Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Rabu, 12 Februari 2020

U 193 : PERDEBATAN TENTANG BERKAH ANTARA IBRAHIM BIN ADHAM DAN KAFIR ZINDIQ


Definisi berkah atau barakah diterminologikan sebagai "az-ziyadah fil-khair" yakni kebaikan yang semakin bertambah baik dan berkualiti. Sesungguhnya berkah yang pada esensinya datangnya daripada Allah SWT, baik itu secara langsung ataupun yang masih melalui perantara kekasihNya, mampu memberikan pengaruh positif (keberuntungan, ketenangan, kecukupan, kemudahan, kebahagiaan dan aneka kebaikan lainnya).
Bagi kalangan tertentu, berkah menjadi target buruan wajib sebagai modal penting dalam hidup kerana dianggapnya sebagai faktor istimewa penunjang kesejahteraannya, namun bagi sebahagian orang berkah justeru dikategorikan sebagai takhayul yang tidak lebih sekadar mitos irasional turun-temurun.
Syaikh Ibrahim bin Adham ra, suatu ketika pernah terlibat dialog dengan salah seorang kafir zindiq yang tidak percaya akan eksistensi barakah. Zindiq itu berkelekar, "Yang namanya barakah itu jelas tidak ada (hanya mitos)." Mendengar itu, Syaikh Ibrahim lantas menanggapi pernyataannya ;
Ibrahim bin Adham : Pernahkah kamu melihat anjing dan kambing?
Zindiq : Ia, tentu.
Ibrahim bin Adham : Mana dari keduanya yang lebih banyak berreproduksi dalam melahirkan anak-anaknya?
Zindiq : Pastinya anjing, anjing boleh melahirkan sampai 7 anak anjing sekaligus. Sedangkan kambing hanya mampu melahirkan setidaknya hanya 3 anak kambing saja.
Ibrahim bin Adham : Cuba perhatikan lagi di sekelilingmu, manakah yang lebih banyak populasinya antara anjing dan kambing?
Zindiq : Aku lihat kambing lebih mendominasi, jumlahnya lebih banyak dibandingkan anjing.
Ibrahim bin Adham : Bukankah kambing itu sering disembelih? Entah itu untuk keperluan hidangan jamuan tamu, prosesi kurban Idul Adha, acara aqiqah, atau momen istimewa dan hajat lainnya? Tapi ajaibnya spesies kambing tidak kunjung punah dan bahkan jumlahnya justeru nampak melebihi anjing.
Zindiq : Iya, iya, betul sekali.
Ibrahim bin Adham : Begitulah gambaran berkah.
Zindiq : Jika tamsilnya begitu, lalu kenapa justeru kambing yang mendapat berkah, bukan anjing?
Syaikh Ibrahim Bin Adham kemudian menutup dialog itu dengan jawapannya yang cukup menyentil;

لأن الأغنام تنوم أول الليل و تصحى قبل الفجر فتدرك وقت الرحمة فتنزل عليها البركة. وأما الكلاب تنبح طول الليل فإذا دَنا وقت الفجر هجست ونامت ويفوت عليها وقت الرحمة فتنزع منها البركة

Kerana kambing lebih memilih tidur di awal petang tapi, ia selalu bangun sebelum fajar, di saat itulah ia mendapati waktu yang penuh dengan rahmat, hingga akhirnya turunlah berkah kepadanya. Beza halnya dengan anjing, ia doyan menggonggong sepanjang malam, tetapi di saat menjelang fajar ia malah pergi tidur sampai melewatkan saat-saat turunnya kucuran rahmat dan ia pun tidak kebahagian berkah.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan