Dengan
nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Surah
ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamakan
dengan Al Israak yang bererti memperjalankan di malam hari,
berhubung peristiwa Israak Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke
Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surah ini.
Penuturan cerita Israak pada permulaan surah ini, mengandung isyarat bahawa
Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang
tinggi dan akan menjadi umat yang besar.
Surah ini dinamakan pula dengan Bani Israil ertinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surah ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kelapan dan kemudian dekat akhir surah yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina kerana menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israak dengan riwayat Bani Israil pada surah ini, memberikan peringatan bahawa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah tidak mempunyai anak baik berupa manusia ataupun malaikat; Allah pasti memberi rezeki kepada manusia; Allah mempunyai nama-nama yang paling baik; al Quran adalah wahyu dan Allah yang memberikan petunjuk, penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; adanya padang Mahsyar dan hari berbangkit.
2. Hukum-hukum:
Larangan-larangan Allah tentang: menghilangkan jiwa manusia; berzina, mempergunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan agama; ikut-ikutan baik dengan kata-kata mahupun dengan perbuatan dan durhaka kepada ibu bapa. Perintah Allah tentang: memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan dan takaran, melakukan solat lima waktu dalam waktunya.
3. Kisah-kisah:
Kisah Israak Nabi Muhammad s.a.w., beberapa kisah tentang Bani Israil.
4. Dan lain-lain:
Tanggungjawab manusia masing-masing terhadap amal perbuatannya; beberapa faktor yang menyebabkan pembangunan dan kehancuran suatu umat; petunjuk-petunjuk tentang pergaulan dengan orang tua, tetangga dan masyarakat; manusia makhluk Allah s.w.t. yang mulia, dalam pada itu manusia mempunyai pula sifat-sifat yang tidak baik seperti suka ingkar, putus asa dan terburu-buru; dan persoalan roh.
ISYARAT
KEPADA UMAT ISLAM SEBAGAI SUATU UMAT YANG AKAN MENJADI BESAR
Israak
dari Mekah ke Baitul Maqdis sebagai penghormatan terhadap Nabi Muhammad s.a.w.
1. Maha Suci Allah, yang
telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al
Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847]
agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[847]. Maksudnya: Al Masjidil Aqsha
dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan
nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya.
Penghormatan
terhadap Nabi Musa a.s. dengan menurunkan Taurat kepadanya
2. Dan Kami berikan
kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani
Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
3. (iaitu) anak cucu
dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba
(Allah) yang banyak bersyukur.
Kehancuran
Bani Israil kerana tidak mengikuti ajaran Taurat
4. Dan telah Kami
tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan
membuat kerosakkan di muka bumi ini dua kali[848] dan pasti
kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."
[848]. Yang dimaksud dengan membuat
kerosakkan dua kali ialah pertama menentang hukum Taurat, membunuh Nabi Syu'ya
dan memenjarakan Armia dan yang kedua membunuh Nabi Zakaria dan bermaksud untuk
membunuh Nabi Isa a.s. Akibat dari perbuatan itu, Yerusalem dihancurkan (Al
Maraghi).
5. Maka apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami
datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu
mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti
terlaksana.
6. Kemudian Kami berikan
kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan
harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
7. Jika kamu berbuat
baik (bererti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk
menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
8. Mudah-mudahan Tuhanmu
akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada
(kedurhakaan) nescaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahanam
penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Al
Quran petunjuk ke jalan yang benar
9. Sesungguhnya al Quran
ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar
gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal soleh bahawa bagi
mereka ada pahala yang besar,
10. dan sesungguhnya
orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi
mereka azab yang pedih.
11. Dan manusia mendoa
untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia
bersifat tergesa-gesa.
12. Dan Kami jadikan
malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami
jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan
supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu
telah Kami terangkan dengan jelas.
Tiap-tiap
orang memikul dosanya sendiri
13. Dan tiap-tiap
manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung)
pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang
dijumpainya terbuka.
14. "Bacalah
kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab
terhadapmu."
15. Barangsiapa yang
berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk
(keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia
tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat
memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus
seorang rasul.
16. Dan jika Kami hendak
membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup
mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan
dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan
(ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
17. Dan berapa banyaknya
kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui
lagi Maha Melihat dosa hamba-hambaNya.
18. Barangsiapa
menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia
itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan
baginya neraka jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
19. Dan barangsiapa yang
menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh
sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya
dibalasi dengan baik.
20. Kepada masing-masing
golongan baik golongan ini mahupun golongan itu[849] Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan
kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
[849]. Yang dimaksud baik golongan
ini mahupun golongan itu ialah mereka yang tersebut dalam ayat 18 dan 19 di
atas.
21. Perhatikanlah
bagaimana Kami lebihkan sebahagian dari mereka atas sebahagian (yang lain). Dan
pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.
22. Janganlah kamu
adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan
tidak ditinggalkan (Allah).
Beberapa
tata karma(norma/adat) pergaulan
23. Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibubapa kamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia[850].
[850]. Mengucapkan kata ah
kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau
memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
24. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."
25. Tuhanmu lebih
mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka
sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.
26. Dan berikanlah
kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang
yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros(membazir).
27. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Tuhannya.
28. Dan jika kamu
berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan,
maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas[851].
[851]. Maksudnya: apabila kamu tidak
dapat melaksanakan perintah Allah seperti yang tersebut dalam ayat 26, maka
katakanlah kepada mereka perkataan yang baik agar mereka tidak kecewa lantaran
mereka belum mendapat bantuan dari kamu. Dalam pada itu kamu berusaha untuk
mendapat rezeki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat memberikan kepada
mereka hak-hak mereka.
29. Dan janganlah kamu
jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu
mengulurkannya[852] kerana itu kamu menjadi tercela dan
menyesal.
[852]. Maksudnya: jangan
kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu pemurah.
30. Sesungguhnya Tuhanmu
melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya;
sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hambaNya.
31. Dan janganlah kamu
membunuh anak-anakmu kerana takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki
kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa
yang besar.
32. Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan
suatu jalan yang buruk.
33. Dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu
(alasan) yang benar[853]. Dan barangsiapa dibunuh secara
zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan[854]
kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam
membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
853]. Lihat no. [518]. Maksudnya yang
dibenarkan oleh syarak seperti qishash membunuh orang murtad, rejam dan
sebagainya.
[854]. Maksudnya: kekuasaan di sini
ialah hal ahli waris yang terbunuh atau penguasa untuk menuntut kisas atau
menerima diat. Lihat no. [111]. Qishaash ialah mengambil pembalasan yang
sama. Qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kemaafan dari
ahli waris yang terbunuh iaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar.
Pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang
membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak
menangguh-nangguhkannya. Bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan
hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh
setelah menerima diat, maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di
akhirat dia mendapat siksa yang pedih.
dan [335]. Diat ialah pembayaran
sejumlah harta kerana sesuatu tindak pidana terhadap
sesuatu jiwa atau anggota badan.
34. Dan janganlah kamu
mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat)
sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta
pertanggungjawabnya.
35. Dan sempurnakanlah
takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah
yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
36. Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungjawabnya.
37. Dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi ini dengan sombong, kerana sesungguhnya kamu sekali-kali
tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi
gunung.
38. Semua itu[855]
kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.
855]. Maksudnya: semua larangan yang
tersebut pada ayat-ayat: 22, 23, 26, 29, 31, 32, 33, 34, 36, dan 37 surat ini.
39. Itulah sebagian
hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan
yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka
dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
40. Maka apakah patut
Tuhan memilihkan bagimu anak-anak lelaki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak
perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan
kata-kata yang besar (dosanya).
41. Dan sesungguhnya
dalam al Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka
selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka
lari (dari kebenaran).
Sanggahan-sanggahan
terhadap orang-orang yang mempersekutukan Allah s.w.t.
42. Katakanlah:
"Jikalau ada tuhan-tuhan di sampingNya, sebagaimana yang mereka katakan, nescaya
tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy."
43. Maha Suci dan Maha
Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang
sebesar-besarnya.
44. Langit yang tujuh,
bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada
suatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekelian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.
Orang-orang
kafir tidak dapat memahami al Quran
45. Dan apabila kamu
membaca al Quran nescaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak
beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup,
46. dan Kami adakan
tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak
dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam al Quran, nescaya
mereka berpaling ke belakang kerana bencinya,
47. Kami lebih
mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka
mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik (iaitu) ketika orang-orang
zalim itu berkata: "Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang
kena sihir."
48. Lihatlah bagaimana
mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; kerana itu mereka menjadi
sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar).
Bagaimana
cara membantah keingkaran kaum musyrikin
49. Dan mereka berkata:
"Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang
hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang
baru?"
50. Katakanlah:
"Jadilah kamu sekalian batu atau besi,
51. atau suatu makhluk
dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut fikiranmu." Maka mereka
akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?"
Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama."
Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata:
"Bila itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu
berbangkit itu dekat,"
52. iaitu pada hari Dia
memanggil kamu, lalu kamu mematuhiNya sambil memujiNya dan kamu mengira, bahawa
kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.
53. Dan katakanlah
kepada hamba-hambaKu: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih
baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara
mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
54. Tuhanmu lebih
mengetahui tentang kamu. Dia akan memberi rahmat kepadamu jika Dia menghendaki
dan Dia akan mengazabmu, jika Dia menghendaki. Dan, Kami tidaklah mengutusmu
untuk menjadi penjaga bagi mereka.
55. Dan Tuhanmu lebih
mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami
lebihkan sebahagian nabi-nabi itu atas sebahagian (yang lain), dan Kami berikan
Zabur kepada Daud.
56. Katakanlah:
"Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan)[856] selain
Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya
daripadamu dan tidak pula memindahkannya."
[856]. Apa yang dikatakan mereka tuhan
itu ialah, berhala, malaikat, jin dan sebagainya.
57. Orang-orang yang
mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka[857] siapa di antara mereka
yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmatNya dan takut akan
azabNya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.
[857]. Maksudnya: Nabi Isa a.s., para
malaikat dan 'Uzair yang mereka sembah itu menyeru dan mencari jalan
mendekatkan diri kepada Allah.
Kaum
yang ingkar pasti mendapat hukuman
58. Tak ada suatu
negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum
hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang
demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).
59. Dan sekali-kali
tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda
(kekuasan Kami), melainkan kerana tanda-tanda itu telah didustakan oleh
orang-orang dahulu[858]. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud
unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya
unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk
menakuti.
[858]. Maksudnya: Allah menetapkan bahawa
orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaanNya seperti yang diberikan
kepada Rasul-rasulNya yang dahulu, akan dimusnahkan. Orang-orang Quraisy
meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya diturunkan pula kepada mereka
tanda-tanda kekuasaan Allah itu, tetapi Allah tidak akan menurunkannya kepada
mereka, kerana kalau tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan juga, pasti
mereka akan mendustakannya, dan tentulah mereka akan dibinasakan pula seperti
umat-umat yang dahulu, sedangkan Allah tidak hendak membinasakan kaum Quraisy.
60. Dan (ingatlah),
ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi
segala manusia." Dan Kami tidak menjadikan mimpi[859]
yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan
(begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam al Quran[860].
Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah
besar kedurhakaan mereka.
[859]. Mimpi adalah terjemah dari kata
Ar Ru'ya dalam ayat ini maksudnya ialah mimpi tentang perang Badar yang
dialami Rasulullah s.a.w. sebelumnya peristiwa perang Badar itu terjadi. Banyak
pula ahli-ahli tafsir menterjemahkan kata ar ru'ya tersebut dengan penglihatan
yang maksudnya: penglihatan yang dialami Rasulullah s.a.w. di waktu malam Israk
dan Mikraj.
Permusuhan
dan godaan syaitan terhadap manusia yang menyebabkan kekufurannya
61. Dan (ingatlah),
tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada
Adam," lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan
sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"
62. Dia (iblis) berkata:
"Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku?
Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, nescaya
benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil."
63. Tuhan berfirman: "Pergilah,
barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka
Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.
64. Dan hasung(husung)lah
siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah
terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan
berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka.
Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan
belaka[861].
[861]. Maksud ayat ini ialah Allah
memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala
kemampuan yang ada padanya. Tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan
mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.
65. Sesungguhnya
hamba-hambaKu, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu
sebagai Penjaga."
Peringatan-peringatan
tentang nikmat Allah dan beberapa kejadian pada hari kiamat
66. Tuhanmu adalah yang
melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari kurniaNya.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu.
67. Dan apabila kamu
ditimpa bahaya di lautan, nescaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia,
Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu
adalah selalu tidak berterima kasih.
68. Maka apakah kamu
merasa aman (dari hukuman Tuhan) yang menjungkir
balikkan sebahagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang
membawa) batu-batu kecil? dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindungpun
bagi kamu,
69. atau apakah kamu
merasa aman dari dikembalikanNya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan
atas kamu angin taufan dan ditenggelamkanNya kamu disebabkan kekafiranmu. Dan
kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan)
Kami.
70. Dan sesungguhnya
telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan[862],
Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
[862]. Maksudnya: Allah memudahkan
bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di daratan dan di lautan untuk
memperoleh penghidupan.
71. (Ingatlah) suatu hari (yang di
hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang
diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca
kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
72. Dan barangsiapa yang buta
(hatinya) di dunia ini, nescaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula)
dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).
Perlawanan
terhadap Nabi Muhammad s.a.w. akan gagal, seperti terhadap nabi-nabi dahulu
73. Dan sesungguhnya
mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar
kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu
tentu|ah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.
74. Dan kalau Kami tidak
memperkuat (hati)mu, nescaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka,
75. kalau terjadi
demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di
dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak
akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami.
76. Dan sesungguhnya
benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu
daripadanya dan kalau terjadi demikian, nescaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal,
melainkan sebentar saja[863].
[863]. Maksudnya: kalau sampai terjadi
Nabi Muhammad s.a.w. diusir, oleh penduduk Mekah, nescaya mereka tidak akan
lama hidup di dunia, dan Allah segera akan membinasakan mereka. Hijrah Nabi
Muhammad s.a.w. ke Madinah bukan kerana pengusiran kaum Quraisy, melainkan
semata-mata kerana perintah Allah.
77. (Kami menetapkan
yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus
sebelum kamu[864] dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi
ketetapan Kami itu.
[864]. Maksudnya: tiap-tiap umat yang
mengusir rasul pasti akan dibinasakan Allah. Demikian itulah sunnah (ketetapan)
Allah s.w.t.
Petunjuk-petunjuk
Allah dalam menghadapi tentangan
78. Dirikanlah solat
dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula
solat) subuh[865].
Sesungguhnya solat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
[865]. Ayat ini menerangkan
waktu-waktu solat yang lima. Tergelincir matahari untuk waktu solat Zuhur dan
Asar, gelap malam untuk waktu Maghrib dan Isyak.
79. Dan pada sebahagian
malam hari bersolat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
80. Dan katakanlah:
"Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah
(pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau
kekuasaan yang menolong[866].
[866]. Maksudnya: memohon kepada Allah
supaya kita memasuki suatu ibadah dan selesai daripadanya dengan niat yang baik
dan penuh keikhlasan serta bersih dari riak dan dari sesuatu yang merosakkan
pahala. Ayat ini juga mengisyaratkan kepada Nabi supaya berhijrah dari Mekah ke
Madinah. Dan ada juga yang menafsirkan: memohon kepada Allah s.w.t. supaya kita
memasuki kubur dengan baik dan keluar daripadanya waktu hari-hari berbangkit
dengan baik pula.
81. Dan katakanlah:
"Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya
yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
82. Dan Kami turunkan
dari al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian.
83. Dan apabila Kami
berikan kesenangan kepada manusia nescaya berpalinglah dia; dan membelakang
dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan nescaya dia
berputus asa.
84. Katakanlah:
"Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya[867]
masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar
jalannya.
[867]. Termasuk dalam pengertian keadaan
di sini ialah tabiat dan pengaruh alam sekitarnya.
85. Dan mereka bertanya
kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."
Tentangan
dari Nabi Muhammad s.a.w. terhadap manusia untuk menandingi al Quran
86. Dan sesungguhnya
jika Kami menghendaki, nescaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang
pembelapun terhadap Kami,
87. kecuali kerana
rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya kurniaNya atasmu adalah besar.
88. Katakanlah:
"Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al
Quran ini, nescaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia,
sekalipun sebahagian mereka menjadi pembantu bagi sebahagian yang lain."
89. Dan sesungguhnya
Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam al Quran ini tiap-tiap macam
perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).
90. Dan mereka berkata:
"Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air
dan bumi untuk kami,
91. atau kamu mempunyai
sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun
yang deras alirannya,
92. atau kamu jatuhkan
langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan
Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.
93. Atau kamu mempunyai
sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak
akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab
yang kami baca." Katakanlah: "Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini
hanya seorang manusia yang menjadi rasul?"
Keingkaran
orang-orang kafir, dan bantahan terhadapnya
94. Dan tidak ada
sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk
kepadanya, kecuali perkataan mereka: "Adakah Allah mengutus seorang
manusia menjadi rasuI?"
95. Katakanlah:
"Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai
penghuni di bumi, nescaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat
menjadi rasul."
96. Katakanlah:
"Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hambaNya."
97. Dan barangsiapa yang
ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia
sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi
mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat
(diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman
mereka adalah neraka jahanam. Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam,
Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.
98. Itulah balasan bagi
mereka, kerana sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan (kerana
mereka) berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan
benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali
sebagai makhluk baru?"
99. Dan apakah mereka
tidak memperhatikan bahawasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah
kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu
yang tertentu[868] bagi mereka yang tidak ada keraguan
padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran.
[868]. Maksudnya: waktu mereka mati
atau waktu mereka dibangkitkan.
100. Katakanlah:
"Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat
Tuhanku, nescaya perbendaharaan itu kamu tahan, kerana takut
membelanjakannya." Dan adalah manusia itu sangat kikir.
Beberapa
kisah pengalaman Nabi Musa a.s. sebagai pelipur kesusahan hati Nabi Muhammad
s.a.w.
101. Dan sesungguhnya
Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata[869],
maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu
Firaun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang
yang kena sihir."
[869]. Mukjizat yang sembilan itu
ialah: tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, taufan, laut, dan bukit
Thur.
102. Musa menjawab:
"Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahawa tiada yang menurunkan
mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai
bukti-bukti yang nyata; dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Firaun, seorang
yang akan binasa."
103. Kemudian (Firaun)
hendak mengusir mereka (Musa dan pengikut-pengikutnya) dari bumi (Mesir) itu,
maka Kami tenggelamkan dia (Firaun) serta orang-orang yang bersama-sama dia
seluruhnya,
104. dan Kami berfirman
sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, maka apabila
datang masa berbangkit, nescaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur
baur (dengan musuhmu )."
105. Dan Kami turunkan (al
Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan al Quran itu telah turun dengan
(membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan.
106. Dan al Quran itu
telah Kami turunkan dengan beransur-ansur agar kamu membacakannya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bahagian demi bahagian.
107. Katakanlah:
"Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila al Quran
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,
108. dan mereka berkata:
"Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi."
109. Dan mereka
menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.
110. Katakanlah:
"Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu
seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah
kamu mengeraskan suaramu dalam solatmu dan janganlah pula merendahkannya[870]
dan carilah jalan tengah di antara kedua itu."
[870]. Maksudnya janganlah membaca
ayat al Quran dalam solat terlalu keras atau terlalu perlahan tetapi cukuplah
sekadar dapat didengar oleh makmum.
111. Dan katakanlah:
"Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai
sekutu dalam kerajaanNya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan
agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.
Banyak
ayat-ayat dalam surah ini mengemukakan bahawa al Quran yang dibawa Nabi
Muhammad s.a.w. benar-benar wahyu Allah, dan bahawa manusia itu pasti mengalami
hari berbangkit. Dalam surah ini dikemukakan pula dalil-dalil kekuasaan dan
keesaan Allah s.w.t. serta hukum-hukum yang diturunkanNya yang wajib
diperhatikan dan dikerjakan oleh manusia.
HUBUNGAN SURAH AL ISRAA' DENGAN SURAH AL KAHFI
1. Surah Al Israa' dimulai dengan tasbih (membaca subhanallah) pada Allah sedang surah Al Kahfi dibuka dengan tahmid (membaca alhamdulillah) kepadaNya. Tasbih dan tahmid adalah dua kata yang acapkali bergandingan dalam firman-firman Allah.
2. Persamaan antara penutup surah Al Israa' dengan pembukaan surah Al Kahfi iaitu sama-sama dengan tahmid kepada Allah.
3. Menurut riwayat, ada tiga buah pertanyaan yang dihadapkan oleh orang-orang Yahudi dengan perantaraan orang-orang musyrikin kepada Nabi Muhammad s.a.w. yakni masalah roh, cerita Ashabul Kahfi dan kisah Zulqarnain. Masalah roh itu dijawab dalam surah Al Israa', dan dua masalah lainnya pada surah Al Kahfi.
4. Dalam surah Al Israa' ayat 85 Allah berfirman: Dan tidaklah kamu diberi ilmu hanyalah sedikit Firman ini ditujukan kepada sebahagian orang-orang Yahudi yang merasa sombong dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka, sebab bagaimanapun juga mereka adalah manusia yang hanya diberi ilmu pengetahuan yang sedikit. Dalam surah Al-Kahfi Allah menceritakan tentang Nabi Musa a.s. dengan Nabi Khidir a.s. yang belum pernah diketahui oleh orang-orang Yahudi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan