Apa yang akan kami
tampilkan pada tulisan ini dapat menyentuh setiap jiwa kita, bahkan boleh
jadi artikel ini mungkin menjadi penyebab perubahan secara signifikan
bagi beberapa pembaca yang belum mendapatkan ilmu ini ….
Apa yang
akan kami tampilkan pada tulisan ini dapat menyentuh setiap jiwa kita, bahkan
boleh jadi artikel ini mungkin menjadi penyebab perubahan secara
signifikan bagi beberapa pembaca yang belum mendapatkan ilmu ini, atau apa yang
disebut oleh para ilmuwan sekarang dengan bahasa pemrograman pada saat emosi,
tapi apa yang dimaksud dengan bahasa pemrograman ini, dan dari mana asalnya? ..
.
Siapa di
antara kita yang pada satu hari tidak pernah menyesal terhadap kata yang
diucapkan atau tindakan yang dilakukan? Siapa di antara kita yang tidak
berpikir pada suatu hari dapat mengatur emosi dan perasaannya? Siapa diantara
kita yang tidak ingin mampu mengendalikan hati dan tindakannya dihadapan orang
lain?
Inilah
beberapa pertanyaan yang ingin saya jadikan sarana untuk memulai penelitian
guna memberikan gambaran dari apa yang akan kita fahami. Namun sebelum itu saya
ingin menarik perhatian pembaca terhadap sesuatu yang menarik perhatian saya
juga; bahwa buku-buku yang berhubungan dengan jawaban pertanyaan-pertanyaan ini
banyak diminati oleh pembeli di tingkat dunia!
Bahwa apa
yang akan kami tampilkan pada tulisan ini dapat menyentuh setiap jiwa kita,
bahkan boleh jadi artikel ini mungkin menjadi penyebab perubahan secara
signifikan bagi beberapa pembaca yang belum mendapatkan ilmu ini, atau apa yang
disebut oleh para ilmuwan sekarang dengan bahasa pemrograman pada saat emosi,
tapi apa yang dimaksud dengan bahasa pemrograman ini, dan dari mana asalnya? ..
.
Apakah
yang dimaksud dengan Neuro Linguistic Programming (NLP)?
Secara
sederhana, banyak kalangan yang sudah mendengar akan istilah baru ini “NLP”
“Neuro-Linguistic Programming”, namun sayangnya sebagian dari mereka tidak
memahami apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan ini dan apakah ada ayat-ayat
Al-Quran yang berhubungan dengannya?
Sebagian
pembaca mungkin akan terkejut bahwa ilmu pengetahuan ini, dan ilmu yang telah
ditemukan dan dikembangkan keilmiahannya lebih dari 30 tahun telah termaktub secara
lengkap di dalam Al-Quran sejak empat belas abad yang lalu! Kami akan
membuktikan fakta ini melalui serangkaian artikel secara imaniah dan ilmiah,
dan dua hal ini adalah yang paling utama di antara yang lainnya, dan kita akan
membaca apa yang dinyatakan dalam Al-Quran Al-Karim, lalu kita bandingkan dan
tadabburkan sehingga kita dapat berkesimpulan bahwa Al Quranlah kitab yang
pertama kali berbicara tentang NLP bukan para ilmuwan Amerika!
Bahawa
ilmu ini muncul pada tahun tujuh puluhan yang lalu, sebab awal penemuannya
adalah kerana adanya persepsi diperlukannya pengembangan pengetahuan dalam diri
manusia. Yang mana pada saat itu beberapa orang mencapai sukses besar dalam
hidupnya, dan inilah yang menarik perhatian beberapa ilmuwan untuk memutuskan mempelajari
alasannya. Kemudian mereka berkesimpulan pada dua point penting:
1 –
Bahawa setiap orang pasti boleh mencapai kesuksesan dalam berbagai urusan
hidupnya, iaitu dengan menggunakan apa yang ada pada keinginannya iaitu
mencapai sukses, atau “strategi” dalam bekerja sehingga mampu membawa
kesuksesan.
2 –
Setiap orang pasti memiliki kemampuan untuk mencapai sukses, itu bererti bahawa
kita juga boleh mencapai sukses serupa jika kita mengikuti jalan yang sama.
