ALLAH SUBHANAHU WA TA‛ALA berfirman yang bermaksud:
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.”
(QS. Al Qhashash, 28 : 59)
FirmanNya lagi yang bermaksud:
“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(QS. Hud : 117)
FirmanNya lagi yang bermaksud:
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.”
(QS. An Nisaa : 147)
FirmanNya lagi yang bermaksud:
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan
kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah)
tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya
berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri
itu sehancur-hancurnya.”
(QS. Al Isra, 17 : 16)
FirmanNya lagi yang bermaksud:
“Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami
membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab
yang sangat keras. yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh
Mahfuzh).”
(QS. Al Isra, 17 : 58)
FirmanNya lagi yang bermaksud:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari
dosa-dosamu.”
(QS. As Syura, 42 : 30)
FirmanNya lagi yang bermaksud:
“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang
dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari
segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Kerana
itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan
apa yang selalu mereka perbuat.”
(QS. An-Nahl, 16 : 112)
FirmanNya lagi yang bermaksud:
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah
dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? iaitu neraka
Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman.”
(QS. Ibrahim, 14 : 28-29)
FirmanNya lagi yang bermaksud:
“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan
memperhatikan bagaimana akibat yang diderita oleh orang-orang yang sebelum
mereka? Orang-orang itu lebih kuat dari mereka, mereka telah mengolah bumi dan
memakmurkannya lebih banyak dari apa yang mereka makmurkan. Dan telah datang
kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa keterangan dan bukti-bukti yang
nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka ,tetapi
merekalah yang berlaku zalim terhadap diri mereka. Kemudian akibat orang-orang
yang melakukan kedurhakaan dan kejahatan adalah azab siksa yang lebih buruk,
kerana mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-olok.”
(QS. Rum, 30 : 9-10).
Dan firmanNya lagi yang bermaksud:
“(ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya.” (Allah berfirman): “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, Maka Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Kalau kamu melihat ketika Para Malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri), demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi amat keras siksaanNya, (siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkanNya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri [Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkanNya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah], dan sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya, maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, kerana mereka itu tidak beriman.”
(QS. Al An fal, 8 : 49-55)
Demikianlah di antara ayat-ayat ALLAH SUBHANAHU WA TA‛ALA yang menerangkan sebab-sebab datangnya musibah dan bala bencana.
RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM juga
menerangkan akan sebab-sebab musibah dalam haditsnya:
Berkata Ummu Salamah, isteri RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM, aku
mendengar RASULULLAH
SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM bersabda:
“Jika timbul maksiat pada umatku, maka Allah
akan menyebarkan azab-siksa kepada mereka.” Aku berkata : Wahai Rasulullah,
apakah pada waktu itu tidak ada orang-orang soleh? Beliau menjawab: “Ada!” Aku
berkata lagi: Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka? Beliau menjawab:
“Allah akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana yang ditimpakan kepada
orang-orang yang berbuat maksiat, kemudian mereka akan mendapatkan keampunan
dan keredhaan dari Rabbnya.”
(HR. Imam Ahmad)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan