Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Ahad, 2 Februari 2020

U 124 : KEMATIAN SESEORANG SESUAI KEBIASAANNYA


. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَن وَالَاهُ

RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM bersabda:

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ "

Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan keadaan dia meninggal."
(HR Muslim no 2878)

Berkata Al-Munaawi,

أَيْ يَمُوْتُ عَلَى مَا عَاشَ عَلَيْهِ وَيُبْعَثُ عَلَى ذَلِكَ "

“iaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa dia jalani dan dia akan dibangkitkan di atas hal itu."
(At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami' As-Shogiir 2/859)

Penjelasan : Wahai sahabat-sahabatku yang dikasihi sekalian! Semoga Allah SWT merahmatiku dan juga kelian, semoga kita sentiasa dalam bimbingan taufik dan hidayah Allah SWT, semoga kita semua beroleh kesudahan yang baik sebagaimana dalam kehidupan kita ini, kita sentiasa mengharapkan yang terbaik. Imam al-Ghazali ada menyatakan : “Teman yang paling akrab dan tidak pernah meninggalkan kita ialah kematian.” .
Kematian datang secara tiba-tiba. Kita selalu melupainya, tetapi mati tidak pernah melupai kita. Ia tidak peduli dengan hal keadaan kita. Apakah kita dalam taat atau maksiat, apakah dalam keadaan sakit atau sihat. Apabila telah sampai ketentuan Allah SWT, kematian tidak akan ditangguh-tangguh lagi. Semuanya berlaku secara tiba-tiba.
Sudah pasti setiap orang dari kita berharap dianugrahkan husnul khatimah.
Ajal menjemput tatkala sedang beribadah kepada Allah SWT, ketika bertaubat kepada Allah SWT, sedang solat dan doa, sedang ingat kepada Allah SWT. Namun hakikatnya berapa ramai orang yang mengharapkan husnul khatimah beroleh kesudahan yang sebaliknya.
Su’ul khatimah. Maut menjemputnya tatkala dia sedang bermaksiat kepada Allah SWT. 

Su’ul Khatimah secara bahasa, Su’ul Khatimah ertinya adalah : “Akhir yang tidak baik.”
Faktor yang menyebabkan “ketidak-baikkan”
Pada saat kematian boleh beragam, yang paling buruk ialah kematian yang tidak disertai dengan membawa iman kepada Allah SWT. Disebut juga mati Kufur (Na’udzu billah). Al Imam Ghazali menjelaskan, ada dua model Su’ul Khatimah:
Pada saat Sakaratul Maut, hatinya dalam keadaan tak beriman, sehingga ruhnya dicabut dalam keadaan tak membawa iman, keadaan ini menyebabkan ia terhalang daripada Allah SWT untuk selama-lamanya, dan menjadikannya kekal di Neraka (Na’udzu billah).
Pada saat ajal menjemput, hati dan perasaan terisi dengan urusan-urusan duniawi, yang terbayang hanya dunia dan urusan material (tidak teringat Allah), sehingga pada saat ruhnya dicabut, hatinya hanya tertuju kepada urusan duniawi. Dan selama hatinya berpaling dari Allah SWT bererti ada penghalang antaranya dengan Allah SWT dan selama ada penghalang maka siksa Allah Azza wa Jalla akan diturunkan, kerana siksa Allah SWT hanya diturunkan kepada mereka yang terhalang dariNya.

Selanjutnya al-Imam Ghazali berkata:
“Jika demikian keadaannya, sungguh sangat mengkhawatirkan, kerana seseorang akan mati sesuai dengan kebiasaannya sehari-hari, dan setelah mati sudah tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaikinya.” Dengan begitu nasibnya akan sangat rugi besar. Jika demikian, tergantung dari kadar imannya, apabila masih tersisa iman di hatinya, meskipun sedikit maka ia akan dikeluarkan dari Neraka. Semakin sedikit iman yang dibawa, semakin lama pula menjadi penghuni Neraka (Na’udzu billah).

Menurut penjelasan para Ulama’ pada saat-saat menjelang kematian adalah ujian yang terberat dalam memepertahankan keimanan, syaitan-syaitan pada saat itu dengan amat gigihnya berusaha dengan semua cara membujuk dan merayu agar mati dengan tanpa membawa iman, sehingga diharapkan akan menjadi penghuni Neraka bersamanya. Oleh kerananya :-
Disunnahkan menuntun orang yang sedang Sakaratul Maut untuk membaca kalimat “LA ILAHA ILLALLAH”
Dalam Hadits dinyatakan, “Tuntunlah orang yang akan meninggal dengan kalimat LA ILAHA ILLALLAH.”
(H.R. Muslim)

Dalam Hadits lain :
“Barangsiapa yang akhir ucapannya kalimat LA ILAHA ILLALLAH maka akan masuk syurga.”
(H.R. Ahmad)

Kemudian para Ulama’ menjelaskan, “Ada beberapa perbuatan yang berpeluang menyebabkan Su’ul Khatimah,
Seperti membenci atau memusuhi para Wali Allah meskipun yang sudah wafat,
riba, merampas hak anak yatim,
Meremehkan kewajipan Solat.
Durhaka pada orang Tua.
Minum khamr.
Menyakiti sesama Muslim.
Tidak menjawab seruan Azan dan lain-lainnya.

Peringatan penting.
Mana mungkin seseorang itu beroleh husnul khatimah sedangkan hari-harinya dia penuhi dengan melakukan maksiat kepada Allah SWT. Hari-harinya dia penuhi tanpa menjaga pendengarannya, pandangannya, hati yang hasad, pemikiran yang lucah, perilaku yang khianat, lisannya jauh dari berzikir dan mengingat Allah SWT.
Ingatlah wahai saudara-saudaraku sekelian, semoga Allah SWT merahmatiku dan kelian semua. Sesungguhnya seseorang akan dicabut nyawanya berdasarkan kehidupan yang biasa dia lalui setiap hari.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan