Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 28 September 2013

L 83 ; Surah 65 : ATH THALAAQ ( Talak )


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah ini terdiri atas 12 ayat, termasuk golongan surah-surah Madaniyah, diturunkan sesudah surah Al Insaan. Dinamai surah Ath Thalaaq kerana kebanyakan ayat-ayatnya mengenai masalah talak dan yang berhubungan dengan masalah itu.

Pokok-pokok isinya:

Dalam surah ini diterangkan hukum-hukum mengenai talak, iddah dan kewajipan masing-masing suami dan isteri dalam masa-masa talak dan iddah, agar tak ada pihak yang dirugikan dan keadilan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kemudian disebutkan perintah kepada orang-orang mukmin supaya bertakwa kepada Allah yang telah mengutus seorang Rasul yang memberikan petunjuk kepada meraka. Maka siapa yang beriman akan dimasukkan ke dalam syurga dan kepada yang ingkar diberikan peringatan bagaimana nasibnya orang-orang ingkar di masa dahulu.

BEBERAPA KETENTUAN TENTANG TALAK DAN IDDAH

1. Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)[1481] dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang[1482]. Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru[1483].
[1481]. Maksudnya: isteri-isteri itu hendaklah ditalak di waktu suci sebelum dicampuri. Tentang masa iddah lihat surat Al Baqarah ayat 228, 234 dan surat Ath Thalaaq ayat 4.
[1482]. Yang dimaksud dengan perbuatan keji di sini ialah mengerjakan perbuatan-perbuatan pidana, berkelakuan tidak sopan terhadap mertua, ipar, besan dan sebagainya.
[1483]. Suatu hal yang baru maksudnya ialah keinginan dari suami untuk rujuk kembali apabila talaknya baru dijatuhkan sekali atau dua kali.

2. Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu kerana Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

3. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

4. Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, nescaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

5. Itulah perintah Allah yang diturunkanNya kepada kamu, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.

6. Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.

7. Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.

HUKUM-HUKUM YANG DIBAWA NABI MUHAMMAD S.A.W. MEMBAWA KEBAHAGIAAN BAGI UMAT MANUSIA

8. Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasulNya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan[1484].
[1484]. Yang dimaksud dengan hisab dan azab di sini adalah hisab dan azab di akhirat.

9. Maka mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan adalah akibat perbuatan mereka kerugian yang besar.

10. Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (iaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu,

11. (Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang soleh nescaya Allah akan memasukkannya ke dalam syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya.

12. Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahawasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmuNya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Surah Ath Thalaaq mengandung hukum-hukum yang mengenai talak dan yang berhubungan dengan masalah itu dan merupakan kelengkapan dari hukum talak yang tersebut dalam surat al Baqarah ayat 222 sampai dengan 242. 

HUBUNGAN SURAH ATH THALAAQ DENGANN SURAH AT TAHRIIM

1. Di dalam surah Ath Thalaaq disebutkan bagaimana seharusnya bergaul dan bertindak terhadap isteri, sedang dalam surah At Tahriim diterangkan beberapa hal yang terjadi antara nabi Muhammad s.a.w. dengan para isterinya dan bagaimana tindakan nabi menghadapi hal itu supaya dapat menjadi pelajaran bagi umatnya dalam pergaulan berkeluarga.

2. Keduanya sama-sama dimulai dengan seruan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang hal-hal yang berhubungan dengan hidup kekeluargaan.
;co, # 0 �K �9K p>

18. Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Pada surahy At Taghaabun Allah memberi peringatan kepada kaum musyrikin tentang azab yang ditimpakan kepada umat-umat sebelumnya dan memberi hiburan kepada Nabi bahawa keingkaran orang-orang kafir itu tidak akan mendatangkan kemudaratan kepadanya.

HUBUNGAN SURAH AT TAGHAABUN DENGAN SURAH ATH THALAAQ

Dalam surah At Taghaabun diterangkan bahawa di antara isteri-isteri dan anak-anak ada yang menjadi musuh, dan permusuhan antara suami dan isteri mungkin membawa kepada perceraian (talak), maka dalam surah Ath-Thalaaq diterangkan hukum-hukum talak secara ringkas.



Tiada ulasan:

Catat Ulasan