1606. Daripada Abu Hurairah r.a.
katanya: "Rasulullah s.a.w. mengirimkan kita beberapa orang sebagai
perutusan, lalu beliau s.a.w. bersabda:
Yang Bermaksud : "Jikalau engkau semua dapat
menemukan si Fulan dan si Fulan," yakni dua orang dari golongan kaum
Quraisy yang juga disebutkan namanya oleh beliau s.a.w. itu. Selanjutnya beliau
bersabda: "Kalau dapat menemukan keduanya itu, maka bakar sajalah keduanya
itu dengan api." Setelah kita hendak keluar yakni berangkat menjalankan
tugas, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda lagi: "Sesungguhnya saya tadi telah
menyuruh engkau semua untuk membakar kedua orang itu, yakni si Fulan dan si
Fulan, tetapi sesungguhnya tidak akan menyiksa dengan menggunakan api itu,
melainkan Allah belaka. Jadi jikalau engkau berdua menemukan keduanya tersebut,
maka bunuh sajalah mereka dengan alat selain api."
(Riwayat Bukhari)
1607. Daripada Ibnu Mas'ud r.a.,
katanya:
Yang Bermaksud : "Kita semua bersama
Rasulullah s.a.w. dalam suatu perjalanan, lalu beliau berangkat untuk
menyelesaikan hajatnya. Kemudian kita melihat seekor burung kecil bersama dua
ekor anaknya. Kita lalu mengambil kedua anak burung tersebut. Selanjutnya
burung induknya itu datanglah sambil menaungkan sayapnya seolah-olah mencari
sesuatu. Nabi s.a.w. datang kembali kemudian bersabda: "Siapakah yang
mengejutkan burung itu dengan mengambil anaknya? Kembali-kanlah anaknya itu
kepadanya!"
Seterusnya beliau s.a.w. juga melihat
perkampungan semut yang telah kita bakar, lalu bersabda: "Siapakah yang
membakar ini?" Kita menjawab: "Kita semua yang membakar."
Kemudian bersabda lagi: "Sesungguhnya saja tidak patutlah menyiksa dengan
menggunakan api itu melainkan Tuhan yang menguasai api neraka itu."
Diriwayatkan oleh Abu Daud dengan isnad
shahih.
Ucapannya Qaryatu namlin maknanya ialah tempat semut
bersama dengan semut-semut lain yakni perkampungan semut.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan