Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Surah Al Hadiid terdiri atas 29 ayat, termasuk golongan surah-surah Madaniyah, diturunkan sesudah surah Az Zalzalah. Dinamai Al Hadiid (Besi), diambil dari perkataan Al Hadiid yang terdapat pada ayat 25 surah ini.
Pokok-pokok isinya:
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Hanya kepada Allah kembali semua urusan; beberapa sifat Allah dan beberapa Asmaa-ul Husna serta pernyataan kekuasaan Allah di langit dan di bumi.
2. Hukum-hukum:
Perintah menafkahkan harta.
3. Dan lain-lain:
Keadaan orang-orang munafik di hari kiamat; hakikat kehidupan dunia dan kehidupan akhirat; tujuan penciptaan besi; tujuan diutusnya para rasul; kehidupan kerahiban dalam agama Nasrani bukan berasal dari ajaran Nabi Isa a.s.; celaan kepada orang-orang bakhil dan orang yang menyuruh orang-orang lain berbuat bakhil.
SEGALA SESUATU PADA HAKIKATNYA MILIK ALLAH MAKA JANGANLAH KAMU MERASA BERAT MENAFKAHKAN HARTA DAN REZEKIMU DI JALAN ALLAH
1. Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
2. KepunyaanNya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
3. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zahir dan Yang Batin[1452]; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
[1452]. Yang dimaksud dengan: Yang Awal ialah, yang telah ada sebelum segala sesuatu ada, Yang Akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, Yang Zhahir ialah, Yang nyata adanya kerana banyak bukti-buktinya dan Yang Batin ialah yang tak dapat digambarkan hikmat zatNya oleh akal.
4. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy[1453] Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya [1454]. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
[1453]. Lihat no. [548]. Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucianNya.
[1454]. Yang dimaksud dengan yang naik kepadaNya antara lain amal-amal dan doa-doa hamba.
5. KepunyaanNya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.
6. Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam[1455]. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
[1455]. Yang dimaksud dengan memasukkan malam ke dalam siang yang menjadikan malam lebih panjang dari siang, dan memasukkan siang ke dalam malam ialah menjadikan siang lebih panjang dari malam. Sebagai yang terjadi pada musim panas dan dingin.
7. Berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya dan nafkahkanlah sebahagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya[1456]. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebahagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.
[1456]. Yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang bukan secara mutlak. Hak milik pada hakikatnya adalah pada Allah. Manusia menafkahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang telah disyariatkan Allah, kerana itu tidaklah boleh kikir dan boros.
8. Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang yang beriman[1457].
[1457]. Yang dimaksud dengan perjanjianmu ialah perjanjian ruh Bani Adam sebelum dilahirkan ke dunia bahawa dia mengakui (naik saksi), bahawa Tuhan-nya ialah Allah, seperti tersebut dalam ayat 172 surat Al A´raaf.
9. Dialah yang menurunkan kepada hambaNya ayat-ayat yang terang (al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.
10. Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebahagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi darjatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
11. Siapakah yang mahu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.
12. (iaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin lelaki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (iaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar."
13. Pada hari ketika orang-orang munafik lelaki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu." Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)." Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
14. Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.
15. Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali."
16. Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakkan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
17. Ketahuilah olehmu bahawa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya.
18. Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan RasulNya) baik lelaki mahupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, nescaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.
19. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, mereka itu orang-orang Shiddiqin[1458] dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.
[1458]. Lihat no. [314] Ialah: orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surah Al Faatihah ayat 7.
20. Ketahuilah, bahawa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keredhaanNya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
21. Berlumba-lumbalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasulNya. Itulah kurnia Allah, diberikanNya kepada siapa yang dikehendakiNya. Dan Allah mempunyai kurnia yang besar.
22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira[1459] terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
[1459]. Yang dimaksud dengan terlalu gembira: ialah gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakburan dan lupa kepada Allah.
24. (iaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
BESI ADALAH KURNIA ALLAH YANG MERUPAKAN POKOK KEKUATAN UNTUK MEMBELA AGAMA ALLAH DAN MEMENUHI KEPERLUAN HIDUP
25. Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
26. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan al Kitab, maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik.
TIDAK ADA RAHBANIYAH (KERAHIBAN) DALAM AGAMA ISLAM
27. Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putera Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniah[1460] padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keredhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.
[1460]. Yang dimaksud dengan Rahbaniyah ialah tidak beristeri atau tidak bersuami dan mengurung diri dalam biara.
28. Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada RasulNya, nescaya Allah memberikan rahmatNya kepadamu dua bahagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
29. (Kami terangkan yang demikian itu) supaya ahli Kitab mengetahui bahawa mereka tiada mendapat sedikitpun akan kurnia Allah (jika mereka tidak beriman kepada Muhammad), dan bahawasanya kurnia itu adalah di tangan Allah. Dia berikan kurnia itu kepada siapa yang dikehendakiNya. Dan Allah mempunyai kurnia yang besar.
Surah Al Hadiid pada umumnya menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan anjuran bernafkah dan membelanjakan harta di jalan Allah. Dan juga menerangkan bahawa Allah mengutus para nabi dengan membawa agama untuk kebahagiaan hidup manusia di samping itu menciptakan besi yang bermanfaat bagi manusia dalam kehidupannya dan untuk mempertahankan agama yang dibawa oleh rasul-rasul itu.
HUBUNGAN SURAH AL HADIID DENGAN SURAH AL MUJAADILAH
1. Pada surah Al Hadiid disebutkan beberapa Al Asmaa-ul Husna, di antaranya ialah Al Bathin dan mengetahui segala sesuatu, sedang pada surat Al Mujaadilah disebutkan bahawa Allah mengetahui pembicaraan-pembicaraan yang dirahsiakan.
2. Pada akhir surat Al Hadiid disebutkan bahawa Allah mempunyai kurniaNya kepada wanita, iaitu dengan menghilangkan hal-hal yang merugikan pihak wanita pada hukum zhihar yang berlaku di kalangan Arab Jahiliyah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan