Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Jumaat, 16 Ogos 2013

L 19 Surah 6 : AL AN'AAM (Binatang Ternak) Bahagian 1



  Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani 


Surah Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, kerana hampir seluruh ayat-ayatNya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam kerana di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

Bukti-bukti keesaan Allah serta kesempurnaan sifat-sifatNya; kebenaran kenabian Nabi Muhammad s.a.w.; penyaksian Allah atas kenabian Ibrahim, Ishaq, Yaaqub, Nuh, Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakaria, Yahya, 'Isa, Ilayas, Alyasa', Yunus dan Luth; penegasan tentang adanya risalah dan wahyu serta hari pembalasan dan hari kebangkitan, kepalsuan kepercayaan orang-orang musyrik dan keingkaran mereka terhadap hari kiamat.

2. Hukum-hukum:

Larangan mengikuti adat istiadat yang dibuat-buat oleh kaum Jahiliyah; makanan yang halal dan yang haram; wasiat yang sepuluh dari al Quran, tentang tauhid keadilan dan hukum-hukum; larangan mencaci maki berhala orang musyrik kerana mereka akan membalas dengan mencaci maki Allah.

3. Kisah-kisah

Kisah umat-umat yang menentang rasul-rasul; kisah pengalaman Nabi Muahammad s.a.w. dan para nabi pada umumnya; cerita Nabi Ibrahim a.s. membimbing kaumnya kepada tauhid.

4. Dan lain-lain:

Sikap kepala batu kaum musyrikin, cara seorang nabi memimpin umatnya; bidang-bidang kerasulan dan tugas rasul-rasul; tentangan kaum musyrikin untuk melemahkan rasul; kepercayaan orang-orang musyrik terhadap jin, syaitan dan malaikat; beberapa prinsip keagamaan dan kemasyarakatan; nilai hidup duniawi.

KEYAKINAN TENTANG KEESAAN ALLAH ITULAH AKHIRNYA YANG MENANG
Dalil-dalil tentang keesaan Allah

1. Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.

2. Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisiNya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).

3. Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit mahupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahsiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.

Sebab-sebab kekafiran kaum musyrikin dan ancaman terhadap mereka

4. Dan tidak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat[458] Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya (mendustakannya).
[458]. Ayat di sini bererti mukjizat atau ayat al-Quran atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam alam yang menunjukkan kekuasaan Allah.

5. Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang haq (al-Quran) tatkala sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.

6. Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, iaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka kerana dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.

7. Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata."

8. Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat[459]?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu[460], kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun).
[459]. Maksudnya: untuk menerangkan bahawa Muhammad s.a.w. itu seorang nabi.
[460]. Maksudnya: kalau diturunkan kepada mereka malaikat, sedang mereka tidak juga beriman, tentulah mereka akan diazab Allah seketika, sehingga mereka binasa semuanya.

9. Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang lelaki dan (kalau Kami jadikan ia seorang lelaki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri[461].
[461]. Maksudnya: kalau Allah mengutus seorang malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk seorang manusia, kerana manusia tidak dapat melihat malaikat, dan tentu juga mereka akan berkata: ini bukan malaikat, hanya manusia seperti kami juga, jadi mereka akan tetap ragu-ragu.

10. Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemuhkan di antara mereka balasan (azab) olok-olokkan mereka.

11. Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu."

Keagungan Allah dan persaksianNya atas kenabian Muhammad s.a.w.

12. Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi." Katakanlah: "Kepunyaan Allah." Dia telah menetapkan atas DiriNya kasih sayang[462]. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman[463].
[462]. Maksudnya: Allah telah berjanji sebagai kemurahanNya akan melimpahkan rahmat kepada makhlukNya.
[463]. Maksudnya: orang-orang yang tidak menggunakan akal-fikirannya, tidak mahu beriman.

13. Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

14. Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak memberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik."

15. Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku."

16. Barangsiapa yang dijauhkan azab dari padanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.

17. Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

18. Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hambaNya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

19. Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah." Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahawa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)."

20. Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah).

21. Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayatNya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.

Kesaksian kaum musyrikin terhadap dirinya sendiri dan keadaan mereka di hari kiamat

22. Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya[464] kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?"
[464]. Semua makhluk Allah yang mukallaf(Baligh dan berakal).

23. Kemudian tiadalah fitnah[465] mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah."
[465]. Yang dimaksud dengan fitnah di sini ialah jawapan yang berupa kedustaan.

24. Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada diri mereka sendiri dan hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan.

25. Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mahu beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: "Al-Quran ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu."

26. Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan al-Quran dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyedari.

27. Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman," (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).

28. Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya[466]. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka.
[466]. Maksudnya: mereka sebenarnya tidak bercita-cita ingin dikembalikan ke dunia untuk beriman kepada Allah, tetapi perkataan itu semata-mata diucapkan kerana melihat kedahsyatan neraka.

29. Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan"[467].
[467]. Maksudnya: jika mereka dikembalikan ke dunia, mereka akan mengatakan demikian.

30. Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: "Bukankah (kebangkitan ini benar?" Mereka menjawab: "Sungguh benar, demi Tuhan kami." Berfirman Allah: "Kerana itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu mengingkari(nya)."

31. Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!" sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu.

32. Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka[468]. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
[468]. Maksudnya: kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. Janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.

Firman Allah yang membesarkan hati Nabi Muhammad s.a.w.

33. Sesungguhnya Kami mengetahui bahawasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), kerana mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah[469].
[469]. Dalam ayat ini Allah menghibur Nabi Muhammad s.a.w. dengan menyatakan bahawa orang-orang musyrikin yang mendustakan Nabi, pada hakikatnya adalah mendustakan Allah sendiri, kerana Nabi itu diutus untuk menyampaikan ayat-ayat Allah.

34. Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.

35. Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka (maka buatlah)[470]. Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil.
[470]. Maksudnya ialah: janganlah kamu merasa keberatan atas sikap mereka itu berpaling daripada Kami. Kalau kamu merasa keberatan cubalah usahakan suatu mukjizat yang dapat memuaskan hati mereka, dan kamu tentu tidak akan sanggup.

36. Hanya mereka yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati (hatinya)[471], akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepadaNyalah mereka dikembalikan.
[471]. Maksudnya orang-orang yang kafir tidak mendengarkan dan tidak mematuhi seruan Allah.

37. Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."

Kesempurnaan ilmu Allah dan bukti-bukti kekuasaanNya

38. Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam al-Kitab[472], kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
[472]. sebahagian mufassirin menafsirkan al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan erti bahawa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. Dan ada pula yang menafsirkannya dengan al-Quran dengan erti: dalam al-Quran itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.

39. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), nescaya disesatkanNya[473]. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberiNya petunjuk), nescaya Dia menjadikanNya berada di atas jalan yang lurus.
[473]. Lihat no. [34]. Disesatkan Allah bererti: bahawa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mahu memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, kerana mereka itu ingkar dan tidak mahu memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.

40. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru (tuhan) selain Allah; jika kamu orang-orang yang benar!"

41. (Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang kerananya kamu berdoa kepadaNya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah).

42. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.

43. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.

44. Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.

45. Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

46. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?" Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).

47. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu dengan sekonyong-konyong, atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain dari orang yang zalim?"

48. Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan[474], maka tak ada kekuatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.
[474]. Lihat no. [105]. Mengadakan perbaikan bererti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang buruk dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.

49. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, mereka akan ditimpa siksa disebabkan mereka selalu berbuat fasik.

 TUNTUTAN-TUNTUTAN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT

50. Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahawa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahawa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"

Tiada ulasan:

Catat Ulasan