Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Selasa, 24 Disember 2013

O 19 : SUAMI YANG SETIA KERANA ALLAH

By: Muhamad Agus Syafii

Di Rumah Amalia pernah ada seorang teman yang berbagi kebahagiaan. Ia seorang ayah sekaligus suami yang setia berusaha mempertahankan rumahtangganya ketika terkena prahara. Ya, itulah prahara kehancuran, rasa tak berharga dan hidup sebagai orang yang kalah. Di saat rumahtangganya sedang bermasalah ia berbincang dengan seorang teman kerjanya, temannya mengatakan, "Kamu gila aja mempertahankan rumahtangga, isterimu sudah tidak mencintaimu, sudah tidak dihargai oleh isteri, apa sih untungnya mempertahankan rumahtangga? Lebih enak bercerai, tinggalkan saja isteri yang makan hati, buang waktu, menyia-nyiakan hidup saja bertahan dalam pernikahan dengan isteri seperti itu."
Ia menghela nafas panjang mendengar penuturan temannya, ia sama sekali tidak pernah terbayang teman baiknya menjadi kompor yang membara, membakar rumahtangganya. Namun ia tetap memilih untuk setia mempertahankan rumahtangga bukan kerana isteri dan juga bukan kerana anak. Namun kerana Allah. Di sisi lain, banyak teman-teman yang mengatakan bahawa jika ia bertahan dalam luka hati itu hanyalah tindakan orang yang bodoh. Untunglah kekuatan doa bersama dan keikhlasan dalam menjalani hidup untuk mempertahankan rumahtangganya dengan mengharapkan keredhaan Allah membuahkan hasil. Kesetiaannya sebagai seorang suami mampu meluluhkan hati sang isteri. Air matanya mengalir di saat dirinya, isteri dan anaknya solat berjamaah, selesai solat isteri mencium tangan suami dan membisikkan kata di telinganya, "Maafkan mama ya pah, mama salah.." penuh isak dan tangis keduanya berpelukan dengan penuh cinta serta kasih sayang. Anaknya turut dipeluknya. Subhanallah.

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii





Tiada ulasan:

Catat Ulasan