Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Selasa, 5 Mac 2013

Bab 29 Menyampaikan Hajat-hajatnya Kaum Muslimin.



Allah Taala berfirman:

Ertinya : "Dan lakukanlah perbuatan baik, tentulah engkau semua akan berbahagia." 
(al-Haj: 77)

Allah Taala berfirman lagi:

Ertinya : "Dan apa saja kebaikan yang engkau semua lakukan, maka sesungguhnya Allah itu Maha mengetahuinya."
(al-Baqarah: 215)

245. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: 

Ertinya : "Seorang Muslim itu adalah saudaranya orang Muslim lainnya, janganlah ia menganiaya saudaranya itu, jangan pula menyerahkannya kepada musuh. Barangsiapa memberikan pertolongan pada hajat saudaranya, maka Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang itu. Dan barangsiapa melapangkan kepada seseorang Muslim akan satu kesusahannya, maka Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi cela seseorang Muslim maka Allah akan menutupi celanya pada hari kiamat."
(Muttafaq 'alaih)

246. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: 

Ertinya : "Barangsiapa yang melapangkan suatu kesusahan dari beberapa kesusahan seseorang Mukmin di dunia, maka Allah akan melapangkan untuknya suatu kesusahan dari berbagai kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada seseorang yang kesukaran, maka Allah akan memberikan kemudahan padanya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi cela seseorang Muslim, maka Allah akan menutupi celanya di dunia dan di akhirat. Allah itu selalu memberikan pertolongan kepada hambaNya, selama hamba itu suka memberikan pertolongan kepada saudaranya. Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari suatu ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan untuknya jalan menuju ke syurga. Tiadalah sesuatu kaum itu berkumpul dalam sebuah rumah dari rumah-rumah Allah, untuk membacakan kitab Allah yakni al-Quran juga mentadarusnya antara mereka itu membaca secara bergantian, melainkan turunlah kepada mereka ketenangan hati, ditutupi oleh kerahmatan Tuhan, juga diliputi oleh para malaikat dan Allah menyebutkan mereka itu di kalangan makhluk yang ada di sisinya. Barangsiapa yang diperlambatkan oleh amalannya sendiri, maka ia tidak akan dipercepatkan oleh keturunan darahnya yakni bahawa kebahagiaan itu tergantung pada amalan seseorang dan bukan kerana darah keturunan." 
(Riwayat Muslim)

Keterangan:

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Hadis ini ialah:

(a) Memudahkan ertinya memberi pertolongan. Maka dengan jelas dalam Hadis ini betapa utamanya memberikan pertolongan untuk menyampaikan hajat keperluan kaum Muslimin, baik yang berupa ilmu pengetahuan, harta, darjat, nasihat atau menunjukkannya ke arah kebaikan. Juga pertolongan yang berupa tenaga atau doa yang ditujukan agar saudaranya seagama itu tercapai maksudnya.

(b) Menempuh jalan ertinya, baikpun berjalan betul-betul untuk mencari ilmu itu misalnya pergi ke sekolah, pondok, pesantren dan lain-lain atau mencari jalan semacam kiasan, misalnya belajar sendiri menelaah kitab-kitab agama dan lain-lain sebagainya.

(c) Rumah Allah misalnya masjid, madrasah dan sebagainya.

(d) Orang yang suka melakukan ini (yakni berkumpul lalu belajar yang tak dimengerti atau mengajarkan yang sudah diketahui), orang tersebut akan mendapat ketenangan hati, dilimpahi rahmat Allah, dikerumuni malaikat kerana gembira melihat orang yang sedemikian itu dan oleh Allah disebut-sebut akan dimasukkan dalam golongan hambaNya yang sangat taqarrub (mendekat) dan sangat taat padaNya, seperti para malaikat dan sekalian Nabi, sebab bangga melihat perbuatan hambaNya yang baik itu dan mengagumkan sebutannya. Inilah Hadis yang menunjukkan keutamaan membaca Al Quran secara bersama-sama atau tadarus.

(e) Orang yang sedikit amal kebaikannya, tentu tidak dapat mencapai tingkat kesempurnaan takwa hanya dengan menonjol-nonjolkan keturunannya saja. Allah berfirman:

Ertinya : “Sesungguhnya orang yang termulia di antara engkau sekelian itu adalah orang yang paling takwa".

Dan lagi Nabi s.a.w. bersabda:


Ertinya : "Datanglah padaku esok pada hari kiamat dengan amal perbuatanmu, tidak dengan keturunanmu. Sesungguhnya aku tidak akan dapat memberikan pertolongan padamu semua dari siksa Allah itu sedikitpun (dengan membanggakan keturunan-keturunan itu)."

Tiada ulasan:

Catat Ulasan