Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Isnin, 23 September 2013

L 51 : Surah 33 : AL AHZAB (Golongan Yang Bersekutu)

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah al Ahzab terdiri atas 73 ayat, termasuk golongan surah-surah Madaniyah, diturunkan sesudah surah Ali Imran. Dinamai al Ahzab yang bererti golongan-golongan yang bersekutu kerana dalam surah ini terdapat beberapa ayat, iaitu ayat 9 sampai dengan ayat 27 yang berhubungan dengan peperangan al Ahzab, iaitu peperangan yang dilancarkan oleh orang-orang Yahudi, kaum munafik dan orang-orang musyrik terhadap orang-orang mukmin di Madinah. Mereka telah mengepung rapat orang- orang mukmin sehingga sebahagian dari mereka telah berputus asa dan menyangka bahawa mereka akan dihancurkan oleh musuh-musuh mereka itu. Ini adalah suatu ujian yang berat dari Allah untuk menguji sampai mana teguhnya keimanan mereka. Akhirnya Allah mengirimkan bantuan berupa tentera yang tidak kelihatan dan angin taufan, sehingga musuh-musuh itu menjadi kacau bilau dan melarikan diri.


Pokok-pokok isinya:


1. Keimanan:


Cukuplah Allah saja sebagai Pelindung; takdir Allah tidak dapat ditolak; Nabi Muhammad s.a.w. adalah contoh dan tauladan yang baik; Nabi Muhammad s.a.w. adalah rasul dan nabi yang terakhir; hanya Allah saja yang mengetahui bila terjadinya kiamat.  


2. Hukum-hukum:


Hukum zhihar; kedudukan anak angkat; dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan nasab (pertalian darah); tidak ada iddah bagi perempuan yang ditalak sebelum dicampuri; hukum-hukum khusus mengenai perkahwinan Nabi dan kewajipan isteri-isterinya; larangan menyakiti hati Nabi. 

3. Kisah-kisah:


Perang Ahzab (Khandak); kisah Zainab binti Jahsy dengan Zaid; memerangi Bani Quraizhah.


4. Dan lain-lain:


Penyesalan orang-orang kafir di akhirat kerana mereka mengingkari Allah dan RasulNya; sifat-sifat orang munafik.

 

HUKUM KEKELUARGAAN HARUSLAH BERDASARKAN KETETAPAN ALLAH DAN RASUL

Takwa dan tawakal kepada Allah s.w.t

 

1. Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,

 

2. dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

3. dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.

 

Hukum zhihar dan kedudukan anak angkat

 

4. Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan isteri-isterimu yang kamu zhihar[1198] itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).

[1198]. Zhihar ialah perkataan seorang suami kepada isterinya: punggungmu haram bagiku seperti punggung ibuku atau perkataan lain yang sama maksudnya. Adalah menjadi adat kebiasaan bagi orang Arab Jahiliyah bahawa bila dia berkata demikian kepada isterinya maka isterinya itu haramnya baginya untuk selama-lamanya. Tetapi setelah Islam datang, maka yang haram untuk selama-lamanya itu dihapuskan dan isteri-isteri itu kembali halal baginya dengan membayar kaffarat (denda).

 

5. Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapa-bapa mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapa-bapa mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu[1199]. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[1199]. Maula-maula ialah seorang hamba sahaya yang sudah dimerdekakan atau seorang yang telah dijadikan anak angkat, seperti Salim anak angkat Huzaifah, dipanggil maula Huzaifah.

 

Kedudukan hubungan darah dalam hukum waris

 

6. Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri[1200] dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik[1201] kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah).

1200]. Maksudnya: orang-orang mukmin itu mencintai nabi mereka lebih dari mencintai diri mereka sendiri dalam segala urusan.

[1201]. Yang dimaksud dengan berbuat baik di sini ialah berwasiat yang tidak lebih dari sepertiga harta.

 

7. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh[1202].

[1202]. Perjanjian yang teguh ialah kesanggupan menyampaikan agama kepada umatnya masing-masing.

 

8. agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka[1203] dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih.

[1203]. Pada hari kiamat Allah akan menanyakan kepada rasul-rasul sampai di mana usaha mereka menyampaikan ajaran-ajaran Allah kepada umatnya dan sampai di mana umatnya melaksanakan ajaran Allah itu.

 

BANTUAN ALLAH KEPADA KAUM MUSLIMIN DLM PEPERANGAN AHZAB

 

9. Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentera-tentera, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin taufan dan tentera yang tidak dapat kamu melihatnya[1204]. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.

[1204]. Ayat ini menerangkan kisah AHZAB iaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada peperangan Khandak kerana menentang Allah dan RasulNya. Yang dimaksud dengan tentera yang tidak dapat kamu lihat adalah para malaikat yang sengaja didatangkan Tuhan untuk menghancurkan musuh-musuh Allah itu.

 

10. (Iaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan[1205] dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka.

[1205]. Maksudnya ialah menggambarkan bagaimana hebatnya perasaan takut dan perasaan gentar pada waktu itu.

 

11. Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat kuat.

 

12. Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata :"Allah dan RasulNya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya."

 

13. Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata: "Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu." Dan sebahagian dari mereka minta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata : "Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)." Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanya hendak lari.

 

14. Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad[1206], nescaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat.

[1206]. Yang dimaksud dengan berbuat fitnah ialah: murtad, atau memerangi orang Islam.

 

15. Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah: "Mereka tidak akan berbalik ke belakang (mundur)." Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabnya.

 

16. Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja."

 

17. Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.

 

18. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang menghalang-halangi di antara kamu dan orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya: "Marilah kepada kami." Dan mereka tidak mendatangi peperangan melainkan sebentar.

 

19. Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pengsan kerana akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

 

20. Mereka mengira (bahawa) golongan-golongan yang bersekutu itu belum pergi; dan jika golongan-golongan yang bersekutu itu datang kembali, nescaya mereka ingin berada di dusun-dusun bersama-sama orang Arab Badwi, sambil menanya-nanyakan tentang berita-beritamu. Dan sekiranya mereka berada bersama kamu, mereka tidak akan berperang, melainkan sebentar saja.

 

21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

 

22. Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan RasulNya[1207] kepada kita." Dan benarlah Allah dan RasulNya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukkan.

[1207]. Yang dijanjikan Allah dan RasulNya itu ialah kemenangan sesudah mengalami kesukaran.

 

23. Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu[1208] dan mereka tidak merubah (janjinya),

[1208]. Maksudnya menunggu apa yang telah Allah janjikan kepadanya.

 

24. supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu kerana kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendakiNya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

25. Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan [1209]. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

[1209]. Maksudnya orang mukmin tidak perlu berperang, kerana Allah telah menghalau mereka dengan mengirimkan angin dan malaikat.


PERANG DENGAN BANI QURAIZHAH

 

26. Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan[1210].

[1210]. Sesudah golongan-golongan yang bersekutu itu kucar-kacir, maka Allah memerintahkan Nabi untuk menghancurkan Bani Quraizhah (Ahli Kitab) dan menghalau mereka dari benteng-benteng mereka. Kemudian seluruh lelaki yang ikut berperang dibunuh, perempuan dan anak-anak ditawan.

 

27. Dan Dia mewariskan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak [1211]. Dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.

[1211]. Tanah yang belum diinjak ialah: tanah-tanah yang akan dimasuki tentera Islam.

 

KETENTUAN-KETENTUAN ALLAH TERHADAP ISTERI NABI

 

28. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekelian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mutaah[1212] dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

[1212]. Mutaah iaitu: suatu pemberian yang diberikan kepada perempuan yang telah diceraikan menurut kesanggupan suami.

 

29. Dan jika kamu sekelian menghendaki (keredhaan) Allah dan RasulNya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.

 

30. Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, nescaya akan dilipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.

 

31. Dan barangsiapa di antara kamu sekelian (isteri-isteri nabi) tetap taat kepada Allah dan RasulNya dan mengerjakan amal yang soleh, nescaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.

 

32. Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekelian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk[1213] dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya[1214] dan ucapkanlah perkataan yang baik,

[1213]. Yang dimaksud dengan tunduk di sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka.
[1214]. Yang dimaksud dengan dalam hati mereka ada penyakit ialah: orang yang mempunyai niat berbuat serong dengan wanita, seperti melakukan zina.

 

33. dan hendaklah kamu tetap di rumahmu[1215] dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu[1216] dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait[1217] dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

[1215]. Maksudnya: Isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syarak. Perintah ini juga meliputi segenap mukminat. 
[1216]. Yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliyah kekafiran yang terdapat sebelum Nabi Muhammad s.a.w. Dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam. 
[1217]. Ahlul bait di sini, iaitu keluarga rumahtangga Rasulullah s.a.w.

 

34. Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.

 

SIFAT-SIFAT ORANG MUKMIN DAN KEWAJIPAN MEREKA TERHADAP PERINTAH RASUL

 

35. Sesungguhnya lelaki dan perempuan yang muslim, lelaki dan perempuan yang mukmin[1218], lelaki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, lelaki dan perempuan yang benar, lelaki dan perempuan yang sabar, lelaki dan perempuan yang khusyuk, lelaki dan perempuan yang bersedekah, lelaki dan perempuan yang berpuasa, lelaki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, lelaki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

[1218]. Yang dimaksud dengan muslim di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.


36. Dan tidaklah patut bagi lelaki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

HUKUM ANAK ANGKAT YANG TIDAK SAMA DENGAN ANAK KANDUNG

37. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah," sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya (menceraikannya), Kami kahwinkan kamu dengan dia[1219] supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengahwini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya[1220]. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.
[1219]. Maksudnya: setelah habis idahnya.
[1220]. Yang dimaksud dengan orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya ialah Zaid bin Haritsah. Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dengan memberi taufik masuk Islam. Nabi Muhammadpun telah memberi nikmat kepadanya dengan memerdekakan kaumnya dan mengangkatnya menjadi anak. Ayat ini memberikan pengertian bahawa orang boleh mengahwini bekas isteri anak angkatnya.

38. Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnahNya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu[1221]. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,
[1221]. Yang dimaksud dengan Sunnah Allah di sini ialah mengerjakan sesuatu yang dibolehkan Allah tanpa ragu-ragu.

39. (iaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepadaNya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.
[1222]. Maksudnya: para rasul yang menyampaikan syariat-syariat Allah kepada manusia.

40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapa dari seorang lelaki di antara kamu[1223]., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
[1223]. Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, kerana itu janda Zaid dapat dikahwini oleh Rasulullah s.a.w.

KEHARUSAN MENGINGAT ALLAH

41. Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.

42. Dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang.

43. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikatNya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

44. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemuiNya ialah: Salam[1224]; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.
[1224]. Lihat no. [673]. Ertinya: sejahtera dari segala bencana

MUHAMMAD ADALAH RASUL YANG DIUTUS UNTUK SEGENAP UMAT MANUSIA

45. Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,

46. dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izinNya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.

47. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahawa sesungguhnya bagi mereka kurnia yang besar dari Allah.

48. Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung.

BEBERAPA KETENTUAN ISLAM TENTANG HUKUM PERKAHWINAN 
Wanita yang diceraikan sebelum dicampuri tidak ada 'iddah dan harus diberi mutaah

49. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mutaah[1225] dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya.
[1225]. Yang dimaksud dengan mutaah di sini pemberian untuk menyenangkan hati isteri yang diceraikan sebelum dicampuri.

Wanita yang halal dinikahi oleh Rasul s.a.w

50. Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kahwinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikurniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara lelaki bapamu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapamu, anak-anak perempuan dari saudara lelaki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mahu mengahwininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Nabi boleh memilih di antara isteri-isterinya, siapa yang akan tetap dipegangnya dan siapa yang akan dilepaskannya

51. Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun[1226].
[1226]. Menurut riwayat, pada suatu ketika isteri-isteri Nabi Muhammad s.a.w. ada yang cemburu, dan ada yang meminta tambahan belanja. Maka Nabi Muhammad s.a.w. memutuskan perhubungan dengan mereka sampai sebulan lamanya. Oleh kerana takut diceraikan Nabi, maka mereka datang kepada Nabi menyatakan kerelaannya atas apa saja yang akan diperbuat nabi terhadap mereka. Turunnya ayat ini memberikan izin kepada Nabi untuk menggauli siapa yang dikehendakinya dan isteri-isterinya atau tidak menggaulinya; dan juga memberi izin kepada Nabi untuk rujuk kepada isteri-isterinya seandainya ada isterinya yang sudah diceraikannya.

Nabi tidak boleh kahwin lagi sesudah ayat ini diturunkan

52. Tidak halal bagimu mengahwini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu[1227].
[1227]. Nabi tidak dibolehkan kahwin sesudah mempunyai isteri-isteri sebanyak yang telah ada itu dan tidak pula dibolehkan mengganti isteri-isterinya yang telah ada itu dengan menikahi perempuan lain.

ADAB DAN SOPAN SANTUN DALAM RUMAHTANGGA NABI S.A.W.

53. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya)[1228], tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengahwini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.
[1228]. Maksudnya, pada masa Rasulullah s.a.w pernah terjadi orang-orang yang menunggu-nunggu waktu makan Rasulullah s.a.w. lalu turun ayat ini melarang masuk rumah Rasulullah untuk makan sambil menunggu-nunggu waktu makannya Rasulullah.

54. Jika kamu melahirkan sesuatu atau menyembunyikannya, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu.

55. Tidak ada dosa atas isteri-isteri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapa-bapa mereka, anak-anak lelaki mereka, saudara lelaki mereka, anak lelaki dari saudara lelaki mereka, anak lelaki dari saudara mereka yang perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai isteri-isteri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

56. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya berselawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230].
[1229]. Berselawat ertinya: kalau dari Allah bererti memberi rahmat: dari malaikat bererti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin bererti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230]. Dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi ertinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.

57. Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan RasulNya[1231]. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.
[1231]. Menyakiti Allah dan rasul-rasulNya, iaitu melakukan perbuatan- perbuatan yang tidak diredhai Allah dan tidak dibenarkan rasulNya; seperti kufur, mendustakan kenabian dan sebagainya.

58. Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.

KEHARUSAN WANITA PAKAI JILBAB BILA BERADA DI LUAR RUMAH

59. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[1232]. Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

ANCAMAN-ANCAMAN TERHADAP ORANG-ORANG MUNAFIK, DAN ORANG-ORANG YANG MEMBUAT KERUSUHAN DI MADINAH

60. Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), nescaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,

61. dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.

62. Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah.

HANYA ALLAH-LAH YANG MENGETAHUI BILA TERJADINYA HARI BERBANGKIT

63. Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.

ANCAMAN TERHADAP ORANG-ORANG KAFIR

64. Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka),

65. mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong.

66. Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul."

67. Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).

68. Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar."

TAKWA KEPADA ALLAH MEMBAWA KEPADA PERBAIKAN AMAL DAN AMPUNAN DOSA

69. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.

70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,

71. nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

SEGI KEZALIMAN DAN KEBODOHAN MANUSIA IALAH MAHU MENERIMA TUGAS, TETAPI TIDAK MELAKSANAKANNYA

72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khuatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
[1233]. Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan

73. sehingga Allah mengazab orang-orang munafik lelaki dan perempuan dan orang-orang musyrikin lelaki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin lelaki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Surah al Ahzab mengemukakan: tingkahlaku orang-orang munafik dan usaha-usaha mereka menyakiti Nabi Muhammad s.a.w., sebab-sebab perang Ahzab dan kesudahannya, tentang perkahwinan Nabi dengan isteri-isterinya, sopan-santun di rumah Nabi; fitnah terhadap Nabi Muhammad s.a.w., dan adab sopan-santun menurut Islam yang semuanya itu diperlukan untuk membentuk masyarakat Islam yang baru berdiri di Madinah terutama sesudah perang Badar. Dari surah al Ahzab ini dapat kita ambil kesimpulan bahawa kemenangan orang-orang mukmin terhadap musuh-musuhnya ialah kerana persatuan kaum muslimin itu dan ketaatan mereka kepada pimpinan. Fitnah terhadap nabi Muhammad s.a.w. bagaimanapun pandainya musuh-musuh Islam melancarkannya, akhirnya terbongar juga.

HUBUNGAN SURAH AL AHZAB DENGAN SURAH SABA'

1. Pada akhir surah al Ahzab disebutkan bahawa Allah bersifat Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, sedang di awal surah Saba' disebutkan pula sifat yang demikian itu.

2. Pada surah al Ahzab diceritakan bahawa orang-orang kafir menanyakan bila terjadinya hari kiamat dengan maksud memperolok-olokkan Nabi Muhammad s.a.w. sedang dalam surah Saba' diceritakan pula bahawa orang kafir itu menjadikan berita hari kiamat itu bukan saja sebagai olok-olokan bahkan dengan tegas mengingkarinya dan mencela orang-orang yang percaya kepada hari kiamat itu.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan