Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 14 September 2013

L36 :Surah 18 : AL KAHFI (Gua)






Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamai Al Kahfi ertinya Gua dan Ashhabul Kahfi yang ertinya Penghuni-Penghuni Gua. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surah ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita dalam surah ini, yang kesemuanya mengandung iktibar dan pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Banyak hadis-hadis Rasulullah s.a.w. yang menyatakan keutamaan membaca surah ini.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

Kekuasaan Allah swt untuk memberi daya tahan hidup pada manusia di luar hukum kebiasaan: dasar-dasar tauhid serta keadilan Allah s.w.t. tidak berubah untuk selama-lamanya; kalimat-kalimat Allah (ilmuNya) amat luas sekali, meliputi segala sesuatu, sehingga manusia tidak mampu buat menulisnya. Kepastian datangnya hari berbangkit; al Quran adalah kitab suci yang isinya bersih dari kekacauan dan kepalsuan.

2. Hukum-Hukum:

Dasar hukum wakalah (berwakil); larangan membangun tempat ibadah di atas kubur; hukum membaca "Insya Allah," perbuatan salah yang dilakukan kerana lupa adalah dimaafkan; dibolehkan merosak suatu barang untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar.


3. Kisah-Kisah:

Cerita Ashhabul Kahfi; cerita dua orang lelaki yang seorang kafir dan yang lainnya mukmin; cerita Nabi Musa a.s. dengan Khidir a.s.; cerita Dzulkarnain dengan Yakjuj dan Makjuj.


4. Dan lain-lain:

Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam surah ini antara lain tentang kekuatan iman kepada Allah swt serta ibadah yang ikhlas kepadaNya; kesungguhan seseorang dalam mencari guru (ilmu) adab sopan-santun antara murid dengan guru; dan beberapa contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat, serta perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan negara.

ANCAMAN TERHADAP KEPERCAYAAN BAHAWA TUHAN PUNYA ANAK

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya al Kitab (al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan[871] di dalamnya;
[871]. tidak ada dalam al-Quran itu makna-makna yang berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.

2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal soleh, bahawa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,

3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak."

5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.

6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu kerana bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (al-Quran).

7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.

8. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.

KISAH ASHAABUL KAHFI

9. Atau kamu mengira bahawa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim[872] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang menghairankan?
[872]. Raqim: sebahagian ahli tafsir mengertikan nama anjing dan sebahagian yang lain mengertikan batu bersurat.

10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."

11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu[873],
[873]. Maksudnya: Allah menidurkan mereka selama 309 tahun qamariah dalam gua itu (lihat ayat 25) sehingga mereka tak dapat dibangunkan oleh suara apapun.

12. Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu[874]] yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).
[874]. Kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu sendiri yang berselisih tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.

13. Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

14. Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri[875], lalu merekapun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran."
[875]. Maksudnya: berdiri di hadapan raja Dikyanus (Decius) yang zalim dan menyombongkan diri.

15. Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?

16. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, nescaya Tuhanmu akan melimpahkan sebahagian rahmatNya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu[876].
[876]. Perkataan ini terjadi antara mereka sendiri yang timbulnya kerana ilham dari Allah.

17. Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebahagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkanNya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)." Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa wang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.

20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, nescaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian nescaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya."

21. Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahawa janji Allah itu benar, dan bahawa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka[877], orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya."
[877]. Yang mereka perselisihkan itu tentang hari kiamat: apakah itu akan terjadi atau tidak dan apakah pembangkitan pada hari kiamat dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk menjelaskan bahawa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh dan jiwa.

22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan[878] (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya," sebagai tekaan terhadap barang yang ghaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke lapan adalah anjingnya." Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Kerana itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.
[878]. Yang dimaksud dengan orang yang akan mengatakan ini ialah orang-orang ahli kitab dan lain-lainnya pada zaman Nabi Muhammad s.a.w.

23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini esok pagi,

24. kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah"[879]. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini."
[879]. Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi (penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah esok pagi kepadaku agar aku ceritakan. Dan beliau tidak mengucapkan Insya Allah (ertinya jika Allah menghendaki). Tapi kiranya sampai esok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bila mana Nabi lupa menyebut Insya Allah haruslah segera menyebutkannya kemudian.

25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).

26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaanNya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatanNya dan alangkah tajam pendengaranNya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripadaNya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutuNya dalam menetapkan keputusan."

PETUNJUK-PETUNJUK TENTANG DAKWAH
Teguran kepada Nabi agar jangan mementingkan orang-orang terkemuka saja dalam berdakwah

27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, iaitu kitab Tuhanmu (al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimatNya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripadaNya.

28. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keredhaanNya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (kerana) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, nescaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirehat yang paling buruk.

30. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal soleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.

31. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka syurga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam syurga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirehat yang indah;

Tamsil kehidupan dunia dan orang-orang yang tertipu padanya

32. Dan berikanlah kepada mereka[880] sebuah perumpamaan dua orang lelaki[881], Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.
[880]. Iaitu: kepada orang-orang mukmin dan orang-orang kafir.
[881]. Iaitu: dua orang Yahudi yang seorang mukmin dan yang lain kafir.

33. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu,

34. dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat"

35. Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri[882]; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,
[882]. iaitu: dengan keangkuhan dan kekafirannya.

36. dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu."

37. Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya, sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setitis air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang lelaki yang sempurna?

38. Tetapi aku (percaya bahawa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.

39. Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,

40. maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin;

41. atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi."

42. Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: "Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku."

43. Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.

44. Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.

45. Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur kerananya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.

46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi soleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Beberapa kejadian pada hari kiamat dan kedurhakaan Iblis

47. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.

48. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahawa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu[883] (memenuhi) perjanjian.
[883]. Yang dimaksud dengan waktu di sini ialah hari berbangkit yang telah dijanjikan Allah untuk menerima balasan.

49. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun."

50. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam[884], maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaKu, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
[884]. Lihat no. [36]. Sujud di sini bererti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah bererti sujud memperhambakan diri, kerana sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

51. Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.

52. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman: "Serulah olehmu sekelian sekutu-sekutuKu yang kamu katakan itu." Mereka lalu memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).

53. Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahawa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling daripadanya.

Akibat tidak mengindahkan peringatan-peringatan Allah s.w.t.

54. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.

55. Dam tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.

56. Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokkan.

57. Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, nescaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.

58. Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka kerana perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.

59. Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.

NABI MUSA A.S. MENCARI ILMU
Nabi Musa a.s. bertemu dengan Khidhr a.s.

60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya[885]: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun."
[885]. Menurut ahli tafsir, murid Nabi Musa a.s. itu ialah Yusya 'bin Nun.

61. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.

62. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih kerana perjalanan kita ini."

63. Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."

64. Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.

65. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami[886].
[886]. Menurut ahli tafsir hamba di sini ialah Khidir, dan yang dimaksud dengan rahmat di sini ialah wahyu dan kenabian. Sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang akan diterangkan dengan ayat-ayat berikut.

66. Musa berkata kepada Khidir: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"

67. Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.

68. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

69. Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun."

70. Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu."

Khidir membocorkan perahu

71. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidir melubanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melubangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.

72. Dia (Khidir) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku."

73. Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku kerana kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku."

Khidir membunuh seorang anak

74. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidir membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan kerana dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar."

75. Khidir berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahawa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"

76. Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku."

Khidir membetulkan dinding rumah

77. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mahu menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidir menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mahu, nescaya kamu mengambil upah untuk itu."

Hikmah-hikmah dari perbuatan-perbuatan Khidir

78. Khidir berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.

79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merosakkan bahtera itu, kerana di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.

80. Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami kuatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.

81. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibubapanya).

82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang soleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemahuanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya."

ZULKARNAIN DENGAN YAKJUJ DAN MAKJUJ

83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya."

84. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,

85. maka diapun menempuh suatu jalan.

86. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam[887] di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat[888]. Kami berkata: "Hai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan[889] terhadap mereka.
[887]. Maksudnya: sampai ke pantai sebelah barat di mana Zulqarnain melihat matahari sedang terbenam.
[888]. Ialah umat yang tidak beragama.
[889]. Iaitu dengan menyeru mereka kepada beriman.

87. Berkata Zulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.

88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal soleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami."

89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).

90. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari[890] itu,
[890]. Menurut sebahagian ahli tafsir bahawa golongan yang ditemui Zulkarnain itu adalah umat yang miskin.

91. demikianlah. dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.

92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).

93. Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan[891].
[891]. Maksudnya: mereka mereka tidak boleh memahami bahasa orang lain, kerana bahasa mereka amat jauh bezanya dari bahasa yang lain, dan merekapun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas kerana kekurangan kecerdasan mereka.

94. Mereka berkata: "Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj[892] itu orang-orang yang membuat kerosakkan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"
[892]. Yakuj dan Makjuj ialah dua bangsa yang membuat kerosakkan di muka bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol.

95. Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka,

96. berilah aku potongan-potongan besi." Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: "Tiuplah (api itu)." Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu."

97. Maka mereka tidak boleh mendakinya dan mereka tidak boleh (pula) melubanginya.

98. Zulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar."

99. Kami biarkan mereka di hari itu[893] bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi[894] sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya,
[893]. Maksudnya: Di hari kehancuran dunia yang dijanjikan oleh Allah.
[894]. Maksudnya: tiupan yang kedua iaitu tiupan sebagai tanda kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar,

100. dan Kami nampakkan Jahanam pada hari itu[895] kepada orang-orang kafir dengan jelas,
[895]. Pada hari makhluk di padang Mahsyar dikumpulkan.

101. iaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaranKu, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.

AZAB BAGI ORANG-ORANG MUSYRIK DAN PAHALA BAGI ORANG-
ORANG MUKMIN
Celakalah orang-orang musyrik

102. maka apakah orang-orang kafir menyangka bahawa mereka (dapat) mengambil hamba-hambaKu menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.

Amat merugilah orang-orang yang terpedaya oleh dirinya sendiri

103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"

104. Iaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahawa mereka berbuat sebaik-baiknya.

105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia[896], maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat
[896]. Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab dan pembalasan.

106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayatKu dan rasul-rasulKu sebagai olok-olok.

Syurga Firdaus bagi orang-orang yang beramal soleh

107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, bagi mereka adalah syurga Firdaus menjadi tempat tinggal,

108. mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.

LUASNYA ILMU ALLAH TIDAK TERHINGGA

109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."

110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahawa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

Surah Al Kahfi dimulai dengan menerangkan sifat al Quran sebagai petunjuk dan peringatan bagi manusia, dan sebagai peringatan pula terhadap mereka yang mengatakan bahawa Allah mempunyai anak. Semua yang ada dipermukaan bumi merupakan perhiasan bagi bumi dan sengaja diciptakan Allah agar manusia memikirkan bagaimana cara mengambil manfaat dari semuanya itu. Kekuasaan Allah dan betapa luas pengetahuanNya dikemukakan dalam surah ini dengan menyebutkan kisah Nabi Musa a.s. dengan Khidir a.s., kisah Zulkarnain dan dengan mengibaratkan bahawa seandainya semua air yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu pula dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah, tentu tidak akan mencukupi. Kemudian diterangkan bahawa semua amal orang musyrik itu tidak diberi pahala di akhirat, sedang untuk orang-orang mukmin disediakan Jannatun Na'im.

HUBUNGAN SURAH AL KAHFI DENGAN SURAH MARYAM

1. Kedua surah ini sama-sama mengandung kisah yang ajaib, seperti surah Al Kahfi mengemukakan kisah Ashhabul Kahfi, kisah Musa a.s. dengan Khidir a.s., kisah Zulkarnain, sedang surah Maryam mengemukakan kisah keluarga Yahya a.s. di waktu bapanya Zakaria a.s. telah sangat tua dan ibunya seorang wanita tua yang mandul, dan kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapa.

2. Bahagian akhir surah Al Kahfi menerangkan tentang ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang mengambil pelindung selain Allah, semua amal mereka sia-sia dan mereka dimasukkan ke dalam neraka, sedang pada bahagian akhir surah Maryam diulangi lagi celaan dan ancaman Allah terhadap orang-orang yang mempersekutukanNya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan