Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Khamis, 25 Julai 2013

Bab 356 Larangan Menyia-nyiakan Harta Yang Tidak Di Dalam Arah-arah Yang Diizinkan Oleh Syari'at Dalam Membelanjakannya

1778. Daripada Abu Hurairah ra, katanya: " RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM bersabda:

Yang Bermaksud : "Sesungguhnya ALLAH itu reda untukmu semua akan tiga perkara dan benci untukmu semua akan tiga perkara pula. ALLAH redha untukmu semua, jikalau engkau semua menyembahNya dan tidak menyekutukan sesuatu denganNya dan jikalau engkau semua berpegang teguh dengan agama ALLAH dengan bersama-sama penuh rasa persatuan dan engkau semua tidak bercerai-berai. ALLAH benci untukmu semua akan qif dan qal dikatakan dari sini mengatakan ke sana yakni uraian yang tidak ada kepastian benarnya, juga banyaknya pertanyaan serta menyia-nyiakan harta."
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan sudah lalu uraian Hadis ini lihat Hadis no. 108.

1779. Daripada Warrad, penulis al-Mughirah, katanya: "Al-Mughirah bin Syu'bah mendiktekan kepada saya dalam suratnya yang disampaikan kepada Mu'awiyah ra bahawasanya NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ’ALAIHI WASSALLAM itu mengucapkan setiap habis mengerjakan solat yang diwajibkan, iaitu  yang ertinya:

"Tiada Tuhan melainkan ALLAH yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya pulalah segala kerajaan dan segenap puji-pujian dan ALLAH adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya ALLAH tiada yang dapat menolak terhadap apa yang telah Engkau kurniakan dan tidak ada yang kuasa memberi terhadap apa yang telah Engkau tolak dan tidak bergunalah kekayaan itu kepada orang yang memilikinya dari siksaMu."
Selain itu ditulisnya pula suratnya kepada Mu'awiyah itu bahawasanya NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ’ALAIHI WASSALLAM melarang dari qil wa qal  yakni: dari si Anu dan kata si Anu, iaitu kata-kata tanpa kepastian benarnya, juga melarang menyia-nyiakan harta, memperbanyak pertanyaan. Beliau SAW melarang pula berani pada para ibu, menanam anak-anak perempuan hidup-hidup dan mencegah yakni tidak melaksanakan apa-apa yang wajib atas dirinya serta meminta apa-apa yang bukan miliknya."
(Muttafaq 'alaih)


Hadis ini sudah lalu uraiannya - lihat Hadis no. 340.












Tiada ulasan:

Catat Ulasan