Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Jumaat, 30 Disember 2016

R 129 UWAIS AL QARNI MENGGENDONG IBUNYA NAIK HAJI

Di Yaman, tinggallah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais sentiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

"Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji," pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kenderaan.

Uwais terus berfikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seekar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. "Uwais gila.. Uwais gila..." kata orang-orang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi kerana latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.
Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Kaabah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Kaabah, ibu dan anak itu berdoa. "Ya ALLAH, ampuni semua dosa ibu," kata Uwais. "Bagaimana dengan dosamu?" tanya ibunya hairan. Uwais menjawab, "Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk syurga. Cukuplah redha dari Ibu yang akan membawa aku ke syurga."

Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA pun memberikan kurnianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM untuk mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Kaabah kerana RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM berpesan,

"Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdua untuk kamu berdua."

"Sesungguhnya ALLAH mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajipan, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan ALLAH, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan