Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Jumaat, 30 Disember 2016

R 136 KETIKA BANYAK ORANG KEGEMUKAN

RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM pernah menyebutkan generasi terbaik yakni generasi beliau, kemudian generasi sesudahnya, dan generasi sesudahnya lagi. Lalu setelah itu beliau menyebutkan sebuah zaman yang dipenuhi keburukan. Salah satu tandanya adalah banyak orang kegemukan.

RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM bersabda:

خَيْرُكُمْ قَرْنِى ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ . قَالَ عِمْرَانُ لاَ أَدْرِى أَذَكَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بَعْدُ قَرْنَيْنِ أَوْ ثَلاَثَةً . قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَخُونُونَ وَلاَ يُؤْتَمَنُونَ ، وَيَشْهَدُونَ ، وَلاَ يُسْتَشْهَدُونَ وَيَنْذِرُونَ وَلاَ يَفُونَ ، وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ

“Umat terbaik di antara kalian adalah pada generasiku ini, kemudian generasi sesudahnya, kemudian generasi sesudahnya lagi.” 
Imran (Imran bin Hushain, sahabat yang meriwayatkan hadits ini) mengatakan, aku tidak ingat apakah RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM menyebutkan dua generasi setelahnya atau tiga generasi. Kemudian RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM melanjutkan sabdanya: 

“Sesungguhnya setelah generasi kalian nanti akan muncul suatu kaum yang berkhianat dan tidak dapat dipercayai, mereka memberi kesaksian tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan kesaksiannya, mereka bernadzar tapi mengingkarinya, dan pada zaman itu banyak orang yang mengalami kegemukan.” 
(HR. Al Bukhari)

Dalam hadits ini hanya disebutkan bahawa pada zaman tersebut banyak orang mengalami kegemukan. Tidak secara tegas dikatakan bahawa kegemukan itu buruk sebagaimana buruknya khianat, kesaksian palsu dan mengingkari nadzar.
Namun yang perlu kita renungkan, setiap yang berlebih-lebihan merupakan hal yang tidak baik. Gemuk itu baik, tapi kalau sudah kegemukan, menjadi tidak baik. Setidaknya dari segi kesihatan.
Di zaman sahabat juga ada orang yang kegemukan, namun jumlahnya tidak banyak. Salah satunya pernah bertemu dengan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu.
“Mengapa perutmu besar seperti ini?” tanya Umar bin Khattab sewaktu berpapasan dengannya di sebuah jalan.
“Ini adalah kurnia daripada ALLAH,” jawab orang itu.
“Ini bukan barakah, tapi azab daripada ALLAH!” tegas Umar, “Hai sekalian manusia, hindarilah perut yang besar. Sebab itu membuat kalian malas menunaikan solat, merosak organ tubuh dan menimbulkan banyak penyakit. Makanlah secukupnya. Agar kalian semangat menunaikan solat, terhindar dari sifat boros dan lebih giat beribadah kepada ALLAH.”
Imam Syafi’i memberikan nasihatnya tentang kegemukan, “Sama sekali tidak akan beruntung orang yang gemuk, kecuali Muhammad bin Hasan Asy-Syaibany.”
Lalu ada yang bertanya, “Mengapa demikian wahai Imam?”
“Kerana seorang yang berakal tidak lepas dari dua hal; sibuk memikirkan urusan akhiratnya atau urusan dunianya, sedangkan kegemukan tidak terjadi jika banyak fikiran. Jika seseorang tidak memikirkan akhiratnya atau dunianya bererti ia sama saja dengan haiwan.”
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]

By Muchlisin BK -
ilustrasi perut buncit (deherba.com)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan