Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Surah
ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini
dinamakan An Nahl yang bererti lebah kerana di dalamnya, terdapat
firman Allah s.w.t. ayat 68 yang ertinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada
lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan
kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah
dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia
menjadi ubat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang al
Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada
Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua
bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surah
(10) Yunus ayat 57 dan surah (17) Al Isra' ayat 82). Surah ini dinamakan pula
"An Ni'am" ertinya nikmat-nikmat, kerana di dalamnya Allah
menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hambaNya.
Pokok-pokok isinya :
1. Keimanan:
Kepastian adanya hari kiamat; keesaan Allah; kekuasaanNya dan
kesempurnaan ilmuNya serta dalil-dalilnya; tanggungjawab manusia kepada Allah
terhadap segala apa yang telah dikerjakannya.
2. Hukum-hukum:
Beberapa hukum tentang makanan dan minuman yang diharamkan dan
yang dihalalkan; kebolehan memakai perhiasan-perhiasan yang berasal dari dalam
laut seperti merjan dan mutiara; dibolehkan
memakan makanan yang diharamkan dalam keadaan terpaksa; kulit dan bulu binatang
dari haiwan yang halal dimakan; kewajipan memenuhi perjanjian dan larangan
mempermainkan sumpah; larangan membuat-buat hukum yang tak ada dasarnya;
perintah membaca isti'aadzah (a'uudzubillahi minasyaithaanirrajiim = aku
berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk); larangan membalas siksa
melebihi siksaan yang diterima.
3. Kisah-kisah:
Nabi Ibrahim a.s.
4. Lain-lain:
Asal kejadian manusia; madu adalah untuk kesihatan manusia;
nasib pemimpin-pemimpin palsu di hari kiamat; pandangan orang Arab zaman
Jahiliyah
BUKTI-BUKTI
KEBESARAN ALLAH DALAM KEHIDUPAN ALAM SEMESTA
Kepastian hari kiamat dan kebenaran wahyu
1. Telah pasti
datangnya ketetapan Allah[818] maka janganlah kamu meminta agar
disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan.
[818]. Ketetapan Allah di sini ialah
hari kiamat yang telah diancamkan kepada orang-orang musyrikin.
2. Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintahNya
kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya, iaitu:
"Peringatkanlah olehmu sekalian, bahawasanya tidak ada Tuhan (yang hak)
melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepadaKu."
Alam
itu merupakan suatu kesatuan yang membuktikan kekuasaan Maha Pencipta
3. Dia menciptakan
langit dan bumi dengan hak[819]. Maha Tinggi Allah daripada apa
yang mereka persekutukan.
[819]. Lihat surat Yunus ayat 5.
4. Dia telah menciptakan
manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.
5. Dan Dia telah
menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan
dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.
6. Dan kamu memperoleh
pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan
ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.
7. Dan ia memikul
beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya,
melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
8. dan (Dia telah
menciptakan) kuda, bagal[820] dan keldai, agar kamu
menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang
kamu tidak mengetahuinya.
[820]. Bagal iaitu peranakan kuda
dengan keldai.
9. Dan hak bagi Allah
(menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan
jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang
benar).
10. Dia-lah, Yang telah
menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan
sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu
menggembalakan ternakmu.
11. Dia menumbuhkan bagi
kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
12. Dan Dia menundukkan
malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu
ditundukkan (untukmu) dengan perintahNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),
13. dan Dia (menundukkan
pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan
macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
14. Dan Dia-lah, Allah
yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging
yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu
pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari kurniaNya, dan supaya kamu bersyukur.
15. Dan Dia menancapkan(menetapkan)
gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia
menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk,
16. dan (Dia ciptakan)
tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat
petunjuk.
17. Maka apakah (Allah)
yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka
mengapa kamu tidak mengambil pelajaran.
18. Dan jika kamu
menghitung-hitung nikmat Allah, nescaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
19. Dan Allah mengetahui
apa yang kamu rahsiakan dan apa yang kamu lahirkan.
20. Dan berhala-berhala
yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang
berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.
21. (Berhala-berhala
itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala tidak mengetahui bilakah
penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.
Ketakburan
menjadikan seseorang ingkar kepada kebenaran
22. Tuhan kamu adalah Tuhan
Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka
mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang
sombong.
23. Tidak diragukan lagi
bahawa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahsiakan dan apa yang
mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
24. Dan apabila
dikatakan kepada mereka "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?"
Mereka menjawab: "Dongeng-dongengan orang-orang dahulu,"
25. (ucapan mereka) menyebabkan
mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan
sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui
sedikitpun (bahawa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka
pikul itu.
Orang
yang berbuat makar pasti mengalami
kehancuran
26. Sesungguhnya
orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka
Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasi(tapak)nya, lalu atap (rumah
itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari
tempat yang tidak mereka sedari.
27. Kemudian Allah
menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: "Di manakah
sekutu-sekutuKu itu (yang kerana membelanya) kamu selalu memusuhi mereka
(nabi-nabi dan orang-orang mukmin)?" Berkatalah orang-orang yang telah
diberi ilmu:[821] "Sesungguhnya kehinaan dan azab hari
ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir,"
[821]. Yang dimaksud dengan
orang-orang yang diberi ilmu ialah: para malaikat, nabi-nabi dan orang-orang
mukmin.
28. (iaitu) orang-orang
yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri
mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami
sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun." (Malaikat
menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu
kerjakan."
29. Maka masukilah
pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat
orang-orang yang menyombongkan diri itu.
Balasan
bagi orang-orang yang bertakwa
30. Dan dikatakan kepada
orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan."
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan
sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat
bagi orang yang bertakwa,
31. (iaitu) syurga 'Adn
yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam syurga
itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi
balasan kepada orang-orang yang bertakwa,
32. (iaitu) orang-orang
yang diwafatkan dalam keadaan baik[822] oleh para malaikat
dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum[823],
masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu
kerjakan."
822]. Maksudnya: wafat
dalam keadaan suci dari kekafiran dan kemaksiatan atau dapat juga bererti
mereka mati dalam keadaan senang kerana ada berita gembira dari malaikat bahawa
mereka akan masuk syurga.
[823]. Ertinya selamat sejahtera
bagimu.
Orang
yang binasa kerana perbuatannya sendiri
33. Tidak ada yang
ditunggu-tunggu orang kafir selain dari datangnya para malaikat kepada mereka[824]
atau datangnya perintah Tuhanmu[825]. Demikianlah yang telah
diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Dan Allah tidak menganiaya
mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri,
[824]. Yakni: kedatangan malaikat
untuk mencabut nyawa mereka.
[825]. Yakni: kedatangan azab dari
Allah untuk memusnahkan mereka.
34. Maka mereka ditimpa
oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang
selalu mereka perolok-olokkan.
35. Dan berkatalah
orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, nescaya kami tidak akan
menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami mahupun bapa-bapa kami, dan
tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)Nya." Demikianlah yang
diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajipan atas para rasul,
selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
Tiap-tiap
umat mempunyai rasul yang diutus untuk menerangkan kebenaran
36. Dan sungguhnya Kami
telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu," maka di
antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di
antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya[826].
Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
[826]. Lihat no. [162]. Thaghut ialah syaitan
dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
[827]. Lihat no. [34]. Disesatkan Allah
bererti: bahawa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mahu memahami
petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, kerana mereka itu ingkar dan tidak mahu
memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka
itu menjadi sesat.
37. Jika kamu sangat
mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi
petunjuk kepada orang yang disesatkanNya, dan sekali-kali mereka tiada
mempunyai penolong.
38. Mereka bersumpah
dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan
akan membangkitkan orang yang mati." (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah
akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakkan
manusia tiada mengetahui,
39. agar Allah
menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, agar orang-orang
kafir itu mengetahui bahawasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta.
40. Sesungguhnya
perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya
mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)," maka jadilah ia.
41. Dan orang-orang yang
berhijrah kerana Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan
tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat
adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui,
42. (iaitu) orang-orang
yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal.
43. Dan Kami tidak
mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada
mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[828]
jika kamu tidak mengetahui,
[828]. Yakni: orang-orang yang
mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab.
44.
keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu al
Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada
mereka[829] dan supaya mereka memikirkan,
[829]. Yakni: perintah-perintah,
larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam al Quran.
45. maka apakah
orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa
aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau
datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sedari,
46. atau Allah mengazab
mereka di waktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat
menolak (azab itu),
47. atau Allah mengazab
mereka dengan beransur-ansur (sampai binasa)[830]. Maka
sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
[830]. Menurut sebahagian ahli tafsir,
Takhawwuf bererti dalam keadaan takut.
48. Dan apakah mereka
tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya
berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang
mereka berendah diri?
49. Dan kepada Allah
sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata
di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan
diri.
50. Mereka takut kepada
Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan
(kepada mereka).
Manusia
yang dalam keadaan tersepit ingat kembali kepada Allah
51. Allah berfirman:
"Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha
Esa, maka hendaklah kepadaKu saja kamu takut."
52. Dan kepunyaanNya-lah
segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untukNya-lah ketaatan itu
selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah?
53. Dan apa saja nikmat
yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh
kemudaratan, maka hanya kepadaNya-lah kamu meminta pertolongan.
54. Kemudian apabila Dia
telah menghilangkan kemudaratan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebahagian dari
pada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain),
55. Biarlah mereka
mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka
bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
56. Dan mereka sediakan
untuk berhala-berhala yang mereka tiada mengetahui (kekuasaannya), satu
bahagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka. Demi Allah,
sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan.
57. Dan mereka
menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan[831]. Maha Suci
Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (iaitu
anak-anak lelaki).
[831]. Mereka mengatakan bahawa Allah
mempunyai anak perempuan iaitu malaikat-malaikat kerana mereka sangat benci
kepada anak-anak perempuan sebagaimana tersebut dalam ayat berikutnya.
58. Dan apabila
seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah
(merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.
59. Ia menyembunyikan
dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan
kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah
akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya
apa yang mereka tetapkan itu.
60. Orang-orang yang
tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah
mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Tidak
wajarnya sikap orang-orang musyrik menisbahkan sesuatu kepada Allah
61. Jikalau Allah
menghukum manusia kerana kezalimannya, nescaya tidak akan ditinggalkanNya di
muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka
sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang
ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun
dan tidak (pula) mendahulukannya.
62. Dan mereka
menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya, dan lidah mereka
mengucapkan kedustaan, iaitu bahawa sesungguhnya merekalah yang akan mendapat
kebaikan. Tiadalah diragukan bahawa nerakalah bagi mereka, dan sesungguhnya
mereka segera dimasukkan (ke dalamnya).
63. Demi Allah,
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum
kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka
(yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka
azab yang sangat pedih.
64. Dan Kami tidak menurunkan
kepadamu al-Kitab (al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada
mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang beriman.
Segi-segi
pelajaran yang dapat diambil dari kehidupan alam semesta
65. Dan Allah menurunkan
dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran
Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).
66. Dan sesungguhnya
pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami
memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang
bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang
meminumnya.
67. Dan dari buah kurma
dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik.
Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Allah) bagi orang yang memikirkan.
68. Dan Tuhanmu
mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia,"
69. kemudian makanlah
dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat ubat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
70. Allah menciptakan
kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada
umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun
yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
71. Dan Allah melebihkan
sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang
yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mahu memberikan rezeki mereka kepada
budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka
mengapa mereka mengingkari nikmat Allah[832]?.
[832]. Ayat ini salah satu dasar
Ukhuwah dan Persamaaan dalam Islam.
72. Allah menjadikan
bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari
isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang
baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari
nikmat Allah ?"
73. Dan mereka menyembah
selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberikan rezeki kepada mereka
sedikitpun dari langit dan bumi, dan tidak berkuasa (sedikit juapun).
74. Maka janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.
75. Allah membuat
perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat
bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami,
lalu dia menafkahkan sebahagian dari rezeki itu secara sembunyi dan secara
terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi
kebanyakkan mereka tiada mengetahui[833].
[833]. Maksud dari perumpamaan ini
ialah untuk membantah orang-orang musyrikin yang menyamakan Tuhan yang memberi
rezeki dengan berhala-berhala yang tidak berdaya.
76. Dan Allah membuat
(pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat
sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh
oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun.
Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada
pula di atas jalan yang lurus?
77. Dan kepunyaan
Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah
kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
78. Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
79. Tidakkah mereka
memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada
yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
beriman.
80. Dan Allah menjadikan
bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu
rumah-rumah (khemah-khemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan
(membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikanNya
pula) dari bulu dumba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumahtangga dan
perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).
81. Dan Allah menjadikan
bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu
tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang
memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam
peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmatNya atasmu agar kamu
berserah diri (kepadaNya).
82. Jika mereka tetap
berpaling, maka sesungguhnya kewajipan yang dibebankan atasmu (Muhammad)
hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang[834].
[834]. Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w.
tidak dapat memberi taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga dia beriman.
83. Mereka mengetahui
nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang kafir.
Tiap-tiap
rasul menjadi saksi atas umatnya di hari kiamat
84. Dan (ingatlah) akan
hari (ketika) Kami bangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (rasul),
kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir (untuk membela diri) dan
tidak (pula) mereka dibolehkan meminta maaf.
85. Dan apabila orang-orang zalim telah menyaksikan azab, maka tidaklah diringankan azab bagi mereka dan tidak puIa mereka diberi tangguh.
86. Dan apabila
orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka[835],
mereka berkata: "Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang
dahulu kami sembah selain dari Engkau." Lalu sekutu-sekutu mereka
mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang
dusta."
[835]. Yang dimaksud dengan sekutu
di sini ialah apa-apa yang mereka sembah selain Allah atau syaitan-syaitan yang
menganjurkan mereka menyembah berhala.
87. Dan mereka
menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka
apa yang selalu mereka ada-adakan[836].
[836]. Yang mereka ada-adakan itu
ialah kepercayaan, bahawa Allah mempunyai sekutu-sekutu dan sekutu-sekutu itu
dapat memberi syafaat kepada mereka di samping Allah s.w.t.
88. Orang-orang yang
kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka
siksaan di atas siksaan[837] disebabkan mereka selalu berbuat
kerosakkan.
[837]. Maksudnya: siksaan yang
berlipat ganda.
89. (Dan ingatlah) akan
hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka
dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh
umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu al Kitab (al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri.
Pokok-pokok
akhlak yang baik
90. Sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
91. Dan tepatilah
perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan
sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan
Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat.
92. Dan janganlah kamu
seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan
kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu
sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih
banyak jumlahnya dari golongan yang lain[838]. Sesungguhnya
Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan
dijelaskanNya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.
[838]. Kaum muslimin yang jumlahnya
masih sedikit itu telah mengadakan perjanjian yang kuat dengan Nabi di waktu
mereka melihat orang-orang Quraisy berjumlah banyak dan berpengalaman cukup,
lalu timbullah keinginan mereka untuk membatalkan perjanjian dengan Nabi
Muhammad s.a.w. itu. Maka perbuatan yang demikian itu dilarang oleh Allah
s.w.t.
93. Dan kalau Allah
menghendaki, nescaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah
menyesatkan siapa yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendakiNya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu
kerjakan.
94. Dan janganlah kamu
jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan
tergelincir kaki (mu) sesudah kukuh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di
dunia) kerana kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang
besar.
95. Dan janganlah kamu
tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya
apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
96. Apa yang di sisimu
akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami
akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
97. Barangsiapa yang
mengerjakan amal soleh, baik lelaki mahupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839]
dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
[839]. Ditekankan dalam ayat ini bahawa
lelaki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahawa amal soleh
harus disertai iman.
98. Apabila kamu membaca al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
99. Sesungguhnya syaitan
itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada
Tuhannya.
100. Sesungguhnya
kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi
pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.
Allah
lebih mengetahui apa yang bermanfaat dan yang sesuai dengan suatu masa
101. Dan apabila Kami
letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah
lebih mengetahui apa yang diturunkanNya, mereka berkata: "Sesungguhnya
kamu adalah orang yang mengada-adakan saja." Bahkan kebanyakan mereka
tiada mengetahui.
102. Katakanlah:
"Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk
serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)."
103. Dan sesungguhnya
Kami mengetahui bahawa mereka berkata: "Sesungguhnya al Quran itu
diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)." Padahal bahasa orang
yang mereka tuduhkan (bahawa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam[840],
sedang al Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang.
[840]. Bahasa 'Ajam ialah
bahasa selain bahasa Arab dan dapat juga bererti Bahasa Arab yang tidak baik, kerana
orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang Arab dan hanya tahu
sedikit-sedikit Bahasa Arab.
Orang
yang jauh dari hidayah Allah
104. Sesungguhnya
orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (al Quran), Allah tidak
akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.
105. Sesungguhnya yang
mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.
106. Barangsiapa yang
kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali
orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak
berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka
kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.
107. Yang demikian itu
disebabkan kerana sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari
akhirat, dan bahawasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
108. Mereka itulah
orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh
Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.
109. Pastilah bahawa
mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi.
110. Dan sesungguhnya
Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cubaan,
kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
111. (Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri
datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan
(balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedangkan mereka tidak dianiaya
(dirugikan).
112. Dan Allah telah
membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi
tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi
(penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; kerana itu Allah merasakan
kepada mereka pakaian[841] kelaparan dan ketakutan,
disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
[841]. Maksudnya: kelaparan dan
ketakutan itu meliputi mereka seperti halnya pakaian meliputi tubuh mereka.
113. Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya;
kerana itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
Makanan
yang halal dan yang haram
114. Maka makanlah yang
halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah
nikmat Allah, jika kamu hanya kepadaNya saja menyembah.
115. Sesungguhnya Allah
hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa
memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
116. Dan janganlah kamu
mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini
halal dan ini haram," untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah
beruntung.
117. (Itu adalah)
kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih.
118. Dan terhadap
orang-orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu[842];
dan Kami tiada menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri.
[842]. Lihat surat Al An'aam ayat 146.
119. Kemudian,
sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan kerana
kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya),
sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Nabi
Ibrahim a.s. adalah tauladan yang baik
120. Sesungguhnya
Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan tauladan lagi patuh kepada
Allah dan hanif[843]. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),
[843]. Hanif maksudnya: seorang yang
selalu berpegang kepada kebenaran dan tak pernah meninggalkannya.
121. (lagi) yang
mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada
jalan yang lurus.
122. Dan Kami berikan
kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar
termasuk orang-orang yang soleh.
123. Kemudian Kami
wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang
hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
124. Sesungguhnya
diwajibkan (menghormati)[844] hari Sabtu atas orang-orang
(Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan
memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka
perselisihkan itu.
[844]. Menghormati hari Sabtu itu
ialah dengan jalan memperbanyak ibadat dan amalan-amalan yang soleh serta
meninggalkan pekerjaan sehari-hari.
Dasar-dasar
dakwah dan sikap Islam terhadap lawan
125. Serulah (manusia)
kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[845]. Hikmah: ialah perkataan yang
tegas dan benar yang dapat membezakan antara yang hak dengan yang batil.
126. Dan jika kamu
memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang
ditimpakan kepadamu[846]. Akan tetapi jika kamu bersabar,
sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
[846]. Maksudnya pembalasan yang
dijatuhkan atas mereka janganlah melebihi dari siksaan yang ditimpakan atas
kita.
127. Bersabarlah (hai
Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan
janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu
bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
128. Sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
Surah
An Nahl mengandung keterangan tentang sifat-sifat orang musyrikin, dan tingkah
laku mereka, serta tentangan mereka terhadap kebenaran hari kiamat dan
kerasulan Muhammad s.a.w., kemudian Allah s.w.t. menyebutkan
peringatan-peringatanNya kepada mereka dan azab yang mereka alami sebagai
akibat dari sifat perbuatan mereka itu. Dalam surah ini, Allah menunjukkan
bukti-bukti ke EsaanNya seraya memaparkan nikmat-nikmat yang diberikanNya
kepada hamba-hambaNya. Dan surah ini memuat juga hukum-hukum dan ajaran-ajaran
tentang akhlak.
HUBUNGAN SURAH AN NAHL DENGAN SURAH AL ISRAA'
1. Dalam surah An Nahl ini, Allah menyebutkan perselisihan orang-orang Yahudi tentang hari Sabtu, kemudian di surah Al Israa' dijelaskan syariat orang Yahudi yang ditetapkan bagi mereka di dalam Taurat.
2. Sesudah Allah s.w.t. menganjurkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. agar bersabar dan melarang beliau agar jangan berduka cita atau berkecil hati disebabkan tipu daya orang-orang musyrikin, maka di surah Al Israa' Allah menerangkan kemuliaan Nabi Muhammad s.a.w. serta martabatnya yang tinggi di hadapan Allah s.w.t.
3. Dalam surah An Nahl ini Allah menerangkan bermacam-macam nikmatNya, disamping itu Allah menerangkan, bahawa kebanyakkan manusia tidak mensyukuri nikmat itu, kemudian dalam surah Al Israa' disebut lagi nikmat-nikmat yang lebih besar yang diberikan kepada Bani Israil yang mereka tidak mensyukurinya, malah mereka berbuat kerosakkan di muka bumi.
4. Dalam surah An Nahl Allah mengatakan, bahawa air madu yang ke luar dari lebah merupakan minuman yang mengandung ubat bagi manusia, maka dalam surah Al Israa' diterangkan bahawa al Quran pun mengandung juga ubat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan