Allah Taala berfirman:
Yang Bermaksud : "Dan tidaklah mereka itu
diperintah melainkan untuk menyembah kepada Allah dengan bersikap ikhlas
terhadap agamaNya, lagi mencondongkan diri," sampai habisnya ayat.
(al-Bayyinah: 5)
Allah Taala juga berfirman:
Yang Bermaksud : "Janganlah engkau semua
membatalkan sedekah-sedekahmu semua yakni menghapuskan pahala sedekah-sedekah
itu dengan sebab melakukan ungkit-ungkit membanggakan kebaikan daripada orang
yang diberi serta menyakiti hati. Orang sedemikian ini adalah sama dengan orang
yang menafkahkan hartanya semata-mata kerana hendak berbuat riak kepada para
manusia," sampai
habisnya ayat.
(al-Baqarah: 214)
Allah Taala juga berfirman:
Yang Bermaksud : "Mereka itu suka melakukan
riak kepada para manusia dan tidak berzikir yakni ingat kepada Allah,
melainkan hanya sedikit sekali."
(an-Nisa': 142)
1613. Daripada Abu Hurairah r.a.,
katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
Yang Bermaksud : "Allah Taala berfirman:
"Aku adalah yang paling tidak memerlukan kepada syarikat yakni sekutu di
antara orang-orang yang memerlukan syarikat yakni sekutu itu. Barangsiapa yang
mengerjakan sesuatu amalan dan ia mempersyarikatkan menyekutukan
besertaKu dengan yang selain Aku untuk mendapatkan pahalanya amalan tadi, maka
Kutinggalkanlah orang itu yakni tidak Kuperdulikan dan pula apa yang
disyarikatkan itu."
(Riwayat Muslim)
1614. Daripada Abu Hurairah r.a. pula,
katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
Yang Bermaksud : "Sesungguhnya pertama-tama
orang yang diputuskan diperiksa ketika diadakan hisab pada hari
kiamat ialah seseorang lelaki yang mati syahid mati dalam peperangan
fisabilillah. Orang itu didatangkan, lalu diperlihatkanlah kepadanya akan
kenikmatan yang akan dimilikinya, kemudian iapun dapat melihatnya pula. Allah
berfirman: "Apakah yang engkau amalkan sehingga dapat memperoleh
kenikmatan-kenikmatan itu?" Orang itu menjawab: "Saya berperang untuk
membela agamaMu ya Tuhan sehingga saya terbunuh dan mati syahid." Allah
berfirman: "Engkau berdusta tetapi sebenarnya engkau berperang itu ialah
supaya engkau dikatakan sebagai seorang yang berani dan memang engkau sudah
dikatakan sedemikian itu." Orang
itu lalu disuruh minggir, kemudian diseret atas mukanya sehingga dilemparkan ke
dalam api neraka.
Selanjutnya ialah seorang lelaki yang
belajar sesuatu ilmu agama dan mengajarkannya serta membaca al-Quran, ia
didatangkan, lalu diperlihatkanlah padanya kenikmatan-kenikmatan yang dapat
diperolehnya dan ia juga dapat melihatnya. Allah berfirman: "Apakah amalan
yang sudah engkau kerjakan sehingga engkau dapat memperoleh
kenikmatan-kenikmatan itu?" Orang itu menjawab: "Saya belajar sesuatu
ilmu dan sayapun mengajarkannya, juga saya membaca al-Quran untuk mengharapkan
keredhaanMu." Kemudian Allah berfirman: "Engkau berdusta, tetapi
sesungguhnya engkau belajar ilmu itu supaya engkau dikatakan sebagai seorang
yang alim, juga engkau membaca al-Quran itu supaya engkau dikatakan sebagai
seorang pandai dalam membaca al-Quran dan memang engkau telah dikatakan
sedemikian itu. Selanjutnya orang itu disuruh minggir dan diseret atas mukanya
sehingga dilemparkanlah ia ke dalam api neraka.
Ada pula seorang lelaki yang telah
dikurniai kelapangan hidup oleh Allah dan pula diberi berbagai macam
hartabenda. la didatangkan lalu diperlihatkanlah padanya kenikmatan-kenikmatan
yang dapat diperolehnya dan ia juga dapat melihatnya itu. Allah berfirman:
"Apakah amalan yang sudah engkau lakukan sehingga dapat memperoleh kenikmatan-kenikmatan
itu?" la menjawab: "Tiada suatu jalanpun yang Engkau cinta kalau
jalan itu diberikan nafkah, melainkan sayapun menafkahkan harta saya untuk
jalan tadi kerana mengharapkan keredhaanMu." Allah berfirman: "Engkau
berdusta, tetapi engkau telah mengerjakan yang sedemikian itu supaya dikatakan:
"Orang itu amat dermawan sekali" dan memang sudah dikatakan
sedemikian itu." Orang itu lalu disuruh minggir terus diseret atas mukanya
sehingga dilemparkanlah ia ke dalam api neraka."
(Riwayat Muslim)
Jariun dengan fathahnya jim dan kasrahnya ra'
serta mad, ertinya ialah seorang yang berani lagi cerdas berfikir.
1615. Daripada Ibnu Umar radhiallahu
'anhuma bahawasanya ada beberapa orang yang berkata padanya:
Yang Bermaksud : "Sesungguhnya kita ini kalau
masuk ke tempat sultan-sultan kita, lalu kita mengatakan kepada mereka itu
dengan kata-kata yang berlainan dengan apa yang kita bicarakan jikalau kita
sudah keluar dari sisi sultan-sultan itu."
Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma lalu
berkata:
Yang Bermaksud : "Kita semua menganggap yang
sedemikian itu sebagai suatu kemunafikan di zaman Rasulullah s.a.w. dahulu.”
(Riwayat Bukhari)
1616. Daripada Jundub bin Abdullah bin
Sufyan r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda:
Yang Bermaksud : "Barangsiapa yang
memperlihatkan amalannya kerana riak, maka Allah akan memperlihatkan
ketidakikhlasannya itu dan barangsiapa yang berbuat riak, maka Allah akan
menampakkan keriakannya itu."
(Muttafaq 'alaih)
Diriwayatkan pula oleh Imam Muslim dari
riwayat Ibnu Abbas. Samma'a dengan tasydidnya mim, ertinya ialah mempertontonkan
amalannya kepada para manusia dengan tujuan riak. Samma'al- lahu bihi, ertinya Allah akan membuka
kedoknya itu pada hari kiamat
Adapun makna Man raa'aa raa'allahu bihi ialah barangsiapa yang
memperlihatkan kepada para manusia akan amal solehnya, supaya ia dianggap
sebagai orang yang agung atau tinggi dipandangan mereka, padahal sebenarnya ia
tidak sebagaimana yang diperlihatkan itu, maka Allah akan mempertontonkan
rahsia hatinya itu kepada seluruh makhluk pada hari kiamat.
1617. Daripada Abu Hurairah r.a.,
katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
Yang Bermaksud : "Barangsiapa yang
mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan yang semestinya dapat digunakan untuk
memperoleh keredhaan Allah 'Azzawajalla dengan ilmunya tadi, tetapi ia
mempelajarinya itu tidak ada maksud lain kecuali untuk memperoleh sesuatu
kebendaan dari harta dunia, maka orang tersebut tidak akan dapat menemukan bau
harumnya syurga pada hari kiamat," yakni
bau harum yang ada dalam syurga.
Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dengan
isnad shahih.
Hadis-hadis lain yang berhubungan dengan
bab ini amat banyak sekali lagi masyhur-masyhur.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan