Oleh M.
Sholich Mubarok -
Di atas dipan kayu, Siti tergolek tak berdaya. Sudah dua minggu
di rumah sakit, kini ia dibawa ke rumah. Keadaan kesihatannya semakin memburuk.
Tetangga berdatangan, memberi penguatan. Diminta membaca bacaan kebaikan.
Nafasnya kembang kempis. Cenderung kesulitan untuk bernafas. Semua orang
pasrah, tak lama ia kehilangan nafas. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
mencabut nyawanya.
Itu sedikit ilustrasi dari kenyataan. Tentang kematian, dalam Al
Quran, ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA telah menyampaikan bagaimana
malaikat didatangkan kepada insan yang akan dipisahkan nyawa dari jasadnya.
Perlakuan khusus pun diberikan kepada orang yang zalim: malaikat mencabut cukup
kasar dan menciutkan nyali.
وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آَيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
Sungguh alangkah dahsyat
sekiranya kita melihat detik-detik ketika orang-orang yang zalim dalam posisi
sakratul maut, sementara para malaikat memukul dengan tangannya seraya
berkata,: “Keluarkanlah nyawamu.” Di
hari ini kamu dibalas bersama siksa yang sangat menghinadinakan, sebab kamu
selalu mengatakan terhadap ALLAH yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan
diri terhadap ayat-ayatNya.”
(QS. Al-An’am: 93)
Sementara kepada mukmin atau orang yang beriman kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, perlakukan malaikat justru terbalik 180 darjat. Mereka
begitu ramah dan baik hati. Kepada mereka ALLAH SUBHANAHU WA TAALA mengatakan:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ . ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً . فَادْخُلِي فِي عِبَادِي . وَادْخُلِي جَنَّتِي
“Duhai
jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredhaiNya.
Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hambaKu, masuklah ke dalam syurgaKu.”
(QS. Al-Fajr: 27 -30)
Sementara secara umum juga dari penampilan fizikal, hadits RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI
WASSALLAM mengatakan bagaimana keadaan orang yang
sedang dicabut nyawanya:
“Sesungguhnya
pandangan seorang mayat mengikuti ruhnya ketika dicabut.”
(HR. Muslim 920)
Yaa ALLAH, semoga kita masuk dalam bahagian dari orang beriman
yang mendapat perlakuan istimewa ketika diri terpisah raga.
Wallahua’lam. [Paramuda/ BersamaDakwah]
Tiada ulasan:
Catat Ulasan