Ada beberapa hal yang tidak disukai oleh ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya,
sebagaimana berikut ini:
Pertama, Katsratul
Anam (terlalu banyak gaul)
Ke sana ke mari hanya
bergaul (kecuali untuk perihal silaturahmi). Janganlah banyak bergaul dengan
siapa pun, kecuali kepada orang mukmin innama al-mu’minuuna
ikhwah (al-Hujarat:10), khasnya orang yang beriman mempunyai
saudara hamba-hamba ALLAH yang beriman. Kebaikan akan menular sebagaimana
keburukan juga akan menular (su’ul khulqi yufshi).
Oleh kerana itu, menjaga
ketakwaan kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA ialah bergaul dengan sahabat
yang soleh. Jadilah hamba ALLAH yang selalu bersama ALLAH SUBHANAHU WA
TAALA. Kalau tidak, mendekatlah, bersahabatlah, dan bergaullah dengan hamba ALLAH
yang selalu bersama ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, kerana ianya
akan mengajakmu ke jalan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Shiraathalmustaqiim….
Kedua, Katsratul Kalam (banyak
bicara)
Orang yang banyak bicara
cenderung tidak berwibawa. Banyak bicara banyak salahnya, banyak dustanya (katsratul kalam katsratul kidzb, salamatul insan fi hifdzil
lisan; selamatnya seseorang tergantung pada kemampuannya
menjaga lisannya). Bahkan banyak bicara merupakan salah satu tanda
penyakit nifaq atau karaktor orang munafik. Dalam sebuah
hadits diterangkan. Daripada Abu Umamah ra daripada RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI
WASSALLAM
bersabda;
“Rasa malu dan sedikit
bicara merupakan dua cabang iman, sedangkan berkata kotor dan banyak bicara
merupakan dua cabang kemunafikan.”
(HR.
At-Tirmidzi)
Ketiga, Katsratul Akl (banyak
makan)
Makan yang berlebihan dan
terlalu banyak sangat tidak disukai ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan
RasulNya. Sederhanakanlah dalam makan, minum, dan berpakaian kerana hal itu
disukai oleh ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya. Sebagaimana ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
berfirman dalam Al Quran :
“Hai anak Adam, pakailah
pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.”
(Al-A’raf
[7]: 31)
Keempat, Katsratud Dhahak
ai Katsratul mizah (banyak tertawa, banyak bercanda)
Orang yang sering tertawa
dan bercanda maka hatinya akan keras. Hati yang keras sangat sulit untuk khusyuk.
Daripada Abu
Hurairah berkata; RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM bersabda;
“Janganlah kalian banyak
tertawa, kerana banyak tertawa dapat mematikan hati.”
(H.R.
Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Kelima, Katsratul Naum (banyak
tidur)
Sifat malas sangat tidak
disukai oleh ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA dan RASULULLAH
SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM. Waktu tidur yang paling tidak disukai RASULULLAH
SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM adalah tidur setelah subuh. Orang yang tidur
setelah subuh, RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM
memperingatkan sebagai alamatul faqir (ciri
dari orang fakir).
Keenam, ishraf
dan mubadzir.
Banyak memiliki sesuatu
tapi sedikit manfaatnya. Subhanallah. Banyak pakaian tapi banyak yang tidak
terpakai, punya banyak kenderaan tapi hanya satu yang dipakai, membazir! Begitu
pula menumpuk-numpuk duit tapi tidak diinfakkan dan tidak disedekahkan, maka
akan menjadi kurang manfaatnya.
Sedangkan sesuatu yang
banyak dan dicintai oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan
RasulNya adalah zikrullah (zikir kepada ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA). Kita disuruh agar memperbanyak zikir kepada ALLAH SUBHANAHU WA
TAALA sebagaimana firmanNya, berikut ini:
“Wahai orang-orang yang
beriman perbanyaklah zikir kepada ALLAH sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah
kalian kepada ALLAH sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kalian kepada ALLAH di
waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan MalaikatNya
(memohonkan ampunan untukmu). Supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang
yang beriman.”
(Al-Ahzab
[33]: 41-43)
Semoga kita
semua bukanlah termasuk golongan hamba-hamba yang dibenci oleh ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA. Apabila ALLAH SUBHANAHU WA TAALA tidak
lagi melihat kita dengan pandangan rahmatNya, Maka kepada siapa lagi kita
berharap?
Sumber
: Tausiyah Ustadz M. Arifin Ilham
Oleh
: Ning Silviana Sholeha
Redaktur
: Aminatul Jannah
Tiada ulasan:
Catat Ulasan