Yang dimaksud pinjaman untuk Allah taala adalah apa yang
diberikan seorang muslim untuk membantu saudaranya tanpa mengharapkan
kembalinya barang tersebut kerana semata-mata untuk mengharapkan balasan di
akhirat nanti. Pinjaman yang baik ini mencakup infak untuk jihad, infak untuk
anak-anak yatim, para janda, orang-orang lemah, dan orang-orang miskin. Jenis
ini telah disebutkan di dalam al Quran dengan kata al qardh (pinjaman)
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah taala,
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ
قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ
وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Barangsiapa meminjami Allah dengan
pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak.
Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepadaNyalah kamu dikembalikan.”
(Qs.
Al Baqarah: 245)
Firman
Allah taala
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ
قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Barangsiapa meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, maka Allah akan mengembalikannya berlipat ganda, dan
baginya pahala yang mulia.”
(Qs.
Al Hadiid: 11)
Dan
Firman Allah taala
إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا
يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ
“Jika kamu meminjamkan kepada Allah
dengan pinjaman yang baik, nescaya Dia melipat gandakan (balasan) untukmu
dengan mengampuni kami. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun.”
(Qs.
At Taghaabun: 17)
Tentunya akan timbul satu pertanyaan di
dalam hati; kenapa Allah taala menyebutnya sebgai pinjaman? Para ulama telah
menjawab pertanyaan tersebut bahawa Allah taala menyebutnya sebagai pinjaman
untuk memberitahukan bahawa pahala yang dijanjikan atas perbuatan tersebut
pasti akan mereka dapatkan, sebagaimana orang yang meminjam pasti akan
mengembalikan pinjamannya. (Lihat
Zaadul Masiir fii ‘Ilmit Tafsir karya Imam Ibnul Jauzi)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan