Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 14 September 2013

L 33 Surah 15 : AL HIJR (Nama Daerah Kaum Tsamud)






Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah ini terdiri atas 99 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah, kerana diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Al Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang didiami zaman dahulu oleh kaum Tsamud terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syria).
Nama surah ini diambil dari nama daerah pegunungan itu, berhubung nasib penduduknya iaitu kaum Tsamud diceritakan pada ayat 80 sampai dengan 84, mereka telah dimusnahkan Allah s.w.t., kerana mendustakan Nabi Shaleh a.s. dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surah ini terdapat juga kisah-kisah kaum yang lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Luth a.s. dan kaum Syu'aib a.s. Dari ke semua kisah-kisah itu dapat diambil pelajaran bahawa orang-orang yang menentang ajaran rasul-rasul akan mengalami kehancuran.

Pokok-pokok isinya :

1. Keimanan:

Kepastian nasib suatu bangsa hanya di tangan Allah; Allah menjamin kemurnian al Quran sepanjang masa; syaitan tidak dapat menaiki alam malakut, kerana ada yang menjaganya, alam malakut (langit) sentiasa dijaga dari syaitan; kadar rezeki yang diberikan kepada manusia sesuai dengan hikmah kebijaksanaan Allah; Allah memelihara hambaNya yang telah mendapat taufiq dari godaan syaitan; Allah di samping bersifat pengampun dan penyayang juga mengazab orang-orang yang ingkar; manusia dihimpun pada hari kiamat.

2. Hukum-hukum:

Larangan melakukan homoseksual; kewajipan melakukan ibadah selama hidup; larangan menginginkan harta orang kafir; perintah kepada Nabi Muhammad s.a.w. agar melakukan dakwah agama secara terang-terangan; larangan berputus asa terhadap rahmat Allah.

3. Kisah-kisah:

Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya; Nabi Luth a.s. dengan kaumnya; kaum Syu'aib dan kaum Shaleh a.s. (Tsamud).

4. Dan lain-lain:

Kejadian-kejadian dalam alam ini menunjukkan kebesaran Allah; kejadian alam dan isinya mengandung hikmah; angin mengahwinkan tepung sari bunga-bungaan; asal kejadian Adam a.s.
JAMINAN ALLAH TERHADAP KEMURNIAN AL QURAN DAN KEJAYAAN ISLAM

1. Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah (sebahagian dari) ayat-ayat Al-Kitab (yang sempurna), iaitu (ayat-ayat) al Quran yang memberi penjelasan.

2. Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.

3. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).

4. Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan.

5. Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan (nya).

6. Mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila[792].
[792]. Kata-kata ini diucapkan oleh orang-orang kafir Mekah kepada Nabi s.a.w. sebagai ejekan.

7. Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar?"

8. Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh.

9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya[793].
[793]. Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian al Quran selama-lamanya.

10. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (beberapa rasul) sebelum kamu kepada umat-umat yang terdahulu.

11. Dan tidak datang seorang rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.

12. Demikianlah, Kami mamasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu) ke dalam hati orang-orang yang berdosa (orang-orang kafir),

13. mereka tidak beriman kepadanya (al Quran) dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu[794].
[794]. Maksud sunnatullah di sini ialah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul.

14. Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya,

15. tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir."

KEKUASAAN ALLAH MELIPUTI ALAM SEMESTA

16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya),

17. dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk,

18. kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.

19. Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.

20. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.

21. Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya[795]; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.
[795]. Maksudnya segala sesuatu itu sumbernya dari Allah s.w.t.

22. Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengahwinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.

23. Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi.

24. Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada-mu dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripadamu).

25. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

27. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.

PANDANGAN ISLAM TENTANG KEJADIAN MANUSIA

28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,

29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan ke dalamnya ruh (ciptaan)Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796].
[796]. Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.

30. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,

31. kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.

32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"

33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"

34. Allah berfirman: "Keluarlah dari syurga, kerana sesungguhnya kamu terkutuk,

35. dan sesungguhnya kutukkan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat."

36. Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan[797],
[797]. Maksudnya Iblis memohon agar dia tidak diazab dari sekarang melainkan diberikan kebebasan hidup sampai hari berbangkit.

37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,

38. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan[798],
[798]. Yakni waktu tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat.

39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahawa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,

40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis[799] di antara mereka."
[799]. Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.

41. Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajipan Aku-lah (menjaganya)[800].
[800]. Maksudnya pemberian taufiq dari Allah s.w.t. untuk mentaatiNya, sehingga seseorang terlepas dari tipu daya syaitan mengikuti jalan yang lurus yang dijaga Allah s.w.t. Jadi sesat atau tidaknya seseorang adalah Allah yang menentukan.

42. Sesungguhnya hamba-hambaKu tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, iaitu orang-orang yang sesat.

43. Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.

44. Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.

RAHMAT ALLAH BAGI ORANG-ORANG YANG BERTAKWA

45. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam syurga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).

46. (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman[801]"
[801]. Sejahtera dari bencana dan aman dari malapetaka.

47. Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.

48. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.

49. Kabarkanlah kepada hamba-hambaKu, bahawa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,

50. dan bahawa sesungguhnya azabKu adalah azab yang sangat pedih.

KISAH BEBERAPA ORANG NABI
Kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan tamunya

51. Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim[802].
[802]. Tamu Nabi Ibrahim a.s. di sini ialah malaikat.

52. Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam." Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu."

53. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak lelaki (yang akan menjadi) orang yang alim[803]."
[803]. Yang dimaksud dengan seorang anak lelaki yang alim ialah Ishak a.s.

54. Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?"

55. Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa."

56. Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat."

57. Berkata (pula) Ibrahim: "Apakah urusanmu yang penting (selain itu), hai para utusan?"

58. Mereka menjawab: "Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa,

Kisah Nabi Luth a.s.

59. kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya,

60. kecuali isterinya. Kami telah menentukan, bahawa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya)."

61. Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut pengikutnya,

62. ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal."

63. Para utusan menjawab: "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan.

64. Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar.

65. Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang[804] dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu."
[804]. Perhatikanlah kembali surat Hud ayat 81.

66. Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, iaitu bahawa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.

67. Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (kerana) kedatangan tamu-tamu itu[805].
[805]. Riwayat Luth dalam surat Hijr ini, tidak diceritakan menurut urutan kejadian seperti pada surat Hud.

68. Luth berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku),

69. dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina."

70. Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia[806]?"
[806]. Mereka ingin berbuat homoseksual dengan tamu-tamu itu dan mereka memang telah pernah mengancam Luth, agar tidak menghalangi mereka daripada berbuat demikian.

71. Luth berkata: "Inilah puteri-puteriku (kahwinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)."

72. (Allah berfirman): "Demi umurmu[807] (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)."
[807]. Orang Arab biasa bersumpah dengan umur seseorang. Di sini Allah bersumpah dengan umur atau kehidupan Nabi Muhammad s.a.w. untuk memuliakan beliau.

73. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.

74. Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.

75. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.

76. Dan sesungguhnya kota[808] itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).
[808]. Yang dimaksud kota di sini ialah kota Sadom yang terletak dekat pantai Laut Tengah.

77. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Kisah kaum Nabi Syu'aib a.s.

78. Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah[809] itu benar-benar kaum yang zalim,
[809]. Penduduk Aikah ini ialah kaum Syu'aib. Aikah ialah tempat yang berhutan di daerah Madyan.

79. maka Kami membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua kota[810] itu benar-benar terletak di jalan umum yang terang.
[810]. Yakni kota kaum Luth (Sadom) dan Aikah.

Kisah kaum Tsamud

80. Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr[811] telah mendustakan rasul-rasul[812],
[811]. Penduduk kota Al-Hijr ini ialah kaum Tsamud. Al-Hijr tempat yang terletak di Wadi Qura antara Madinah dan Syria.
[812]. Yang dimaksud rasul-rasul di sini ialah Shaleh. Mestinya di sini disebut rasul, tetapi disebut rasul-rasul (Jama') kerana mendustakan seorang rasul sama dengan mendustakan semua Rasul-rasul.

81. dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya,

82. dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman.

83. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi[813],
[813]. Peristiwa itu terjadi pada hari yang keempat, sesudah datangnya peringatan kepada mereka.

84. maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan.

85. Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.

86. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.

ANUGERAH ALLAH YANG TERBESAR DAN PERINTAHNYA KEPADA NABI MUHAMMAD S.A.W.

87. Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang[814] dan al Quran yang agung.
[814]. Yang dimaksud tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang ialah surat Al-Faatihah yang terdiri dari tujuh ayat. Sebahagian Ahli tafsir mengatakan tujuh surat-surat yang panjang iaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah, An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah.

88. Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.

89. Dan katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan."

90. Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membahagi-bahagi (Kitab Allah)[815],
[815]. Yang dimaksud dengan orang-orang yang membahagi-bahagi Kitab Allah ialah orang-orang yang menerima sebahagian isi Kitab dan menolak sebahagian yang lain.

91. (iaitu) orang-orang[816] yang telah menjadikan al Quran itu terbahagi-bahagi[817].
[816]. Yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani Yang membahagi-bahagi al Quran, ada bahagian yang mereka percayai dan ada pula bahagian yang mereka ingkari.
[817]. Maksud ayat 89, 90, 91, ialah Allah s.w.t. menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. memperingatkan kepada orang Yahudi dan Nasrani bahawa Allah akan menurunkan azab kepada mereka sebagaimana Allah telah membinasakan kaum Tsamud.

92. Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,

93. tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.

94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.

95. Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu),

96. (Iaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya).

97. Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahawa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan,

98. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (solat),

99. dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).

Dalam surah Al Hijr ini banyak terdapat ayat-ayat yang menunjukkan bukti-bukti adanya Allah serta kekuasaanNya, baik bukti-bukti yang ada di langit dan di bumi, mahupun yang ada pada kejadian manusia serta kehidupan mereka. Disebutkan pula di dalamnya kisah-kisah beberapa nabi dan macam-macam azab yang ditimpakan kepada kaum yang mendustakan para rasul Allah itu. Tercantum juga tentang anugerah Allah yang besar yang diberikan kepada Nabi Muhammad s.a.w. yakni As Sab'ul Matsaani atau surah Al Faatihah dan Al Quranul Karim.

HUBUNGAN SURAH AL HIJR DENGAN SURAH AN NAHL

1. Sebagaimana umumnya surah-surah yang turun di Mekah sebelum hijrah berisi soal-soal ketauhidan, kerasulan dan hari kiamat, begitu pulalah kedua surah ini.

2. Pada bahagian akhir surah Al Hijr (ayat 92, 93), Allah menyatakan bahawa manusia akan diminta bertanggungjawab pada hari kiamat terhadap apa yang telah dikerjakannya di dunia ini, maka pada awal surah An Nahl, Allah menegaskan kepastian datangnya hari kiamat itu, dan pada ayat 93 An Nahl ditegaskan lagi tanggungjawab manusia itu.


3. Pada bahagian pertama surah Al Hijr, Allah menerangkan tentang kebenaran al Quran serta jaminanNya untuk memeliharanya, sedang dalam surah An Nahl terdapat ancaman-ancaman terhadap mereka yang mendustakan kebenaran al Quran itu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan