Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Isnin, 8 April 2013

Bab 65 Mengingat-ingat Kematian Dan Memperpendekkan Angan-angan.



Allah Taala berfirman:

Yang bermaksud :  "Setiap jiwa itu akan merasakan kematian. Hanyasanya engkau semua itu akan dicukupkan semua pahalamu nanti pada hari kiamat. Maka barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan dalam syurga, maka orang itu benar-benar memperoleh kebahagiaan. Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan hartabenda tipuan belaka." 
(ali-lmran: 185)

Allah Taala berfirman:

Yang bermaksud :  "Seseorang itu tidak akan mengetahui apa yang akan dikerjakan pada esok harinya dan seseorangpun tidak akan mengetahui pula di bumi mana ia akan mati." 
(Luqman: 34)

Allah Taala berfirman lagi:

Yang bermaksud :  "Maka apabila telah tiba waktu ajal mereka, tidaklah mereka itu dapat mengundurkannya barang sesaat dan tidak kuasa pula mendahuluinya." 
(an-Nahl: 61)

Allah Taala berfirman pula:

Yang bermaksud :  "Hai sekalian orang beriman, janganlah hartabendamu dan anak-anakmu itu melalaikan engkau semua dan mengingat kepada Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kerugian. Dan nafkahkanlah untuk kebaikan sebahagian dari apa-apa yang Kami rezekikan kepadamu semua sebelum kematian mendatangi seseorang dari engkau semua, lalu ia berkata: "Ya Tuhanku mengapa aku tidak Engkau beri tangguh barang sedikit waktu, supaya aku dapat memberikan sedekah dan aku dapat dimasukkan dalam golongan orang-orang soleh. Allah sama sekali tidak akan memberikan tangguhan waktu kepada sesuatu jiwa jikalau telah tiba ajalnya dan Allah adalah Maha Periksa perihal apa saja yang engkau semua lakukan." 
(al-Munafiqun: 9-11)

Allah Taala berfirman lagi:

Yang bermaksud :  "Sehingga di kala kematian telah tiba pada seseorang di antara mereka, iapun berkatalah: "Ya Tuhanku, kembalikanlah saya hidup supaya saya dapat mengerjakan amalan yang baik yang telah saya tinggalkan. Jangan begitu. Sesungguhnya perkataan itu hanyalah sekadar yang dapat ia ucapkan. Di hadapan mereka ada barzakh, dinding yang membatasi sampai hari mereka dibangkitkan. Selanjutnya, apabila ditiuplah sangkakala, maka pada hari itu tiada lagi pertalian di antara mereka dan antara satu dengan lainnya tidak dapat tanya-menanya. Maka barangsiapa yang berat timbangan amal kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung dan barangsiapa yang ringan timbangan amal kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka tetap berada di dalam neraka jahanam. Api neraka itu membakar muka mereka dan mereka di dalamnya bermuka masam. Bukankah ayat-ayatKu telah pernah dibacakan kepadamu semua, tetapi engkau semua mendustakannya."

Sehingga pada firman Allah Taala:

"Dia berfirman: "Berapa tahunkah lamanya engkau semua menetap di bumi?" Mereka menjawab: "Kita semua menetap sehari atau setengah hari saja, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang pandai menghitung." Allah berfirman lagi: "Engkau semua tidaklah menetap di situ melainkan dalam waktu sebentar saja, andai kata engkau semua mengetahuinya. Adakah engkau semua mengira bahawa Kami menciptakan engkau semua itu dengan main-main belaka dan bahawasanya engkau semua tidak akan dikembalikan kepada Kami." 
(al-Mu'minun: 99-115)

Allah Taala berfirman:

Yang bermaksud :  "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman supaya hati mereka tunduk untuk mengingat kepada Allah serta kebenaran yang telah turun pada mereka  agama Allah Taala. Janganlah mereka menjadi serupa dengan orang-orang yang telah diberi Kitab pada masa dahulu, tetapi mereka telah melalui masa yang panjang, kemudian menjadi keras hati mereka itu. Dan sebahagian banyak dari mereka itu adalah orang-orang yang fasik tidak dapat membezakan antara kebaikan dan keburukan." 
(al-Hadid: 16)
Ayat-ayat dalam bab ini amat banyaknya dan dapat dimaklumi.

572. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. menepuk bahuku lalu bersabda:

Yang bermaksud :  "Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah engkau itu orang gharib orang yang berada di suatu negeri yang bukan negerinya sendiri atau sebagai orang yang melalui jalan." Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma berkata: "Jikalau engkau berpetang-petang, maka janganlah engkau menanti-nantikan waktu pagi dan jikalau engkau berpagi-pagi, janganlah engkau menanti-nantikan waktu petang yakni untuk mengamalkan kebaikan itu hendaklah sesegera mungkin. Ambillah kesempatan sewaktu engkau berkeadaan sihat untuk mengejar kekurangan di waktu engkau sakit dan di waktu engkau masih hidup guna bekal kematianmu."
(Riwayat Bukhari)

573. Dari Ibnu Umar r.a. pula bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

Yang bermaksud :  "Tidak ada hak seseorang Muslim yang ada sesuatu harta baginya yang hendak diwasiatkan, ia bermalam dua malam, melainkan wasiatnya itu sudah tertulis di sisinya."
(Muttafaq 'alaih)
Ini adalah lafaznya Imam Bukhari. Maksudnya seseorang yang berharta dan ingin memberikan wasiat perihal hartanya itu, hendaklah surat wasiatnya ditulis sesegera mungkin, sebab siapa tahu bahawa ajalnya akan datang pada malam hari sewaktu ia tertidur.
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan:
"Bermalam tiga malam."
Ibnu Umar berkata: "Tidak pernah berlalu semalampun atas diri saya sejak saya mendengar sabda Rasulullah s.a.w. sebagaimana di atas itu, melainkan wasiatku telah ada di sisiku."

574. Dari Anas r.a., katanya: "Nabi s.a.w. menggariskan beberapa garis, lalu beliau bersabda:

Yang bermaksud :  "Ini adalah angan-angan manusia sedang ini adalah ajalnya. Kemudian di waktu orang itu sedang dalam keadaan sedemikian yakni angan-angannya masih tetap panjang dan membumbung tinggi, tiba-tiba datanglah garis yang terpendek yakni garis yang memotongnya iaitu kematian."
(Riwayat Bukhari)

575. Dari Ibnu Mas'ud r.a. katanya: 

Yang bermaksud :  "Nabi s.a.w. menggariskan suatu garis berbentuk persegi empat dan menggariskan lagi suatu garis di tengah-tengahnya yang keluar dari kalangan persegi empat tadi, juga menggariskan lagi beberapa garis kecil-kecil yang menuju ke arah garis di tengah-tengah itu dan keluar dari arah tepinya yang tengah, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya meliputi diri manusia tadi, atau memang telah meliputinya. Garis yang keluar dari kalangan ini adalah angan-angannya, sedang garis-garis kecil ini adalah barang-barang baru yang mendatanginya yakni apa-apa yang dapat ia ambil dari keduniaan, berupa kebaikan atau keburukan. Jikalau ia terluput dari yang ini yakni bencana yang satu, tentu ia terkena oleh yang ini bencana yang lainnya  dan jikalau ia terluput dari yang ini(bencana yang satunya lagi), maka ia tentu akan terkena oleh yang ini(bencana yang lainnya pula)." 
(Riwayat Bukhari)
Ini adalah gambarnya:

576. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

Yang bermaksud :  "Bersegeralah engkau semua dengan melakukan amalan-amalan yang baik sebelum datangnya tujuh macam perkara ini, iaitu: Apakah engkau semua menantikan dalam meninggalkan bersegera itu melainkan dengan datangnya kefakiran yang melalaikan, ataupun kekayaan yang menyebabkan kecurangan, ataupun sakit yang merosakkan tubuh, ataupun tua bangka yang menyebabkan kurangnya akal fikiran yakni akal menjadi tidak normal lagi, ataupun kematian yang cepat, ataupun Dajal, maka ia adalah seburuk-buruknya makhluk ghaib yang dinantikan, ataupun datangnya hari kiamat, padahal hari kiamat itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit deritanya."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

577. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

Yang bermaksud :  "Perbanyaklah olehmu semua akan mengingat-ingat kepada sesuatu yang melenyapkan segala macam kelazatan iaitu kematian.”
Diriwayatkan oleh Imam Termizi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

578. Dari Ubay bin Ka'ab r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu setelah lalu sepertiga malam, beliaupun bangunlah, kemudian bersabda:

Yang bermaksud :  "Hai sekalian manusia, ingatlah engkau semua kepada Allah, datanglah kegoncangan besar yakni tiupan pertama yang diikuti oleh peristiwa dahsyat yakni tiupan kedua dan antara kedua tiupan itu ada empat puluh tahun lamanya. Kematian itu datang dengan segala macam kesengsaraannya, kematian itu datang dengan segala macam kesukarannya yakni ketika datangnya sakaratulmaut". Saya berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya memperbanyakkan bacaan selawat atas Tuan, maka seberapakah yang perlu saya jadikan untuk Tuan itu dari doaku?" Beliau s.a.w. menjawab: "Sekehendakmu sajalah." Saya bertanya: "Seperempat?" Beliau menjawab: "Sekehendakmu, tetapi kalau engkau menambahkannya, maka itu adalah lebih baik untukmu?" Saya bertanya lagi: "Separuh bagaimanakah?" Beliau menjawab: "Sekehendakmu, tetapi kalau engkau menambahkannya, maka itu adalah lebih baik lagi untukmu." Saya bertanya pula: "Kalau begitu, dua pertiganya bagaimanakah?" Beliau menjawab: "Sekehendakmu sajalah, tetapi kalau engkau menambahkannya, maka itu adalah lebih baik untukmu." Saya berkata: "Saya akan menjadikan semua doaku itu untuk Tuan." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Jikalau demikian engkau akan dicukupi perihatinmu yakni urusanmu di dunia dan akhirat akan dipenuhi seluruhnya serta diampunilah dosamu."

Diriwayatkanoleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan