Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 28 Disember 2019

U 39 : SALAH SATU SUDUT SYURGA


Dipanggilnya umi Fatma. Isteri dari seorang buruh bangunan. Tinggal di rumah kontrakan yang ia sewa 500rb/bulan. Di belakang rumah kontrakannya ada tanah ukuran 4m2 = 2m×2m yang ia tanami cabai, dan beberapa sayur-sayuran.
Tidak banyak yang tahu kalau umi Fatma seorang hafidzah. Ia memiliki 5 orang anak dan sekarang sedang mengandung anak yang ke-6. Sudah banyak bidan yang menyuruhnya STOP hamil, gunakan kontrasepsi! Namun bagi umi Fatma anak adalah Rezeki, dan rezeki tidak boleh dihentikan. Adalah kebanggaan, Allah SWT berkenan menganugerahi amanah anak-anak yang banyak.
Di rumahnya tidak ada tv, tidak ada kulkas dan tidak ada kipas angin. Saat saya mendatangi rumahnya, banyaaaakkk makanan yang ia suguhkan. Dari kue kering, bolu (kue basah), sampai bakso ikan pun keluar.
Anak-anaknyapun sihat-sihat. Tidak ada tanda-tanda anak kurang gizi. Anak pertamanya berusia 16 tahun sudah hafiz, Anak ke-2 usia 13 tahun hafal 15 juz, sedang dibimbing oleh kakaknya, anak ke-3 usia 9 tahun hafal 5 juz, anak ke -4 & ke-5 kembar usia 7 tahun sudah qatam Al-Quran.
WOW!!! Saya terperangah mendengar ceritanya. Tidak ada suara tv dari rumah itu. Setiap hari sambil menunggu azan terdengar lantunan ayat-ayat suci Al-Quran bersahut-sahutan.
"Alhamdulillah, Allah SWT sangat sayang pada kami mba Iren. Abinya pulang kerja 1 minggu sekali, bawa wang banyak 500rb. Kami tiap hari boleh makan seperti ini." Ujarnya sambil tangannya menunjuk ke arah hidangan yang ia hidangkan untukku.
Lagi-lagi aku terperanjat! 500rb?! 1 minggu sekali?! Ertinya dalam 1 bulan kurang lebih penghasilannya 2 juta rupiah. Itupun masih dikurangi bayar kontrakan perbulan. Dan ia bilang banyak? Subhanallah....!!! Serasa ditampar wajahku.... maluuuu rasanya.
Aku tersenyum kecut, tenggorakanku tercekat. Silakan berhitung dengan logiknya Robert.T.Kiyosaki yang katanya pakar bisnes. Bolehkah ia menjelaskan ini semua dengan logiknya? Sementara banyak di antara kita yang sering melontarkan kata-kata :
"500rb mah sekarang dapat apa?!!!"
Allahu akbar....!!! Bagaimana dg 2 juta/bulan mereka hidup berkecukupan?
"Abinya selalu puasa sunah."
"Apa kuat umi? Kerjaan abi kan berat?"
"Pekerjaan itu sudah abi lakoni sejak kelas 4 SD. Puasa sunah pun sudah dilakukan sejak abi mulai sekolah. Jadi udah biasa dan gak berat lagi mba Iren. Kami teman mengaji dari kecil. Kami berdua lulusan SMP. Alhamdulillah lulus SD abi sudah hafiz. Saya malah telat, lulus SMP baru hafizah."
"Umi, mohon maaf. Setiap hari kalo umi belanja rata-rata habis berapa?" Kerana penasaran, akhirnya kepoku keluar juga.
Umi Fatma tersenyum. Sebelum akhirnya menjawab:
"Kalo dapat pertanyaan ini saya bingung jawabnya mbak. Saya jarang belanja. Bahkan pernah 1 bulan penuh saya gak belanja. Kerana tiap hari ada aja yang nganterin makanan, entah itu makanan mentah atau makanan mateng. Seperti baso ikan ini, kemarin ada yang ngasih ikan & telur. Kebetulan masih ada tepung, akhirnya saya buat bolu dan baso. Masih boleh berbagi sama tetangga dan boleh untuk menjamu tamu. Saya mah, dikasih kesempatan boleh berbagi sama tetangga dan menjamu tamu tiap hari, udah bersyukur mbak."
Umi Fatma.... dirimu memang bukan manusia kebanyakan. Dirimu bukan orang rata-rata. Perhatikan tutur kata yang terucap dari bibirnya. Tidak ada 1pun pemberian Allah yang ia kecilkan.
Saat orang kebanyakan berkata: "Yah walaupun hanya buruh bangunan dan tiap minggu cuma bawa wang 500rb, saya sih udah bersyukur boleh makan tiap hari. Yang penting adaa aja buat jajan anak-anak."
Perhatikan kata-kata yang keluar dari wanita sholehah itu: "Suami saya buruh bangunan mbak. Alhamdulillah tiap minggu abinya pulang bawa wang banyak 500rb. Saya sih bersyukur banget mba kalo tiap hari dikasih kesempatan berbagi dengan tetangga dan menjamu tamu."
Terlihatkah bezanya? Rata-rata orang bersyukur "just lips service" tapi umi Fatma bersyukur dengan kesungguhannya.
Salah satu keluarga sakinah, yang Allah SWT perkenankan menempati salah satu sudut Syurga di dunia, yang tidak akan nampak oleh mata-mata nanar penghamba riba dan para pemburu harta dunia.
Regrann from Irene Radjiman's
Sumber: http://www.sudut-sudutsurga.com/2018/03/ummi-fatma.html?m=1

Tiada ulasan:

Catat Ulasan