Para pembela kebenaran
hanya sebatas pada wilayah opini, sedangkan para penegak kebenaran mereka telah
berada pada tingkat aksi nyata dalam lingkup kehidupan diri mereka sendiri
terlebih dahulu.
Para pembela kebenaran sangat
menyukai strategi ofensif sedang para penegak kebenaran lebih mencintai
strategi defensif.
Banyak yang tiba-tiba
menjadi para pembela kebenaran kerana merasa ilmu dan wawasannya semakin tinggi
di segala bidang termasuk dalam ilmu eskatologi Islam sehingga merasa dirinya
paling benar dalam segala hal yang membuat mereka terpenjara oleh opini mereka
masing-masing.
Sedang kebenaran adalah
sesuatu hal yang tidak perlu dibela, kebenaran tidak perlu pembelaan dari
siapapun. Maka barang siapa yang dengan gegap gempita mengklaim diri mereka
sebagai pembela kebenaran, mereka telah terjerat dalam perangkap iblis yang
bernama kesombongan yang menjadikan dirinya termasuk kedalam orang-orang yang
bodoh,
Kebenaran itu haruslah
ditegakkan mulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Tanamkan, tumbuhkan,
dirikan, rawatlah, dan terus tumbuh kembangkanlah kebenaran dalam diri kita.
Berikanlah aksi nyata dalam diri sendiri dan lingkungan di sekitar kita, maka
dunia di sekitar kita, baik yang fizikal mahupun yang ghaib yang akan mengikuti
dan tunduk pada kebenaran yang telah ditegakkan dalam diri kita.
Ketika kebenaran
benar-benar telah ditegakkan ke dalam diri, maka apapun bentuk kezaliman,
penindasan dan kekufuran yang ada di sekitar kita, mereka semua akan mental
dengan sendirinya karena kebenaran akan berdiri tegak dan akan terus
mempertahankan dirinya, kebenaran tidak akan bisa dikalahkan oleh apapun. Ia
akan terus menang dan pada akhirnya pasti akan menang. Meski kita mati, sakit,
menderita, atau kehilangan zona nyaman dalam kehidupan kita karena telah
berusaha untuk menegakkan kebenaran dalam diri sendiri, itu lebih baik dari
segala keindahan harta, tahta dan wanita yang telah menghiasi dunia yang fana
ini.
Mulailah untuk mengurangi
waktu kita dengan beropini di media sosial dengan alih sebagai jalan untuk
membela kebenaran, melainkan habiskan waktu kita untuk beraksi di dunia nyata
dengan aksi yang benar-benar nyata, seperti nyangkul, merawat hewan dan
tumbuhan, belajar untuk memahami posisi dan peranan manusia dalam ekosistem
bumi, dan lain-lain yang dapat membawa kebaikan yang nyata dalam diri kita
sendiri.
Karena jika mata ini mampu
melihat, maka tiada hal yang dapat menyangkal bahwasanya kita telah melangkah
cepat dan sangat pesat menuju azab besar yang akan segera menyapa kita semua.
Azab itu pasti akan datang
dan tidak lama lagi, namun apa yang telah kita lakukan dalam menunjukkan
peranan diri kita sebagai orang-orang yang telah menegakkan kebenaran dalam
dirinya? Itulah yang menjadi modal utama dan modal yang tersisa dalam diri kita
menghadapi azab besar yang akan segera hadir dalam waktu dekat ini.
Maha Benar ALLAH dengan
Segala IlmuNya.
tak ingat ambil di mana artikel ni?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan