Dengan
nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Surah
Yusuf ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah kerana
diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Surat ini dinamakan surah Yusuf
adalah kerana titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf a.s. Riwayat
tersebut salah satu di antara cerita-cerita ghaib yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad s.a.w. sebagai mukjizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan
surah ini tidak mengetahuinya. Menurut riwayat Al Baihaqi dalam kitab Ad
Dalail bahawa segolongan orang Yahudi masuk agama Islam sesudah mereka
mendengar cerita Yusuf a.s. ini, kerana sesuai dengan cerita-cerita yang mereka
ketahui. Dari cerita Yusuf a.s. ini, Nabi Muhammad s.a.w. mengambil
pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap beliau dalam
menjalankan tugasnya.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Kenabian Yusuf a.s. dan mukjizat-mukjizatnya; ketentuan yang
berhubungan dengan keagamaan adalah hak Allah semata-mata; qadha Allah tak
dapat diubah; para rasul semuanya lelaki.
2. Hukum-hukum:
Keharusan merahsiakan sesuatu untuk menghindari fitnah; barang
dan anak temuan wajib dipungut tidak boleh dibiarkan; boleh melakukan helah
yang tidak merugikan orang lain untuk memperoleh sesuatu kemaslahatan.
3. Kisah-kisah:
Riwayat Nabi Yusuf a.s. bersaudara dengan orang tua mereka Yaakub
a.s.
4. Dan lain-lain:
Beberapa sifat dan suri tauladan yang mulia yang dapat diambil
dari cerita Yusuf a.s: persamaan antara agama para nabi-nabi ialah tauhid.
KISAH
NABI YUSUF A.S.
Yusuf
bermimpi
1. Alif, laam, raa[741]. Ini adalah ayat-ayat Kitab (al
Quran) yang nyata (dari Allah).
[741]. Lihat no. [10]. Ialah huruf-huruf abjad yang
terletak pada permulaan sebagian dari surah-surah al Quran seperti: alif laam
miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Di antara ahli-ahli
tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah kerana dipandang
termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan
yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surah, dan ada pula yang
berpendapat bahawa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahawa al
Quran itu diturunkan dari Allah dalam Bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahawa al Quran diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cubalah mereka buat
semacam al Quran itu.
2. Sesungguhnya
Kami menurunkannya berupa al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya.
3. Kami
menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan al Quran ini
kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk
orang-orang yang belum mengetahui.
4. (Ingatlah),
ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku[742], sesungguhnya aku bermimpi
melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud
kepadaku."
[742]. Bapa Yusuf a.s. ialah Yaakub
putera Ishak putera Ibrahim a.s.
5. Ayahnya berkata:
"Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada
saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
6. Dan demikianlah
Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkanNya kepadamu sebahagian
dari ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakanNya nikmatNya kepadamu dan kepada
keluarga Yaakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmatNya kepada dua
orang bapamu[743] sebelum itu, (iaitu)
Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[743]. Dimaksud bapa di sini
kakek(datuk) dan ayah dari kakek(datuk).
Yusuf
dengan saudara-saudaranya
7. Sesungguhnya ada
beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya
bagi orang-orang yang bertanya.
8. (Iaitu) ketika
mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin)
lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah
satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang
nyata.
9. Bunuhlah Yusuf
atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu
tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang
yang baik[744]."
[744]. Menjadi orang baik-baik
iaitu, mereka setelah membunuh Yusuf a.s. bertaubat kepada Allah serta
mengerjakan amal-amal soleh.
10. Seorang di antara
mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke
dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak
berbuat."
11. Mereka berkata:
"Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf,
padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.
12. Biarkanlah dia
pergi bersama kami esok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat)
bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya."
13. Berkata Yaakub:
"Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku kuatir
kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya."
14. Mereka berkata:
"Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat),
sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi[745]."
[745]. Maksudnya: menjadi
orang-orang pengecut yang hidupnya tidak ada ertinya.
15. Maka tatkala
mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka
masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf:
"Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini,
sedang mereka tiada ingat lagi."
16. Kemudian mereka
datang kepada ayah mereka di petang hari sambil menangis.
17. Mereka berkata:
"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami
tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan
kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah
orang-orang yang benar."
18. Mereka datang
membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Yaakub berkata:
"Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk)
itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku[746]). Dan Allah sajalah yang dimohon
pertolonganNya terhadap apa yang kamu ceritakan."
[746]. Maksudnya: dalam hal ini
Yaakub memilih kesabaran yang baik, setelah mendengar cerita yang menyedihkan
itu.
19. Kemudian
datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil
air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini
seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang
dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Yusuf
mendapat godaan
20. Dan mereka
menjual Yusuf dengan harga yang murah, iaitu beberapa dirham saja, dan mereka
merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf[747].
[747]. Hati mereka tidak tertarik
kepada Yusuf kerana dia anak temuan dalam perjalanan. Jadi mereka kuatir
kalau-kalau pemiliknya datang mengambilnya. Oleh kerana itu mereka tergesa-gesa
menjualnya sekalipun dangan harga yang murah.
21. Dan orang Mesir
yang membelinya berkata kepada isterinya[748]: "Berikanlah kepadanya
tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita
pungut dia sebagai anak." Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan
yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya
ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusanNya, tetapi kebanyakan manusia
tiada mengetahuinya.
[748]. Orang Mesir yang membeli
Yusuf a.s. itu seorang Raja Mesir bernama Qithfir dan nama isterinya Zulaikha.
22. Dan tatkala dia
cukup dewasa[749] Kami berikan
kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat baik.
[749]. Nabi Yusuf mencapai umur
antara 30 - 40 tahun.
23. Dan wanita
(Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan
dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah
ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku
telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim
tiada akan beruntung.
24. Sesungguhnya
wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun
bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda
(dari) Tuhannya[750]. Demikianlah, agar
Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu
termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.
[750]. Ayat ini tidaklah
menunjukkan bahawa Nabi Yusuf a.s. punya keinginan yang buruk terhadap wanita
itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besarnya sehingga andaikata dia
tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah s.w.t tentu dia jatuh ke dalam
kemaksiatan.
25. Dan keduanya
berlumba-lumba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari
belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka
pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang
bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum)
dengan azab yang pedih?"
26. Yusuf berkata:
"Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)," dan seorang
saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju
gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang
yang dusta.
27. Dan jika baju
gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk
orang-orang yang benar."
28. Maka tatkala
suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia:
"Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya
tipu daya kamu adalah besar."
29. (Hai) Yusuf:
"Berpalinglah dari ini[751], dan (kamu hai isteriku) mohon
ampunlah atas dosamu itu, kerana kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang
berbuat salah."
[751]. Maksudnya: rahsiakanlah
peristiwa ini.
Yusuf
dipenjara
30. Dan
wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz[752] menggoda bujangnya untuk
menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu
adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang
nyata."
[752]. Al Aziz sebutan bagi Raja
di Mesir.
31. Maka tatkala
wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita
itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada
masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata
(kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka." Maka
tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya,
dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini
bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang
mulia."
32. Wanita itu
berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku kerana (tertarik) kepadanya,
dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku)
akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku
perintahkan kepadanya, nescaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan
orang-orang yang hina."
33. Yusuf berkata:
"Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka
kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu
aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk
orang-orang yang bodoh."
34. Maka Tuhannya
memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
35. Kemudian timbul
fikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahawa mereka
harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu[753].
[753]. Setelah mereka melihat
kebenaran Yusuf, namun demikian mereka memenjarakannya agar supaya jelas bahawa
yang bersalah adalah Yusuf; dan orang-orang tidak lagi membicarakan hal ini.
Dakwah
Yusuf dalam penjara
36. Dan bersama
dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda[754]. Berkatalah salah seorang di antara
keduanya: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahawa aku memeras anggur." Dan
yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahawa aku membawa roti
di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami
ta'birnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai
(mena'birkan mimpi).
[754]. Menurut riwayat dua orang
pemuda itu adalah pelayan-pelayan raja; seorang pelayan yang mengurusi minuman
raja dan yang seorang lagi tukang buat roti.
37. Yusuf berkata:
"Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu
melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu
sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebahagian dari apa yang diajarkan
kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang
yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian.
38. Dan aku
pengikut agama bapa-bapaku iaitu Ibrahim, Ishak dan Yaakub. Tiadalah patut bagi
kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu
adalah dari kurnia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi
kebanyakkan manusia tidak mensyukuri (Nya).
39. Hai kedua
penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu
ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?
40. Kamu tidak
menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan
nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun
tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah
memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus,
tetapi kebanyakkan manusia tidak mengetahui."
41. Hai kedua
penghuni penjara: "Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan
memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan
disalib, lalu burung memakan sebahagian dari kepalanya. Telah diputuskan
perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)."
42. Dan Yusuf
berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua:
"Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan dia
lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Kerana itu tetaplah dia
(Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.
Ta'bir
Yusuf tentang mimpi raja
43. Raja berkata
(kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi
melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi
betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir
lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah
kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."
44. Mereka
menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak
tahu menta'birkan mimpi itu."
45. Dan berkatalah
orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah
beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang
yang pandai) mena'birkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."
46. (Setelah
pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang yang
amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh
bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali
kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."
47. Yusuf berkata:
"Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa
yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu
makan.
48. Kemudian
sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang
kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpan.
49. Kemudian
setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup)
dan di masa itu mereka memeras anggur."
Yusuf
dibebaskan dari penjara
50. Raja berkata:
"Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf,
berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya
bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya
Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka."
51. Raja berkata
(kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu[755] ketika kamu menggoda Yusuf untuk
menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata: "Maha Sempurna
Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya." Berkata
isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya
untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang
yang benar."
[755]. Yang dimaksud dengan
keadaanmu ialah pendapat wanita-wanita itu tentang Yusuf a.s. apakah dia terpengaruh
oleh godaan itu atau tidak.
52. (Yusuf
berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahawa
sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahawasanya
Allah tidak meredhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.
53. Dan aku tidak
membebaskan diriku (dari kesalahan), kerana sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
54. Dan raja
berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang
rapat kepadaku." Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia
berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang
berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami."
55. Berkata Yusuf:
"Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang
yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan."
56. Dan demikianlah
Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi
menuju ke mana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat
Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik.
57. Dan
sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman
dan selalu bertakwa.
Pertemuan
Yusuf a.s dengan saudara-saudaranya
58. Dan
saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir} lalu mereka masuk ke (tempat) nya. Maka
Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal (lagi) kepadanya[756].
[756]. Menurut sejarah ketika
terjadi musim paceklik(masa sulit) di Mesir dan sekitarnya, maka atas anjuran
Yaakub, saudara-saudara Yusuf datang dari Kanaan ke Mesir menghadap
pembesar-pembesar Mesir untuk meminta bantuan bahan makanan.
59. Dan tatkala
Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan makanannya, ia berkata: "Bawalah
kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat
bahawa aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu?
60. Jika kamu tidak
membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat sukatan lagi dari padaku dan
jangan kamu mendekatiku."
61. Mereka berkata:
"Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (ke mari) dan sesungguhnya
kami benar-benar akan melaksanakannya."
62. Yusuf berkata
kepada bujang-bujangnya: "Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan
mereka)[757] ke dalam
karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali
kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi[758]."
[757]. Menurut kebanyakan ahli
tafsir, barang-barang dari saudara-saudara Yusuf yang digunakan sebagai alat
penukar bahan makanan itu ialah kulit dan terompah.
[758]. Tindakan ini diambil oleh
Yusuf sebagai siasat, dengan cara menanam budi kepada mereka, agar mereka
nantinya bersedia kembali lagi ke Mesir dengan membawa Bunyamin.
63. Maka tatkala
mereka telah kembali kepada ayah mereka (Yaakub) mereka berkata: "Wahai
ayah kami, kami tidak akan mendapat sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa
saudara kami), sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama-sama kami supaya
kami mendapat sukatan, dan sesungguhnya kami benar benar akan menjaganya."
64. Berkata Yaakub:
"Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti
aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?"[759]. Maka Allah adalah sebaik-baik
Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.
[759]. Maksudnya: bahawa Yaakub
a.s. tidak dapat mempercayakam Bunyamin kepada saudara-saudaranya, kerana dia
kuatir akan terjadi kejadian seperti yang dialami oleh Yusuf dahulu.
65. Tatkala mereka
membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembali barang-barang (penukaran)
mereka, dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata: "Wahai ayah kami apa
lagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan
kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat memelihara
saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban
seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)."
66. Yaakub berkata:
"Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama kamu,
sebelum kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah, bahawa kamu
pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh."
Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Yaakub berkata: "Allah adalah
saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)."
67. Dan Yaakub
berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu
pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun
demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir)
Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepadaNya-lah aku
bertawakal dan hendaklah kepadaNya saja orang-orang yang bertawakal berserah
diri."
68. Dan tatkala
mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka
lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan
tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Yaakub yang telah ditetapkannya. Dan
sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, kerana Kami telah mengajarkan
kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
69. Dan tatkala
mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke
tempatnya, Yusuf berkata : "Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka
janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
70. Maka tatkala
telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala
(tempat minum) ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang
menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang
mencuri."
71. Mereka
menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: "Barang apakah yang
hilang dari pada kamu?"
72. Penyeru-penyeru
itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku
menjamin terhadapnya."
73. Saudara-saudara
Yusuf menjawab "Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahawa kami datang
bukan untuk membuat kerosakkan di negeri (ini) dan kami bukanlah para
pencuri."
74. Mereka berkata:
"Tetapi apa balasannya jikalau kamu betul-betul pendusta?"
75. Mereka
menjawab: "Balasannya, ialah pada siapa diketemukan (barang yang hilang)
dalam karungnya, maka dia sendirilah balasannya (tebusannya)"[760]. Demikianlah kami memberi pembalasan
kepada orang-orang yang zalim.
[760]. Menurut syariat Nabi Yaakub
a.s. barangsiapa mencuri maka hukumnya ialah si pencuri dijadikan budak satu
tahun.
76. Maka mulailah
Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya
sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya.
Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf
menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakiNya.
Kami tinggikan darjat orang yang Kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang
yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.
77. Mereka berkata:
"Jika ia mencuri, maka sesungguhnya, telah pernah mencuri pula saudaranya
sebelum itu." Maka Yusuf menyembunyikan keburukkan itu pada dirinya dan
tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya): "Kamu
lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
terangkan itu."
78. Mereka berkata:
"Wahai Al Aziz, sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya,
lantaran itu ambillah salah seorang di antara kami sebagai gantinya,
sesungguhnya kami melihat kamu termasuk orang-orang yang berbuat baik."
79. Berkata Yusuf:
"Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan seorang, kecuali
orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat demikian,
maka benar-benarlah kami orang-orang yang zalim."
80. Maka tatkala
mereka berputus asa dari pada (putusan) Yusuf[761] mereka menyendiri sambil
berunding dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua di antara mereka:
"Tidakkah kamu ketahui bahawa sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji
dari kamu dengan nama Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf.
Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengizinkan
kepadaku (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia
adalah Hakim yang sebaik-baiknya."
[761]. Yakni putusan Yusuf yang
menolak permintaan mereka untuk menukar Bunyamin dengan saudaranya yang lain.
81. Kembalilah
kepada ayahmu dan katakanlah: "Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah
mencuri, dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami
tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang ghaib.
82. Dan tanyalah
(penduduk) negeri yang kami berada di situ, dan kafilah yang kami datang
bersamanya, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar."
83. Yaakub berkata:
"Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu.
Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan
mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana."
84. Dan Yaakub
berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai dukacitaku
terhadap Yusuf," dan kedua matanya menjadi putih kerana kesedihan dan dia
adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya).
85. Mereka berkata:
"Demi Allah, sentiasa kamu mengingati Yusuf, sehingga kamu mengidapkan
penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa."
86. Yaakub
menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan
kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada
mengetahuinya."
87. Hai
anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa
dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."
88. Maka ketika
mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan
keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang
yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah
kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang
bersedekah."
89. Yusuf berkata:
"Apakah kamu mengetahui (keburukan) apa yang telah kamu lakukan terhadap
Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu
itu?"
90. Mereka berkata:
"Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Yusuf menjawab: "Akulah
Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan kurniaNya kepada
kami." Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka
sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat
baik"
91. Mereka berkata:
"Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)."
92. Dia (Yusuf)
berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah
mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para
penyayang."
93. Pergilah kamu
dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia kewajah ayahku, nanti ia
akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku."
Pertemuan
Yusuf a.s. dengan kedua orang tuanya
94. Tatkala kafilah
itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka: "Sesungguhnya
aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu
membenarkan aku)."
95. Keluarganya
berkata: "Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang
dahulu."
96. Tatkala telah
tiba pembawa kabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Yaakub,
lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Yaakub: "Tidakkah aku katakan
kepadamu, bahawa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak
mengetahuinya."
97. Mereka berkata:
"Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami,
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)."
98. Yaakub berkata:
"Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
99. Maka tatkala
mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya[762] dan dia berkata: "Masuklah
kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman."
[762]. Ayah dan saudara perempuan
ibunya (bibi).
100. Dan ia
menaikkan kedua ibubapanya ke atas singgahsana. Dan mereka (semuanya)
merebahkan diri seraya sujud[763] kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf:
"Wahai ayahku inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku
telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat
baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa
kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merosakkan (hubungan) antaraku
dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[763]. Sujud di sini ialah sujud
penghormatan bukan sujud ibadah.
Doa
Yusuf a.s.
101. Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku
sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya
Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat,
wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang
yang soleh.
Pelajaran
yang dapat diambil dari kisah Yusuf a.s.
102. Demikian itu
(adalah) di antara berita-berita yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu
(Muhammad); padahal kamu tidak berada pada sisi mereka, ketika mereka
memutuskan rencananya (untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur) dan mereka sedang
mengatur tipu daya.
103. Dan sebahagian
besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya.
104. Dan kamu
sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap seruanmu ini), itu tidak
lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam.
105. Dan banyak
sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka
melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya.
106. Dan sebahagian
besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan
mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).
107. Apakah mereka
merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan
kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyedarinya?
108. Katakanlah:
"Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada
termasuk orang-orang yang musyrik."
109. Kami tidak
mengutus sebelum kamu, melainkan orang lelaki yang Kami berikan wahyu kepadanya
di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu
melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul)
dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?
110. Sehingga
apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan
telah meyakini bahawa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu
pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak
dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa.
111. Sesungguhnya
pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Surah
Yusuf ini seluruh isinya berkisar pada cerita Nabi Yusuf a.s. dan
saudara-saudaranya beserta orang tua mereka. Cara penuturan kisah Nabi Yusuf
ini kepada Nabi Muhammad s.a.w. berbeza dengan kisah-kisah nabi-nabi yang lain,
iaitu kisah Nabi Yusuf a.s. ini khusus diceritakan dalam satu surah sedang
kisah-kisah nabi-nabi yang lain disebutkan dalam beberapa surah. Isi dari kisah
Nabi Yusuf a.s. ini berlainan pula dengan kisah-kisah nabi-nabi yang lain.
Dalam kisah nabi-nabi yang lain Allah menitik beratkan kepada tentangan yang
bermacam-macam dari kaum mereka, kemudian mengakhiri kisah itu dengan
kemusnahan para penentang para nabi itu. Di dalam kisah Nabi Yusuf a.s ini,
Allah s.w.t. menonjolkan akibat yang baik daripada kesabaran, dan bahawa
kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan. Allah menguji Nabi Yaakub a.s.
dengan kehilangan puteranya Yusuf a.s. dan penglihatannya, dan menguji
ketabahan dan kesabaran Yusuf a.s. dengan dipisahkan dari ibubapanya, dibuang
ke dalam sumur, dan diperdagangkan sebagai budak. Kemudian Allah s.w.t menguji
imannya dengan godaan wanita cantik lagi bangsawan dan akhirnya dimasukkan ke dalam
penjara. Kemudian Allah s.w.t. melepaskan Yusuf a.s. dan ayahnya dari segala
penderitaan dan cubaan itu; menghimpunkan mereka kembali; mangembalikan
penglihatan Yaakub a.s. dan menghidupkan lagi cinta kasih antara mereka dengan
Yusuf a.s.
HUBUNGAN SURAH YUSUF DENGAN SURAH AR RA'D
1. Dalam surah ini Allah secara umum mengemukakan adanya
tanda-tanda keesaan Allah di langit dan di bumi. Di dalam surah Ar Ra'd Allah
mengemukannya lagi secara lebih jelas.
2. Kedua surah tersebut sama-sama memuat pengalaman nabi-nabi
zaman dahulu beserta umatnya. Yang menentang kebenaran mengalami kehancuran
sedang yang mengikuti kabenaran mendapat kemenangan.
3. Pada akhir surah Yusuf diterangkan bahawa al Quran itu
bukanlah perkataan yang diada-adakan, melainkan petunjuk dan rahmat bagi orang
yang beriman, dan keterangan yang demikian itu diulangi lagi di awal surah Ar
Ra'd.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan