Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 22 Februari 2020

V 5 : BERLEBIHAN YANG DIBENCI DAN DICINTAI ALLAH SWT


Ada beberapa hal yang tidak disukai oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya, sebagaimana berikut ini:

Pertama, Katsratul Anam (terlalu banyak gaul)
Ke sana ke mari hanya bergaul (kecuali untuk perihal silaturahmi). Janganlah banyak bergaul dengan siapa pun, kecuali kepada orang mukmin innama al-mu’minuuna ikhwah (al-Hujarat:10), khasnya orang yang beriman mempunyai saudara hamba-hamba ALLAH yang beriman. Kebaikan akan menular sebagaimana keburukan juga akan menular (su’ul khulqi yufshi).

Oleh kerana itu, menjaga ketakwaan kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA ialah bergaul dengan sahabat yang soleh. Jadilah hamba ALLAH yang selalu bersama ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Kalau tidak, mendekatlah, bersahabatlah, dan bergaullah dengan hamba ALLAH yang selalu bersama ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, kerana ianya akan mengajakmu ke jalan ALLAH SUBHANAHU WA TAALAShiraathalmustaqiim….

Kedua, Katsratul Kalam (banyak bicara)
Orang yang banyak bicara cenderung tidak berwibawa. Banyak bicara banyak salahnya, banyak dustanya (katsratul kalam katsratul kidzb, salamatul insan fi hifdzil lisan; selamatnya seseorang tergantung pada kemampuannya menjaga lisannya). Bahkan banyak bicara merupakan salah satu tanda penyakit nifaq atau karaktor orang munafik. Dalam sebuah hadits diterangkan. Daripada Abu Umamah ra daripada RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM bersabda;

“Rasa malu dan sedikit bicara merupakan dua cabang iman, sedangkan berkata kotor dan banyak bicara merupakan dua cabang kemunafikan.” 
(HR. At-Tirmidzi)

Ketiga, Katsratul Akl (banyak makan)
Makan yang berlebihan dan terlalu banyak sangat tidak disukai ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya. Sederhanakanlah dalam makan, minum, dan berpakaian kerana hal itu disukai oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya. Sebagaimana ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman dalam Al Quran :

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” 
(Al-A’raf [7]: 31)

Keempat, Katsratud Dhahak ai Katsratul mizah (banyak tertawa, banyak bercanda)
Orang yang sering tertawa dan bercanda maka hatinya akan keras. Hati yang keras sangat sulit untuk khusyuk. Daripada Abu Hurairah berkata; RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM bersabda;

“Janganlah kalian banyak tertawa, kerana banyak tertawa dapat mematikan hati.” 
(H.R. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Kelima, Katsratul Naum (banyak tidur)
Sifat malas sangat tidak disukai oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM. Waktu tidur yang paling tidak disukai RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM adalah tidur setelah subuh. Orang yang tidur setelah subuh, RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM memperingatkan sebagai alamatul faqir (ciri dari orang fakir).

Keenam, ishraf dan mubadzir.
Banyak memiliki sesuatu tapi sedikit manfaatnya. Subhanallah. Banyak pakaian tapi banyak yang tidak terpakai, punya banyak kenderaan tapi hanya satu yang dipakai, membazir! Begitu pula menumpuk-numpuk duit tapi tidak diinfakkan dan tidak disedekahkan, maka akan menjadi kurang manfaatnya.

Sedangkan sesuatu yang banyak dan dicintai oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya adalah zikrullah (zikir kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA). Kita disuruh agar memperbanyak zikir kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA sebagaimana firmanNya, berikut ini:

“Wahai orang-orang yang beriman perbanyaklah zikir kepada ALLAH sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kalian kepada ALLAH sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kalian kepada ALLAH di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan MalaikatNya (memohonkan ampunan untukmu). Supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” 
(Al-Ahzab [33]: 41-43)

Semoga kita semua bukanlah termasuk golongan hamba-hamba yang dibenci oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Apabila ALLAH SUBHANAHU WA TAALA tidak lagi melihat kita dengan pandangan rahmatNya, Maka kepada siapa lagi kita berharap?
  
Sumber : Tausiyah Ustadz M. Arifin Ilham
Oleh : Ning Silviana Sholeha
Redaktur : Aminatul Jannah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan