Selain
Iman dan Fiqih, ada Akhlak / Adab yang biasa disebut Tasauf yang juga penting
dipelajari. Sebab Nabi Muhammad tidaklah diutus ALLAH SUBHANAHU WA
TAALA ke dunia melainkan untuk menyempurnakan Akhlak.
Dengan
mulianya akhlak ini, selain hati kita bersih, ucapan dan perbuatan kita juga
bersih.
Di
antara Kitab Tasauf yang penting adalah Ihya' 'Uluumuddiin susunan Imam Al
Ghazali. Banyak dalil al Quran dan Hadits di situ. Mungkin ada yang bilang, ah
kitab itu ada salahnya. Semua kitab buatan manusia pasti ada salahnya sebab
manusia itu sifatnya adalah salah dan lupa. Cuma Nabi yang maksum. Jika 50%
haditsnya dhoif pun tak masalah selama tidak ingkar atau berlawanan dengan Al
Quran dan Hadis-hadis Shahih lainnya. Para ulama berpendapat sekadar menyatakan
keutamaan amal tidak mengapa. Dibilang Bid'ah juga kitab Al Quran yang kita
pegang sekarang dengan tanda bacaannya itu sebagaimana pendapat Khalifah Abu
Bakar ra dan Umar ra itu adalah bid'ah yang baik. Tauhid Uluhiyyah itu bid'ah
juga bukan?
Sebab
jika belajar agama, tapi mulutnya kotor dan banyak mengeluarkan caci maki atau
fitnah, tentu ada yang kurang beres.
Akhlak
Nabi Muhammad SAW
“Sesungguhnya telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…”
(Al Ahzab 21)
“Maka
disebabkan rahmat daripada ALLAHlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Kerana itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu…”
[Ali
'Imran 159]
Sesungguhnya
tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR.
Al-Bukhari, Ahmad, dan Al-Hakim)
Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
(HR.
Al Bazzaar)
Ketika
Aisyah ra ditanya tentang akhlak RASULULLAH SAW, maka dia menjawab, "Akhlaknya
adalah Al Quran."
(HR.
Abu Daud dan Muslim)
Kepada
RASULULLAH SAW disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik. Tetapi beliau
menjawab: "Aku tidak diutus untuk (melontarkan) kutukan, tetapi
sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat."
(HR.
Bukhari dan Muslim)
“Dan
tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang
lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan
seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
Sifat-sifat
yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan
tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang
besar.”
[Fushshilat
34-35]
Paling
dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik
akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.
(HR.
Ar-Ridha)
Abdullah
bin ‘Amr bin ‘Ash meriwayatkan bahawa Nabi pernah bersabda:
إِنَّ مِنْ
أَخْيَرِكُمْ أَحْسَنَكُمْ خُلُقًا
“Sesungguhnya
yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.”
(HR.
al-Bukhari, 10/378 dan Muslim no. 2321)
“Tidak
akan masuk jannah orang yang kasar dan kaku.”
(HR.
at-Tirmidzi)
Nabi
senang mendamaikan sesama Muslim. Bukan justeru mengadu-domba mereka kerana
tidak akan masuk syurga orang yang gemar mengadu-domba.
“Rasulullah
saw bersabda :
“Tidak
dapat masuk syurga seorang yang gemar mengadu domba.”
(Muttafaq
‘alaih)
ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA berfirman:
“Jangan
pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, berjalan membuat adu domba.”
(al-Qalam:
11)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan