan Al Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.”
(QS. al-An’am: 155)

8. Menaati ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana yang  telah dijelaskan sebelumnya. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya,

“Dan taatilah ALLAH dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.”
(QS. Ali ‘Imran: 132)

9. Mendengarkan dan memperhatikan dengan tenang ketika dibacakan al Quran al-Karim. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya, 

“Dan apabila dibacakan al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”
(QS. al-A’raf: 204)

10. Istighfar, memohon ampunan dari ALLAH SUBHANAHU WA TAALAALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman, ertinya, 

“Hendaklah kamu meminta ampun kepada ALLAH, agar kamu mendapat rahmat.”
(QS. an-Naml: 46) 


Wallahu a’lam.
Sumber: Diterjemahkan dari Kitab “An-Nuqath al-’Asyarah adz-Dzahabiyah”, Syaikh Abdur Rahman ad-Dusari.




Tiada ulasan:

Catat Ulasan