Jadi,
secara sederhana kita boleh katakan: bahawa ilmu Neuro Linguistic
Programming (NLP) ini adalah “cara mengendalikan otak Anda”! (1).
Program
ini sangat bergantung pada bekal pengetahuan pembaca terhadap berbagai metode,
idea dan keterampilan yang membuatnya menjadi seorang yang sukses dan
berpotensi. Namun hal yang paling menjamin Anda untuk sukses adalah bagaimana
mengendalikan ego diri atau otak atau kawalan terhadap emosi, yang mana –
secara sederhana – cara belajar bagaimana mengoptimalkan fikiran Anda!
Para
cendikiawan telah menemukan bahawa emosi dan perasaan serta indera yang ada
pada diri manusia tidak berjalan secara acak seperti yang diduga sebelumnya,
namun ada program yang secara ketat selalu mengawalnya, dan inilah rahsia
adanya peluncuran istilah “pemrograman” pada ilmu ini.
- Kata
“Pemrograman” menunjukkan bahawa ada program khusus tentang emosi dan perasaan
yang dapat dikendalikan oleh program, sama seperti kita mengendalikan komputer!
- Kata
“Bahasa” adalah penggunaan kata-kata untuk berkomunikasi dengan orang lain dan
berkomunikasi dengan diri sendiri. Setiap penggunaan bahasa selalu berada dalam
bimbingan emosi.
- Kata
“Emosi” bererti bahawa kita harus menyedari bagaimana sistem saraf dan
psikologis kita bekerja untuk dapat mengendalikan dan membimbingnya ke arah yang
kita inginkan. Sama seperti pengetahuan tentang komputer yang sedang Anda
gunakan, semakin banyak pengetahuan tentang perangkat yang ada di hadapan Anda,
maka semakin baik dalam memiliki kemampuan dan mengawal perangkat ini dan
mengambil keuntungan dan manfaat dari berbagai fitur-fiturnya (2).
Bahawa
pemrograman sangat penting bagi manusia yang sihat sebagaimana sangat penting
bagi manusia yang sedang sakit, kerana itu tidaklah penting bagi Anda yang
sedang menghadapi suatu masalah sehingga harus memiliki dan mempelajari
kaedah-kaedah pemrograman, namun sebaliknya Anda harus dapat mengambil
keuntungan dari kaedah-kaedah ini dan mencuba berlatih mengaplikasikannya pada
saat kondisi sihat dan prima, kerana hal tersebut akan membuat Anda lebih kuat
pada saat mengalami dilema dan kondisi sulit.
Saya akan
memberitahukan kepada Anda wahai pembaca yang budiman bahawa salah satu dari
kami memiliki banyak kelebihan dalam kemampuan dan potensi namun tidak mampu
menggunakannya kerana kurangnya pengetahuan tentang hal itu! Padahal itu akan
memberikan lebih banyak solusi dari suatu masalah dari sekadar menyedari
besarnya masalah ini!!
Gambar
(1) Anda boleh membayangkan otak Anda sebagai satu unit perangkat
presisi-rekayasa, yang beroperasi sesuai dengan program khusus, dan Andalah
yang akan mengelola program ini dan ini adalah bahagian dari kunci kesuksesan!
Adapun jika Anda tidak menyedari kenyataan ini, maka otak Anda akan diatur oleh
teman-teman, keluarga, masyarakat dan pengaruh-pengaruh lain yang ada di
sekitar Anda, dan Anda akan menjadi orang yang emosional dan tidak mampu
mengendalikan diri atau emosi.
Bagaimana
mengendalikan emosi?
Ini
adalah suatu proses yang sangat sederhana dan hanya perlu menemukan hukum yang
sederhana dan mempraktikan hukum ini. Saat ini, para cendikiawan mengatakan
bahawa ada otak yang ada di dalam dapat mengendalikan emosi dan perasaan
manusia dan bahkan mampun mengendalikan berbagai tindakan! Namun hal ini kita
tidak menyedari langsung kerana berada di bawah sedar atau tersembunyi.
Namun
berbagai percubaan membuktikan akan fakta ilmiahnya yaitu bahawa fikiran sedar
saat kita berfikir di dalamnya serta berinteraksi denganya merupakan hubungan
komunikasi langsung dengan akal bawah sedar dengan saluran yang sempit. Sebagai
contoh, Anda dapat memberikan pesan kepada fikiran bahawa Anda harus melakukan
sesuatu. Dan bersamaan dengan terulangnya pesan, maka fikiran bawah sedar akan
merespon dan mulai melakukan perubahan.
Para
cendikiawan telah menemukan bahawa masa di mana komunikasi aktif antara fikiran
sedar dan fikiran bawah sedar adalah masa sebelum tidur selama beberapa minit,
dan setelah bangun dari tidur selama beberapa minit. Adalah Dr Joseph Murphy
yang telah mendapatkan suatu kesimpulan setelah melakukan ribuan percubaan
dalam bukunya “Kekuatan fikiran bawah sedar Anda” (3), yang telah terjual lebih
dari satu juta eksemplar! Hasil ini adalah cara terbaik untuk mengendalikan
emosi dan marah dengan frekuensi yang dilakukan setiap hari sebelum tidur dan
setelah bangun tidur dengan ungkapan seperti berikut: “Mulai saat ini Saya akan
menjadi seorang lelaki yang tenang dan seimbang, jauh dari emosi dan hasilnya
akan muncul pada prilaku saya keesokan harinya.”
Dr Murphy
telah mengubati banyak kasus melalui metod ini dan hasilnya sangat bagus dan
semua orang merasakan adanya perbaikan dalam emosi bahkan di antara mereka ada
yang menjadi lebih tenang dan santai daripada orang rata-rata!
Sekarang
kami berharap bahawa semua orang tahu, terutama mereka yang tidak yakin dengan
ajaran Islam bahawa Nabi saw telah berbicara tentang fenomena ini dengan jelas,
beliau telah menyampaikan tentang pentingnya komunikasi dalam fikiran bawah
sedar sebelum tidur dan sesudah bangun dari tidur, dan memerintahkan kita untuk
memanfaatkan masa tersebut dengan berdoa. Doa apakah itu?
Rasulullah
saw telah mengajarkan kepada kita untuk selalu membaca doa sebelum tidur,
iaitu:
“اللهم إني أسلمتُ وجهي إليك وفوضّتّ أمري إليك وألجأتُ ظهري إليك رغبة
ورهبة إليك لا ملجأ ولا منجى منك إلا إليك آمنتُ بكتابك الذي أنزلت وبنبيك الذي
أرسلت”
“Ya Allah, aku menyerahkan wajahku kepada Engkau dan aku serahkan
segala urusanku kepada-MU, aku sandarkan tubuhku kepada-MU, dalam suka dan duka
kepada-MU, sesungguhnya tidak ada tempat untuk bersandar dan memohon kecuali
kepada-MU, aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau berikan kepada Nabi
sebagai utusan-MU”.
Marilah
merenung bersama saya bagaimana kata-kata ini memberikan pesan pengkondisian
terhadap sikap gundah, masalah dan problem sosial yang telah terakumulasi
akhir-akhir ini! Berapa banyak kata-kata ini mampu memberikan ketenangan dan
ketenteraman serta stabiliti diri bagi mereka yang mengatakannya sebelum tidur.
Para
ilmuwan Amerika memperlakukan pesakit dan mengajarkan kepada mereka untuk
berbicara pada diri sendiri: “Setelah ini saya akan menjadi orang yang
tenang dan seimbang serta jauh dari emosi dan hal ini akan tampak hasilnya pada
perilaku saya esok hari ..”.
Namun
Nabi saw juga mengajarkan kepada kita bagaimana berkomunikasi dengan Allah dan
menyerahkan kepada-Nya segala kegundahan dan perasaan yang ada di hadapan-Nya,
serta menyerahkan segala urusan kepada-Nya kerana Dialah yang memberikan
keputusan sesuai dengan kehendak-Nya. Pertanyaannya adalah: Apakah ada yang
lebih indah dan lebih baik yang menjadi doktor selain Allah?!
Kita
ingat di sini kata-kata Ibrahim as:
“الَّذِي
خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ * وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ * وَإِذَا
مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ * وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ * وَالَّذِي
أَطْمَعُ أَنْ
يَغْفِرَ
لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ”
“Dialah yang menciptakanku dan memberikan petunjuk
kepadaku * yang memberikan makan dan minum kepadaku * jika aku sakit Dialah yang
menyembuhkanku* dan Dia pula yang mematikan dan menghidupkanku kembali* dan
Dialah Zat yang aku berharap akan mengampuni dosa-dosaku pada hari pembalasan
nanti”.
(As-Syuara:78-82).
Jadi,
inilah pemrograman Alquran yang mengajarkan kepada kita aturan yang paling
penting dalam penyembuhan; bahawa Allah adalah Zat yang mampu mengubati bukan
akal bawah sedar atau doktor, dan keduanya tidak lain kecuali sebagai sarana
yang diciptakan oleh Allah untuk digunakan sebagai cara penyembuhan. Ini
bererti bahawa kekuatan untuk menyembuhkan melalui Al-Quran jauh lebih besar
daripada perawatan diri, tetapi jika menggunakan Al-Quran dan Psikologi secara
bersamaan maka hasilnya akan sangat bagus dan signifikan.
Sekarang
kita akan cuba membahas langkah praktik untuk pengubatan emosi dari sisi
ilmu pengetahuan moden dan Al-Quran Al-Karim.
Langkah-langkah
Ilmiah dan praktik untuk pengubatan emosional kronik
1 –
Selama lebih dari setengah abad yang lalu Para psikologi menegaskan bahawa ada
langkah mendasar yang harus dilakukan untuk mengatasi emosi, iaitu pengakuan
adanya ketidakseimbangan atau penyakit. Kerana emosi psikologi jika terus
berkembang maka akan menjadi penyakit yang terus menghantui diri seseorang
sepanjang hidupnya, dan penyakit ini tidak akan boleh sembuh kecuali dengan
adanya pengakuan bahawa penyakit ini ada dalam dirinya dan harus bergerak cepat
untuk melakukan langkah penyembuhannya.
Ini
adalah fakta ilmiah dan bukan pendapat para psikologi, atau sekadar teori yang
boleh salah dan boleh benar, hal demikian terjadi kerana para cendikiawan telah
menegaskan akan fakta ini, atau secara nyata seseorang dapat berkomunikasi
dengan dirinya setelah muncul emosi secara langsung dan mencuba mengakui
terhadap dirinya bahawa dirinya sangat cepat dan melakukan kesalahan dalam
emosi ini. Ini adalah langkah yang paling penting dalam pengubatan emosi.
2 –
Langkah kedua dan juga sangat penting serta sebagai komplementer untuk yang
pertama adalah mencuba memberikan pesan kepada dirinya dengan mengatakan
kepadanya: “Aku harus menghentikan emosi, kerana ini merupakan tindakan salah
dan mengakibatkan hasil yang tidak baik serta menyebabkan banyak malu.”
Pesan ini
harus diulang dan merasakan adanya kepuasan terhadapnya, dengan kata lain harus
meniatkan diri untuk tidak kembali pada sikap emosi yang dapat merugikan
dirinya sendiri.
3 – Ada
langkah praktik lain yang harus dilakukan oleh orang yang “emosional” iaitu
memulai segera secara aplikatif bersikap toleran dan pemaaf terhadap orang
lain. Dalam penelitian telah ditemukan bahawa manusia yang paling panjang
usianya adalah orang yang paling toleran dan pemaaf! Jadi, Anda harus memiliki
kemampuan untuk mentolerir dan memaafkan orang-orang yang menyakiti,
menyinggung atau mengganggu Anda. Kerana tanpa langkah ini, Anda tidak
akan mampu memperbaiki diri dan emosi akan tetap mengendalikan diri Anda.
Sebagaimana para peneliti saat ini juga menegaskan bahawa dengan berinfak
(mengeluarkan sebahagian harta) kepada fakir miskin dan membantu mereka
memperoleh sesuatu mendapatkan ketenangan dan kenyamanan hidup, akan mengubati
penaykit emosi yang ada dalam dirinya (4).
Bahawa
sikap pemaaf atau toleran sangatlah urgen dan penting kerana keduanya akan
menjadi sarana penyembuh emosi dari akarnya, kerana alasan utama yang ada di
balik setiap emosi adalah perasaan bahawa orang lain telah menyakitinya dan
kemudian mencuba bereaksi secara emosional terhadap mereka dalam bentuk balas
dendam. Jika diputuskan untuk mengirim pesan kepada dirinya maka pada saat yang
bersamaan dirinya harus mentolerir orang lain dan mengulangi pesan ini lalu
menemukan diri agar selalu toleran dan memaafkan!
4 – Ada
prosedur internal lain yang harus dilakukan iaitu perlawanan terhadap emosi dan
berusaha memadamkan api dengan mengulangi pesan: “Aku harus menahan emosi
sekecil apapun” (5).
Pesan ini
akan menemukan jalannya akal bawah sedar yang merupakan kawalan utama emosi.
5 –
Sebagaimana ada cara lain yang dapat dilakukan iaitu melakukan aktiviti apapun
dan meyakini diri bahawa perbuatan tersebut akan mengarah pada
keberhasilan yang Anda inginkan, namun ketika hal tersebut gagal maka harus
diubah dengan cara lain dan melakukan tindakan/aktiviti lain untuk mencapai
kesuksesan yang diinginkan. Kerana yakin terhadap kesuksesan adalah bahagian
dari keberhasilan, maksudnya adalah bahawa jika Anda yakin bahawa Anda
akan berhasil dalam melakukan sesuatu maka keyakinan tersebut akan menjadi cara
yang efektif untuk menuju keberhasilan dalam suatu pekerjaan.
Kerana
itu, Anda harus yakin dan sangat yakin bahawa Anda memiliki kemampuan untuk
menyembuhkan emosi sehingga penyakit ini akan hilang dengan mudah dan gampang,
namun Anda harus mengkomunikasikan diri dan terus-menerus mendorongnya untuk
menghilangkan sikap emosi ini dan tidak keras kepala atasnya.
Gambar
(2) Bahawa otak Anda wahai pembaca yang mulia adalah sebuah mesin yang selalu
siap menerima perintah dan petunjuk, jika mesin ini diarahkan pada berbagai
pesan yang bermanfaat secara terus-menerus maka Anda akan berhasil menyembuhkan
emosi dan Anda yakin akan hal tersebut, kerana mesin ini akan menjawab secara
bertahap, dan Anda akan memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi ini. Ingat
jangan pernah meninggalkan pesan-pesan negatif atau gelap terhadap otak Anda,
namun berikan dan masukkan pesan-pesan yang positif dan cerah saja ke dalam
otak Anda.
Sekarang,
setelah kita melihat langkah-langkah perawatan secara ilmiah pada pemrograman
otak manusia, bagaimana dengan pemrograman yang ada dalam Al-Quran??!
Langkah-langkah
perbaikan melalui kitab suci Al-Quran
Al-Quran
telah memberitahukan kepada kita tentang sifat dan karakteristik syurga yang
dijanjikan Allah swt kepada orang-orang yang bertakwa:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa”.
[Ali
Imran: 133].
Namun apa
saja karakteristik dan sifat orang-orang yang bertakwa?
Allah swt
berfirman dalam ayat berikutnya:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ
الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“(iaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.
[Ali
Imran: 134].
Ayat di
atas mencakup tiga tindakan nyata dalam melakukan perbaikan diri dari emosi:
1 –
Berinfak dari sebagian harta yang dimiliki pada orang miskin: Ini dibenarkan
oleh para ulama bahawa yang demikian akan mendapatkan semacam stabiliti
psikologi manusia: “Mereka yang berinfak pada waktu senang dan susah”.
2 –
Berusaha untuk memadamkan api emosi dengan berbagai cara dan tidak
mentolerirnya sehingga meluncur ke arah yang lain: Kaedah inilah yang
dikenal orang banyak dengan kedisiplinan diri (6): “Dan yang mampu menahan
amarah”.
3 –
Sebagaimana ayat di atas juga mencakup praktik sikap toleran dan memaafkan
terhadap orang lain, hal inilah yang banyak ditegaskan oleh para ulama sekarang
bahwa toleran dan pemaah adalah cara terbaik untuk mengatur emosi. “Dan
orang-orang mudah memberikan maaf kepada orang lain”.
Kemudian
akan kita baca dan bahas ayat selanjutnya di mana Allah swt berfirman:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا
اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ
وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada
Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui”.
(Ali
Imran: 135).
Ayat di
atas juga mencakup tiga langkah praktik untuk mengubati kezaliman diri, dan
kita semua tahu bahawa emosi dan terburu-buru serta ceroboh adalah jenis
kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri. Adapun tiga langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
1 –
Pengakuan terhadap dosa dan kesalahan: ketika orang beriman melakukan kesalahan
atau kezaliman terhadap dirinya sendiri, emosi atau ceroboh dalam dalam
melakukan suatu tindakan maka harus segera menyedari dan mengakui kesalahannya: “Mereka
yang selalu memohon ampun terhadap kesalahan-kesalahan mereka”, Ayat
tersebut menegaskan akan adanya pengakuan bersalah, karena mohon ampun dan
meminta pengampunan Allah tidak akan terjadi kecuali setelah orang yang beriman
merasa bersalah dan berdosa lalu bersegera mohon ampun kepada-Nya. Para
peneliti menegaskan bahawa pengakuan bersalah terhadap diri sendiri adalah
jalan menuju perbaikan diri. Namun Al-Quran memerintahkan kepada kita untuk
mengakui dosa-dosa kepada Allah SWT semata!! Kerana Dialah Zat yang paling
mampu untuk memberikan kesembuhan.
2
–Yakin bahawa emosi dan kesalahan ini dapat diubati: Para ulama
menegaskan bahawa tingkat keyakinan pesakit merupakan setengah dari pemulihan
sekalipun banyak, dan inilah makna dari ayat Allah: “Dan tidak ada
yang mampu memberikan ampunan kecuali Allah” Bahawa kata-kata
memberikan perasaan percaya diri yang tinggi dan besarnya kemungkinan mendapat
pengampunan dosa dan bahawasanya emosi ini mungkin tidak akan terulang lagi.
3 – Para
ulama dan cendikiawan NLP juga menegaskan bahawa cara yang paling ideal untuk
mengubati mental disorders dan emosi, adalah dengan memiliki kehendak yang
cukup dan kuat untuk tidak mengulangi emosinya dan tidak keras kepala atasnya.
Pertanyaannya adalah: Bukankah itu yang disebutkan dengan ayat ini: “Dan tidak
bersikap keras pada apa yang mereka lakukan?
Sekarang
perhatikan teks Al-Quran:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ
رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
* الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ
الْغَيْظَ
وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ * وَالَّذِينَ
إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ
فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ
يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ * أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ
مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu
dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga
yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan
Itulah Sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal”.
(Al-Imran:
133-136).
Tanyalah
kepada orang yang telah mencubanya!!
Saya akan
memberitahukan kepada Anda sesuatu yang sangat penting yang sedang terjadi pada
diri saya sejak dua puluh tahun yang lalu ketika saya menghafal Kitab Allah
(Al-Quran), bahawa saya selalu berhenti pada sebahagian ayat yang memberikan
pengaruh terhadap diri saya, lalu saya ulangi puluhan kali dan kemudian saya
tulis di atas kertas dan meletakkannya di depan mata sambil merenungkan
kata-kata dan maknanya, dan pada waktu itu saya merasakan bahawa ayat-ayat ini
memberikan dampak besar pada keimanan, keyakinan dan prinsip-prinsip yang ada
pada diri saya.
Kerana
itu saya tidak akan pernah lupa pada salah satu yang indah dan menakjubkan yang
saya tulis dan saya tampal di dinding kamar tidur saya, iaitu firman Allah:
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, Maka tidak ada yang
dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi
kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu
kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(Yunus:
107).
Saya
sampaikan kepada Anda wahai pembaca budiman, bahawa ayat ini telah menyembuhkan
saya lebih dari 90 peratus dari perasaan sedih, depresi, gelisah, takut dan
ragu-ragu! Bagaimana caranya hal itu boleh terjadi?
Saat ini
banyak hal yang menyebabkan orang menderita perasaan sedih dan depresi oleh
kerana frustrasi yang dialami oleh manusia akibat gagal dalam mengerjakan
sesuatu, atau adanya kesalahan dalam perilaku atau ceroboh dalam mengeluarkan
kata-kata lalu ditemukan bahawa hal tersebut adalah salah, atau sebagai hasil
kegagalannya dalam suatu ujian atau kegagalan dalam menjalin hubungan cinta.
Ketika
saya tahu bahawa setiap kesulitan yang menimpa diri saya adalah berasal dari
Allah swt, dan merupakan perkara yang telah ditakdirkan oleh Allah swt sebelum
diciptakan, dan bahaya ini tidak mungkin dapat dihilangkan dan tidak ada
seorangpun dapat menghilangkan dan mengungkapnya kecuali Allah yang Maha Kuasa
semata. Maka sayapun berkata: Kenapa saya harus sedih, cemas dan
frustrasi? Jika Allah adalah Maha Penyayang dari orang yang berkasih sayang
pasti mampu mendeteksi kerosakan ini, Dan apakah ada yang lebih indah daripada
ini?
Sungguh
kepuasan yang baru ini telah merubah banyak hal baru dalam hidup saya, maka
berubahlah waktu yang telah kita habiskan untuk berfikir tentang masa lalu
terhadap berbagai kesalahan dan masalah, kali ini beralihlah kepada waktu yang
lebih efektif dengan selalu membaca Al-Quran, dan saya membacanya atau
mempelajari sesuatu yang baru dari berbagai ilmu pengetahuan!
Jadi
marilah sama-sama melihat kata-kata ini “Jika Allah menimpakan sesuatu
kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia”
Bagaimana mampu mengubah kehidupan manusia secara keseluruhan, dan bagaimana
mengubah waktu yang hilang kepada waktu berbuah dan efektif!
Namun
bagaimana dengan bahagian kedua dari ayat ini? “Dan jika Allah menghendaki
kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya”. kata-kata ini
penuh dengan kasih sayang, optimisme dan vitaliti yang mampu memberikan
perubahan dalam banyak hal.
Saya
telah berkali-kali menderita rasa cemas dan takut tentang hal-hal yang akan
terjadi, atau membayangkan bahawa hal itu akan terjadi, seperti kegagalan
prediksi dalam pekerjaan, atau harapan dari kesalahan dalam pelaksanaan. Bahkan
dengan demikian saya sering menjadi ragu-ragu untuk melakukan sesuatu: Apakah
saya mampu melakukannya atau tidak?
Namun
ketika saya membaca kata-kata ilahiyah ini saya menyedari bahawa kebaikan
apapun yang akan menimpa saya tidak mungkin datang keluar dari kehendak Allah!
Sebagaimana saya juga mengakui bahawa suatu kebaikan yang akan menghampiri
saya, tidak akan ada yang dapat menolaknya atau membuat dia menjauh dari saya
kecuali Allah SWT!
Saya
berkata pada diri saya sendiri, jika semua kebaikan adalah dari Allah, kenapa
saya harus cemas dan takut? Jika hal yang saya akan lakukan dan khuatirkan
tentang konsekuensinya (hasilnya), jika konsekuensi ini (hasilnya) berada di
tangan Allah dan Dialah yang akan memberikan saya semua kebaikan maka
tidak ada yang mampu menghentikannya, jadi mengapa harus bimbang untuk
melakukannya, selama itu baik dan diredhai oleh Allah?
Hasilnya
adalah bahawa ayat tersebut memberikan kontribusi dalam memberantas keraguan,
ketakutan dan kecemasan, dan sungguh ayat rabbaniyah ini telah memberikan
perubahan perilaku saya. Tidak ada lagi keraguan dalam diri saya sebelum
melakukan sesuatu. Maksudnya apa? Ini bererti penghematan waktu juga, sekarang
saya memiliki banyak waktu untuk dapat memperoleh manfaat dalam melakukan
pengembangan ilmu dan pengetahuan saya.
“Dia
memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya
dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Ini adalah bagian ketiga
dari ayat yang mulia, ini bererti bahwa Allah swt adalah yang memberikan
pilihan kepada saya dan kepada siapa yang Dia kehendaki untuk diberikan
kebaikan, jadi bagaimana saya boleh menjamin bahawa Allah swt akan memberikan
kebaikan kepada saya? pertama-tama bagaimana kita harus memperbaiki hubungan
dengan Allah Yang Maha kuasa.
Bahawa
langkah pertama dalam memperbaiki hubungan kita dengan Allah adalah
menghadapkan jiwa dan wajah sepenuhnya (dengan penuh keikhlasan) kepada Allah,
tidak ada kepentingan lain kecuali mengharap redha Allah swt, maka dengan itu
keluarlah hasil bahawa ayat ini sekalipun singkat namun penuh dengan petunjuk
yang mampu mengubah perilaku manusia sepenuhnya, ayat ini adalah sarana untuk
melakukan repemrograman otak dan mengubah informasi yang tersimpan dengan
informasi yang mampu mengawal perasaan ragu, takut dan cemas menuju informasi
yang penuh dengan kekuatan, optimisme dan kepercayaan diri, serta ketenangan
jiwa.
Akhirnya
Anda
harus memahami bahawa cara terbaik dan singkat untuk melakukan repemograman
otak adalah mulai dengan membaca ayat-ayat Al-Quran, bahkan cubalah untuk
merancang dan melestarikan hafalan Al Quran tanpa melihat keberhasilan atau
kegagalan untuk melakukannya, Anda hanya perlu merancang dan tidak peduli
terhadap informasi negatif yang dilakukan oleh iblis kepada Anda, cukup Anda
berkata:
“Aku
berniat menghafal Al Quran dan saya akan menerapkan ini dan aku berharap kepada
Allah untuk membantu saya”.
Cubalah
mengulangi terus pesan ini sebelum tidur dan setelah bangun tidur.
Saya
yakin bahawa Anda pasti akan berhasil menghafal Al-Quran (dan inilah yang
terjadi pada diri saya), dan Anda akan melihat perubahan besar dalam hidup Anda
sebagai hasil dari menghafal ini, Anda juga akan melihat bagaimana perasaan
takut, cemas, ragu dan sedih mulai memudar, dan bagaimana terjadi perubahan
untuk memiliki perasaan optimis dan percaya diri, bahagia dan sukses.
Anda akan
melihat setelah Anda memulai dari sebuah mimpi mengalami perkembangan untuk
boleh menghafal dan memiliki kemampuan mental untuk itu, bagaimana terjadi
perubahan terhadap memori seratus kali lebih baik, bagaimana menjadi lebih
mampu berinteraksi dengan orang lain dan bahkan lebih banyak memperoleh
keyakinan terhadap mereka, Anda juga akan menemukan diri Anda lebih baik untuk
dapat berkomunikasi dengan orang lain dan lebih mampu mengungkapkan apa yang
Anda inginkan dengan mudah dan nyaman (Ini yang terjadi pada diri saya juga)!
Mungkin
Anda wahai pembaca yang budiman bertanya-tanya apakah pembicaraan ini sangat
berlebihan? Saya katakan bahawa pembicaraan ini hanya berdasarkan pengalaman
yang nyata bukan sekadar teori yang tidak sulit untuk diterapkan.
Saya akan
sampaikan kepada Anda sesuatu yang mungkin Anda sulit mempercayaianya!
Ketika
saya masih kuliah di sebuah universiti, pada awal tahun pertama, pelajaran
matematik merupakan pelajaran yang paling sulit bagi saya, dan saya telah
melakukan ujian sebanyak enam kali pada pelajaran ini dan terus gagal, bahkan
untuk mencapai nilai minimal saja tidak mampu mencapainya. Namun, setelah saya
menghafal Al-Quran, saya mampu menulis enslikopedia tentang keajaiban angka
dalam Al-Quran, dan tulisan ini memiliki tebal 700 halaman, semuanya
merupakan fakta-fakta yang saya temukan dalam Al-Quran bukan kerana
kelebihan diri saya, namun berkat rahmat Allah dan hafalan Al-Quran!
Pertanyaannya
adalah wahai saudaraku tercinta: Apakah Anda merasa yakin dengan pemrograman
ilahiyah melalui Al-Quran ini?
———————
Abdul daem al-Kaheel
Tiada ulasan:
Catat Ulasan