Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Jumaat, 1 Februari 2013

Bab 15 Memelihara Kelangsungan Amalan-amalan.


Allah Taala berfirman:

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, supaya hati mereka itu khusyuk untuk mengingat-ingat kepada Allah dan kebenaran yang turun kepada mereka itu yakni Al-Quran. Janganlah mereka itu berkeadaan yang serupa dengan orang-orang yang telah diberi kitab-kitab pada masa dahulu sebelum mereka, tetapi mereka telah melalui masa yang panjang, kemudian menjadi keraslah hati mereka tersebut yakni enggan menerima kebenaran."
(al-Hadid: 16)

Allah Taala berfirman lagi:

"Kemudian Kami yakni Allah iringkan di belakang mereka dengan beberapa Rasul Kami dan Kami iringkan pula dengan Isa anak Maryam, serta Kami berikan Injil kepadanya. Kami memberikan perasaan kasih sayang dalam hati para pengikutnya. Keruhbaniahan itu mereka ada-adakan saja. Kami tidak mewajibkan demikian itu atas mereka. Yang Kami perintahkan tidak lain kecuali mencari keredhaan Allah, tetapi mereka tidak memelihara itu sebagaimana mestinya yang ditentukan."
(al- Hadid: 27)

Keterangan:
Keruhbaniahan, ertinya hidup dalam klauster bagi para penganut atau pendeta-pendeta
agama Nasrani. Ini bukan berasal dari ajaran Nabiullah Isa a.s. dan itu hanyalah buatan
kepala-kepala agama yang datang sepeninggal beliau. Islam juga tidak membenarkan adanya ruhbaniah.

Allah Taala berfirman pula:

"Janganlah engkau semua itu seperti perempuan yang menguraikan benangnya menjadi lepas kembali setelah dipintal kuat-kuat."
(an-Nahl: 92)

Juga Allah Taala berfirman:

"Dan sembahlah Tuhanmu sehingga datanglah keyakinan dan maksudnya kematian kepadamu."
(al-Hijr: 99)
Adapun Hadis-hadis yang menerangkan bab di atas itu, di antaranya ialah Hadisnya Aisyah: "Mengerjakan agama yang tercinta di sisi Allah ialah yang dikekalkan oleh orangnya yakni tidak bosan-bosan melakukannya sekalipun sederhana".
Hadis ini telah disebutkan dalam uraian sebelum ini (Lihat Hadis nombor 142).
Selain Hadis di atas ialah:

153. Dari Umar al-Khaththab r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa yang tertidur sehingga kelupaan membacakan hizibnya di waktu malam atau sebahagian dari hizibnya itu, kemudian ia membacanya antara waktu solat fajar dengan zuhur, maka dicatatlah untuknya seolah-olah ia membacanya itu di waktu malam harinya."
(Riwayat Muslim)

154. Daripada Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah s.a.w. pernah bersabda kepadaku:

"Hai Abdullah, janganlah engkau seperti si Fulan itu. Dulu ia suka bangun bersolat malam, kemudian ia meninggalkan bangun malam itu."
(Muttafaq 'alaih)

155. Daripada Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: 

"Rasulullah s.a.w. itu apabila terlambat dari solat malam, baik kerana sakit ataupun lain-lainnya, maka beliau bersolat di waktu siangnya sebanyak dua belas rakaat."

(Riwayat Muslim)















Tiada ulasan:

Catat Ulasan