Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Khamis, 25 Julai 2013

Bab 360 Makruhnya Memuji Di Muka Orang Yang Dipuji Jikalau Dikuatirkan Timbulnya Kerosakan Padanya Seperti Menimbulkan Rasa Kehairanan Pada Diri Sendiri(Riak) Dan Sebagainya, Tetapi Jawaz Yakni Boleh Bagi Seseorang Yang Aman Hatinya Dari Perasaan Yang Sedemikian Itu Jikalau Menerima Pujian Pada Dirinya

1785. Daripada Abu Musa ra, katanya:

Yang Bermaksud : "NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ’ALAIHI WASSALLAM mendengar seseorang lelaki memuji pada orang lelaki lain dan mempersangatkan dalam memujinya itu, lalu NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ’ALAIHI WASSALLAM bersabda:
"Engkau telah merosakkan orang itu atau engkau telah mematahkan punggung orang itu."
(Muttafaq 'alaih)

A l - I t h r a' ertinya bersangatan dalam memberikan pujian.

1786. Daripada Abu Bakrah ra bahawasanya ada seseorang lelaki disebut-sebut namanya di sisi NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ’ALAIHI WASSALLAM, lalu ada orang lelaki lain memujinya dengan menunjukkan kebaikannya, kemudian NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ’ALAIHI WASSALLAM bersabda:

Yang Bermaksud : "Celaka engkau, engkau telah mematahkan lehernya." Beliau SAW mengucapkan ini berulang-ulang. Selanjutnya sabdanya lagi: "Jikalau seseorang di antara engkau semua perlu harus memuji, maka hendaklah mengatakan: "Saya kira ia adalah demikian, demikian, apabila memang orang itu diketahuinya benar-benar seperti itu, sedang yang kuasa memperhitungkan amalannya adalah ALLAH jua dan tiadalah seseorang itu akan dianggap suci oleh ALLAH hanya disebabkan banyaknya pujian yang diperolehnya dari orang ramai."
(Muttafaq 'alaih)

1787. Daripada Hammam bin al-Harits dari al-Miqdad ra bahawasanya ada seseorang lelaki yang sedang memuji Usman ra lalu al-Miqdad menuju tempat orang tadi, kemudian berjongkok atas kedua lututnya dan mulailah melempari orang itu dengan kerikil di mukanya. Usman lalu berkata padanya: "Mengapa engkau berbuat demikian?" Al-Miqdad menjawab: "Sesungguhnya RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM bersabda: "Jikalau engkau semua melihat orang-orang yang suka memuji, maka lemparkanlah tanah pada muka mereka itu."
(Riwayat Muslim)

Hadis-hadis di atas itu menunjukkan larangan memberikan pujian. Tetapi ada pula Hadis-hadis yang banyak sekali jumlahnya dan shahih shahih yang menerangkan bolehnya memberikan pujian itu.

Para alim-ulama berkata:

"Jalan mengumpulkan antara Hadis-hadis di atas yang melarang dan yang membolehkan ialah: Jikalau orang yang dipuji itu memiliki keimanan yang sempurna dan keyakinan yang baik, serta jiwa yang terlatih, demikian pula pengetahuan yang sempurna, sehingga tidak dikhuatirkan akan timbulnya fitnah dalam jiwanya sendiri apabila menerima pujian, juga tidak tertipu hatinya dengan demikian itu, malahan kalbunya tidak juga dapat dipermainkan dengan ucapan pujian tersebut, maka terhadap orang yang semacam ini pujian itu tidaklah haram dan tidak pula makruh. Tetapi jikalau dikhuatirkan akan adanya sesuatu dari perkara-perkara yang tersebut di atas, maka memuji itu adalah dimakruhkan di muka orang tersebut dengan kemakruhan yang sangat. Dengan cara pemisahan sebagaimana di atas itu diturunkannya beberapa Hadis yang berselisihan tujuannya itu.
Di antara Hadis-hadis yang menunjukkan bolehnya memuji itu ialah sabdanya NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ’ALAIHI WASSALLAM kepada Abu Bakar ra: "Saya harap anda termasuk golongan orang-orang itu  yakni yang dapat diundang dari segala macam pintu syurga, lihat Hadis no. 1213 - untuk dapat masuk dari semuanya itu.

Dalam Hadis Iain disebutkan:

Yang Bermaksud : "Engkau bukan golongan orang-orang itu," yakni bukan golongan orang-orang yang melemberehkan sarungnya kerana ada tujuan kesombongan (lihat Hadis no. 788).

Demikian pula sabda NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ’ALAIHI WASSALLAM kepada Umar ra :

Yang Bermaksud : "Tidaklah syaitan itu melihat anda menempuh sesuatu jalan, melainkan ia akan menempuh jalan selain dari jalan yang anda lalui."


Jadi Hadis-hadis mengenai bolehnya memberikan pujian itu banyak sekali dan sudah saya sebutkan sebahagian dari petikan-petikannya dalam kitab al-Adzkar yang dikarang oleh Imam an-Nawawi pula.














Tiada ulasan:

Catat Ulasan