Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Surah ini terdiri atas 52 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah, diturunkan sesudah surah Al Alaq. Nama Al Qalam diambil dari kata Al Qalam yang terdapat pada ayat pertama surah ini yang ertinya pena. Surat ini dinamai pula dengan surat Nun (huruf nun).
Pokok-pokok isinya:
Nabi Muhammad s.a.w., bukanlah orang yang gila melainkan manusia yang berbudi pekerti yang agung; larangan bertoleransi dibidang kepercayaan; larangan mengikuti orang-orang yang mempunyai sifat-sifat yang dicela Allah; nasib yang dialami oleh pemilik-pemilik kebun sebagai contoh orang-orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat Allah; kecaman-kecaman Allah kepada mereka yang ingkar dan azab yang akan menerima mereka; Al Quran adalah peringatan bagi seluruh umat.
BANTAHAN ALLAH TERHADAP TUDUHAN-TUDUHAN ORANG KAFIR KEPADA NABI MUHAMMAD S.A.W.
Muhammad s.a.w. adalah seorang yang berakhlak agung
1. Nun[1489], demi kalam dan apa yang mereka tulis,
[1489]. Lihat no. [10]. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebahagian dari surah-surah al Quran seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Di antara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah kerana dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surah, dan ada pula yang berpendapat bahawa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan al-Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahawa al-Quran itu diturunkan dari Allah dalam Bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahawa al-Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cubalah mereka buat semacam al-Quran itu.
2. berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.
3. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
4. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
5. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat,
6. siapa di antara kamu yang gila.
7. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Larangan mentaati orang-orang yang mendustakan kebenaran
8. Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).
9. Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu).
10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,
11. yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,
12. yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,
13. yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya,
14. kerana dia mempunyai (banyak) harta dan anak[1490].
[1490]. Orang yang mempunyai banyak anak dan harta lebih mudah dia mendapat pengikut. Tapi jika dia mempunyai sifat-sifat seperti tersebut pada ayat 10-13, tidaklah dia dapat diikuti.
15. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala."
16. Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai(nya)[1491].
[1491]. Yang dimaksud dengan belalai di sini ialah hidung. Dipakai kata belalai di sini sebagai penghinaan.
ALLAH TELAH MENIMPAKAN CUBAAN KEPADA ORANG-ORANG KAFIR SEBAGAI YANG DITIMPAKAN KEPADA PEMILIK-PEMILIK KEBUN
17. Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahawa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari,
18. dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin),
19. lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,
20. maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita[1492].
[1492]. Maksudnya: maka terbakarlah kebun itu dan tinggallah arang-arangnya yang hitam seperti malam.
21. lalu mereka panggil memanggil di pagi hari:
22. "Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya."
23. Maka pergilah mereka saling berbisik-bisik.
24. "Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu."
25. Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka (menolongnya).
26. Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan),
27. bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya)[1493]."
[1493]. Mereka mengatakan ini setelah mereka yakin bahawa yang dilihat mereka adalah kebun mereka sendiri.
28. Berkatalah seorang yang paling baik fikirannya di antara mereka: "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)[1494]?"
[1494]. Yang dimaksud bertasbih kepda Tuhan ialah mensyukuri nikmatNya dan tidak meniatkan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Tuhan seperti; meniatkan tidak akan memberi fakir miskin.
29. Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim."
30. Lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain seraya cela mencela.
31. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampaui batas."
32. Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.
33. Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui[1495].
[1495]. Allah menerangkan bahawa Dia mencubai penduduk Mekah dengan menganugerahkan mereka nikmat-nikmat yang banyak untuk mengetahui apakah mereka bersyukur atau tidak sebagaimana Allah telah menguji pemilik-pemilik kebun, seperti yang diterangkan pada ayat 17-33. Akhirnya pemilik kebun itu insyaf dan masuk Islam berbondong-bondong setelah penaklukan Mekah.
ALLAH SEKALI-KALI TIDAK MENYAMAKAN ORANG-ORANG YANG BAIK DENGAN ORANG-ORANG YANG BURUK
34. Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) syurga-syurga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.
35. Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir) [1496]?
[1496]. Maksudnya: sama tentang balasan yang disediakan Allah untuk mereka masing-masing.
36. Atau adakah kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
37. Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?
38. bahawa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu.
39. Atau apakah kamu memperoleh janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)?
40. Tanyakanlah kepada mereka: "Siapakah di antara mereka yang bertanggungjawab terhadap keputusan yang diambil itu?"
41. Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar.
42. Pada hari betis disingkapkan[1497] dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa[1498],
[1497]. Yang dimaksud dengan betis disingkapkan ialah menggambarkan keadaan orang yang sedang ketakutan yang hendak lari kerana hebatnya huru-hara hari kiamat.
[1498]. Mereka diminta sujud itu adalah untuk menguji keimanan mereka padahal mereka tidak sanggup lagi kerana persendian tulang-tulang mereka telah lemah dan azab sudah meliputi mereka.
43. (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera[1499].
[1499]. Maksudnya: ialah bahawa mereka berkesempatan untuk melakukan sujud, tetapi mereka tidak melakukannya.
44. Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepadaKu (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan beransur-ansur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,
45. dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencanaKu amat tangguh.
46. Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang?
47. Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)?
48. Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).
49. Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela.
50. Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang soleh.
51. Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar al Quran dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila[1500]."
[1500]. Menurut kebiasaan yang terjadi di tanah Arab, seseorang dapat membinasakan binatang atau manusia dengan menujukan pandangannya yang tajam. Hal ini hendak dilakukan pula kepada Nabi Muhammad s.a.w., tetapi Allah memeliharanya, sehingga terhindar dari bahaya itu, sebagaimana dijanjikan Allah dalam surat Al Maidah ayat 67. Kekuatan pandangan mata itu pada masa sekarang dikenal dengan hypnotisme.
52. Dan al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.
Surah Al Qalam berisi bantahan dari orang-orang musyrikin terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dan memperingatkan agar jangan mengikuti kemahuan mereka. Mereka itu mendapat penghinaan pada hari kiamat akibat perbuatan mereka.
HUBUNGAN SURAH AL QALAM DENGAN SURAH AL HAAQQAH
1. Dalam Surah Al Qalam disebutkan tentang hari kiamat secara umum, Sedang dalam surah Al Haaqqah dijelaskan secara terperinci peristiwa peristiwa hari kiamat itu.
2. Dalam Surah Al Qalam diterangkan orang-orang yang mendustakan al Quran dan ancaman azab atas mereka, sedang dalam surah Al Haaqqah, diterangkan orang-orang zaman dahulu yang mendustakan rasul-rasul dan macam-macam azab yang telah menimpa mereka.
3. Dalam surah Al Qalam, Allah membantah tuduhan orang musyrikin bahawa Muhammad s.a.w. orang gila, sedang dalam surah Al Haaqqah Allah membantah tuduhan bahawa nabi Muhammad s.a.w seorang penyair.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan