Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Surah ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang ertinya pembeza, diambil dari kata al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan al Furqaan dalam ayat ini ialah al Quran. Al Quran dinamakan al Furqaan kerana dia membezakan antara yang haq dengan yang batil. Maka pada surah inipun terdapat ayat-ayat yang membezakan antara kebenaran keEsaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah Maha Besar berkah dan kebaikanNya; hanya Allah saja yang menguasai langit dan bumi; Allah tidak punya anak dan sekutu; al Quran benar-benar diturunkan dari Allah; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; Allah bersemayam di atas Arsy; Nabi Muhammad s.a.w. adalah hamba Allah yang diutus ke seluruh alam; rasul-rasul itu adalah manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah; pada hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa seperti belahnya langit, turunnya malaikat ke bumi, orang-orang berdosa dihalau ke neraka dengan berjalan atas muka mereka.
2. Hukum-hukum:
Tidak boleh mengabaikan al Quran; larangan menafkahkan harta secara boros atau kikir; larangan membunuh atau berzina; kewajipan memberantas kekafiran dengan mempergunakan alasan al Quran; larangan memberikan saksi palsu.
3. Kisah-kisah:
Kisah-kisah Musa a.s., Nuh a.s., kaum Tsamud dan kaum Syuaib.
4. Dan lain-lain:
Celaan-celaan orang-orang kafir terhadap al Quran; kejadian-kejadian alamiyah sebagai bukti keesaan dan kekuasaan Allah; hikmah al Quran diturunkan secara beransur-ansur; sifat-sifat orang musyrik antara lain mempertuhankan hawa nafsu; tidak mempergunakan akal; sifat-sifat hamba Allah yang sebenarnya.
AL QURAN ADALAH PERINGATAN UNTUK SELURUH MANUSIA
Kekuasaan Allah dan keharmonian ciptaannya
Kekuasaan Allah dan keharmonian ciptaannya
1. Maha suci Allah yang telah menurunkan al Furqaan (al Quran) kepada hambaNya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam[1052],
[1052]. Maksudnya jin dan manusia.
2. yang kepunyaanNya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya[1053].
[1053]. Maksudnya: segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberiNya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup.
3. Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripadaNya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudaratan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) suatu kemanfaatanpun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.
Tuduhan-tuduhan palsu dari orang-orang kafir terhadap al Quran
4. Dan orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain[1054]"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar.
[1054]. Yang dimaksud oleh mereka dengan kaum yang lain itu ialah orang-orang yang sudah masuk islam.
5. Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang."
6. Katakanlah: "Al Quran itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahsia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Kehairanan orang kafir tentang diutusnya rasul dari manusia biasa
7. Dan mereka berkata: "Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?
8. atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang yang zalim itu berkata: "Kamu sekelian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir."
9. Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu).
10. Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, nescaya dijadikanNya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (iaitu) syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikanNya (pula) untukmu istana-istana[1055].
[1055]. Maksudnya: Kalau Allah menghendaki nescaya dijadikanNya untuk Muhammad s.a.w. syurga-syurga dan istana-istana seperti yang bakal diperolehnya di akhirat. Tetapi Allah tidak menghendaki yang demikian agar manusia itu tunduk dan beriman kepada Allah bukanlah kerana dipengaruhi oleh benda, melainkan berdasarkan kepada bukti-bukti dan dalil-dalil yang nyata.
11. Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat.
12. Apabila neraka itu melihat[1056] mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya.
[1056]. Zahir ayat ini menunjukkan bahawa mereka itu dapat melihat, dan ini mungkin terjadi dengan kekuasaan Allah. Atau ayat ini menggambarkan bagaimana dahsyat dan seramnya neraka itu agar setiap orang dapat menggambarkannya.
13. Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan[1057].
[1057]. Maksudnya: Mereka mengharapkan kebinasaan, agar terlepas dari siksaan yang amat besar, iaitu azab di neraka yang amat panas dengan dibelenggu, di tempat yang sempit pula, sebagai yang dilukiskan itu.
14. (Akan dikatakan kepada mereka): "Jangan kamu sekelian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak"[1058].
[1058]. Harapan mereka untuk dibinasakan sekaligus tidak dikabulkan Allah; tetapi mereka akan mengalami azab yang lebih besar selama-lamanya.
15. Katakanlah: "Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau syurga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa?" Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?"
16. Bagi mereka di dalam syurga itu apa yang mereka kehendaki, sedang mereka kekal (di dalamnya). (Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepadaNya).
Soal jawab antara Allah dengan sembahan-sembahan orang-orang kafir di hari kiamat
17. Dan (ingatlah) suatu hari (ketika) Allah menghimpunkan mereka beserta apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Allah berkata (kepada yang disembah); "Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hambaKu itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan (yang benar)?"
18. Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain engkau (untuk jadi) pelindung[1059], akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapa-bapa mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa."
[1059]. Maksudnya: setelah mereka dikumpulkan bersama-sama apa yang mereka sembah, iaitu: malaikat, Uzair, nabi Isa a.s dan berhala-berhala dan setelah Tuhan menanyakan kepada yang disembah itu, apakah mereka yang menyesatkan orang-orang itu ataukah orang-orang itu yang sesat sendirinya, maka yang disembah itu menjawab bahawa tidaklah patut bagi mereka untuk menyembah selain Allah, apalagi untuk menyuruh orang lain menyembah selain Allah.
Para rasul diutus dari manusia biasa
19. maka sesungguhnya mereka (yang disembah itu) telah mendustakan kamu tentang apa yang kamu katakan maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak (pula) menolong (dirimu), dan barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, nescaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar.
20. Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cubaan bagi sebahagian yang lain. Mahukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat.
Keadaan manusia yang tidak membenarkan al Quran pada hari kiamat
21. Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami: "Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?" Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas(dalam melakukan) kezaliman."
22. Pada hari mereka melihat malaikat[1060] dihari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa mereka berkata: "Hijraan mahjuuraa[1061].
[1060]. Maksudnya: di hari mereka menemui kamatian atau di hari kiamat.
[1061]. Ini suatu ungkapan yang biasa disebut orang Arab di waktu menemui musuh yang tidak dapat dielakkan lagi atau ditimpa suatu bencana yang tidak dapat dihindari. Ungkapan ini bererti: "Semoga Allah menghindari bahaya ini dari saya."
[1061]. Ini suatu ungkapan yang biasa disebut orang Arab di waktu menemui musuh yang tidak dapat dielakkan lagi atau ditimpa suatu bencana yang tidak dapat dihindari. Ungkapan ini bererti: "Semoga Allah menghindari bahaya ini dari saya."
23. Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan[1062], lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.
[1062]. Yang dimaksud dengan amal mereka di sini ialah amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia Amal-amal itu tak dibalasi oleh Allah kerana mereka tidak beriman.
24. Penghuni-penghuni syurga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirehatnya.
25. Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
26. Kerajaan yang hak[1063] pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari penuh kesukaran bagi orang-orang kafir.
1063]. Yang dimaksud dengan kerajaan yang hak ialah kekuasaan yang mutlak yang tak dapat disertai oleh suatu apapun juga.
27. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya[1064], seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul."
[1064]. Menggigit tangan (jari) maksudnya menyesali perbuatannya.
28. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan[1065] itu teman akrab(ku).
1065]. Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau orang yang telah menyesatkannya di dunia.
29. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al Quran ketika al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mahu menolong manusia.
30. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan."
31. Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.
32. Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah[1066] supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).
[1066]. Maksudnya: al Quran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara beransur-ansur agar dengan cara demikian hati nabi Muhammad s.a.w menjadi kuat dan tetap.
33. Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya[1067].
[1067]. Maksudnya: setiap kali mereka datang kepada nabi Muhammad s.a.w membawa suatu hal yang aneh berupa usul dan kecaman, Allah menolaknya dengan suatu yang benar dan nyata.
34. Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahanam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.
PELAJARAN-PELAJARAN DARI KISAH-KISAH UMAT YANG DAHULU
35. Dan sesungguhnya kami telah memberikan al Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir (pembantu).
36. Kemudian Kami berfirman kepada keduanya: "Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami." Maka Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya.
37. Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul. Kami tenggelamkan mereka dan kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih;
38. dan (Kami binasakan) kaum 'Aad dan Tsamud dan penduduk Rass[1068] dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut.
[1068]. Rass adalah telaga yang sudah kering airnya. Kemudian dijadikan nama suatu kaum, iaitu kaum Rass. Mereka menyembah patung, lalu Allah mengutus Nabi Syuaib a.s. kepada mereka.
39. Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya.
40. Dan sesungguhnya mereka (kaum musyrik Mekah) telah melalui sebuah negeri (Sadum) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang seburuk-buruknya (hujan batu). Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu; bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan.
41. Dan apabila mereka melihat kamu (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan kamu sebagai ejekan (dengan mengatakan): "Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul?
42. Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan-sembahan kita, seandainya kita tidak sabar(menyembah)nya" dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya.
43. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?
44. atau apakah kamu mengira bahawa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).
TANDA-TANDA KEKUASAAN ALLAH DALAM ALAM
45. Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki nescaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu,
46. kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami[1069] dengan tarikan yang perlahan-lahan.
[1069]. Maksudnya: Bayang-bayang itu Kami hapuskan dengan perlahan-lahan sesuai dengan terbenamnya matahari sedikit demi sedikit.
47. Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirehat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.
48. Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmatNya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,
49. agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebahagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
50. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mahu kecuali mengingkari (nikmat).
51. Dan andaikata Kami menghendaki benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul).
52. Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan al Quran dengan jihad yang besar.
53. Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.
54. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah[1070] dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
[1070]. Mushaharah ertinya hubungan kekeluargaan yang berasal dari perkahwinan, seperti menantu, ipar, mertua dan sebagainya.
55. Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudarat kepada mereka. Adalah orang-orang kafir itu penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya.
56. Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.
57. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mahu mengambil jalan kepada Tuhannya.
58. Dan bertawakallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hambaNya.
59. Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy[1071], (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.
[1071]. Lihat no. [548]. Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucianNya.
60. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekelian kepada yang Maha Penyayang," mereka menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepadaNya)?" dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).
61. Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.
62. Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.
SIFAT-SIFAT HAMBA ALLAH YANG MENDAPAT KEMULIAAN
63. Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
64. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka[1072].
[1072]. Maksudnya orang-orang yang solat tahajjud di malam hari semata-mata kerana Allah.
65. Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal."
66. Sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.
67. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
68. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan yang demikian itu, nescaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
69. (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
70. kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal soleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
71. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal soleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.
72. Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.
73. Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.
74. Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
75. Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) kerana kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,
76. mereka kekal di dalamnya. Syurga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.
77. Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): "Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadat kepadaNya), padahal kamu sungguh telah mendustakanNya? kerana itu kelak (azab) pasti (menimpamu)."
Surah Al Furqaan mengandung penjelasan tentang kebenaraan keEsaan Allah, kenabian Muhammad s.a.w. serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat dan mengemukakan pula kebatalan kemusyrikan dan kekafiran. Kejadian alamiyah seperti pergantian siang dan malam, bertiupnya angin, turunnya hujan dan lain-lain diterangkan Allah dalam surah ini sebagai bukti dari keEsaan dan kekuasaanNya. Akibat umat-umat yang dahulu yang ingkar dan menentang nabi-nabi dikisahkan pula secara ringkas. Pada bahagian terakhir, Allah menerangkan sifat-sifat yang terpuji dari hambaNya yang beriman.
HUBUNGAN SURAH AL FURQAAN DENGAN SURAH ASY SYU'ARAA'
1. Beberapa persoalan dalam surah Al Furqaan diuraikan lagi secara luas di dalam surah yang Asy Syu'araa' antara lain beberapa kisah nabi-nabi.
2. Masing-masing dari kedua surah itu dimulai dengan keterangan dari Allah bahawa al Quran adalah petunjuk bagi alam semesta dan membezakan barang yang hak dengan yang batil, dan ditutup dengan ancaman kepada orang-orang yang mendustakan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan