JANGAN SEKALIPUN LUPA, DUNIA INI ADALAH TEMPAT SEMENTARA YANG SINGKAT DAN SUATU UJIAN
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )
AL ZOHIR ( الظاهر ) ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...
Ahad, 4 Ogos 2013
L 14 Surah 4 : An Nisaa' ( Wanita ) Bahagian 3
Kewajipan
mengerjakan solat dalam keadaan bagaimanapun
101. Dan apabila
kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqashar[343] solat(mu), jika kamu takut
diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh
yang nyata bagimu.
[343]. Menurut pendapat jumhur erti
qashar di sini ialah: solat yang empat rakaat dijadikan dua rakaat. Mengqashar
di sini ada kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, iaitu di
waktu bepergian dalam keadaan aman dan ada kalanya dengan meringankan
rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, iaitu di waktu dalam perjalanan dalam
keadaan khauf. Dan ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4 rakaat dalam
keadaan khauf di waktu hadhar.
102. Dan apabila
kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan solat
bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (solat)
besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang solat
besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat)[344], maka hendaklah mereka pindah
dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang
kedua yang belum bersolat, lalu bersolatlah mereka denganmu[345]], dan hendaklah mereka bersiap
siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah
terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan
sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu
mendapat sesuatu kesusahan kerana hujan atau kerana kamu memang sakit; dan siap
siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi
orang-orang kafir itu[346].
[344]. Menurut jumhur mufassirin
bila telah selesai serakaat, maka diselesaikan satu rakaat lagi sendiri, dan
Nabi duduk menunggu golongan yang kedua.
[346]. Cara solat khauf seperti
tersebut pada ayat 102 ini dilakukan dalam keadaan yang masih mungkin
mengerjakannya, bila keadaan tidak memungkinkan untuk mengerjakannya, maka solat
itu dikerjakan sedapat-dapatnya, walaupun dengan mengucapkan tasbih saja.
103. Maka apabila
kamu telah menyelesaikan solat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu
duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka
dirikanlah solat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya solat itu adalah fardhu
yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
104. Janganlah kamu
berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan,
maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu
menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka
harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
KEHARUSAN
MENJAGA KEBENARAN DAN KEADILAN
Keharusan
adil dan tidak memihak dalam menetapkan sesuatu hukum
105. Sesungguhnya
Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu
mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan
janganlah kamu menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), kerana (membela)
orang-orang yang khianat[347],
[347]. Ayat ini dan beberapa ayat
berikutnya diturunkan berhubungan dengan pencurian yang dilakukan Thu'mah dan
ia menyembunyikan barang curian itu di rumah seorang Yahudi. Thu'mah tidak
mengakui perbuatannya itu malah menuduh bahawa yang mencuri barang itu orang
Yahudi. Hal ini diajukan oleh kerabat-kerabat Thu'mah kepada Nabi s.a.w. dan
mereka meminta agar Nabi membela Thu'mah dan menghukum orang-orang Yahudi,
kendatipun mereka tahu bahawa yang mencuri barang itu ialah Thu'mah, Nabi
sendiri hampir-hampir membenarkan tuduhan Thu'mah dan kerabatnya itu terhadap
orang Yahudi.
106. dan mohonlah
ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
107. Dan janganlah
kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi
bergelimang dosa,
108. mereka
bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal
Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan
rahsia yang Allah tidak redhai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmuNya)
terhadap apa yang mereka kerjakan.
109. Beginilah
kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka
dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk
(membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka
(terhadap siksa Allah)?
110. Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia
mohon ampun kepada Allah, nescaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
111. Barangsiapa
yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudaratan)
dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
112. Dan
barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada
orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan
dan dosa yang nyata.
113. Sekiranya
bukan kerana kurnia Allah dan rahmatNya kepadamu, tentulah segolongan dari
mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan
melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun
kepadamu. Dan (juga kerana) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu,
dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah kurnia
Allah sangat besar atasmu.
114. Tidak ada
kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian
kerana mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar.
115. Dan
barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti
jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap
kesesatan yang telah dikuasainya itu[348] dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali.
[348]. Allah biarkan mereka
bergelimang dalam kesesatan.
Keburukan
syirik dan pengaruh syaitan
116. Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya.
117. Yang mereka
sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala[349], dan (dengan menyembah berhala
itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,
[349]. Asal makna Inaatsan
ialah wanita-wanita. Patung-patung berhala yang disembah Arab Jahiliyah itu
biasanya diberi nama dengan nama-nama perempuan sebagai Laata, al Uzza dan
Manah. Dapat juga bererti di sini orang-orang mati, benda-benda yang tidak berjenis
dan benda-benda yang lemah.
118. yang dilaknati
Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari
hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya)[350],
[350]. Pada tiap-tiap manusia ada
persediaan untuk baik dan ada persediaan untuk jahat, syaitan akan
mempergunakan persediaan untuk jahat untuk mencelakakan manusia.
119. dan aku
benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong
pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak),
lalu mereka benar-benar memotongnya[351], dan akan aku suruh mereka
(mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya[352]." Barangsiapa yang
menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia
menderita kerugian yang nyata.
[351]. Menurut kepercayaan Arab
Jahiliyah, binatang-binatang yang akan dipersembahkan kepada patung-patung
berhala, haruslah dipotong telinganya lebih dahulu, dan binatang yang seperti
ini tidak boleh dikenderai dan tidak dipergunakan lagi, serta harus dilepaskan
saja.
[352]. Mengubah ciptaan Allah
dapat bererti, mengubah yang diciptakan Allah seperti mengebiri(mengkasi/memandulkan)
binatang. Ada yang mengertikannya dengan merubah agama Allah.
120. Syaitan itu
memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada
mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan
belaka.
121. Mereka itu
tempatnya Jahanam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya.
122. Orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amalan soleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam syurga
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang
lebih benar perkataannya dari pada Allah?
Pembalasan
itu sesuai dengan perbuatan bukan menurut angan-angan
123. (Pahala dari
Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong[353] dan tidak (pula) menurut
angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, nescaya akan
diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan
tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.
[353]. Mu di sini ada yang
mengertikan dengan kaum muslimin dan ada pula yang mengertikan kaum musyrikin.
Maksudnya ialah pahala di akhirat bukanlah menuruti angan-angan dan cita-cita
mereka, tetapi sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama.
124. Barangsiapa
yang mengerjakan amal-amal soleh, baik lelaki mahupun wanita sedang ia orang
yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam syurga dan mereka tidak dianiaya
walau sedikitpun.
125. Dan siapakah
yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada
Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.
126. Kepunyaan
Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan)
Allah Maha Meliputi segala sesuatu.
Keharusan
memberikan hak-hak orang yang lemah dan cara menyelesaikan kesulitan
rumahtangga
127. Dan mereka minta
fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: "Allah memberi fatwa
kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam al Quran[354] (juga memfatwakan) tentang para
wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa[355] yang ditetapkan untuk mereka,
sedang kamu ingin mengahwini mereka[356] dan tentang anak-anak yang masih
dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim
secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahuinya.
[354]. Lihat surat An Nisaa' ayat
2 dan 3
[355] Maksudnya ialah: pusaka dan
maskahwin.
[356]. Menurut adat Arab
Jahiliyah seorang wali berkuasa atas wanita yatim yang dalam asuhannya dan
berkuasa akan hartanya. Jika wanita yatim itu cantik dikahwini dan diambil
hartanya. Jika wanita itu buruk rupanya, dihalanginya kahwin dengan lelaki yang
lain supaya dia tetap dapat menguasai hartanya. Kebiasaan di atas dilarang
melakukannya oleh ayat ini.
128. Dan jika
seorang wanita kuatir akan nusyuz[357] atau sikap tidak acuh dari
suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang
sebenar-benarnya[358], dan perdamaian
itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir[359]. Dan jika kamu bergaul dengan
isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh),
maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[357]. Lihat erti nusyuz dalam
no. [291]. Nusyuz dari pihak suami ialah bersikap keras terhadap isterinya; tidak
mahu menggaulinya dan tidak mahu memberikan haknya.
[358]. Seperti isteri bersedia
beberapa haknya dikurangi asal suaminya mahu baik kembali.
[359]. Maksudnya: tabiat manusia
itu tidak mahu melepaskan sebahagian haknya kepada orang lain dengan seikhlas
hatinya, kendatipun demikian jika isteri melepaskan sebahagian hak-haknya, maka
boleh suami menerimanya.
129. Dan kamu
sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun
kamu sangat ingin berbuat demikian, kerana itu janganlah kamu terlalu cenderung
(kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung.
Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
130. Jika keduanya
bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari
limpahan kurniaNya. Dan adalah Allah Maha Luas (kurniaNya) lagi Maha Bijaksana.
Keharusan
bertakwa
131. Dan kepunyaan
Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah
memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga)
kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka
(ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah
kepunyaan Allah[360] dan Allah Maha
Kaya dan Maha Terpuji.
[360]. Maksudnya: kekafiran kamu
itu tidak akan mendatangkan kemudaratan sedikitpun kepada Allah, kerana Allah
tidak berkehendak kepadamu.
132. Dan kepunyaan
Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Cukuplah Allah sebagai
Pemelihara.
133. Jika Allah
menghendaki, nescaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia datangkan umat
yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian.
134. Barangsiapa
yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), kerana di sisi Allah
ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Keharusan
berlaku adil
135. Wahai
orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi kerana Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan
kaum kerabatmu. Jika ia[361] kaya ataupun miskin, maka Allah
lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu kerana
ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa
yang kamu kerjakan.
[361]. Maksudnya: orang yang
tergugat atau yang terdakwa.
136. Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang
itu telah sesat sejauh-jauhnya.
Beberapa
keburukan orang munafik
137. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kamudian
kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya[362], maka sekali-kali Allah tidak
akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada
jalan yang lurus.
[362]. Maksudnya: di samping
kekafirannya, ia merendahkan Islam pula.
138. Kabarkanlah
kepada orang-orang munafik bahawa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
139. (iaitu)
orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong
dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi
orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
140. Dan sungguh
Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam al Quran bahawa apabila
kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh
orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka
memasuki pembicaraan yang lain. Sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian),
tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua
orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam,
141. (iaitu)
orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai
orang-orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka
berkata: "Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu ?" Dan jika
orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata:
"Bukankah kami turut memenangkanmu[363], dan membela kamu dari
orang-orang mukmin?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di
hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang
kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.
[363]. Iaitu dengan jalan
membukakan rahsia-rahsia orang mukmin dan menyampaikan hal ihwal mereka kepada
orang-orang kafir atau kalau mereka berperang di pihak orang mukmin mereka
berperang dengan tidak sepenuh hati.
142. Sesungguhnya
orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka[364]. Dan apabila mereka berdiri
untuk solat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riak[365] (dengan solat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali[366]. [0]
[364]. Maksudnya: Alah membiarkan
mereka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka dilayani sebagai melayani para
mukmin. Dalam pada itu Allah telah menyediakan neraka buat mereka sebagai
pembalasan tipuan mereka itu.
[366]. Maksudnya: mereka solat
hanyalah sekali-sekali saja, iaitu bila mereka berada di hadapan orang.
143. Mereka dalam
keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada
golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu
(orang-orang kafir)[367], maka kamu
sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
[367]. Lihat no. [34]. Disesatkan
Allah bererti: bahawa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mahu
memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, kerana mereka itu ingkar dan
tidak mahu memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan,
maka mereka itu menjadi sesat.
144. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi
wali[368] dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata
bagi Allah (untuk menyiksamu)?
[368]. Wali jamaknya auliyaa:
bererti teman yang akrab, juga bererti pelindung atau penolong.
145. Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi
mereka.
146. Kecuali
orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan[369] dan berpegang teguh pada (agama)
Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka kerana Allah. Maka mereka itu
adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada
orang-orang yang beriman pahala yang besar.
369]. Mengadakan perbaikan bererti
berbuat pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang buruk
dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
147. Mengapa Allah
akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha
Mensyukuri[370] lagi Maha
Mengetahui.
[370]. Allah mensyukuri
hamba-hambaNya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-hambaNya, memaafkan
kesalahannya, menambah nikmatNya.
Larangan
melontarkan ucapan-ucapan buruk kepada seseorang
148. Allah tidak
menyukai ucapan buruk[371], (yang diucapkan)
dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya[372]. Allah adalah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
[371]. Ucapan buruk sebagai
mencela orang, memaki, menerangkan keburukan-keburukan orang lain, menyinggung
perasaan seseorang, dan sebagainya.
149. Jika kamu
melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu
kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.
Akibat
kekafiran dan buah keimanan
150. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasulNya, dan bermaksud memperbezakan[373] antara (keimanan kepada) Allah
dan rasul-rasulNya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang
sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)," serta
bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang
demikian (iman atau kafir),
[373]. Maksudnya: beriman kepada
Allah, tidak beriman kepada rasul-rasulNya.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan