Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Jumaat, 28 Jun 2013

Bab 255 Haramnya Mendengar Kata Umpatan Ghibah Dan Menyuruh Kepada Orang Yang Mendengar Umpatan Yang Diharamkan Itu supaya Menolaknya dan Mengingkari Tidak Menyetujui Kepada Orang Yang Mengucapkannya. Jikalau Tidak Kuasa Ataupun Orang Tadi Tidak Suka Menerima Nasihatnya, Supaya la Memisahkan Diri Dari Tempat Itu Jikalau Mungkin la Berbuat Demikian





Allah Taala berfirman:

Yang Bermaksud : "Jikalau mereka yakni orang-orang mukmin mendengar kata-kata yang tidak berguna, maka mereka berpaling daripadanya."
(al-Qashash: 55)

Allah Taala juga berfirman:

Yang Bermaksud : "Orang-orang mukmin ialah orang-orang yang berpaling dari kata-kata yang tidak berguna."
(al-Mu'minun: 3)

Allah Taala berfirman pula:

Yang Bermaksud : "Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu semua akan diberi pertanyaan tentang apa-apa yang dilakukan masing-masing."
(al-lsra': 36)

Allah Taala berfirman lagi:

Yang Bermaksud : "Dan apabila engkau melihat orang-orang yang memperolok-olokkan keterangan-keterangan Kami, hendaklah engkau menghindarkan diri dari mereka itu, sehingga mereka membicarakan perkara yang lain. Dan jikalau engkau terlupa kerana godaan syaitan, janganlah engkau terus duduk sesudah teringat itu bersama-sama dengan orang-orang yang menganiaya."
(al-An'am: 68)

1525. Daripada Abuddarda' r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:

Yang Bermaksud : "Barangsiapa yang menolak dari keperwiraan saudaranya seperti mencegah orang yang hendak mengumpat saudaranya itu di hadapannya, maka Allah menolak diri orang itu dari neraka pada hari kiamat." Saudara yang dimaksudkan ialah orang yang sesama Muslim atau mukmin.
Diriwayatkanoleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

1526. Daripada 'Itban bin Malik r.a. dalam Hadisnya yang panjang lagi masyhur yang telah dulu uraiannya dalam bab Harapan (lihat Hadis no. 416), katanya: "Nabi s.a.w. berdiri untuk bersolat lalu bersabda:

Yang Bermaksud : "Manakah Malik bin Addukhsyum?" Lalu ada seorang yang berkata: "la adalah seorang munafik yang tidak mencintai Allah dan RasulNya." Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau berkata demikian, tidakkah engkau melihat bahawa ia juga telah mengucapkan La ilaha illallah, yang dengan membacanya ia menghendaki keredhaan Allah. Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada neraka orang yang mengucapkan La ilaha illallah yang dengan mengucapkannya itu ia mengharapkan keredhaan Allah itu."
(Muttafaq 'alaih)

'Itban dengan kasrahnya 'ain menurut keterangan yang masyhur dan ada yang menceritakan dengan didhammahkan 'ainnya itu dan sehabis'ain ialah ta' yang bertitik dua di atas lalu ba' bertitik satu. Adapun Addukhsyum dengan dhammahnya dal dan sukunnya kha' serta dhammahnya syin. Kha' dan syin itu mu'jamah semuanya.

1527. Daripada Ka'ab bin Malik r.a. dalam Hadisnya yang panjang dalam kisah taubatnya dan sudah lampau keterangannya dalam bab Taubat (lihat Hadis no. 21), ia berkata: "Nabi s.a.w. bersabda dan waktu itu beliau sedang duduk di kalangan kaum di Tabuk  yakni orang-orang yang sama-sama mengikuti peperangan Tabuk:

Yang Bermaksud : "Apakah yang dikerjakan oleh Ka'ab bin Malik?" Kemudian ada seorang dari Bani Salimah berkata: "Ya Rasulullah, ia tertahan oleh baju indahnya dan keadaan sekelilingnya yang permai pandangannya." Mu'az bin Jabal lalu berkata: "Buruk sekali yang engkau katakan itu. Demi Allah ya Rasulullah, kita tidak mengetahui tentang diri Ka'ab itu melainkan baik-baik saja."
Rasulullah s.a.w. lalu berdiam diri.
(Muttafaq 'alaih)

'Ithfahu ertinya di kedua tepinya atau sekelilingnya, ini adalah sebagai isyarat kehairanan seseorang pada dirinya sendiri(riak).



Tiada ulasan:

Catat Ulasan