151. merekalah
orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk
orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.
152. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasulNya dan tidak membeza-bezakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
KESATUAN AGAMA ALLAH
Pembalasan
Allah terhadap pelanggaran-pelanggaran orang-orang Yahudi
153. Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata." Maka mereka disambar petir kerana kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi[374], sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami maafkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata.
[374]. Anak sapi itu dibuat
mereka dari emas untuk disembah.
154. Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: "Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud[375]", dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu[376]", dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kukuh.
[375]. Yang dimaksud dengan pintu
gerbang itu lihat pada surah Al Baqarah ayat 58 dan bersujud pada
no. [54].
[376]. Hari Sabtu ialah hari
Sabbat yang khusus untuk ibadah orang Yahudi.
155. Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan)[377], disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan kerana kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka kerana kekafirannya, kerana itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.
[377]. Tindakan-tindakan itu
ialah mengutuki mereka, mereka disambar petir, menjelmakan mereka menjadi kera,
dan sebagainya.
156. Dan kerana kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Mariam dengan kedustaan besar (zina),
157. dan kerana ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Mariam, Rasul Allah[378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
[378]. Mereka menyebut Isa putera
Mariam itu Rasul Allah ialah sebagai ejekan, kerana mereka sendiri tidak
mempercayai kerasulan Isa itu.
158. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepadaNya[379]. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[379]. Ayat ini adalah sebagai
bantahan terhadap anggapan orang-orang Yahudi, bahawa mereka telah membunuh
Nabi Isa a.s.
159. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya[380]. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
[380]. Tiap-tiap orang Yahudi dan
Nasrani akan beriman kepada Isa sebelum wafatnya, bahawa dia adalah Rasulullah,
bukan anak Allah. Sebahagian mufassirin berpendapat bahawa mereka mengimani hal
itu sebelum wafat.
160. Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan kerana mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,
161. dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan kerana mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.
162. Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan solat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.
Persamaan pokok-pokok Agama yang diwahyukan kepada para rasul
163. Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakqub dan anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
164. Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung[381].
[381]. Allah berbicara langsung
dengan Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s., dan kerana Nabi
Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang rasul-rasul yang lain mendapat
wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. Dalam pada itu Nabi Muhammad s.a.w.
pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu mikraj.
165. (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
166. (Mereka tidak mahu mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui al Quran yang diturunkanNya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmuNya; dan malaikat-malaikatpun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.
167. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya.
168. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka,
169. kecuali jalan ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
170. Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) kerana sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah[382]. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[382]. Allah yang mempunyai
segala yang di langit dan di bumi tentu saja tidak berkehendak kepada siapapun
kerana itu tentu saja kekafiranmu tidak akan mendatangkan kerugian sedikitpun
kepadaNya.
Pandangan al Quran terhadap Nabi Isa a.s
171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu[383], dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Mariam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimatNya[384] yang disampaikanNya kepada Mariam, dan (dengan tiupan) roh dariNya[385]. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasulNya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga," berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaanNya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.
[383]. Maksudnya: janganlah kamu
mengatakan Nabi Isa a.s. itu Allah, sebagai yang dikatakan oleh orang-orang
Nasrani.
[384]. Lihat no. [193].
[385]. Disebut tiupan dari Allah
kerana tiupan itu berasal dari perintah Allah.
172. Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah)[386]. Barangsiapa yang enggan dari menyembahNya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepadaNya.
[386]. Iaitu malaikat yang berada
di sekitar Arsy seperti Jibril, Mikail, Israfil dan malaikat-malaikat yang
setingkat dengan mereka.
173. Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal soleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebahagian dari kurniaNya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah.
174. Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al Quran).
175. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)Nya nescaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dariNya (syurga) dan limpahan kurniaNya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepadaNya.
Masalah pusaka Kalalah
176. Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (iaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang lelaki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara lelaki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara lelaki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
387]. Kalalah ialah: seseorang
mati yang tidak meninggalkan ayah dan anak.
Surah An Nisaa' dimulai, dengan perintah bertakwa dan menyatakan bahawa asal manusia itu adalah satu, kemudian menerangkan hukum-hukum yang berhubungan dengan anak yatim, rumahtangga, warisan, wanita yang haram dinikahi serta hak dan kewajipan lelaki dan perempuan. Selanjutnya disebut tentang hukum-hukum perang serta pelajaran-pelajaran yang harus diambil dari perang Badar dan Uhud. Pengutaraan hukum perang dan hukum keluarga dalam surat ini, merupakan hujah-hujah yang dikemukakan kepada Ahli Kitab yang mana hujah-hujah ini ditegaskan pada bahagian terakhir dari surat ini. Akhirnya surat ini ditutup dengan perintah kepada para mukmin supaya mereka bersabar, mengeratkan hubungan sesama manusia dan bertakwa kepada Allah, agar mendapat keberuntungan dunia akhirat.
HUBUNGAN SURAH AN NISAA' DENGAN SURAH AL MAA-IDAH
1. Surah An Nisaa' menerangkan beberapa macam 'aqad, seperti
perkahwinan, perceraian, wasiat dan sebagainya. Sedang permulaan surah Al
Maa-idah menyatakan supaya hamba-hamba Allah memenuhi segala macam 'aqad-'aqad
yang telah dilakukan baik terhadap Allah mahupun terhadap sesama manusia di
samping menerangkan 'aqad-'aqad yang lain.
2. Surah An Nisaa' mengemukakan beberapa hukum secara umum dan
mendatangkan jalan untuk menetapkan suatu hukum, kemudian surah Al Maa-idah
menjelaskan dan menegaskan hukum-hukum itu.
3. Sebagaimana halnya surah Al Baqarah dan surah Ali 'Imran
mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama seperti keesaan
Allah dan kenabian, maka surah An Nisaa' dan Al Maa-idah menerangkan tentang
furu' agama (hukum fiqh), seperti hal-hal yang berhubungan dengan hukum
keluarga dan sebagainya.
4. Akhir surah An Nisaa' mengemukakan hujah-hujah atas
kekeliruan orang-orang Yahudi dan Nasrani serta kekeliruan kaum musyrikin dan
munafikin. Hal yang serupa diterangkan secara panjang lebar oleh surah Al
Maa-idah.
5. Surah An Nisaa' dimulai dengan Yaa ayyuhannaas yang
nadanya sama dengan nada surah Makkiyah, sedang surah Al Maa-idah sebagai surah
Madaniyyah dimulai dengan: Yaa ayyuhal ladziina aamanu Hal ini
menyatakan bahawa: sekalipun nadanya berlainan, tetapi yang dituju oleh kedua
surah ini ialah seluruh manusia.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan