Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Khamis, 27 Disember 2012

K 124 Bahaya berkhalwat dengan wanita mengikut kajian sains.




Mengapa NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALAM melarang berkhalwat antara lelaki dan wanita yang bukan mahram? Apa yang disampaikan RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM tidak ada yang keliru padanya, sehingga penelitian-penelitian ilmiah dari Baratpun membuktikannya. Berikut adalah terjemahan dari tulisan Abduldaem Al-Kaheel terkait bukti ilmiah bahaya berkhalwat dengan yang bukan mahram:***

“Cukuplah anda duduk selama lima minit dengan seorang wanita sehingga Anda memiliki proporsi tinggi dari hormon meningkat” inilah temuan studi ilmiah yang dimuat tahun 2010 di Daily Telegraph! Mengapa RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM mengharamkan khalwat antara lelaki dengan wanita atau melihat sesuatu yang diharamkan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA? Apa hikmah ilmiah larangan ini? Mari kita baca berita ilmiah ini…

Para peneliti di Universiti Valencia menegaskan bahawa seorang yang berkhalwat dengan wanita (yang bukan mahram) menjadi daya tarik yang akan menyebabkan kenaikan sekresi hormon kortisol. Adapun Kortisol adalah hormon yang bertanggung jawab terjadinya stres dalam tubuh. Meskipun subjek penelitian mencuba untuk melakukan penelitian atau hanya berfikir tentang wanita yang sendirian dengannya namun hal tersebut tidak mampu mencegah tubuh dari sekresi hormon.

Para cedikiawan mengatakan bahawa hormon kortisol sangat penting bagi tubuh dan berguna untuk kinerja tubuh tetapi dengan syarat mampu meningkatkan proporsi yang rendah, namun jika meningkat hormon dalam tubuh dan berulang terus proses tersebut, maka yang demikian dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi dan berakibat pada diabetes dan penyakit lainnya yang mungkin meningkatkan nafsu seksual.

Bentuk yang menyerupai alat proses hormon penelitian tersebut berkata bahawa stres yang tinggi hanya terjadi ketika seorang lelaki berkhalwat dengan wanita asing (bukan mahram), dan stres tersebut akan terus meningkat pada saat wanitanya memiliki daya tarik lebih besar! Tentu saja, ketika seorang lelaki bersama dengan wanita yang merupakan saudaranya sendiri atau saudara dekat atau ibunya sendiri tidak akan terjadi efek dari hormon kortisol. Seperti halnya ketika lelaki duduk dengan seorang lelaki aneh, hormon ini tidak naik. Hanya ketika sendirian dengan seorang lelaki dan seorang wanita yang aneh!

Para peneliti mengatakan bahawa lelaki ketika ada perempuan asing di sisinya, dirinya dapat membayangkan bagaimana membangun hubungan dengannya (jika tidak emosional), dan dalam penelitian lain, para ilmuwan menekankan bahawa situasi ini (untuk melihat wanita dan berfikir tentang mereka) jika diulang, mereka memimpin dari waktu ke waktu untuk penyakit kronis dan masalah psikologis seperti depresi.

NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALAM melarang khalwat. Kita semua tahu hadits yang terkenal yang mengatakan: 

“Ingatlah, janganlah sekali-kali seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita (bukan mahramnya) melainkan yang ketiganya adalah syaitan.”
(Sunan Tirmidzi no. 20165)

“Janganlah sekali-kali seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita saja, kecuali ia bersama muhrimnya.”
(Bukhari no. 4904)

Kerana itu NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALAM melalui syariat Islam ini menginginkan kita menghindari berbagai penyakit sosial dan fizikal.
Ketika seorang Muslim mampu menghindari diri dari melihat aurat wanita (yang bukan mahram) dan menghindari diri dari berkhalwat dengan mereka, maka ia mampu mencegah penyebaran amoraliti dan dengan demikian melindungi masyarakat dari penyakit epidemi dan masalah sosial, dan mencegah individu dari berbagai penyakit.
Kami katakan kepada mereka yang tidak puas dengan agama kami yang hanif (lurus): Bukankah Islam sebagai agama yang benar, layak dihormati dan diikuti?
(siraaj/kaheel7/arrahmah/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan