Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Isnin, 8 Julai 2013

Bab 288 Haramnya Riak yakni Pamer Atau Memperlihatkan Kebaikan Diri Sendiri

Allah Taala berfirman:

Yang Bermaksud : "Dan tidaklah mereka itu diperintah melainkan untuk menyembah kepada Allah dengan bersikap ikhlas terhadap agamaNya, lagi mencondongkan diri," sampai habisnya ayat.
(al-Bayyinah: 5)

Allah Taala juga berfirman:

Yang Bermaksud : "Janganlah engkau semua membatalkan sedekah-sedekahmu semua yakni menghapuskan pahala sedekah-sedekah itu dengan sebab melakukan ungkit-ungkit membanggakan kebaikan daripada orang yang diberi serta menyakiti hati. Orang sedemikian ini adalah sama dengan orang yang menafkahkan hartanya semata-mata kerana hendak berbuat riak kepada para manusia," sampai habisnya ayat. 
(al-Baqarah: 214)

Allah Taala juga berfirman:

Yang Bermaksud : "Mereka itu suka melakukan riak kepada para manusia dan tidak berzikir yakni ingat  kepada Allah, melainkan hanya sedikit sekali."
(an-Nisa': 142)

1613. Daripada Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

Yang Bermaksud : "Allah Taala berfirman: "Aku adalah yang paling tidak memerlukan kepada syarikat yakni sekutu di antara orang-orang yang memerlukan syarikat yakni sekutu itu. Barangsiapa yang mengerjakan sesuatu amalan dan ia mempersyarikatkan  menyekutukan besertaKu dengan yang selain Aku untuk mendapatkan pahalanya amalan tadi, maka Kutinggalkanlah orang itu yakni tidak Kuperdulikan dan pula apa yang disyarikatkan itu." 
(Riwayat Muslim)

1614. Daripada Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

Yang Bermaksud : "Sesungguhnya pertama-tama orang yang diputuskan  diperiksa ketika diadakan hisab  pada hari kiamat ialah seseorang lelaki yang mati syahid mati dalam peperangan fisabilillah. Orang itu didatangkan, lalu diperlihatkanlah kepadanya akan kenikmatan yang akan dimilikinya, kemudian iapun dapat melihatnya pula. Allah berfirman: "Apakah yang engkau amalkan sehingga dapat memperoleh kenikmatan-kenikmatan itu?" Orang itu menjawab: "Saya berperang untuk membela agamaMu ya Tuhan sehingga saya terbunuh dan mati syahid." Allah berfirman: "Engkau berdusta tetapi sebenarnya engkau berperang itu ialah supaya engkau dikatakan sebagai seorang yang berani dan memang engkau sudah dikatakan sedemikian itu." Orang itu lalu disuruh minggir, kemudian diseret atas mukanya sehingga dilemparkan ke dalam api neraka.
Selanjutnya ialah seorang lelaki yang belajar sesuatu ilmu agama dan mengajarkannya serta membaca al-Quran, ia didatangkan, lalu diperlihatkanlah padanya kenikmatan-kenikmatan yang dapat diperolehnya dan ia juga dapat melihatnya. Allah berfirman: "Apakah amalan yang sudah engkau kerjakan sehingga engkau dapat memperoleh kenikmatan-kenikmatan itu?" Orang itu menjawab: "Saya belajar sesuatu ilmu dan sayapun mengajarkannya, juga saya membaca al-Quran untuk mengharapkan keredhaanMu." Kemudian Allah berfirman: "Engkau berdusta, tetapi sesungguhnya engkau belajar ilmu itu supaya engkau dikatakan sebagai seorang yang alim, juga engkau membaca al-Quran itu supaya engkau dikatakan sebagai seorang pandai dalam membaca al-Quran dan memang engkau telah dikatakan sedemikian itu. Selanjutnya orang itu disuruh minggir dan diseret atas mukanya sehingga dilemparkanlah ia ke dalam api neraka.
Ada pula seorang lelaki yang telah dikurniai kelapangan hidup oleh Allah dan pula diberi berbagai macam hartabenda. la didatangkan lalu diperlihatkanlah padanya kenikmatan-kenikmatan yang dapat diperolehnya dan ia juga dapat melihatnya itu. Allah berfirman: "Apakah amalan yang sudah engkau lakukan sehingga dapat memperoleh kenikmatan-kenikmatan itu?" la menjawab: "Tiada suatu jalanpun yang Engkau cinta kalau jalan itu diberikan nafkah, melainkan sayapun menafkahkan harta saya untuk jalan tadi kerana mengharapkan keredhaanMu." Allah berfirman: "Engkau berdusta, tetapi engkau telah mengerjakan yang sedemikian itu supaya dikatakan: "Orang itu amat dermawan sekali" dan memang sudah dikatakan sedemikian itu." Orang itu lalu disuruh minggir terus diseret atas mukanya sehingga dilemparkanlah ia ke dalam api neraka."
(Riwayat Muslim)

Jariun dengan fathahnya jim dan kasrahnya ra' serta mad, ertinya ialah seorang yang berani lagi cerdas berfikir.

1615. Daripada Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya ada beberapa orang yang berkata padanya: 

Yang Bermaksud : "Sesungguhnya kita ini kalau masuk ke tempat sultan-sultan kita, lalu kita mengatakan kepada mereka itu dengan kata-kata yang berlainan dengan apa yang kita bicarakan jikalau kita sudah keluar dari sisi sultan-sultan itu."

Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma lalu berkata: 

Yang Bermaksud : "Kita semua menganggap yang sedemikian itu sebagai suatu kemunafikan di zaman Rasulullah s.a.w. dahulu.” 
(Riwayat Bukhari)

1616. Daripada Jundub bin Abdullah bin Sufyan r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda:

Yang Bermaksud : "Barangsiapa yang memperlihatkan amalannya kerana riak, maka Allah akan memperlihatkan ketidakikhlasannya itu dan barangsiapa yang berbuat riak, maka Allah akan menampakkan keriakannya itu." 
(Muttafaq 'alaih) 

Diriwayatkan pula oleh Imam Muslim dari riwayat Ibnu Abbas. Samma'a dengan tasydidnya mim, ertinya ialah mempertontonkan amalannya kepada para manusia dengan tujuan riak. Samma'al- lahu bihi, ertinya Allah akan membuka kedoknya itu pada hari kiamat
Adapun makna Man raa'aa raa'allahu bihi ialah barangsiapa yang memperlihatkan kepada para manusia akan amal solehnya, supaya ia dianggap sebagai orang yang agung atau tinggi dipandangan mereka, padahal sebenarnya ia tidak sebagaimana yang diperlihatkan itu, maka Allah akan mempertontonkan rahsia hatinya itu kepada seluruh makhluk pada hari kiamat.

1617. Daripada Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

Yang Bermaksud : "Barangsiapa yang mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan yang semestinya dapat digunakan untuk memperoleh keredhaan Allah 'Azzawajalla dengan ilmunya tadi, tetapi ia mempelajarinya itu tidak ada maksud lain kecuali untuk memperoleh sesuatu kebendaan dari harta dunia, maka orang tersebut tidak akan dapat menemukan bau harumnya syurga pada hari kiamat," yakni bau harum yang ada dalam syurga.
Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dengan isnad shahih.


Hadis-hadis lain yang berhubungan dengan bab ini amat banyak sekali lagi masyhur-masyhur.





Tiada ulasan:

Catat Ulasan