Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Isnin, 30 September 2013

L 97 ; Surah 79 : AN NAAZI´AAT (MALAIKAT-MALAIKAT YANG MENCABUT)/ as Saahirah/ Ath Thaammah

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Surah An Naazi´aat terdiri atas 46 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah, diturunkan sesudah surah An Naba´. Dinamai An Naazi´aat diambil dari perkataan An Naazi´aat yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Dinamai pula as Saahirah yang diambil dari ayat 14, dinamai juga Ath Thaammah diambil dari ayat 34.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:

Penegasan Allah tentang adanya hari kiamat dan sikap orang-orang musyrik terhadapnya; manusia dibagi 2 golongan di akhirat; manusia tidak dapat mengetahui bila terjadinya saat kiamat.

2. Kisah:

Kisah Musa a.s. dengan Firaun.


PENEGASAN HARI BERBANGKIT KEPADA ORANG-ORANG YANG MUSYRIK YANG MENGINGKARINYA.

1. Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,

2. dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,

3. dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,

4. dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,

5. dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)[1550].
[1550]. Dalam ayat 1 s/d 5 Allah bersumpah dengan malaikat-malaikat yang bermacam-macam sifat dan urusannya, bahawa manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat. Sebahagian ahli tafsir berpendapat, bahawa dalam ayat-ayat itu Allah bersumpah dengan bintang-bintang.

6. (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,

7. tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.

8. Hati manusia pada waktu itu sangat takut,

9. Pandangannya tunduk.

10. (Orang-orang kafir) berkata: "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula?[1551]
[1551]. Setelah orang-orang kafir mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati mereka merasa hairan dan mengejek sebab menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan itu. Itulah sebabnya mereka bertanya demikian itu.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahawa ketika turun firman Allah S.79:10 sebagai keterangan kepada Rasulullah yang terdengar oleh kaum kuffar Quraisy, mereka berkata: "Kalau kita dihidupkan kembali sesudah mati, tentu kita akan rugi." Maka turun ayat berikut (S.79:12) sebagai keterangan dari Allah kepada Rasul-Nya tentang ucapan kaum kuffar Quraisy.
(Diriwayatkan oleh Sa'id bin Mansyur yang bersumber dari Muhammad bin Ka'b)

11. Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?"

12. Mereka berkata: "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan."

13. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja,

14. maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.

15. Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.

16. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa;

17. "Pergilah kamu kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,

18. dan katakanlah (kepada Firaun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)."

19. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"

20. Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.

21. Tetapi Firaun mendustakan dan mendurhakai.

22. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menentang (Musa).

23. Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.

24. (Seraya) berkata:"Akulah tuhanmu yang paling tinggi."

25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.

26. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).

27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,

28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,

29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.

30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.

32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,

33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

34. Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.

35. Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,

36. dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.

37. Adapun orang yang melampaui batas,

38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,

39. maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).

40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,

41. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).

 

42. (Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, bilakah terjadinya?[1552]
[1552]. Kata-kata ini mereka ucapkan adalah sebagai ejekan saja, bukan karena mereka percaya akan hari berbangkit.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahawa ayat ini (S 79:42,43,44) turun ketika Rasulullah saw. ditanya tentang permulaan kiamat. Ayat ini turun sebagai penegasan bahawa hanya Allah yang mengetahui waktunya.
(Diriwayatkan oleh al-Hakim dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Aisyah.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahawa kaum musyrikin Mekah bertanya dengan sinis kepada Rasulullah saw.: "Bila terjadinya kiamat?" Allah menurunkan ayat ini (S.79:42-46) yang menegaskan bahawa hanya Allah yang Maha Mengetahui akan waktunya.
(Diriwayatkan oleh Ibnu abi Hatim dari Juwaibir dari ad-Dlahhak yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahawa Rasulullah saw. sering menyebut-nyebut kiamat. Maka turunlah ayat ini (S.79:43,44) sebagai perintah untuk menyerahkan persoalannya kepada Allah saw.
(Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Thariq bin Syihab. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari 'Urwah).

43. Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)?

44. Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).

45. Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit)

 

46. Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu petang atau pagi hari[1553].

[1553]. Kerana hebatnya suasana hari berbangkit itu mereka merasa bahawa hidup di dunia adalah sebentar saja.

 

Surah An Naazi´aat mengutarakan sumpah Allah dengan menyebut malaikat yang bermacam-macam tugasnya, bahawa hari kiamat pasti terjadi, dan membangkitkan manusia itu adalah mudah bagi Allah, serta mengancam orang-orang musyrik yang mengingkari kebangkitan dengan siksaan yang telah dialami Firaun dan pengikut-pengikutnya. Selanjutnya surat ini menerangkan keadaan orang-orang musyrik pada hari kiamat dan bagaimana kedahsyatan hari kiamat itu.


HUBUNGAN SURAH AN NAAZI´AAT DENGAN SURAH ´ABASA


Pada akhir surah An Naazi´aat ditaerangkan bahawa Nabi Muhammad s.a.w. hanyalah pemberi peringatan kepada orang-orang yang takut dengan hari kiamat, sedang pada permulaan surah ´Abasa dibayangkan bahawa dalam memberikan peringatan itu hendaklah memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi peringatan dengan tidak memandang kedudukan seseorang dalam masyarakat.




Tiada ulasan:

Catat Ulasan