Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Surah
Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri
atas 165 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, kerana hampir seluruh
ayat-ayatNya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam
kerana di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan
adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu
dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat
ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Bukti-bukti
keesaan Allah serta kesempurnaan sifat-sifatNya; kebenaran kenabian Nabi
Muhammad s.a.w.; penyaksian Allah atas kenabian Ibrahim, Ishaq, Yaaqub, Nuh,
Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakaria, Yahya, 'Isa, Ilayas,
Alyasa', Yunus dan Luth; penegasan tentang adanya risalah dan wahyu serta hari
pembalasan dan hari kebangkitan, kepalsuan kepercayaan orang-orang musyrik dan
keingkaran mereka terhadap hari kiamat.
2. Hukum-hukum:
Larangan mengikuti adat istiadat yang dibuat-buat oleh kaum Jahiliyah; makanan yang halal dan yang haram; wasiat yang sepuluh dari al Quran, tentang tauhid keadilan dan hukum-hukum; larangan mencaci maki berhala orang musyrik kerana mereka akan membalas dengan mencaci maki Allah.
3. Kisah-kisah
Kisah umat-umat yang menentang rasul-rasul; kisah pengalaman Nabi Muahammad s.a.w. dan para nabi pada umumnya; cerita Nabi Ibrahim a.s. membimbing kaumnya kepada tauhid.
4. Dan lain-lain:
Sikap
kepala batu kaum musyrikin, cara seorang nabi memimpin umatnya; bidang-bidang
kerasulan dan tugas rasul-rasul; tentangan kaum musyrikin untuk melemahkan
rasul; kepercayaan orang-orang musyrik terhadap jin, syaitan dan malaikat;
beberapa prinsip keagamaan dan kemasyarakatan; nilai hidup duniawi.
KEYAKINAN
TENTANG KEESAAN ALLAH ITULAH AKHIRNYA YANG MENANG
Dalil-dalil tentang keesaan Allah
Dalil-dalil tentang keesaan Allah
1. Segala puji bagi
Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang,
namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
2. Dialah Yang
menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan
ada lagi suatu ajal yang ada pada sisiNya (yang Dia sendirilah mengetahuinya),
kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).
3. Dan Dialah Allah
(yang disembah), baik di langit mahupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu
rahsiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu
usahakan.
Sebab-sebab
kekafiran kaum musyrikin dan ancaman terhadap mereka
4. Dan tidak ada suatu
ayatpun dari ayat-ayat[458] Tuhan sampai kepada mereka,
melainkan mereka selalu berpaling dari padanya (mendustakannya).
[458]. Ayat di sini bererti mukjizat
atau ayat al-Quran atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam alam yang
menunjukkan kekuasaan Allah.
5. Sesungguhnya mereka
telah mendustakan yang haq (al-Quran) tatkala sampai kepada mereka, maka kelak
akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka
perolok-olokkan.
6. Apakah mereka tidak
memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka,
padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, iaitu
keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang
lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka,
kemudian Kami binasakan mereka kerana dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan
sesudah mereka generasi yang lain.
7. Dan kalau Kami
turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan
tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak
lain hanyalah sihir yang nyata."
8. Dan mereka berkata:
"Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat[459]?"
dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu[460],
kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun).
[459]. Maksudnya: untuk menerangkan
bahawa Muhammad s.a.w. itu seorang nabi.
[460]. Maksudnya: kalau diturunkan kepada mereka malaikat, sedang mereka tidak juga beriman, tentulah mereka akan diazab Allah seketika, sehingga mereka binasa semuanya.
[460]. Maksudnya: kalau diturunkan kepada mereka malaikat, sedang mereka tidak juga beriman, tentulah mereka akan diazab Allah seketika, sehingga mereka binasa semuanya.
9. Dan kalau Kami
jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang lelaki dan (kalau
Kami jadikan ia seorang lelaki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa
yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri[461].
[461]. Maksudnya: kalau Allah mengutus
seorang malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk seorang
manusia, kerana manusia tidak dapat melihat malaikat, dan tentu juga mereka
akan berkata: ini bukan malaikat, hanya manusia seperti kami juga, jadi mereka
akan tetap ragu-ragu.
10. Dan sungguh telah
diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang
yang mencemuhkan di antara mereka balasan (azab) olok-olokkan mereka.
11. Katakanlah:
"Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang mendustakan itu."
Keagungan
Allah dan persaksianNya atas kenabian Muhammad s.a.w.
12. Katakanlah:
"Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi." Katakanlah:
"Kepunyaan Allah." Dia telah menetapkan atas DiriNya kasih sayang[462].
Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan
padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman[463].
[462]. Maksudnya: Allah telah berjanji
sebagai kemurahanNya akan melimpahkan rahmat kepada makhlukNya.
[463]. Maksudnya: orang-orang yang
tidak menggunakan akal-fikirannya, tidak mahu beriman.
13. Dan kepunyaan
Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
14. Katakanlah:
"Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan
langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak memberi makan?"
Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang
pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk
golongan orang musyrik."
15. Katakanlah:
"Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku
mendurhakai Tuhanku."
16. Barangsiapa yang dijauhkan
azab dari padanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat
kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.
17. Dan jika Allah
menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya
melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia
Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
18. Dan Dialah yang
berkuasa atas sekalian hamba-hambaNya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.
19. Katakanlah:
"Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah:
"Allah." Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan al Quran ini
diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan
kepada orang-orang yang sampai al-Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu
mengakui bahawa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah:
"Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan
Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
persekutukan (dengan Allah)."
20. Orang-orang yang
telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti
mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya,
mereka itu tidak beriman (kepada Allah).
21. Dan siapakah yang
lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah,
atau mendustakan ayat-ayatNya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak
mendapat keberuntungan.
Kesaksian
kaum musyrikin terhadap dirinya sendiri dan keadaan mereka di hari kiamat
22. Dan (ingatlah), hari
yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya[464]
kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah
sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?"
[464]. Semua makhluk Allah yang mukallaf(Baligh dan berakal).
23. Kemudian tiadalah
fitnah[465] mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah,
Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah."
[465]. Yang dimaksud dengan fitnah di
sini ialah jawapan yang berupa kedustaan.
24. Lihatlah bagaimana
mereka telah berdusta kepada diri mereka sendiri dan hilanglah daripada mereka
sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan.
25. Dan di antara mereka
ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan
di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan)
sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran),
mereka tetap tidak mahu beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang
kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: "Al-Quran ini
tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu."
26. Dan mereka melarang
(orang lain) mendengarkan al-Quran dan mereka sendiri menjauhkan diri
daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang
mereka tidak menyedari.
27. Dan jika kamu
(Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata:
"Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat
Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman," (tentulah kamu
melihat suatu peristiwa yang mengharukan).
28. Tetapi (sebenarnya)
telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya[466].
Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang
mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah
pendusta belaka.
[466]. Maksudnya: mereka sebenarnya
tidak bercita-cita ingin dikembalikan ke dunia untuk beriman kepada Allah,
tetapi perkataan itu semata-mata diucapkan kerana melihat kedahsyatan neraka.
29. Dan tentu mereka
akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja,
dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan"[467].
[467]. Maksudnya: jika mereka
dikembalikan ke dunia, mereka akan mengatakan demikian.
30. Dan seandainya kamu
melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah kamu melihat
peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: "Bukankah (kebangkitan ini
benar?" Mereka menjawab: "Sungguh benar, demi Tuhan kami."
Berfirman Allah: "Kerana itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu
mengingkari(nya)."
31. Sungguh telah
rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga
apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata:
"Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat
itu!" sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat
buruklah apa yang mereka pikul itu.
32. Dan tiadalah
kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka[468]. Dan sungguh kampung
akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu
memahaminya?
[468]. Maksudnya:
kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. Janganlah
orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari
memperhatikan urusan akhirat.
Firman
Allah yang membesarkan hati Nabi Muhammad s.a.w.
33. Sesungguhnya Kami
mengetahui bahawasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu,
(janganlah kamu bersedih hati), kerana mereka sebenarnya bukan mendustakan
kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah[469].
[469]. Dalam ayat ini Allah menghibur
Nabi Muhammad s.a.w. dengan menyatakan bahawa orang-orang musyrikin yang
mendustakan Nabi, pada hakikatnya adalah mendustakan Allah sendiri, kerana Nabi
itu diutus untuk menyampaikan ayat-ayat Allah.
34. Dan sesungguhnya
telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar
terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai
datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merubah
kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu
sebahagian dari berita rasul-rasul itu.
35. Dan jika perpalingan
mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat membuat lubang
di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mukjizat kepada
mereka (maka buatlah)[470]. Kalau Allah menghendaki, tentu
saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk sebab itu janganlah
sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil.
[470]. Maksudnya ialah: janganlah kamu
merasa keberatan atas sikap mereka itu berpaling daripada Kami. Kalau kamu
merasa keberatan cubalah usahakan suatu mukjizat yang dapat memuaskan hati
mereka, dan kamu tentu tidak akan sanggup.
36. Hanya mereka yang
mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati
(hatinya)[471], akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian
kepadaNyalah mereka dikembalikan.
[471]. Maksudnya orang-orang yang
kafir tidak mendengarkan dan tidak mematuhi seruan Allah.
37. Dan mereka
(orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya
(Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya
Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui."
Kesempurnaan
ilmu Allah dan bukti-bukti kekuasaanNya
38. Dan tiadalah
binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun
dalam al-Kitab[472], kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpunkan.
[472]. sebahagian mufassirin
menafsirkan al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan erti bahawa nasib semua
makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. Dan ada pula
yang menafsirkannya dengan al-Quran dengan erti: dalam al-Quran itu telah ada
pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk
kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.
39. Dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita.
Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), nescaya disesatkanNya[473].
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberiNya petunjuk), nescaya Dia
menjadikanNya berada di atas jalan yang lurus.
[473]. Lihat no. [34]. Disesatkan
Allah bererti: bahawa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mahu
memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, kerana mereka itu ingkar dan
tidak mahu memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan,
maka mereka itu menjadi sesat.
40. Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang
kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru (tuhan) selain Allah; jika kamu
orang-orang yang benar!"
41. (Tidak), tetapi
hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang kerananya kamu
berdoa kepadaNya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan sembahan-sembahan
yang kamu sekutukan (dengan Allah).
42. Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian
Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya
mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.
43. Maka mengapa mereka
tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang
siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan
syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.
44. Maka tatkala mereka
melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan
semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira
dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
45. Maka orang-orang
yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam.
46. Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan
serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya
kepadamu?" Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan
tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).
47. Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu dengan
sekonyong-konyong, atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah)
selain dari orang yang zalim?"
48. Dan tidaklah Kami
mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi
peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan[474],
maka tak ada kekuatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.
[474]. Lihat no. [105]. Mengadakan
perbaikan bererti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk
menghilangkan akibat-akibat yang buruk dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
49. Dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami, mereka akan ditimpa siksa disebabkan mereka selalu
berbuat fasik.
TUNTUTAN-TUNTUTAN
DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT
50. Katakanlah: Aku
tidak mengatakan kepadamu, bahawa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak
(pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahawa
aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.
Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka
apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
Tiada ulasan:
Catat Ulasan