Rasulullah SAW bersabda,
“Sungguh ALLAH lebih
gembira dengan taubat hambaNya seperti kegembiraan salah seorang dari kalian
yang menemukan untanya yang hilang di padang pasir.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2 Dicintai ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
berfirman,
“Sesungguhnya ALLAH
mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan
diri.”
(QS.al-Baqarah: 222)
Rasulullah SAW bersabda,
“Orang yang bertaubat
adalah kekasih ALLAH. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang
tidak berdosa.”
(HR.Ibnu Majah)
3 Dosa-dosanya diampuni
Rasulullah SAW bersabda,
“ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA telah berfirman,” Wahai hamba-hambaKu,
setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian
kepadaKu, nescaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahawa Aku
punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan
Aku tidak peduli (berapa banyak dosanya).”
(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi)
Imam Qatadah berkata, “Al
Quran telah menunjukkan penyakit dan ubat kalian. Adapun penyakit kalian adalah
dosa, dan ubat kalian adalah istighfar.”
(Kitab Ihya’Ulumiddin:
1/410).
4 Selamat dari api neraka
Hudzaifah berkata, “Saya
adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut
kalau lidahku itu menyebabkan aku masuk neraka.” Bersabda, ‘Di mana posisimu
terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku sentiasa beristighfar kepada Allah
sebanyak seratus kali dalam sehari semalam.”
(HR. Nasa’i, Ibnu Majah,
al-Hakim dan dishahihkannya)
5 Mendapat balasan syurga
“Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka
ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan
dari Tuhan mereka dan syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang
beramal.”
(QS. Ali’Imran: 135-136).
6 Membuat kecewa syaitan
Sesungguhnya syaitan telah
berkata, “Demi kemuliaanMu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda
hamba-hambaMu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka
Allah menimpalinya, “Dan demi kemuliaan dan keagunganKu, Aku sentiasa
mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepadaKu.”
(HR.Ahmad dan al-Hakim)
7 Membuat syaitan putus asa
Ali bin Abi Thalib pernah
didatangi oleh seseorang, “Saya telah melakukan dosa.” “Bertaubatlah kepada
Allah, dan jangan kamu ulangi,” kata Ali. Orang itu menjawab, “Saya telah bertaubat,
tapi setelah itu saya berdosa lagi.” Ali berkata, “Bertaubatlah kepada Allah,
dan jangan kamu ulangi.” Orang itu bertanya lagi, “Sampai bila?” Ali menjawab,
‘Sampai syaitan berputus asa dan merasa rugi.”
(Kitab Tanbihul Ghafilin:
73).
8 Meredam Azab
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
berfirman,
“Dan Allah sekali-kali
tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah
(pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”
(QS.al-Anfal: 33).
9 Mengusir kesedihan
Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang sentiasa
beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya,
dan kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang
tidak disangka-sangka.”
(HR.Abu Daud, Ibnu Majah
dan Ahmad).
10 Melapangkan kesempitan
Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang sentiasa
beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya,
dan kelapangan untuk setiap kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang
tidak disangka-sangka,”
(HR.Abu Daud, Ibnu Majah
dan Ahmad).
11 Melancarkan rezeki
Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya seorang hamba
boleh tertahan rezekinya kerana dosa yang dilakukannya.”
(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan
Ibnu Majah).
12 Membersihkan hati
Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila seorang mukmin
melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Ketika ia
bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.”
(HR.Nasa ‘i, Ibnu Majah,
Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13 Mengangkat darjat di syurga
Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah akan
mengangkat darjat seorang hamba di syurga. Hamba itu berkata, ‘Wahai Allah,
dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata, ‘Kerana istighfar anak-anakmu
untukmu.”
(HR.Ahmad dengan sanad
hasan)
14 Mengikuti Sunnah Rasul
Abu Hurairah berkata, “Saya
telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Demi Allah, sesungguhnya
aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepadaNya dalam
sehari lebih dari tujuh puluh kali.”
(HR.Bukhari)
15 Menjadi sebaik-baik
orang yang bersalah
Rasulullah SAW bersabda,
“Setiap anak Adam pernah
bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”
(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah,
al-Hakim).
16 Bersifat sebagai hamba
Allah yang sejati
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
berfirman,
“Dan Allah Maha Melihat
akan hamba-hambaNya. (Iaitu) orang-orang yang berdoa: “Yaa Tuhan kami,
sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan
peliharalah kami dari siksa neraka,” (iaitu) orang-orang yang sabar, yang
benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang
memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.”
(QS.Ali ‘Imran: 15-17)
17 Terhindari dari menjadi
orang yang zalim
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
berfirman,
“… Barang siapa yang tidak
bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
(QS. al-Hujurat: 11)
18 Mudah mendapatkan anak
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman,
“Maka aku katakan kepada
mereka: Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun, nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
(QS.Nuh: 10-12)
19 Mudah mendapatkan hujan
Ibnu Shabih berkata, “Hasan
al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahawa lahannya tandus, ia
berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahawa
kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi
yang mengadu bahawa ia belum punya anak, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’.
(Kitab Fathul Bari: 11/98)
20 Bertambah kekuatannya
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
berfirman,
“Dan (dia berkata): Hai
kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya, nescaya Dia
menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan
kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.”
(QS. Hud: 52)
21 Bertambah
kesejahteraannya
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
berfirman,
“Maka aku katakan kepada
mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,
nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula
di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
(QS.Nuh: 10-12)
22 Menjadi orang yang
beruntung
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
berfirman,
“Dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(QS.an-Nur: 31)
Aisyah berkata,
“Beruntunglah, orang-orang
yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal
mereka.”
(HR.Bukhari)
23 Keburukannya diganti
dengan kebaikan
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
berfirman,
“Kecuali orang-orang yang
bertaubat, beriman dan mengerjakan amal soleh; maka kejahatan mereka diganti
Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. al-Furqan: 70)
“Dan dirikanlah solat itu
pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian awal dari malam.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”
(QS. Hud: 114)
24 Tanda sebagai orang
mukmin
Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak seorangpun dari
umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyedari bahawa yang diperbuat
adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia
melakukan suatu yang tercela, dan ia sedar sepenuhnya bahawa perbuatannya itu
salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahawa
tiada Tuhan yang boleh mengampuni dosa kecuali Allah, maka dia adalah seorang
Mukmin.”
(HR.Ahmad)
25 Berkepribadian sebagai
orang bijak
Seorang ulama berkata, “Tanda
orang yang arif (bijaksana) itu ada enam. Bila ia menyebut nama Allah, ia
merasa bangga. Bila menyebut dirinya, ia merasa hina. Bila memperhatikan
ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Bila muncul keinginan untuk bermaksiat,
ia segera mencegahnya. Ketika disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan
ketika mengingat dosanya, ia segera beristighfar.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan