. بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَن وَالَاهُ
RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM bersabda:
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ "
Setiap hamba
akan dibangkitkan berdasarkan keadaan dia meninggal."
(HR
Muslim no 2878)
Berkata Al-Munaawi,
أَيْ يَمُوْتُ عَلَى مَا عَاشَ عَلَيْهِ وَيُبْعَثُ عَلَى ذَلِكَ "
“iaitu ia
meninggal di atas kehidupan yang biasa dia jalani dan dia akan dibangkitkan di
atas hal itu."
(At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami' As-Shogiir 2/859)
Penjelasan :
Wahai sahabat-sahabatku yang dikasihi sekalian! Semoga Allah SWT merahmatiku dan
juga kelian, semoga kita sentiasa dalam bimbingan taufik dan hidayah Allah SWT,
semoga kita semua beroleh kesudahan yang baik sebagaimana dalam kehidupan kita
ini, kita sentiasa mengharapkan yang terbaik. Imam al-Ghazali ada menyatakan : “Teman
yang paling akrab dan tidak pernah meninggalkan kita ialah kematian.”
.
Kematian datang secara tiba-tiba. Kita selalu melupainya, tetapi mati tidak pernah melupai kita. Ia tidak peduli dengan hal keadaan kita. Apakah kita dalam taat atau maksiat, apakah dalam keadaan sakit atau sihat. Apabila telah sampai ketentuan Allah SWT, kematian tidak akan ditangguh-tangguh lagi. Semuanya berlaku secara tiba-tiba.
Sudah pasti setiap orang dari kita berharap dianugrahkan husnul khatimah.
Kematian datang secara tiba-tiba. Kita selalu melupainya, tetapi mati tidak pernah melupai kita. Ia tidak peduli dengan hal keadaan kita. Apakah kita dalam taat atau maksiat, apakah dalam keadaan sakit atau sihat. Apabila telah sampai ketentuan Allah SWT, kematian tidak akan ditangguh-tangguh lagi. Semuanya berlaku secara tiba-tiba.
Sudah pasti setiap orang dari kita berharap dianugrahkan husnul khatimah.
Ajal
menjemput tatkala sedang beribadah kepada Allah SWT, ketika bertaubat kepada
Allah SWT, sedang solat dan doa, sedang ingat kepada Allah SWT. Namun
hakikatnya berapa ramai orang yang mengharapkan husnul khatimah beroleh
kesudahan yang sebaliknya.
Su’ul khatimah. Maut menjemputnya tatkala dia sedang bermaksiat kepada Allah SWT.
Su’ul khatimah. Maut menjemputnya tatkala dia sedang bermaksiat kepada Allah SWT.
Su’ul
Khatimah secara bahasa, Su’ul Khatimah ertinya adalah : “Akhir yang tidak
baik.”
Faktor yang
menyebabkan “ketidak-baikkan”
Pada saat
kematian boleh beragam, yang paling buruk ialah kematian yang tidak disertai
dengan membawa iman kepada Allah SWT. Disebut juga mati Kufur (Na’udzu billah).
Al Imam Ghazali menjelaskan, ada dua model Su’ul Khatimah:
Pada saat
Sakaratul Maut, hatinya dalam keadaan tak beriman, sehingga ruhnya dicabut
dalam keadaan tak membawa iman, keadaan ini menyebabkan ia terhalang daripada Allah
SWT untuk selama-lamanya, dan menjadikannya kekal di Neraka (Na’udzu billah).
Pada saat
ajal menjemput, hati dan perasaan terisi dengan urusan-urusan duniawi, yang
terbayang hanya dunia dan urusan material (tidak teringat Allah), sehingga pada
saat ruhnya dicabut, hatinya hanya tertuju kepada urusan duniawi. Dan selama
hatinya berpaling dari Allah SWT bererti ada penghalang antaranya dengan Allah
SWT dan selama ada penghalang maka siksa Allah Azza wa Jalla akan diturunkan, kerana
siksa Allah SWT hanya diturunkan kepada mereka yang terhalang dariNya.
Selanjutnya
al-Imam Ghazali berkata:
“Jika
demikian keadaannya, sungguh sangat mengkhawatirkan, kerana seseorang akan mati
sesuai dengan kebiasaannya sehari-hari, dan setelah mati sudah tidak ada lagi
kesempatan untuk memperbaikinya.” Dengan begitu nasibnya akan sangat rugi
besar. Jika demikian, tergantung dari kadar imannya, apabila masih tersisa iman
di hatinya, meskipun sedikit maka ia akan dikeluarkan dari Neraka. Semakin sedikit
iman yang dibawa, semakin lama pula menjadi penghuni Neraka (Na’udzu billah).
Menurut
penjelasan para Ulama’ pada saat-saat menjelang kematian adalah ujian yang
terberat dalam memepertahankan keimanan, syaitan-syaitan pada saat itu dengan
amat gigihnya berusaha dengan semua cara membujuk dan merayu agar mati dengan
tanpa membawa iman, sehingga diharapkan akan menjadi penghuni Neraka
bersamanya. Oleh kerananya :-
Disunnahkan
menuntun orang yang sedang Sakaratul Maut untuk membaca kalimat “LA ILAHA
ILLALLAH”
Dalam Hadits dinyatakan,
“Tuntunlah orang yang akan meninggal dengan kalimat
LA ILAHA ILLALLAH.”
(H.R. Muslim)
Dalam Hadits
lain :
“Barangsiapa
yang akhir ucapannya kalimat LA ILAHA ILLALLAH maka akan masuk syurga.”
(H.R. Ahmad)
Kemudian para
Ulama’ menjelaskan, “Ada beberapa perbuatan yang berpeluang menyebabkan Su’ul
Khatimah,
Seperti
membenci atau memusuhi para Wali Allah meskipun yang sudah wafat,
riba, merampas hak anak yatim,
riba, merampas hak anak yatim,
Meremehkan
kewajipan Solat.
Durhaka pada
orang Tua.
Minum khamr.
Menyakiti
sesama Muslim.
Tidak
menjawab seruan Azan dan lain-lainnya.
Peringatan
penting.
Mana mungkin
seseorang itu beroleh husnul khatimah sedangkan hari-harinya dia penuhi dengan
melakukan maksiat kepada Allah SWT. Hari-harinya dia penuhi tanpa menjaga
pendengarannya, pandangannya, hati yang hasad, pemikiran yang lucah, perilaku
yang khianat, lisannya jauh dari berzikir dan mengingat Allah SWT.
Ingatlah
wahai saudara-saudaraku sekelian, semoga Allah SWT merahmatiku dan kelian semua.
Sesungguhnya seseorang akan dicabut nyawanya berdasarkan kehidupan yang biasa
dia lalui setiap hari.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan