201. Dan
di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan
di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"[127].
[127]. Inilah doa yang sebaik-baiknya
bagi seorang muslim.
202. Mereka itulah
orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah
sangat cepat perhitunganNya.
203. Dan berzikirlah
(dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang[128].
Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada
dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari
dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya[129], bagi
orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahawa kamu
akan dikumpulkan kepadaNya.
[128]. Maksud zikir di sini ialah
membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan sebagainya. Beberapa hari yang
berbilang ialah tiga hari sesudah hari raya haji iaitu tanggal 11, 12, dan 13
bulan Zulhijjah. Hari-hari itu dinamakan hari-hari tasy'riq.
[129]. Sebaiknya orang haji
meninggalkan Mina pada petang hari terakhir dari hari tasy'riq, mereka boleh
juga meninggalkan Mina pada petang hari kedua.
Perbuatan
orang-orang munafik
204. Dan di antara
manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan
dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah
penentang yang paling keras.
205. Dan apabila ia
berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerosakkan padanya,
dan merosak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kebinasaan[130].
[130]. Ungkapan ini adalah ibarat dari
orang-orang yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang mukmin dan selalu
mengadakan pengacauan.
206. Dan apabila
dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah," bangkitlah
kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya)
neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat tinggal yang
seburuk-buruknya.
207. Dan di antara
manusia ada orang yang mengorbankan dirinya kerana mencari keredhaan Allah, dan
Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
208. Hai orang-orang
yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu
turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.
209. Tetapi jika kamu
menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran,
maka ketahuilah, bahawasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
210. Tiada yang mereka
nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam
naungan awan[131],
dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala
urusan.
[131]. Naungan awan bersama malaikat
biasanya mendatangkan hujan yang ertinya rahmat, tetapi rahmat yang diharap-harapkan
itu tidaklah datang melainkan azab Allah-lah yang datang.
Hikmah
diutusnya para rasul dan pelbagai cubaan bagi para pengikutnya
211. Tanyakanlah kepada
Bani Israil: "Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran)[132]
yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka." Dan barangsiapa yang
menukar nikmat Allah[133] setelah datang nikmat itu
kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksaNya.
[132]. Iaitu tanda-tanda kebenaran
yang dibawa nabi-nabi mereka, yang menunjukkan kepada keesaan Allah, dan
kebenaran nabi-nabi itu selalu mereka tolak.
[133]. Yang dimaksud dengan nikmat Allah di sini ialah perintah-perintah dan ajaran-ajaran Allah.
[133]. Yang dimaksud dengan nikmat Allah di sini ialah perintah-perintah dan ajaran-ajaran Allah.
212. Kehidupan dunia
dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina
orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia
daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang
yang dikehendakiNya tanpa batas.
213. Manusia itu adalah
umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi,
sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang
benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah
didatangkan kepada mereka Kitab, iaitu setelah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, kerana dengki antara mereka sendiri. Maka
Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal
yang mereka perselisihkann itu dengan kehendakNya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus.
214. Apakah kamu mengira
bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cubaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cubaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat.
BEBERAPA
HUKUM SYARIAT
Orang-orang
yang diberi nafkah
215. Mereka bertanya
tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu
nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibubapa, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa
saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
Hukum
perang dalam Islam
216. Diwajibkan atas
kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui.
217. Mereka bertanya
kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam
bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah,
kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya
dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134].
Dan berbuat fitnah[135] lebih besar (dosanya) daripada
membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran,
maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
[134]. Jika kita ikuti pendapat Ar
Razy, maka terjemahan ayat di atas sebagai berikut: Katakanlah: "Berperang
dalam bulan itu adalah dosa besar, dan (adalah bererti) menghalangi (manusia)
dari jalan Allah, kafir kepada Allah dan (menghalangi manusia dari)
Masjidilharam. Tetapi mengusir penduduknya dari Masjidilharam (Mekah) lebih
besar lagi (dosanya) di sisi Allah." Pendapat Ar Razy ini mungkin
berdasarkan pertimbangan, bahawa mengusir Nabi dan sahabat-sahabatnya dari
Masjidilharam sama dengan menumpas agama Islam.
[135]. Fitnah di sini bererti
penganiayaan dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan
Muslimin.
218. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan
Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Khamar,
judi, harta yang dinafkahkan dan pemeliharaan anak yatim
219. Mereka bertanya
kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan."
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu supaya kamu berfikir,
[136]. Segala minuman yang memabukkan.
220. tentang dunia dan
akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah:
"Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul
dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang
membuat kerosakkan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah
menghendaki, nescaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Pokok-pokok
hukum perkahwinan, perceraian, dan penyusuan
221. Dan janganlah kamu
menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita
budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu.
Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin)
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang
musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah
mengajak ke syurga dan ampunan dengan izinNya. Dan Allah menerangkan
ayat-ayatNya (perintah-perintahNya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran.
222. Mereka bertanya
kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran."
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari
wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci[138].
Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
[137]. Maksudnya menyetubuhi wanita di
waktu haid.
[138]. Ialah sesudah mandi. Ada pula
yang menafsirkan sesudah berhenti darah keluar.
223. Isteri-isterimu
adalah (seperti) tanah tempat kamu bercucuk tanam, maka datangilah tanah tempat
bercucuk-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang
baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahawa kamu
kelak akan menemuiNya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
224. Jangahlah kamu
jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan,
bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia[139]. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[139]. Maksudnya: melarang bersumpah
dengan mempergunakan nama Allah untuk tidak mengerjakan yang baik, seperti:
demi Allah, saya tidak akan membantu anak yatim. Tetapi apabila sumpah itu
telah terucapkan, haruslah dilanggar dengan membayar kafarat.
225. Allah tidak
menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah),
tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk
bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun[140].
[140]. Halim bererti penyantun, tidak
segera menyiksa orang yang berbuat dosa.
226. Kepada orang-orang
yang meng-ilaa' isterinya[141] diberi tangguh empat bulan
(lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[141]. Meng-ilaa' isteri
maksudnya: bersumpah tidak akan mencampuri isteri. Dengan sumpah ini seorang
wanita menderita, kerana tidak disetubuhi dan tidak pula diceraikan. Dengan
turunnya ayat ini, maka suami setelah 4 bulan harus memilih antara kembali
menyetubuhi isterinya lagi dengan membayar kafarat sumpah atau menceraikan.
227. Dan jika mereka
ber'azam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
228. Wanita-wanita yang
ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'[142].
Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya,
jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak
merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki
ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut
cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan
daripada isterinya[143]. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
[142]. Quru' dapat diertikan
suci atau haid.
[143]. Hal ini disebabkan kerana suami
bertanggungjawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan rumahtangga (lihat
surat An Nisaa' ayat 34).
229. Talak (yang dapat
dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau
menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali
sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khuatir
tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khuatir bahawa
keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak
ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus
dirinya[144]. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu
melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah
orang-orang yang zalim.
[144]. Ayat inilah yang menjadi dasar
hukum khulu' dan penerimaan 'iwadh. Kulu' iaitu permintaan cerai kepada suami
dengan pembayaran yang disebut 'iwadh.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan