Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 22 Februari 2020

V 7 : KEISTIMEWAAN ISTIGHFAR

Istighfar merupakan sebuah kalimat yang sangat pendek, akan tetapi memiliki makna yang sangat besar, dahsyat, indah, dan agung dalam hidup di dunia dan juga di akhirat. Keistimewaan istighfar atau kalimat istighfar ini memiliki dua makna, yakni sebagai berikut:

1. Satara yang mempunyai maksud ghafaro.
Setiap kali kita mengucapkan astaghfirullahaladzim, bererti kita meminta ampun kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, agar dimaafkan kesalahan kita dan ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar, maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan dan segala macam aib. Kerana itu, ALLAH SUBHANAHU WA TAALA sangat mencintai hambaNya yang selalu beristighfar. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman : 

“Sesungguhnya Allah sangat menyukai hambanya yang selalu bertaubat atau beristighfar.” 
(Al-Baqaroh [2] : 222)

Sebagai manusia biasa, kita tidak pernah luput dari dosa, dengan kita melanggengkan istighfar maka dosa-dosa yang ada dalam diri kita akan dibersihkan oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Istighfar merupakan suatu kewajipan dan keperluan kita semua, agar ALLAH SUBHANAHU WA TAALA mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita, dan menutupi aib-aib kita.

2. Aslaha
Setiap kita mengucapkan astaghfirullah, bererti kita meminta kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan memohon kepadaNya agar ALLAH SUBHANAHU WA TAALA memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita nikmat dalam ibadah (khusyuk), dan menjadikan akhlak kita mulia.
Subhanallah. Satu ucapan tetapi memiliki dua keinginan. Kerana itu, tidak hairan jika hamba Allah yang sungguh-sungguh beristighfar, kehidupannya semakin berkah, membawa kebaikan dan perbaikan, bahagia, tenang, senang, dan menyenangkan, baik di dunia mahupun di akhirat.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang melazimkan dirinya beristighfar kepada Allah, maka Allah mudahkan saat ia sulit, Allah gembirakan saat ia sedih, dan Allah beri rezeki dari jalan yang tak pernah ia sangka.” 
(H.R Abu Daud)

Kemudian dijelaskan dalam Al Quran:

“Maka aku katakan kepada mereka; Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha pengampun, nescaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu denngan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula (di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” 
(Nuh [71]:10-12)

Allahu akbar. Istighfar bukan saja kewajipan tetapi juga keperluan kita. Kerana itu RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAMtidak bangun dari tempat duduk beliau kecuali beristighfar kepada Allah 70 kali. Padahal, beliau maksum orang yang sudah dijamin masuk surga, bebas dari dosa Tetapi beliau sangat rajin beristighfar kepada Allah. Seharusnya, kita yang banyak dosa mengambil contoh ketauladanan beliau. Astaghfirullahhalazhim; ampunilah dosa kami yaa Allah. Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadist: Abu Bakar berkata bahawa RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM bersabda: 

“Sungguh akan teguh hati seseorang yang beristighfar meskipun dilakukan dalam sehari sebanyak 70 kali.”

Dalam sebuah hadits lain diceritakan bahkan sampai 100 kali :

Ibnu Umar berkata, “Aku duduk bersama Rasulullah SAW dan aku mendengarnya beristighfar sebanyak 100 kali. Kemudian beliau mengucapkan: Yaa Allah, Ampunilah aku, kasihanilah aku, dan bukakanlah pintu taubat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Taubat dan Maha Penyayang atau Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Taubat lagi Pengampun.”

Semoga kita digolongkan hamba yang pandai bertaubat. Aamiin.
  
Tausiyah : Ustaz Muhammad Arifin Ilham
Oleh :  Ning Silviana Sholeha
Redaktur : Aminatul Jannah



Tiada ulasan:

Catat Ulasan